Anda di halaman 1dari 17

HALAMAN SAMPUL

DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA

TERHADAP LINGKUNGAN

Karya Tulis Ilmiah


Disusun untuk memenuhi persyaratan menempuh mata kuliah Bahasa
Indonesia
Disusun Oleh
ELIISABETH PARIAMA LASMARITO PURBA
2330205040033

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS TEKNIK PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
2023/2024

i
LEMBAR LOGO

ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :ELISABETH PARIAMA LASMARITO PURBA

NIM :2330205040033

Program Studi :TEKNIK PERTAMBANGAN

Judul Karya tulis ilmiah :DAMPAK PERTAMBANGAN BATUBARA TERHADAP


LINGKUNGAN

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini benar
benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya. Apabila
di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini hasil plagiasi,
baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Palangka Raya, 05 Oktober 2023

(Elisabeth P.L Purba)

iii
ABSTRAK

DAMPAK PENAMBANGAN BATUBARA

TERHADAP LINGKUNGAN

DR. INDRA PERDANA ., ST .,M.Si.


Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Palangka Raya
Email :elisabetpurba2021@gmail.com

Latar Belakang
Aktivitas pertambangan dianggap seperti uang logam yang memiliki dua sisi yang
saling berlawanan, yaitu sebagai sumber kemakmuran sekaligus perusak
lingkungan yang sangat potensial. Sebagai sumber kemakmuran, sektor ini
menyokong pendapatan negara selama bertahun-tahun. Sebagai perusak
lingkungan, pertambangan terbuka (open pit mining) dapat mengubah secara total
baik iklim dan tanah akibat seluruh lapisan tanah di atas deposit bahan tambang
disingkirkan. Hilangnya vegetasi secara tidak langsung ikut menghilangkan fungsi
hutan sebagai pengatur tata air, pengendalian erosi, banjir, penyerap karbon,
pemasok oksigen dan pengatur suhu. Selain itu penambangan batu bara juga bisa
mengakibatkan perubahan social ekonomi masyarakat disekitar kawasan
penambangan. Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang
ditimbulkan oleh pertambangan batu bara perlu dilakukan tindakan-tindakan
tertentu sehingga akan dapat mengurangi pencemaran akibat aktivitas
pertambangan batubara dan memperbaiki kerusakan lingkungan yang telah terjadi
di sekitar pertambangan.
.
Tujuan Penelitian: 1.Untuk mengetahui apa itu dampak dari pertambangan batubara
2.Untuk mengetahui cara penanggulangan dampak pertambangan batubara
Metode Penelitian : Menggunakan metode sebagian kuantitatif dan sebagian kualitatif
Hasil penelitian : Mengetahui dampak pertambangan batubara dan penanggulangannya
Kesimpulan : Setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan
kegiatan eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas terhadap
lingkungan dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat bersifat negatif
ataupun positif, namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah terdapat dampak
negatifnya, hal tersebut dapat diminimalisir apabila pihak yang bersangkutan bertanggung
jawab terhadap pengolahan sumber daya alamnya dan juga memanfaatkannya secara
bijaksana.

iv
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
karya tulis ilmiah. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menempuh mata kuliah Bahasa Indonesia karya tulis ilmiah. Berkenaan dengan hal
ini, penulis menyampaikan dengan tulus penghargaan dan terima kasih kepada:

Bapak DR. INDRA PERDANA ., ST .,M.SI. sebagai Dosen Pembimbing


Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam proposal ini banyak


kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan, sehingga pembuatan proposal karya tulis ilmiah yang akan datang dapat
lebih baik.

