Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN LAJU REAKSI DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI
(11 MIPA 1)

Anggota kelompok:
1. Gita Putri Septiani
2. Hany Isnaeny Fairus
3. Husi Novilah
4. Juliana
5. Juliyani
6. Nazwa Alifia
KATA PENGANTAR

Segala puji Tuhan semesta alam, yang hanya dengan pertolongan-Nya kami
dapat menyelesaikan Laporan “PRAKTIKUM KIMIA tentang FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI” ini dengan baik.
Kami menyampaikan terimakasih kepada guru Kimia yang telah membimbing,
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Dalam pembuatan laporan ini
masih ada kekurangan maupun kelebihannya, maka dari itu penulis berharap
semua pihak dapat memakluminya, serta dapat memberikan kritik dan sarannya
untuk lebih baik lagi dalam menyusun laporan. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan apa yang diharapkan bersama.

ii

Daftar Isi
Kata
Pengantar.......................................................................................ii
Daftar
Isi.................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................1
A. Latar
Belakang........................................................................1
B. Tujuan............................................................................1

BAB II PENERAPAN LAJU REAKSI DALAM PEMBUATAN


ODADING........................................................................................2
A. Alat Dan Bahan
B. Cara kerja
C. Teori
D. Pembahasan
E. Kesimpulan
F. Lampiran
G. Daftar pusaka

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Reaksi kimia berlangsung dengan laju yang berbeda-beda.


Adareaksi yang berlangsung sangat cepat, misalnya ledakan
dinamit: ada jugareaksi yang berlangsung sangat lambat,
misalnya perkaratan besi ataufosilisasi sisa organisme.
Kebanyakan reaksi berlangsung dengan laju diantara dua laju
ekstrem tersebut. Selain itu, laju reaksi ternyatadipengaruhi
oleh berbagai faktor, seperti suhu, konsentrasi, dan
faktorlainnya. Bahasan utama pada praktikum inoi adalah
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Pengetahuan ini dapat kita gunakanuntuk mengendalikan laju
suatu reaksi sehingga sesuai dengan keinginankita.Dari
pengalaman sehari-hari, kita dapat mengetahui bahwa
lajureaksi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya, kita
dapat mengamati bahwa serpihan kayu terbakar lebih cepat
daripada balok kayu. Dalam bagian ini akan dibahas faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi.Pengetahuan tentang
hal ini memungkinkan kita dapat mengendalikan laju reaksi,
yaitu melambatkan reaksi yang merugikan dan menambah
lajureaksi yang menguntungkan.

B.TUJUAN
 Untuk mengetahui konsep laju reaksi dalam kehidupan sehari-hari
 Untuk mengetahui cara pembuatan odading dengan bantuan ragi
 Untuk mengetahui pengaruh ragi dalam pembuatan odading.
BAB II
PENERAPAN LAJU REAKSI
DALAM PEMBUATAN ODADING

A. Alat & bahan :


• Sendok
• Baskom
• Gelas
• Mangkuk
• Rolling pin
• Alas rolling pin
• Wajan
• Serok
• Sutil/spatula
• Piring
• 350 gram tepung terigu
• 1 buah telur
• 60 gram gula pasir
• 1 sendok teh garam
• 1 sendok makan ragi instan
• 150 ml susu full cream
• 100-200 ml air
• 30gr minyak goreng

B. Cara pembuatan :

1. Panaskan 150 ml susu full cream. Lalu, siapkan baskom dan masukan
susu full cream.
2. Setelah itu, tambahkan 1 sendok makan ragi (Saccharomyces cerevisiae
), dan 60 gram gula pasir, lalu aduk hingga tercampur merata.
3. Lalu, masukan 350 gram tepung terigu dan 1 butir telur, aduk hingga
menjadi sebuah adonan.
4. Kemudian, diamkan adonan selama kurang lebih 1 jam.
5. Setelah 1 jam, adonan akan mengembang, lalu pipihkan adonan dan
bentuk sesuai selera (jika tidak pun tidak apa-apa).
6. Setelah itu, adonan didiamkan selama beberapa menit, sambil menunggu
siapkan wajan dan panaskan minyak.
7. Setelah minyak panas, goreng adonan di api kecil hingga berubah warna
menjadi golden brown/kecoklatan.
8. Setelah selesai angkat dan tiriskan.
9. Odading siap untuk dinikmati.
C. TEORI

• Katalis yang digunakan dalam pembuatan odading adalah enzim zimase yang
merupakan biokatalis
• Pertambahan zimase dilakukan pada proses peragian pengembangan odading
• Ragi ditambahkan ke dalam adonan sehingga glukosa dalam adonan terurai
menjadi etil alkohol dan karbondioksida. Penguraian berlangsung dengan
bantuan enzim zimase yang dihasilkan ragi.
• Pada proses ini, karbon monoksida (CO2) berfungsi mengembangkan adonan
ragi.
• banyaknya rongga kecil pada odading membuktikan terjadinya gelembung
CO2 saat peragian.

