Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KOMPREHENSIF ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN PATOLOGIS

DENGAN OLIGOHIDRAMNION PADA KEGIATAN PRAKTIK KLINIK


KEBIDANAN DI RSUD BANGIL

TANGGAL : 8 Januari 2024 s/d 2 Februari 2024

Disusun Oleh :
ASYA SYIFA AHMAD AL HADI
P27824121012

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
TAHUN 2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Dokumentasi Asuhan Kebidanan dengan judul “Asuhan Kebidanan


Persalinann Patologis dengan Oligohidramnion” yang disusun oleh mahasiswa semester VI
Prodi DIII Kebidanan Sutomo Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Surabaya Tahun
Akademik 2023/2024 ini sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Tempat praktik : RSUD Bangil Pasuruan

Tanggal praktik : 8 Januari s/d 2 Februari 2024

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

Kharisma Kusumaningtyas SSiT., M.Keb Azizatul Khamiliyah, S.Keb., Bd


NIP. 198103232008012014 NIP. 199309032019032003

ii
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................. 1

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................ 1

1.1 Oligohidramnion ..................................................................................................... 1

1.2 Etiologi Oligohidramnion .......................................................................................... 1

1.3 Manifestasi Klinis Oligohidramnion ............................................................................ 2

1.4 Pathway .................................................................................................................. 2

1.5 Pemeriksaan Oligohidramnion................................................................................... 2

1.6 Prognosis Oligohidramnion ...................................................................................... 3

1.7 Komplikasi Oligohidramnion ..................................................................................... 3

1.8 Tindakan Konservatif ............................................................................................... 3

BAB II ......................................................................................................................................... 4

TINJAUAN KASUS...................................................................................................................... 4

2.1 Data Subjektif ................................................................................................................... 4

2.2 Data Objektif ..................................................................................................................... 6

2.3 Analisis Data .................................................................................................................... 8

2.4 Penatalaksanaan .............................................................................................................. 8

iii
BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban kurang dari normal, yaitu
kurang dari 500 cc.
Definisi lainnya menyebutkan sebagai AFI yang kurang dari 5 cm. Karena VAK
tergantung pada usia kehamilan maka definisi yang lebih tepat adalah AFI yang kurang dari
presentil 5 ( lebih kurang AFI yang <6.8 cm saat hamil cukup bulan).

1.2 Etiologi Oligohidramnion


Penyebab oligohydramnion tidak dapat dipahami sepenuhnya. Mayoritas wanita
hamil yang mengalami tidak tau pasti apa penyebabnya. Penyebab oligohydramnion yang
telah terdeteksi adalah cacat bawaan janin dan bocornya kantung/ membran cairan
ketuban yang mengelilingi janin dalam rahim. Sekitar 7% bayi dari wanita yang mengalami
oligohydramnion mengalami cacat bawaan, seperti gangguan ginjal dan saluran kemih
karena jumlah urin yang diproduksi janin berkurang.
Masalah kesehatan lain yang juga telah dihubungkan dengan oligohidramnion
adalah tekanan darah tinggi, diabetes, SLE, dan masalah pada plasenta. Serangkaian
pengobatan yang dilakukan untuk menangani tekanan darah tinggi, yang dikenal dengan
namaangiotensin-converting enxyme inhibitor (mis captopril), dapat merusak ginjal janin
dan menyebabkan oligohydramnion parah dan kematian janin. Wanita yang memiliki
penyakit tekanan darah tinggi yang kronis seharusnya berkonsultasi terlebih dahulu dengan
ahli kesehatan sebelum merencanakan kehamilan untuk memastikan bahwa tekanan
darah mereka tetap terawasi baik dan pengobatan yang mereka lalui adalah aman selama
kehamilan mereka.

1
1.3 Manifestasi Klinis Oligohidramnion
1. Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan dan tidak ada ballotemen.
2. Ibu merasa nyeri di perut pada setiap pergerakan anak.
3. Sering berakhir dengan partus prematurus.
4. Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima dan terdengar lebih jelas.
5. Persalinan lebih lama dari biasanya.
6. Sewaktu his akan sakit sekali.
7. Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan tidak ada yang keluar.

1.4 Pathway

Oligohidraminion

Air ketuban < 500 cc

Bayi bergerak Air ketuban yang terlalu Resiko


dengan susah sedikit indikasi SC cedera

Nyeri akut Cemas

1.5 Pemeriksaan Oligohidramnion


Pemeriksaan dengan USG dapat mendiagnosa apakah cairan ketuban terlalu sedikit
atau terlalu banyak. Umumnya para dokter akan mengukur ketinggian cairan dalam 4
kuadran di dalam rahim dan menjumlahkannya. Metode ini dikenal dengan nama Amniotic
Fluid Index (AFI). Jika ketinggian amniotic fluid (cairan ketuban) yang di ukur kurang dari 5
cm, calon ibu tersebut didiagnosa mengalami oligohydramnion. Jika jumlah cairan tersebut
lebih dari 25 cm, ia di diagnosa mengalami polihydramnion.

