TERHADAP LINGKUNGAN
i
LEMBAR LOGO
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
NIM :2330205040033
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini benar
benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya. Apabila
di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini hasil plagiasi,
baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku
iii
ABSTRAK
TERHADAP LINGKUNGAN
Latar Belakang
Aktivitas pertambangan dianggap seperti uang logam yang memiliki dua sisi yang
saling berlawanan, yaitu sebagai sumber kemakmuran sekaligus perusak
lingkungan yang sangat potensial. Sebagai sumber kemakmuran, sektor ini
menyokong pendapatan negara selama bertahun-tahun. Sebagai perusak
lingkungan, pertambangan terbuka (open pit mining) dapat mengubah secara total
baik iklim dan tanah akibat seluruh lapisan tanah di atas deposit bahan tambang
disingkirkan. Hilangnya vegetasi secara tidak langsung ikut menghilangkan fungsi
hutan sebagai pengatur tata air, pengendalian erosi, banjir, penyerap karbon,
pemasok oksigen dan pengatur suhu. Selain itu penambangan batu bara juga bisa
mengakibatkan perubahan social ekonomi masyarakat disekitar kawasan
penambangan. Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang
ditimbulkan oleh pertambangan batu bara perlu dilakukan tindakan-tindakan
tertentu sehingga akan dapat mengurangi pencemaran akibat aktivitas
pertambangan batubara dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang telah terjadi
di sekitar pertambangan.
.
Tujuan Penelitian: 1.Untuk mengetahui apa itu dampak dari pertambangan batubara
2.Untuk mengetahui cara penanggulangan dampak pertambangan batubara
Metode Penelitian : Menggunakan metode sebagian kuantitatif dan sebagian kualitatif
Hasil penelitian : Mengetahui dampak pertambangan batubara dan penanggulangannya
Kesimpulan : Setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan
kegiatan eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas terhadap
lingkungan dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat bersifat negatif
ataupun positif, namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah terdapat dampak
negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak yang bersangkutan bertanggung
jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan juga memanfaatkannya secara
bijaksana.
iv
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
karya tulis ilmiah. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menempuh mata kuliah Bahasa Indonesia karya tulis ilmiah. Berkenaan dengan hal
ini, penulis menyampaikan dengan tulus penghargaan dan terima kasih kepada:
v
Daftar isi
C.Tujuan………………………………………………………………………………………………………………….2
1 . Untuk mengetahui apa itu tambang batubara…………………………………………………………………………………………2
2.Untuk tahu apa-apa saja dampak pertambangan batubara………………………………………………………………………2
3.Untuk mengetahui cara menanggulangi dampak tambang batubara ……………………………………………………….2
D.Metodelogi Penelitian……………………………………………………………………………………………2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………….3
A.Jenis Batubara…...………………………………………………………………………………………………..3
B.Metode Penambangan Batubara………………….………………………………………………………4
A.Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………….7
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Batubara merupakan salah satu bahan galian strategis yang sekaligus menjadi
sumber daya energi yang sangat besar. Indonesia pada tahun 2006 mampu
memproduksi batu bara sebesar 162 juta ton dan 120 juta ton diantaranya diekspor.
Sementara itu sekitar 29 juta ton diekspor ke Jepang. indonesia memiliki cadangan
batubara yang tersebar di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan dalam
jumlah kecil, batu bara berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan Sulawesi.
Sedangkan rumus empirik batubara untuk jenis bituminous adalah C137H97O9NS,
sedangkan untuk antrasit adalah C240H90O4NS.
Indonesia memiliki cadangan batu bara yang sangat besar dan menduduki posisi ke-
4 di dunia sebagai negara pengekspor batubara. Di masa yang akan dating
Indonesia memiliki cadangan batu bara yang sangat besar dan menduduki posisi ke-
4 di dunia sebagai negara pengekspor batubara. Di masa yang akan datang batubara
menjadi salah satu sumber energi alternatif potensial untuk menggantikan potensi
minyak dan gas bumi yang semakin menipis. Pengembangan pengusahaan
pertambangan batubara secara ekonomis telah mendatangkan hasil yang cukup
besar, baik sebagai pemenuhan kebutuhan dalam negeri maupun sebagai sumber
devisa.
