id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Sindrom Koroner Akut
a. Definisi
Kumpulan gejala yang dikaitkan dengan obstruksi arteri
koroner. Gejala paling umum yang mendorong diagnosis SKA adalah
nyeri dada, sering menjalar ke lengan kiri atau sudut rahang, disertai
seperti dada tertekan atau terhimpit dan berhubungan dengan mual
dan berkeringat (Irmalita et al., 2014).
b. Epidemiologi
Berdasarkan laporan World Health Statistic tahun 2008,
tercatat 17,1 juta orang meninggal di dunia akibat penyakit
kardiovaskular. WHO juga memprediksi pada tahun 2030 lebih dari
23,4 juta orang akan meninggal pertahunnya akibat penyakit
kardiovaskular. Di Indonesia sendiri, berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Kementerian Kesehatan tahun 2007
diketahui bahwa 31,9% kematian di Indonesia disebabkan oleh
penyakit kardiovaskular (Riskesdas, 2007).
Secara umum faktor risiko terjadinya penyakit jantung,
termasuk SKA dapat dibedakan menjadi faktor risiko yang tidak
dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi
(Woldecherkos et al., 2007; Jeff et al., 2010).
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi meliputi: (1) jenis
kelamin laki-laki; (2) umur lebih dari 45 tahun pada laki-laki, dan
lebih dari 55 tahun pada perempuan; (3) adanya riwayat keluarga
dengan penyakit jantung. Adapun faktor risiko yang dapat
dimodifikasi antara lain: hipertensi, hiperlipidemia, diabetes, gaya
hidup yang pasif, dan merokok. Di samping faktor risiko di atas,
commit to user
faktor psikologis khususnya kecemasan dianggap memegang peranan
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
2. Nyeri Dada
a. Pengertian Nyeri Dada
Jantung adalah pompa yang bertanggung jawab untuk sirkulasi
darah ke seluruh tubuh. Miokardium adalah otot jantung yang
bertanggung jawab untuk memompa darah dan seperti otot lain,
memerlukan oksigen darah yang kaya energi. Angina pektoris
menggambarkan rasa sakit, ketidaknyamanan, atau gejala lain yang
terjadi ketika aliran darah ke sel-sel otot jantung tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan energi. Angina adalah tanda peringatan bahwa
otot jantung tidak mendapatkan suplai darah yang cukup dan oksigen.
Jika diabaikan dapat menyebabkan serangan jantung atau infark
miokard (Benjamin et al., 2014).
Nyeri dada Angina adalah sindrom klinis yang ditandai dengan
rasa tidak nyaman di dada, rahang, bahu, punggung, atau lengan. Hal
ini biasanya diperberat oleh aktivitas atau stres emosional dan lega
dengan nitrogliserin. Angina biasanya terjadi pada pasien dengan
Coronary Artery Disease (CAD) melibatkan lebih dari 1 arteri
epikardial besar. Namun, angina juga dapat terjadi pada individu
dengan penyakit katup jantung, hypertrophy cardiomyopathy dan
hipertensi yang tidak terkontrol. Hal ini terdapat pada pasien dengan
jantung koroner dan iskemia miokard yang berhubungan dengan
kejang atau disfungsi endotel (Benjamin et al., 2014).
Angina sering muncul pada saat olahraga dan aktivitas, dan
membaik dengan istirahat. Ketika tubuh memerlukan jantung untuk
memompa lebih banyak darah, otot jantung bekerja lebih banyak
untuk dapat memenuhi kebutuhan oksigen dalam darah, sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
3. Kecemasan
a. Pengertian Kecemasan
Kecemasan (ansietas/anxiety) adalah gangguan alam perasaan
(affective) yang ditandai dengan perasaan takut atau khawatir yang
mendalam dan berkelanjutan, tetapi kemampuan dalam menilai
realitas (Reality Testing Ability/RTA) tidak terganggu, begitupun
kepribadiannya juga masih utuh (tidak mengalami keretakan
kepribadian / splitting of personality), sedangkan perilaku dapat
terganggu walaupun masih dalam batas-batas normal (Hawari, 2001).
Kecemasan merupakan kejadian yang sering dialami penderita
SKA. Terjadi peningkatan kadar kecemasan yang dilaporkan sendiri
antara 20% sampai 50% dari pasien setelah serangan akut miokard
infark (Lane et al, 2001; Grace et al, 2004; Hanssen et al, 2009).
Pada unit psikiatri kecemasan akan berlanjut menjadi kecemasan
klinis setelah SKA dan mengalami kecemasan klinis yang signifikan
selama 2 tahun (Grace et al, 2004; Murphy et al., 2008; Pedersen et
al, 2008).
Pada pasien dengan PJK stabil memiliki tingkat kecemasan
yang lebih tinggi daripada populasi umum, dengan tingkat prevalensi
berkisar antara 16% sampai 42%. Hal ini disebabkan secara psikologis
pasien penyakit jantung koroner mempunyai kekuatiran akan terjadi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
b. Teori Biologis
1. Sistem saraf otonom.
Stimulasi sistem saraf otonom menyebabkan gejala tertentu
kardiovaskular (sebagai contoh takikardia), muscular (contoh nyeri
kepala), gastrointestinal (contoh diare), dan pernafasan (contoh
nafas cepat) (Kaplan – Sadock, 2010).
2. Neurotransmiter.
Tiga neurotransmitter utama yang berhubungan dengan
kecemasan berdasarkan penelitian pada binatang dan respon
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
4. Psikoterapi
Intervensi psikoterapi adalah suatu terapi non farmakologi. Secara
umum menarik untuk pasien karena kurangnya efek samping somatik. Di
samping itu, intervensi ini dapat dipakai secara individual agar fokus pada
kesulitan tertentu yang dialami pasien. Penelitian terhadap 2481 pasien,
menemukan bahwa pengobatan dengan cognitive behaviour therapy
(CBT) secara signifikan mengurangi gejala kecemasan di antara pasien
pasca infark miokard. (Aline et al., 2011).
Psikoterapi CBT dikaitkan dengan Terapi Realitas oleh karena
sama sama merupakan suatu terapi dengan menggunakan kognitif dan
perubahan perilaku dengan tujuan untuk mencapai otonomi. Hanya pada
TR menguraikan prinsip-prinsip dan prosedur-prosedur yang dirancang
untuk membantu orang-orang dalam mencapai suatu “Identitas
Keberhasilan” dan tanpa adanya hukuman (Corey, 2010).
a. Terapi Realitas
Terapi Realitas adalah suatu sistem yang difokuskan pada
tingkah laku sekarang. Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta
mengkonfrontasikan pasien dengan cara-cara yang membantu
pasien menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan dasarnya
tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain. Inti TR adalah
penerimaan tanggungcommit
jawabto user
pribadi, yang dipersamakan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
18
maka yang bisa diubah hanyalah saat sekarang dan masa yang akan
datang.
TR menekankan pertimbangan-pertimbangan nilai. Pasien
harus menilai kualitas perilakunya sendiri apakah bertanggung jawab,
rasional realistik dan benar atau sebaliknya. Penilaian perilaku sendiri
oleh pasien akan membantu kesadaran tentang dirinya untuk
melakukan hal yang positif atau mencapai identitas keberhasilan.
TR tidak menekankan transferensi. Ia tidak memandang konsep
tradisional tentang transferensi sebagai hal yang penting. Mengimbau
agar para terapis menempuh cara beradanya yang sejati, yakni bahwa
mereka menjadi diri mereka sendiri.
TR menekankan aspek-aspek kesadaran, bukan aspek-aspek
ketaksadaran.
TR menghapus hukuman. Glasser mengingatkan bahwa
pemberian hukuman guna mengubah tingkah laku tidak efektif dan
bahwa hukuman untuk melaksanakan rencana-rencana mengakibatkan
perkuatan Identitas Kegagalan pada klien dan perusakan hubungan
terapeutik.
TR menekankan tanggung jawab, yang oleh Glasser
didefinisikan sebagai “kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan sendiri dan melakukannya dengan cara yang tidak
mengurangi kemampuan orang lain dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan mereka.
Alasan pada penelitian ini menggunakan Terapi Realitas adalah
: Pada kasus-kasus nyeri dada akibat kecemasan pada pasien pasca
SKA melibatkan masalah emosional, sedangkan pendekatan TR aktif,
membimbing dan mendidik berhasil pada penanganan masalah-
masalah individu yang spesifik yang berkaitan dengan masalah
emosional dan perubahan tingkah laku.
TR menghapus hukuman. Glasser mengingatkan bahwa
commit
pemberian hukuman guna to user tingkah laku tidak efektif dan
mengubah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
21
- Emosi Perilaku
Terapi
- Keluhan Realitas
fisik
Kecemasan menurun
Nyeri menurun
commit
Skema to userTeori
1. Kerangka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
22
c. Hipotesis Penelitian
Terapi Realitas efektif untuk menurunkan cemas dan keluhan
nyeri dada pasien pasca Sindrom Koroner Akut.
commit to user