Palangka Raya, 5 Oktober 2023

(Elisabeth P.L Purba)

v
Daftar isi

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................................i


LEMBAR LOGO ........................................................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... v
Daftar isi .................................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A.Latar Belakang ......................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah……….……………………………………………………………………………………..2
1. Apa itu tambang batubara?...........................................................................................................................2

2. Bagaimana tambang batubara bisa memberikan dampak bagi lingkungan ?...........................................2

3. Bagaimana cara menanggulangi dampak tersebut ?.................................................................................2

C.Tujuan………………………………………………………………………………………………………………….2
1 . Untuk mengetahui apa itu tambang batubara…………………………………………………………………………………………2
2.Untuk tahu apa-apa saja dampak pertambangan batubara………………………………………………………………………2
3.Untuk mengetahui cara menanggulangi dampak tambang batubara ……………………………………………………….2
D.Metodelogi Penelitian……………………………………………………………………………………………2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………….3
A.Jenis Batubara…...………………………………………………………………………………………………..3
B.Metode Penambangan Batubara………………….………………………………………………………4

C. Dampak Penambangan Batubara………………………………………………………………………..6

D.Solusi dan pengaruh terhadap dampak pertambangan Batubara………………………….9

BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………..7

A.Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………….7

Daftar Pustaka .......................................................................................................... 10

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Batubara merupakan salah satu bahan galian strategis yang sekaligus menjadi
sumber daya energi yang sangat besar. Indonesia pada tahun 2006 mampu
memproduksi batu bara sebesar 162 juta ton dan 120 juta ton diantaranya diekspor.
Sementara itu sekitar 29 juta ton diekspor ke Jepang. indonesia memiliki cadangan
batubara yang tersebar di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan dalam
jumlah kecil, batu bara berada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua dan Sulawesi.
Sedangkan rumus empirik batubara untuk jenis bituminous adalah C137H97O9NS,
sedangkan untuk antrasit adalah C240H90O4NS.
Indonesia memiliki cadangan batu bara yang sangat besar dan menduduki posisi ke-
4 di dunia sebagai negara pengekspor batubara. Di masa yang akan dating
Indonesia memiliki cadangan batu bara yang sangat besar dan menduduki posisi ke-
4 di dunia sebagai negara pengekspor batubara. Di masa yang akan datang batubara
menjadi salah satu sumber energi alternatif potensial untuk menggantikan potensi
minyak dan gas bumi yang semakin menipis. Pengembangan pengusahaan
pertambangan batubara secara ekonomis telah mendatangkan hasil yang cukup
besar, baik sebagai pemenuhan kebutuhan dalam negeri maupun sebagai sumber
devisa.
Bersamaan dengan itu, eksploitasi besar-besaran terhadap batubara secara ekologis
sangat memprihatinkan karena menimbulkan dampak yang mengancam kelestarian
fungsi lingkungan hidup dan menghambat terselenggaranya sustainable eco-
development. Untuk memberikan perlindungan terhadap kelestarian fungsi
lingkungan hidup, maka kebijakan hukum pidana sebagai penunjang ditaatinya
norma-norma hukum administrasi ladministrative penal law) merupakan salah satu
kebijakan yang perlu mendapat perhatian, karena pada tataran implementasinya
sangat tergantung pada hukum administrasi. Diskresi luas yang dimiliki pejabat
administratif serta pemahaman sempit terhadap fungsi hukum pidana sebagai
ultimum remedium dalam penanggulangan pencemaran dardatau perusakan
lingkungan hidup, seringkali menjadi kendala dalam penegakan norma-norma
hukum lingkungan. Akibatnya, ketidaksinkronan berbagai peraturan perundang-
undangan yang disebabkan tumpang tindih kepentingan antar sektor mewarnai
berbagai kebijakan di bidang pengelolaan lingkungan hidup. Bertitik tolak dari
kondisi di atas, maka selain urgennya sinkronisasi kebijakan hukum pidana,
diperlukan pula pemberdayaan upaya-upaya lain untuk mengatasi kelemahan
penggunaan sarana hukum pidana, dalam rangka memberikan perlindungan
terhadap kelestarian fungsi lingkungan hidup dan korban yang timbul akibat
degradasi fungsi lingkungan hidup.
Tulisan ini berusaha menggambarkan bagaimana metode penambangan,
kerusakan yang diakibatkan dan solusi mengatasi kerusakan lingkungan
pasca penambangan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu tambang batubara?
2. Bagaimana tambang batubara bisa memberikan dampak bagi lingkungan ?
3. Bagaimana cara menanggulangi dampak tersebut ?

