DISUSUN OLEH:
MIFTAHULYANA : A25121080
RAHUL : A251210
Kami mengucapkan banyak terimakasi kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan makalah kami deangan memenuhi tugas dari mata kuliah Teknologi
fermentasi. Kami berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca.
Dalam pembuatan Makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, kami mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini. Akhir kata kami berharap kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan
untuk penyusunan makalah selanjutnya.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGATAR .............................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................................3
BAB 1 ...............................................................................................................................................................4
PEMDAHULUAN ..............................................................................................................................................4
1.1. Latar belakang .............................................................................................................................4
1.2. Rumusan masalah .......................................................................................................................5
1.3. Tujuan ..............................................................................................................................................5
BAB II ...............................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Kinetika Pertumbuhan Mikroba ....................................................................................6
2.2. Jenis mikroba dalam industry fermentasi pangan dan non pangan ...............................................7
2.3.kinetika pertumbuhan dalam industry permentasi pangan dan non pangan ......................................9
2.4. Membandingkan Produk Mikroba Dalam Industry ...........................................................................10
BAB III ............................................................................................................................................................12
PENUTUP ...................................................................................................................................................12
3.1.Kesimpulan......................................................................................................................................12
3.2. Saran ..............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................13
BAB 1
PEMDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Kinetika pertumbuhan mikroorganisme ini adalah serangkaian reaksi kimia yang
mengontrol sintesis komposisi biomasa yang diperoleh pada akhir kultur secara
keseluruhan sesuai dengan prinsip kekekalan massa. Mempelajari kinetika pertumbuhan
kultur mikroba dapat digunakan untuk memperkirakan efektivitas biaya produksi dalam
skala besar. Pentingnya mengetahui kinetika permentasi terbukti dalam beberapa hasil
penelitian. Misalnya dalam kinetika pertumbuhan dari ragi saccharomyces cerevisiae
dalam produksi anggur apel.
Kultur mikroba bisa dipakai untuk menanggap efisiensi proto produksi dalam skala
besar. Pentingnya mengetahui kinetika fermentasi tampak dalam beberapa output
penelitian contohnya dalam kinetika pertumbuhan saccharomecis cerevisiae khamir
dalam produksi anggur apel. Kurva pertumbuhan sel mikroba umumnya mengikuti model
pertumbuhan tertentu dalam bentuk kurva pertumbuhan sigmoid (model monod) sel
pada b c d (t).
Kinetika fermentasi menggambarkan pertumbuhan dan pembentuka produk oleh
mikroorganisme. Tidak hanya sel aktif tetapi juga sel istirahat bahkan sel yang mati,
sebanyak produk komersial dibuat setelah penghentian pertumbuhan model
pertumbuhan mikroba dapat terbagi dalam 2 jenis, model terstruktur dan model tidak
terstruktur. Model tidak terstruktur adalah model sangat sederhana; yaitu:
menggunakan massa sel serangam tanpa memperhitungkan perilaku dinamis internal, di
mana laju reaksi ghanya tergantung pada fase cair dalam system. Jika kondisi penampang
pesawat dipertimbangkan, diklasifikasikan sebagai model terstruktur.
Kinetika pertumbuhan mikroba dipakai untuk mendeskripsikan sifat sifat
pertumbuhan mikroorganisme. Sifat pertumbuhan mikroorganisme bisa digambarkan
pada bentuk kurva pertumbuhan popolasi mikroba yang ditumbuhkan pada batch cultur
atau continuous cultur. Mikroba dalam system tertutup mengalami mengalami 4 fase
pertumbuhan, yang secara berurutan meliputi fase pertumbuhan latensi, fase eksponsial,
fase diam dan fase kematian. Pertumbuhan mikroba dalam system tertutup
menyebabkan fase eksponesial mikroba sangat terbatas.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu kinetika pertumbuhan mikroba
2. Mengetahui jenis mikroba dalam industri fermentasi pangan dan non
pangan
3. Mampu menganalisis kinetika pertumbuhan mikroba dalam industry
fermentasi pangan dan non pangan
4. Mampu membandingkan produk mikroba dalam industry pada kurun
waktu
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kinetika Pertumbuhan Mikroba
Kinetika pertumbuhan mikroorganisme ini adalah bserangkaian reaksi kimia yang
mengontrol sintesis komposisi biomasa yang diperoleh padah akhir kultur secara
keseluruhan sesuai dengan prinsip kekekalan massa. Mempelajari kinetika pertumbuhan
kultur mikroba dapat digunakan untuk memperkirakan efektivitas biaya produksi dalam
skala besar. Sifat pertumbuhan mikroba bisa digambarkan pada batch cultur atau
continuous cultur. Mikroba pada system tertutup mengalami 4 fase pertumbuhan, secara
berurutan mencakup fase lag, fase eksponensial, fase stasioner dan fase kematian.
1. Fase Lag
Adalah Ketika yang diharapkan mikroba buat tumbuh menyesuaikan diri pada
medium baru. Adaptasi mikroba dilakukan buat mensintetis enzim-enzim yang
diharapkan buat pertumbuhan lebih lanjut. Pada fase lag terjadi pertambahan massa
& volume sel mikroba. Panjang atau pendeknya interval fase lag tergantung dalam
jenis inoculum mikroba, medium yang sedikit nutrisi dan syarat pertumbuhan
mikroba waktu dinokulasikan. Terdapat 3 alasan kenapa mikroba Kembali kemasa
fase lag yaitu sebagai berikut:
• Inokulum yang hidup yang digunakan berasal dari budaya rata-rata lama (Ketika
mikroba fase stasioner) ditransfer kekomposisi media yang sama.
• Populasi mikroba yang diinokulasikan dari berdasarkan medium kaya nutrisi
dipindahkan kepada medium yang sedikit mediumnya.
• Populasi mikroban tidak akan mengalami fase lag juka inoculum yang digunakan
berasal dari populasi mikroba yang tumbuh secara eksponesial yang dikultur pada
kondisi rata-rata yang sama.
2. Fase eksponensial
Pada fase eksponensial, populasi mikroba mengalami pembelahan paling tinggi &
kontinum pada saat generasi yang pendek. Waktu generasi mikroba adalah saat yang
diperlukan sel mikroba buat membela sebagai dua sel. Setiap sel mikroba akan
membelah 2x lipat sebagai akibatnya peningkatan jumlah populasi selalu 2n, n
merupakan jumlah generasi. Pertambahan jumlah sel pada populasi diklaim menjadi
pertumbuhan mikroba. Pada fase eksponensial, awalnya sel mikroba membela secara
pelam lalu penambahannya semakin tinggi cepat.
Lalu pertumbuhan rata-rata pada fase eksponensial sangat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan (seperti nutrisi, kondisi inkubasi), serta karakteristik genetic suatu
mikroba. Secara umum, prokariota tumbuh secara cepat dari pada eukariota, dan
eukariota kecil tumbuh lebih cepat dari pada yang lebih tua, ini karena sel kecil
memiliki kemampuan lebih besar untuk menyerap nutrisi dan menghilangkan sisa
metabolism dari pada sel besar. Kondisi ini mempercepat proses metabolisme yang
akan mepengaruhi laju pertumbuhan mikroba. Pertumbuhan prikariota ( bakteri )
yang lebih cepat menghasilkan waktu generasi yang lebih singkat dari pada eukariota.
3. Fase Stasioner
Mikroba mengalami pertumbuhan terbatas dan konstan selama fase diam.
Pada fase diam, pebelahan sel terjadi sangat lambat. Jumlah pembelahan sel dengan
sel mati seimbang. Sehingga jumlah sel relative konstan (0 pertumbuhan).
Pertambahan jumlah sel yang sebanding dengan kematian sel disebut fenomena
pertumbuhan samar. Pada fase ini, sel mikroba tetap aktif pada proses metabolisme
energi dan proses biosintesis lainnya. Pada ntahap ini, banyak metabolit sekunder
yang dihasilkan oleh mikroba. Fase diam terjadi karena beberapa sebab, yaitu:
4. Fase Kematian
Fase kematian terjadi jika terjadi perubhan lingkungan menjadi tidak
menguntungkan, seperti berkurangnya nutrisi esensial dalam medium dan
meningkatnya akumulasi zat toksis dalam medium. Grafik fase kematian seperti grafik
fase eksponensial yaitu logaritmik ( kematian sel tiap zat adalah konstan ). Sel
mikroba yang mati akan mengalami lisis.
2.2. Jenis mikroba dalam industry fermentasi pangan dan non pangan
➢ Jenis mikroba dalam industry fermentasi pangan
3.2. Saran
Menyadari bahwa penulisan makalah tentang Kinetika Pertumbuhan Mikroorganisme ini
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih focus dan teliti dalam
menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak tentunya
dan dapat dipertanggungjawabkan.
DAFTAR PUSTAKA