Bersamaan dengan itu, eksploitasi besar-besaran terhadap batubara secara ekologis
sangat memprihatinkan karena menimbulkan dampak yang mengancam kelestarian
fungsi lingkungan hidup dan menghambat terselenggaranya sustainable eco-
development. Untuk memberikan perlindungan terhadap kelestarian fungsi
lingkungan hidup, maka kebijakan hukum pidana sebagai penunjang ditaatinya
norma-norma hukum administrasi ladministrative penal law) merupakan salah satu
kebijakan yang perlu mendapat perhatian, karena pada tataran implementasinya
sangat tergantung pada hukum administrasi. Diskresi luas yang dimiliki pejabat
administratif serta pemahaman sempit terhadap fungsi hukum pidana sebagai
ultimum remedium dalam penanggulangan pencemaran dardatau perusakan
lingkungan hidup, seringkali menjadi kendala dalam penegakan norma-norma
hukum lingkungan. Akibatnya, ketidaksinkronan berbagai peraturan perundang-
undangan yang disebabkan tumpang tindih kepentingan antar sektor mewarnai
berbagai kebijakan di bidang pengelolaan lingkungan hidup. Bertitik tolak dari
kondisi di atas, maka selain urgennya sinkronisasi kebijakan hukum pidana,
diperlukan pula pemberdayaan upaya-upaya lain untuk mengatasi kelemahan
penggunaan sarana hukum pidana, dalam rangka memberikan perlindungan
terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup dan korban yang timbul akibat
degradasi fungsi lingkungan hidup.
Tulisan ini berusaha menggambarkan bagaimana metode penambangan,
kerusakan yang diakibatkan dan solusi mengatasi kerusakan lingkungan
pasca penambangan.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu tambang batubara?
2. Bagaimana tambang batubara bisa memberikan dampak bagi lingkungan ?
3. Bagaimana cara menanggulangi dampak tersebut ?
C. Tujuan
1.Untuk mengetahui apa itu tambang batubara
2.Untuk tahu apa-apa saja dampak pertambangan batubara
3.Untuk mengetahui cara menanggulangi dampak tambang batubara
D.Metodelogi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis research yuridis normative ,research
yang berfokus pada penerapan peraturan-peraturan hukum positif diIndonesia pada saat
ini dengan menghimpun data dari bahan pustaka atau datasekunder yg dialamnya
mencakup bahan aturan primer. Menggunakan statueapporch yaitu suatu cara
pendekatan melalui regulasi yang adakaitannya denganpermasalahan penelitian.Untuk
menganalisa bahan hukum bahan hukum dilakukan menggunakanmenggunakan metode
deduktif. bisa diartikan sebagai proses penarikankesimpulan yg dilakukan dari
pembahasan mengenai permasalahan yang bersifat umum menunju permasalahan yang
bersifat khusus.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Antrasit merupakan jenis batubara dengan kualitas terbaik, batubara jenis ini
mempunyai ciri-ciri warna hitam metalik, mengandung unsur karbon antara 86%-
98% dan mempunyai kandungan air kurang dari 8%.
2. Bituminus merupakan batubara dengan kualitas kedua, batubara jenis ini
mempunyai kandungan karbon 68%-86% serta kadar air antara 8%-10%.
Batubara jenis ini banyak dijumpai di Australia.
3. Sub Bituminus merupakan jenis batubara dengan kualitas ketiga, batubara ini
mempunyai ciri kandungan karbonnya sedikit dan mengandung banyak air.
4. Lignit merupupakan batubara dengan kwalitas keempat, batubara jenis ini
mempunyai cirri memiliki warna muda coklat, sangat lunak dan memiliki kadar
air 35%-75%.
5. Gambut merupakan jenis batubara dengan kwalitas terendah, batubara ini
memiliki ciri berpori dan kadar air diatas 75%.
3
B. Metode Penambangan Batubara
Kegiatan pertambangan batubara merupakan kegiatan eksploitasi
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui dan umumnya membutuhkan
investasi yang besar terutama untuk membangun fasilitas infrastruktur.
Karakteristik yang penting dalam pertambangan batubara ini adalah bahwa pasar
dan harga sumberdaya batubara ini yang sangat prospektif menyebabkan
industri pertambangan batubara dioperasikan pada tingkat resiko yang tinggi baik
dari segi aspek fisik, perdagangan, sosial ekonomi maupun aspek politik.
Kegiatan penambangan batubara dapat dilakukan dengan menggunakan dua
metode yaitu (Sitorus, 2000) :
4
menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran
air, tanah dan udara.
5
C. Dampak Penambangan Batubara
Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan
kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak
dan merugikan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh
kehadiran benda-benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam
berbahaya, dsb.) sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan
lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula (Susilo, 2003).
Setiap kegiatan penambangan baik itu penambangan Batu bara, Nikel dan Marmer
serta lainnya pasti menimbulkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan
sekitarnya. Dampak positifnya adalah meningkatnya devisa negaradan
pendapatan asli daerah serta menampung tenaga kerja sedangkan dampak negatif
dari kegiatan penambangan dapat dikelompokan dalam bentuk kerusakan
permukaan bumi, ampas buangan (tailing), kebisingan, polusi udara, menurunnya
permukaan bumi (land subsidence), dan kerusakan karena transportasi alat dan
pengangut berat.
Karena begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan
penambangan maka perlu kesadaran kita terhadap lingkungan sehingga dapat
memenuhi standar lingkungan agar dapat diterima pasar. Apalagi kebanyakan
komoditi hasil tambang biasanya dijual dalam bentuk bahan mentah sehingga harus
hati-hati dalam pengelolaannya karena bila para pemakai mengetahui bahan mentah
yang dibeli mencemari lingkungan, maka dapat dirasakan tamparannya terhadap
industri penambangan kita.
Sementara itu, harus diketahui pula bahwa pengelolaan sumber daya alam hasil
penambangan adalah untuk kemakmuran rakyat. Salah satu caranya adalah dengan
pengembangan wilayah atau community development. Perusahaan pertambangan
wajib ikut mengembangkan wilayah sekitar lokasi tambang termasuk yang
berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Karena hasil tambang suatu
saat akan habis maka penglolaan kegiatan penambangan sangat penting dan tidak
boleh terjadi kesalahan. Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia,
Pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan
hidup yang cukup besar, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air . Penambangan
Batubara secara langsung menyebabkan pencemaran antara lain ;
a.Pencemaran air
Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air
menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai,
tumbuhan, dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.
Batubara yang mengandung uranium dalam konsentrasi rendah, torium, dan isotop
radioaktif yang terbentuk secara alami yang jika dibuang akan mengakibatkan
kontaminasi radioaktif. Meskipun senyawa-senyawa ini terkandung dalam
konsentrasi rendah, namun akan memberi dampak signifikan jika dibung ke
lingkungan dalam jumlah yang besar. Emisi merkuri ke lingkungan terkonsentrasi
karena terus menerus berpindah melalui rantai makan dan dikonversi menjadi
metilmerkuri, yang merupakan senyawa berbahaya dan membahayakan manusia.
Terutama ketika mengkonsumsi ikan dari air yang terkontaminasi merkuri.
6
b. Pencemaran udara
c. Pencemaran Tanah
Penambangan batubara dapat merusak vegetasi yang ada, menghancurkan profil tanah
genetic, menggantikan profil tanah genetic, menghancurkan satwa liar dan habitatnya,
degradasi kualitas udara, mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu
dapat megubah topografi umum daerah penambangan secara permanen.
Disamping itu, penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas
ini mempunyai potensi sebagi gas rumah kaca. Kontribusi gas metana
yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, memberikan kontribusi sebesar 10,5% pada
emisi gas rumah kaca.
Aktivitas pertambangan batubara juga berdampak terhadap peningkatan
laju erosi tanah dan sedimentasi pada sempadan dan muara-muara sungai.
Kejadian erosi merupakan dampak tidak langsung dari aktivitas pertambangan
batubara melainkan dampak dari pembersihan lahan untuk bukaan tambang dan
pembangunan fasilitas tambang lainnya seperti pembangunan sarana dan
prasarana pendukung seperti perkantoran, permukiman karyawan,dampak
penurunan kesuburan tanah oleh aktivitas pertambangan
batubara terjadi pada kegiatan pengupasan tanah pucuk (top soil) dan tanah
penutup (sub soil/overburden). Pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup
akan merubah sifat-sifat tanah terutama sifat fisik tanah dimana susunan tanah
yang terbentuk secara alamiah dengan lapisan-lapisan yang tertata rapi dari
lapisan atas ke lapisan bawah akan terganggu dan terbongkar akibat
pengupasan tanah tersebut.
7
molibdenum, seng, selenium, dan radium, yang sangat berbahaya jika dibuang di
lingkungan.
3. Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara
juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah,
baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air Penambangan Batubara secaralangsung
menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah penducian batubara tersebut
dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut
mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, Asam, dan
menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut.
Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut
mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn),
Asam sulfat (H2sO4), dan Pb. Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat
menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.
Konflik lahan kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang
lahannya menjadi obyek penggusuran. Kerap perusahaan menunjukkan
kearogansiannya dengan menggusur lahan tanpa melewati persetujuan pemilik atau
pengguna lahan. Atau tak jarang mereka memberikan ganti rugi yang tidak
seimbang denga hasil yang akan mereka dapatkan nantinya. Tidak hanya konflik
lahan, permasalahan yang juga sering terjadi adalah diskriminasi. Akibat dari
pergeseran ini membuat pola kehidupan mereka berubah menjadi lebih konsumtif.
Bahkan kerusakan moral pun dapat terjadi akibat adanya pola hidup yang berubah.
Nilai atau dampak positif dari batubara itu sendiri,
Sumber wikipedia.com mengatakan Tidak dapat di pungkiri bahwa batubara adalah
salah satu bahan tambang yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Indonesia adalah salah satu negara penghasil batubara terbesar no.2 setelah
Australia hingga tahun 2008. Total sumber daya batubara yang dimiliki Indonesia
mencapai 104.940 Milyar Ton dengan total cadangan sebesar 21.13 Milyar Ton.
Nanun hal ini tetap memberikan efek positif dan negatif, dan hal positifnya
Sumber wikipedia.com mengatakan. Hal positifnya adalah bertambahnya devisa
negara dari kegiatan penambanganya.
Secara teoritis usaha pertambangan ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Para
pekerja tambang selayaknya bekerja sama dengan masyarakat sekitar. Salah satu
bentuknya dengan cara memperkerjakan masyarakat sekitar dalam usaha tambang
sekitar, sehingga membantu kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.
8
Solusi Terhadap Dampak Dan Pengaruh Pertambangan Batubara
Tidak dapat di pungkiri bahwa pemerintah mempunyai peran yang penting dalam
mencari solusi terhadap dampak dan pengaruh pertambangan batu bara yang ada
di indonesia. Pemerintah harus menyadari bahwa tugas mereka adalah memastikan
masa depan yang dimotori oleh energi bersih dan terbarukan. Dengan cara ini,
kerusakan pada manusia dan kehidupan sosialnya serta kerusakan ekologi dan
dampak buruk perubahan iklim dapat dihindari.
Sayangnya, Pemerintah Indonesia ingin percaya bahwa batubara jawaban dari
permintaan energi yang menjulang, serta tidak bersedia mengakui potensi luar biasa
dari energi terbarukan yang sumbernya melimpah di negeri ini.
Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh
penambang batu bara dapat ditempuh dengan beberapa pendekatan, untuk
dilakukan tindakan-tindakan tertentu sebagai berikut :
9
BAB III
KESIMPULAN
A.KESIMPULAN
Setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan kegiatan
eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas terhadap lingkungan
dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat bersifat negatif ataupun positif,
namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah terdapat dampak negatifnya, hal tersebut
dapat diminimalisir apabila pihak yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap
pengolahan sumber daya alamnya dan juga memanfaatkannya secara bijaksana.
Sebagai contoh adalah kegiatan pertambangan batubara di pulau Kalimantan yang bisa
dibilang telah mencapai tahap yang kronis, dengan menyisakan lubang-lubang besar
bekas kegiatan pertambangan dan juga dampak-dampak yang lainnya. Hal tersebut
setidaknya dapat diminimalisir dan dikurangi dampaknya apabila kita melakukan
tindakan perbaikan dan juga memanfaatkan SDA secara bijaksana.
Daftar Pustaka
10
11