C. Tujuan
1.Untuk mengetahui apa itu tambang batubara
2.Untuk tahu apa-apa saja dampak pertambangan batubara
3.Untuk mengetahui cara menanggulangi dampak tambang batubara

D.Metodelogi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis research yuridis normative ,research
yang berfokus pada penerapan peraturan-peraturan hukum positif diIndonesia pada saat
ini dengan menghimpun data dari bahan pustaka atau datasekunder yg dialamnya
mencakup bahan aturan primer. Menggunakan statueapporch yaitu suatu cara
pendekatan melalui regulasi yang adakaitannya denganpermasalahan penelitian.Untuk
menganalisa bahan hukum bahan hukum dilakukan menggunakanmenggunakan metode
deduktif. bisa diartikan sebagai proses penarikankesimpulan yg dilakukan dari
pembahasan mengenai permasalahan yang bersifat umum menunju permasalahan yang

bersifat khusus.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Batu Bara


Jenis dan kualitas batubara tergantung pada tekanan, panas dan waktu terbentuknya
batubara. Berdasarkan hal tersebut, maka batubara dapat dikelompokkan menjadi 5
jenis batubara, diantaranya adalah antrasit, bituminus, sub bituminus, lignit dan
gambut (Puslibang Kementrian ESDM, 2006)

1. Antrasit merupakan jenis batubara dengan kualitas terbaik, batubara jenis ini
mempunyai ciri-ciri warna hitam metalik, mengandung unsur karbon antara 86%-
98% dan mempunyai kandungan air kurang dari 8%.
2. Bituminus merupakan batubara dengan kualitas kedua, batubara jenis ini
mempunyai kandungan karbon 68%-86% serta kadar air antara 8%-10%.
Batubara jenis ini banyak dijumpai di Australia.
3. Sub Bituminus merupakan jenis batubara dengan kualitas ketiga, batubara ini
mempunyai ciri kandungan karbonnya sedikit dan mengandung banyak air.
4. Lignit merupupakan batubara dengan kwalitas keempat, batubara jenis ini
mempunyai cirri memiliki warna muda coklat, sangat lunak dan memiliki kadar
air 35%-75%.
5. Gambut merupakan jenis batubara dengan kwalitas terendah, batubara ini
memiliki ciri berpori dan kadar air diatas 75%.

3
B. Metode Penambangan Batubara
Kegiatan pertambangan batubara merupakan kegiatan eksploitasi
sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui dan umumnya membutuhkan
investasi yang besar terutama untuk membangun fasilitas infrastruktur.
Karakteristik yang penting dalam pertambangan batubara ini adalah bahwa pasar
dan harga sumberdaya batubara ini yang sangat prospektif menyebabkan
industri pertambangan batubara dioperasikan pada tingkat resiko yang tinggi baik
dari segi aspek fisik, perdagangan, sosial ekonomi maupun aspek politik.
Kegiatan penambangan batubara dapat dilakukan dengan menggunakan dua
metode yaitu (Sitorus, 2000) :

1. Penambangan permukaan (surface/ shallow mining) , meliputi tambang


terbuka penambangan dalam jalur dan penambangan hidrolik.
2. Penambangan dalam (subsurfarcel deep mining).

Kegiatan penambangan terbuka (open mining) dapat mengakibatkan gangguan


seperti

1. Menimbulkan lubang besar pada tanah.


2. Penurunan muka tanah atau terbentuknya cekungan pada sisa bahan
galian yang dikembalikan ke dalam lubang galian.
3. Bahan galian tambang apabila di tumpuk atau disimpan pada stock fliling dapat
mengakibatkan bahaya longsor dan senyawa beracun dapat tercuci ke daerah
hilir.
4. Mengganggu proses penanaman kembali reklamasi pada galian tambang
yang ditutupi kembali atau yang ditelantarkan terutama bila terdapat
bahan beracun, kurang bahan organik humus atau unsur hara telah tercuci .