2
1.6 Prognosis Oligohidramnion
1. Semakin awal oligohidramnion terjadi pada kehamilan, semakin buruk prognosisnya.
2. Jika terjadi pada trimester II, 80-90% mortalitas.

1.7 Komplikasi Oligohidramnion


Masalah-masalah yang dihubungkan dengan terlalu sedikitnya cairan ketuban
berbeda-beda tergantung dari usia kehamilan. Oligohydramnion dapat terjadi di masa
kehamilan trimester pertama atau pertengahan usia kehamilan cenderung berakibat serius
dibandingkan jika terjadi di masa kehamilan trimester terakhir. Terlalu sedikitnya cairan
ketuban dimasa awal kehamilan dapat menekan organ-organ janin dan menyebabkan
kecacatan, seperti kerusakan paru-paru, tungkai dan lengan.
Olygohydramnion yang terjadi dipertengahan masa kehamilan juga meningkatkan
resiko keguguran, kelahiran prematur dan kematian bayi dalam kandungan. Jika
ologohydramnion terjadi di masa kehamilan trimester terakhir, hal ini mungkin berhubungan
dengan pertumbuhan janin yang kurang baik. Disaat-saat akhir kehamialn,
oligohydramnion dapat meningkatkan resiko komplikasi persalinan dan kelahiran, termasuk
kerusakan pada ari-ari memutuskan saluran oksigen kepada janin dan menyebabkan
kematian janin. Wanita yang mengalami oligohydramnion lebih cenderung harus
mengalami operasi caesar disaat persalinannya.

1.8 Tindakan Konservatif


1. Tirah baring.
2. Hidrasi.
3. Perbaikan nutrisi.
4. Pemantauan kesejahteraan janin (hitung pergerakan janin, NST, Bpp).
5. Pemeriksaan USG yang umum dari volume cairan amnion.
6. Amnion infusion.
7. Induksi dan kelahiran.

3
BAB II

TINJAUAN KASUS
2.1 Data Subjektif
a. Riwayat Pengkajian
Tanggal Pengkajian : 16 Januari 2024
Waktu Pengkajian : 04:30 WIB
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 15 Januari 2024
Waktu Masuk Rumah Sakit : 18:00 WIB
b. Biodata Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 33 tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Prigen
c. Biodata Suami Pasien
Nama : Ny. M
Usia : tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Paederan
d. Keluhan Pasien
Ibu mengatakan tidak merasakan nyeri apapun,
e. Riwayat Penyakit Sekarang
Ibu mengatakan melakukan kunjungan kehamilan tanggal 14/1/2024 dengan hasil
ketuban kurang. Sehingga dianjurkan untuk SC di rumah sakit. ibu masuk rumah
sakit pukul 18:00 WIB tanggal 15 Januari 2024 dengan rencana operasi seksio
caesaria atas indikasi olihohidramnion
f. Riwayat Penyakit Lainnya
Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit lainnya yang diderita saat ini

4
g. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama haid : 7 hari
Komplikasi : tidak ada dismenor, tidak ada amenor, tidak ada menoragia
h. Riwayat pernikahan
Pernikahan ke :1
Umur menikah : 18 tahun
Lama pernikahan : 15 tahun
i. Riwayat Kehamilan
Frekuensi kunjungan : 13 kali
Pertambahan berat badan : 10 kg
Komplikasi : tidak ada
j. Riwayat obstetric
Table 1. Riwayat Obstetri

Sua Hamil Jenis Penolong Tempat L/P BB / PB Penyulit Lakta keada


mi Ke - UK Persali Persalina Persalina Usia si an
Ke - nan n n
1 1 37-38 Sponta Dukun L 2900/50 - +/+ Hidup/
Mingg n Bidan 14th
u
1 2 37-38 Sponta Dukun P 2100/48 - +/+ Hidup/
Mingg n Bidan 11th
u
1 3 Hamil ini