D. PEMBAHASAN
• telur
Telur merupakan sumber zat protein hewani yang bergizi tinggi fungsi
telur sebagai pengantar perekat atau pengikat dalam pengolahan pangan

• Garam (NaCl)
Garam atau nacl seringkali dimanfaatkan dalam industri pangan
penggunaan garam dengan jumlah yang sedikit berfungsi sebagai
pembentuk citarasa ,sedangkan dalam jumlah yang cukup banyak
berperan sebagai pengawet, garam mengalami peristiwa hydrasi ion di
mana ggaram akan teriosasi dan menarik sejumlah molekul air semakin
besar konsentrasi garam maka semakin banyak ion hidrat dan molekul air
yang terjerat sehingga menyebabkan aktivitas air bahan pangan menurun.

•Susu
Susu untuk produk bakery berfungsi membentuk flavor mengikat air
,sebagai bahan pengisi ,membentuk struktur yang kuat karena adanya
protein berupa kasein, membentuk warna karena reaksi pencoklatan dan
menambah keempukan karena adanya laktosa. susu juga memberikan
efek terhadap kulit roti dan memperkuat gluten karena mengandung
kalsiumnya. keutamaan susu yaitu meningkatkan nilai gizi ,susu
mengandung protein gula laktosa, dan mineral kalsium.

Proses pembuatan adonan odading melewati beberapa tahap


1)aktivasi raginya
Pada langkah awal, ragi di aktifkan kedalam susu panas dan gula,
penambahan gula dapat membuat roti mengmbang sempurna, selain itu gula
juga dapat mengetahui apakah ragi masih aktif atau tidam.laju reaksi pada
tahap ini di pengaruhi oleh suhu air susu yang panas.
Ragi ( C6H12O6)
Gas CO2( 2C2H5OH + 2CO2)

2) fermentasi
Pembentukan gas pada proses fermentasi sangat penting karena gas yang
dihasilkan akan membentuk struktur seperti busa, sehingga aliran panas ke
dalam adonan dapat berlangsung cepat pada saat baking, panas yang masuk
ke dalam adonan akan menyebabkan gas dan uap air terdesak keluar dari
adonan sementara terjadi proses gelatinisasi pati sehingga terbentuk struktur
frothy .laju reaksi Semakin banyak ragi dan suhu panas menghasilkan gas
karbondioksida yang menyebabkan adonan mengembang.

3) pengembangan adonan
Setelah itu adonan didiamkan agar mengembang. Laju reaksi tergantung
suhu di tempat masing masing. Pada kondisi air yang cukup dan adanya
makanan bagi ragi khususnya gula, maka ragi akan tumbuh dengan
mengubah gula menjadi gas karbondioksida dan senyawa beraroma gas
karbondioksida yang terbentuk kemudian ditahan oleh adonan sehingga
adonan menjadi mengembang.
4)penggorengan
Terjadi perubahan warna pada adonan saat digoreng

E. Kesimpulan
Odading di produksi melalui fermentasi ragi atau yeast untuk proses
pengembangan dan agar odading memiliki tekstur yang lembut.

F. LAMPIRAN

•DOKUMENTASI
5

•RINCIAN HARGA
Terigu (350 gr) 4000
Telur 2,500
Susu( 150 ml) 5000
Garam 500
Gula 2000
Ragi 1000
Minyak 5000

JUMLAH 20.000

MODAL : 20.000
JUMLAH ODADING : 22 BUAH
HARGA JUAL : 1.500
JUMLAH : 33.000
UNTUNG : 13.000

G. Daftar pusaka
https://id.scribd.com/document/464208639/makalah-pembuatan-Roti-
docx
https://www.academia.edu/25806619/makalah_fermentasi_pada_roti

Anda mungkin juga menyukai