Sistem penambangan batubara yang sering diterapkan oleh perusahaan-


perusahaan yang beroperasi adalah sistem tambang terbuka (Open Cut Mining)
. Penambangan batubara dengan sistem
tambang terbuka dilakukan dengan membuat jenjang (Bench) sehingga
terbentuk lokasi penambangan yang sesuai dengan kebutuhan penambangan.
Metode penggalian dilakukan dengan cara membuat jenjang serta membuang
dan menimbun kembali lapisan penutup dengan cara back filling per blok
penambangan serta menyesuaikan kondisi penyebaran deposit sumberdaya
mineral, (Suhala Et, al.,, 1995).
Sedangkan pertambangan skala besar, tailing yang dihasilkan lebih banyak lagi.
Pelaku tambang selalu mengincar bahan tambang yang tersimpan jauh di dalam
tanah, karena jumlahnya lebih banyak dan memiliki kualitas lebih baik. Untuk
mencapai wilayah konsentrasi mineral di dalam tanah, perusahaan tambang
melakukan penggalian dimulai dengan mengupas tanah bagian atas (top soil). Top
Soil kemudian disimpan di suatu tempat agar bisa digunakan lagi untuk
penghijauan setelah penambangan. Tahapan selanjutnya adalah menggali batuan
yang mengandung mineral tertentu, untuk selanjutnya dibawa ke processing plant
dan diolah. Pada saat pemrosesan inilah tailing dihasilkan. Sebagai limbah sisa
batuan dalam tanah, tailing pasti memiliki kandungan logam lain ketika dibuang.
Kegiatan penambangan apabila dilakukan di kawasan hutan dapat merusak
ekosistem hutan. Apabila tidak dikelola dengan baik, penambangan dapat

4
menyebabkan kerusakan lingkungan secara keseluruhan dalam bentuk pencemaran
air, tanah dan udara.

Pengangkutan Batu Bara


Cara pengangkutan batu bara ke tempat batu bara tersebut akan digunakan
tergantung pada jaraknya. Untuk jarak dekat, batu bara umumnya diangkut dengan
menggunakan ban berjalan atau truk. Untuk jarak yang lebih jauh di dalam pasar
dalam negeri, batu bara diangkut dengan menggunakan kereta api atau tongkang
atau dengan alternatif lain dimana batu bara dicampur dengan air untuk membentuk
bubur batu dan diangkut melalui jaringan pipa.
Kapal laut umumnya digunakan untuk pengakutan internasional dalam ukuran
berkisar dari Handymax (40-60,000 DWT), Panamax (about 60-80,000 DWT)
sampai kapal berukuran Capesize (sekitar 80,000+ DWT). Sekitar 700 juta ton (Jt)
batu bara diperdagangkan secara internasional pada tahun 2003 dan sekitar 90%
dari jumlah tersebut diangkut melalui laut.
Pengangkutan batu bara dapat sangat mahal – dalam beberapa kasus, pengangkutan
batu bara mencapai lebih dari 70% dari biaya pengiriman batu bara. Tindakan-
tindakan pengamanan diambil di setiap tahapan pengangkutan dan penyimpan batu
bara untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan hidup.

5
C. Dampak Penambangan Batubara
Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan
kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak
dan merugikan kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh
kehadiran benda-benda asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam
berbahaya, dsb.) sebagai akibat perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan
lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti semula (Susilo, 2003).

1. Dampak Terhadap Lingkungan

Setiap kegiatan penambangan baik itu penambangan Batu bara, Nikel dan Marmer
serta lainnya pasti menimbulkan dampak positif dan negatif bagi lingkungan
sekitarnya. Dampak positifnya adalah meningkatnya devisa negaradan
pendapatan asli daerah serta menampung tenaga kerja sedangkan dampak negatif
dari kegiatan penambangan dapat dikelompokan dalam bentuk kerusakan
permukaan bumi, ampas buangan (tailing), kebisingan, polusi udara, menurunnya
permukaan bumi (land subsidence), dan kerusakan karena transportasi alat dan
pengangut berat.
Karena begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan
penambangan maka perlu kesadaran kita terhadap lingkungan sehingga dapat
memenuhi standar lingkungan agar dapat diterima pasar. Apalagi kebanyakan
komoditi hasil tambang biasanya dijual dalam bentuk bahan mentah sehingga harus
hati-hati dalam pengelolaannya karena bila para pemakai mengetahui bahan mentah
yang dibeli mencemari lingkungan, maka dapat dirasakan tamparannya terhadap
industri penambangan kita.
Sementara itu, harus diketahui pula bahwa pengelolaan sumber daya alam hasil
penambangan adalah untuk kemakmuran rakyat. Salah satu caranya adalah dengan
pengembangan wilayah atau community development. Perusahaan pertambangan
wajib ikut mengembangkan wilayah sekitar lokasi tambang termasuk yang
berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia. Karena hasil tambang suatu
saat akan habis maka penglolaan kegiatan penambangan sangat penting dan tidak
boleh terjadi kesalahan. Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia,
Pertambangan batubara juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan
hidup yang cukup besar, baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air . Penambangan
Batubara secara langsung menyebabkan pencemaran antara lain ;

a.Pencemaran air

Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air
menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai,
tumbuhan, dan biota air yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.
Batubara yang mengandung uranium dalam konsentrasi rendah, torium, dan isotop
radioaktif yang terbentuk secara alami yang jika dibuang akan mengakibatkan
kontaminasi radioaktif. Meskipun senyawa-senyawa ini terkandung dalam
konsentrasi rendah, namun akan memberi dampak signifikan jika dibung ke
lingkungan dalam jumlah yang besar. Emisi merkuri ke lingkungan terkonsentrasi
karena terus menerus berpindah melalui rantai makan dan dikonversi menjadi
metilmerkuri, yang merupakan senyawa berbahaya dan membahayakan manusia.
Terutama ketika mengkonsumsi ikan dari air yang terkontaminasi merkuri.

6
b. Pencemaran udara

Polusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut


logika udara kotor pasti mempengaruhi kerja paru-paru. Peranan polutan ikut andil
dalam merangsang penyakit pernafasan seperti influensa,bronchitis dan pneumonia
serta penyakit kronis seperti asma dan bronchitis kronis.

c. Pencemaran Tanah

Penambangan batubara dapat merusak vegetasi yang ada, menghancurkan profil tanah
genetic, menggantikan profil tanah genetic, menghancurkan satwa liar dan habitatnya,
degradasi kualitas udara, mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu
dapat megubah topografi umum daerah penambangan secara permanen.
Disamping itu, penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas
ini mempunyai potensi sebagi gas rumah kaca. Kontribusi gas metana
yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, memberikan kontribusi sebesar 10,5% pada
emisi gas rumah kaca.
Aktivitas pertambangan batubara juga berdampak terhadap peningkatan
laju erosi tanah dan sedimentasi pada sempadan dan muara-muara sungai.
Kejadian erosi merupakan dampak tidak langsung dari aktivitas pertambangan
batubara melainkan dampak dari pembersihan lahan untuk bukaan tambang dan
pembangunan fasilitas tambang lainnya seperti pembangunan sarana dan
prasarana pendukung seperti perkantoran, permukiman karyawan,dampak
penurunan kesuburan tanah oleh aktivitas pertambangan
batubara terjadi pada kegiatan pengupasan tanah pucuk (top soil) dan tanah
penutup (sub soil/overburden). Pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup
akan merubah sifat-sifat tanah terutama sifat fisik tanah dimana susunan tanah
yang terbentuk secara alamiah dengan lapisan-lapisan yang tertata rapi dari
lapisan atas ke lapisan bawah akan terganggu dan terbongkar akibat
pengupasan tanah tersebut.

➢ Dampak Terhadap manusia

Dampak pencemaran Pencemaran akibat penambangan batubara terhadap manusia,


munculnya berbagai penyakit antara lain :

1. Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi


kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit kulit
pada manusia seperti kanker kulit. Kaarena Limbah tersebut mengandung
belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat
(H2sO4), di samping itu debu batubara menyebabkan polusi udara di sepanjang
jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara. Hal ini menimbulkan
merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek
jangka panjang berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan disinyalir
dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat.
2. Antaranya dampak negatifnya adalah kerusakan lingkungan dan masalah
kesehatan yang ditimbulkan oleh proses penambangan dan penggunaannya.
Batubara dan produk buangannya, berupa abu ringan, abu berat, dan kerak sisa
pembakaran, mengandung berbagai logam berat : seperti arsenik, timbal,
merkuri, nikel, vanadium, berilium, kadmium, barium, cromium, tembaga,

7
molibdenum, seng, selenium, dan radium, yang sangat berbahaya jika dibuang di
lingkungan.
3. Seperti halnya aktifitas pertambangan lain di Indonesia, Pertambangan batubara
juga telah menimbulkan dampak kerusakan lingkungan hidup yang cukup parah,
baik itu air, tanah, Udara, dan hutan, Air Penambangan Batubara secaralangsung
menyebabkan pencemaran air, yaitu dari limbah penducian batubara tersebut
dalam hal memisahkan batubara dengan sulfur. Limbah pencucian tersebut
mencemari air sungai sehingga warna air sungai menjadi keruh, Asam, dan
menyebabkan pendangkalan sungai akibat endapan pencucian batubara tersebut.
Limbah pencucian batubara setelah diteliti mengandung zat-zat yang sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi. Limbah tersebut
mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn),
Asam sulfat (H2sO4), dan Pb. Hg dan Pb merupakan logam berat yang dapat
menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit.

➢ Dampak Sosial dan kemasyarakatan


1.Terganggunya Arus Jalan Umum
Banyaknya lalu lalang kendaraan yang digunakan untuk angkutan batubara
berdampak pada aktivitas pengguna jalan lain. Semakin banyaknya kecelakaan,
meningkatnya biaya pemeliharaan jembatan dan jalan, adalah sebagian dari dampak
yang ditimbulkan.

2. Konflik Lahan Hingga Pergeseran Sosial-Budaya Masyarakat

Konflik lahan kerap terjadi antara perusahaan dengan masyarakat lokal yang
lahannya menjadi obyek penggusuran. Kerap perusahaan menunjukkan
kearogansiannya dengan menggusur lahan tanpa melewati persetujuan pemilik atau
pengguna lahan. Atau tak jarang mereka memberikan ganti rugi yang tidak
seimbang denga hasil yang akan mereka dapatkan nantinya. Tidak hanya konflik
lahan, permasalahan yang juga sering terjadi adalah diskriminasi. Akibat dari
pergeseran ini membuat pola kehidupan mereka berubah menjadi lebih konsumtif.
Bahkan kerusakan moral pun dapat terjadi akibat adanya pola hidup yang berubah.
Nilai atau dampak positif dari batubara itu sendiri,
Sumber wikipedia.com mengatakan Tidak dapat di pungkiri bahwa batubara adalah
salah satu bahan tambang yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Indonesia adalah salah satu negara penghasil batubara terbesar no.2 setelah
Australia hingga tahun 2008. Total sumber daya batubara yang dimiliki Indonesia
mencapai 104.940 Milyar Ton dengan total cadangan sebesar 21.13 Milyar Ton.
Nanun hal ini tetap memberikan efek positif dan negatif, dan hal positifnya
Sumber wikipedia.com mengatakan. Hal positifnya adalah bertambahnya devisa
negara dari kegiatan penambanganya.
Secara teoritis usaha pertambangan ditujukan untuk kesejahteraan masyarakat. Para
pekerja tambang selayaknya bekerja sama dengan masyarakat sekitar. Salah satu
bentuknya dengan cara memperkerjakan masyarakat sekitar dalam usaha tambang
sekitar, sehingga membantu kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.

8
Solusi Terhadap Dampak Dan Pengaruh Pertambangan Batubara

Tidak dapat di pungkiri bahwa pemerintah mempunyai peran yang penting dalam
mencari solusi terhadap dampak dan pengaruh pertambangan batu bara yang ada
di indonesia. Pemerintah harus menyadari bahwa tugas mereka adalah memastikan
masa depan yang dimotori oleh energi bersih dan terbarukan. Dengan cara ini,
kerusakan pada manusia dan kehidupan sosialnya serta kerusakan ekologi dan
dampak buruk perubahan iklim dapat dihindari.
Sayangnya, Pemerintah Indonesia ingin percaya bahwa batubara jawaban dari
permintaan energi yang menjulang, serta tidak bersedia mengakui potensi luar biasa
dari energi terbarukan yang sumbernya melimpah di negeri ini.
Upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap dampak yang ditimbulkan oleh
penambang batu bara dapat ditempuh dengan beberapa pendekatan, untuk
dilakukan tindakan-tindakan tertentu sebagai berikut :

1. Pendekatan teknologi, dengan orientasi teknologi preventif (control/protective)


yaitu pengembangan sarana jalan/jalur khusus untuk pengangkutan batu bara
sehingga akan mengurangi keruwetan masalah transportasi. Pejalan kaki
(pedestrian) akan terhindar dari ruang udara yang kotor. Menggunakan masker
debu (dust masker) agar meminimalkan risiko terpapar/terekspose oleh debu batu
bara (coal dust).
2. Pendekatan lingkungan yang ditujukan bagi penataan lingkungan sehingga akan
terhindar dari kerugian yang ditimbulkan akibat kerusakan lingkungan. Upaya
reklamasi dan penghijauan kembali bekas penambangan batu bara dapat
mencegah perkembangbiakan nyamuk malaria. Dikhawatirkan bekas
lubang/kawah batu bara dapat menjadi tempat perindukan nyamuk (breeding
place).
3. Pendekatan administratif yang mengikat semua pihak dalam kegiatan
pengusahaan penambangan batu bara tersebut untuk mematuhi ketentuan-
ketentuan yang berlaku (law enforcement)
4. Pendekatan edukatif, kepada masyarakat yang dilakukan serta dikembangkan
untuk membina dan memberikan penyuluhan/penerangan terus menerus
memotivasi perubahan perilaku dan membangkitkan kesadaran untuk ikut
memelihara kelestarian lingkungan.

9
BAB III
KESIMPULAN
A.KESIMPULAN
Setiap kegiatan pastilah menghasilkan suatu akibat, begitu juga dengan kegiatan
eksploitasi bahan tambang, pastilah membawa dampak yang jelas terhadap lingkungan
dan juga kehidupan di sekitarnya, dampak tersebut dapat bersifat negatif ataupun positif,
namun pada setiap kegiatan eksploitasi pastilah terdapat dampak negatifnya, hal tersebut
dapat diminimalisir apabila pihak yang bersangkutan bertanggung jawab terhadap
pengolahan sumber daya alamnya dan juga memanfaatkannya secara bijaksana.
Sebagai contoh adalah kegiatan pertambangan batubara di pulau Kalimantan yang bisa
dibilang telah mencapai tahap yang kronis, dengan menyisakan lubang-lubang besar
bekas kegiatan pertambangan dan juga dampak-dampak yang lainnya. Hal tersebut
setidaknya dapat diminimalisir dan dikurangi dampaknya apabila kita melakukan
tindakan perbaikan dan juga memanfaatkan SDA secara bijaksana.

Daftar Pustaka

Agus, F. 2004. Pengelolaan DTA Danau dan Dampak Hidrologisnya. Balai


Penelitian Tanah. Bogor. http://www.litbang.deptan.go.id/artikel/one/56/pdf [16
Juni 2006].
Agus F, Farida, Noordwijk Van Meine, editor. 2004. Hydrological Impacts of
Forest, Agroforestry and Upland Cropping as a Basis for Rewarding
Environmental Service Providers in Indonesia. Proceedings of a workshop in
Padang/Singkarak, Weat Sumatra, Indonesia, 25-28 February 2004. ICRAF-SEA.
Bogor
Latifa, S. 2000. Keragaan Accacia mangium wild pada Lahan Bekas Tambang
Timah (Studi kasus di areal PT. Timah). Tesis Sekolah Pascasarjana.IP
B. Boger.
Pusat Penelitian ttan Pengembangan (Puslitbang) Teknologi Mineral dan
Batubara. Departemen ESDM. 2006. Batubara Indonesia. Departemen ESDM.
Jakarta.
Sitorus. S.R.P. 2000. Pengembangan Sumberdaya Tanah Berkelanjutan.
Jurusan Tanah.Fakultas pertanian lnstitut Pertanian Bogor (IPB). Boger.
Soemarwoto, 0 . 2005. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadjah Mada
Uversity Press. Yogyakarta.
Suhala, S, A. F. Yoesoef dan Muta’alim. 1995. Teknologi Pertambangan
Indonesia. Pusat Penelitlan dan Pengembangan Teknologi Mineral,Direktorat J
enderal Pertambangan Umum Departemen Pertambangan dan Energi. Jakarta.
Wardana. W. A. 2001 . Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Andi
Yogyakarta.Yogyakarta.

10
11

Anda mungkin juga menyukai