k. Riwayat Kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah ber-KB

5
l. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pasien
i. Nutrisi
Ibu makan 3x sehari dengan sumber nutrisi lengkap karbohidrat, serat,
serta protein nabati dan hewani. Saat ini ibu terakhir makan pukul 19:00
setengah porsi. Setiap hari ibu minum air rata-rata 2 liter sehari, saat ini ibu
masih minum jika merasa haus.
ii. Eliminasi
Ibu BAB sehari sekali, serta BAK sehari 5 kali tergantung situasi. Saat ini
terakhir BAB pukul 06:00 WIB. Sedangkan BAK ibu saat ini melalui kateter.
iii. personal hygiene
ibu mengatakan hari ini terakhir mandi pukul 12:00 dengan cara seka
dibantu suami. Biasanya ibu mandi 2 kali sehari. Ibu sudah menggosok gigi
pagi bagun tidur hari ini. Biasanya ibu sikat gigi 2 kali sehari bangun pagi
dan malam sebelum tidur. Ibu menjaga kebersihan genitalia dengan selalu
mengganti pakaian dalam jika lembap atau 4 jam sekali. Saat ini underpad
ibu terakhir ganti 1 jam yang lalu (21:30)
iv. Istirahat
Ibu mengatakan selalu memiliki kuantitas istirahat yang cukup dan tidak
pernah memaksakan diri jika Lelah. Ibu tidur 6 jam sehari pada umumnya.
Semalam ibu tidur 6 jam sejak pukul 21:00 sampai 03:30 WIB.
v. Aktifitas
Ibu mengatakan aktifitas ibu sehari-hari adalah melakukan pekerjaan
domestic rumah tangga sebagai ibu rumah tangga.
2.2 Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum : cukup
2. Kesadaran : composmentis
3. Antropometri :
i. TB : 153 cm
ii. BB : 49 kg

6
4. Tanda-Tanda Vital :
i. TD : 121/85 mmHg
ii. N : 83 x/menit
iii. RR : 21 x/menit
5. Pemeriksaan Fisik
i. Kepala : tidak ada kerontokan rambut, kulit kepala bersih,
konjungtiva mata merah muda fisiologis, sklera putih fisiologis, wajah tidak
ada odem, bibir kemerahan fisiologis, polip hidung negative, serumen
telinga negative, polip telinga negative, karies gigi negative, rongga mulut
bersih.
ii. Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
bengkak kelenjar tiroid, tidak ada bengkak kelenjar getah bening
iii. Dada : simetris, putting susu menonjol, tidak ada nyeri,
pengeluaran kolostrum negatif
iv. Abdomen : tidak ada bengkak hepar, tidak ada luka bekas
operasi, kandung kemih kosong
v. Genitalia : terpasang kateter 300 cc
vi. Ekstremitas atas : terpasang infus RL 21 TPM pada metacarpal
dekstra, tidak ada thromboplebitis
vii. Ekstremitas bawah : tidak ada odem.
b. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
Lab darah 15/1/2024 pukul 22:00
Hb : 14,23 mg/dL
Leukosit : 10.15 x 103 /µL
PLT : 9.7
2. Radiologi 15/1/24 pukul 18:00
EFW : 2350 gram
IFA : 5.23 cm

7
EDD : 3/2/24
LTP : negative
c. Riwayat Penggunaan Obat
- RL 500 cc 21 TPM
2.3 Analisis Data
a. Diagnosa actual
G3P2A0H2 dengan oligohidramnion
b. Diagnosa Potensial
IUFD
c. Masalah Aktual
Tidak ada
d. Masalah Potensial
Fetal distress
2.4 Penatalaksanaan
Table 1. Penatalaksanaan
No. Waktu Penatalaksanaan
1 16/1/2024 Menginformasikan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dan fisik
04:30 ibu bahwa ibu telah mengalami ketuban pecah dini dengan
tanda-tanda vital ibu dan janin yang masih dalam batas normal
namun berisiko terjadi fetal distress karena kekurangan
ketuban sehingga dokter SpOG memberikan tatalaksana
terminasi dengan seksio caessaria.
E/ ibu mengerti
2 Memberikan KIE persiapan SC kepada ibu dan keluarga
E/ ibu dan keluarga sudah memahami
3 05:00 Melakukan kolaborasi dengan dokter spOG untuk advis
premedikasi sebelum SC
e/ dokter memberi advis:
Persiapan SC dengan premedikasi terapi parenteral

8
a. Skintest cefazoline / reaksi :negative (IC)
b. Inj. Tranexamic acid 1000 (IV)
c. Dexamethasone 2 ampul (IV)
d. Ondancentron 2 ampul (IV)
4 05:30 Kolaborasi dengan perawat ruang OK
E/ kolaborasi telah dilakuka, pasien diminta untuk naik ke ruang
OK
5 05:45 Mengantar pasien ke ruang OK
E/ pasien telah diantar dan ditransfer ke ruang OK
6 06:00 Melakukan dokumentasi asuhan
e/ dokumentasi telah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai