Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kasus

Neonatal Jaundice ec Sepsis dan BreastFeeding

Oleh:
Pahrul Rozi 04084822124001
Riafatin Ulfi Ilyasa 04084822124002
Nur Zam Zam 04084822225043
Taufiqurrahman 04084822225059
Devitania Azahra 04084822225061

Pembimbing:
dr. Muhammad Aulia, Sp. A

BAGIAN/ KELOMPOK STAF MEDIK ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD SITI FATIMAH PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Kasus

Neonatal Jaundice ec Sepsis dan BreastFeeding

Oleh:

Pahrul Rozi 04084822124001


Riafatin Ulfi Ilyasa 04084822124002
Nur Zam Zam 04084822225043
Taufiqurrahman 04084822225059
Devitania Azahra 04084822225061

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Kepaniteraan
Klinik di Bagian/Kelompok Staf Medik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya RSUD Siti Fatimah Palembang.

Palembang, Juli 2022

dr. Muhammad Aulia, Sp.A

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul “Neonatal Jaundice ec Sepsis
dan BreastFeeding”.
Laporan kasus ini merupakan salah satu syarat Kepaniteraan Klinik di
Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Siti Fatimah Palembang Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Muhammad Aulia, Sp.A
selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan selama penulisan dan
penyusunan laporan kasus ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan
kasus ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari berbagai pihak sangat penulis
harapkan. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca.

Palembang, Juli 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
BAB II STATUS PASIEN.......................................................................................3
BAB III TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................10
BAB IV ANALISIS KASUS.................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................42

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Ikterus neonatorum adalah kondisi perubahan warna kuning pada kulit,


mukosa dan sklera karena kadar serum bilirubin dalam darah mengalami
peningkatan > 5mg/dl, bilirubin terbentuk ketika komponen heme sel darah merah
dipecah dilimpa menjadi biliverdin dengan istilah lain adalah bilirubin tak
terkojugasi, kondisi terjadinya peningkatan tersebut menyebabkan muncul tanda
dan gejala kuning pada bayi.1
Pada neonatus dengan ikterik perlu dibedakan fisiologis ataupun patologis.
Pada kuning fisiologis umumnya terjadi 24 – 72 jam setelah lahir dengan puncak
usia hari ke 4-5 pada neonatus cukup bulan dan hari ke-7 pada bayi kurang bulan
serta menghilang pada usia 10-14 hari, kadar bilirubin total <15 mg/dl, serta
peningkatan bilirubin total per hari <5 mg/dl/hari. Sedangkan pada kuning
patologis terjadi pada usia <24 jam atau >2 minggu, persisten 8 hari pada bayi
cukup bulan dan 14 hari pada bayi kurang bulan, kadar bilirubin total >12 mg/dl
dalam waktu kapan pun, peningkatan bilirubin perhari >5 mg/dl, serta fraksi
bilirubin direk >1 mg/dl atau 20% dari bilirubin total. 2 Kejadian ikterus fisiologis
terjadi pada 40 - 60% bayi cukup bulan sedangkan ikterus patologis terjadi sekitar
80% pada bayi dengan diagnosa sekunder seperti berat bayi lahir rendah dan lain-
lain.3
Penatalaksanaan ikterik neonatorum diberikan berdasarkan klasifikasi dan
waktu timbulnya ikterik. Jika setelah tiga-empat hari kelebihan bilirubin masih
terjadi, anak bayi harus segera mendapatkan terapi seperti terapi sinar (fototerapi),
terapi transfusi tukar, terapi farmakologi, terapi sinar matahari, ataupun menyusui
bayi dengan ASI agar bayi mendapatkan cukup ASI.4
Pada masa neonatus, terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan
di dalam rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem.
Neonatus merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan
paling tinggi, berbagai masalah kesehatan bisa muncul seperti sepsis neonatorum.

1
Sepsis neonatorum adalah sindroma klinis yang terjadi pada 28 hari awal
kehidupan, dengan manifestasi infeksi sistemik dan atau isolasi bakteri patogen
dalam aliran darah. Angka kejadian sepsis neonatal adalah 1-10 per 1000
kelahiran hidup, dan mencapai 13-27 per 1000 kelahiran hidup pada bayi dengan
berat <1500gram. Angka kematian 13-50%, terutama pada bayi premature (5-10
kali kejadian pada neonatus cukup bulan) dan neonatus dengan penyakit berat
dini.5
Sepsis neonatorum dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk yaitu sepsis
neonatorum awitan dini (early-onset neonatal sepsis) yang terjadi segera dalam
periode postnatal (kurang dari 72 jam) dan diperoleh pada saat proses kelahiran
atau in utero dan sepsis neonatorum awitan lambat (late-onset neonatal sepsis)
yang merupakan infeksi postnatal (lebih dari 72 jam) yang diperoleh dari
lingkungan di sekitar atau rumah sakit (infeksi nosokomial). Apabila disertai
dengan gejala hipoperfusi atau disfungsi minimal 1 sistem organ, maka
dinamakan sepsis berat. Akhirnya, apabila sepsis ini diikuti oleh hipotensi dan
memerlukan vasopresor selain resusitasi cairan, hal ini dinamakan syok septik.5,6
Manajemen tatalaksana tergantung pada sejumlah faktor termasuk usia,
tempat infeksi, organisme penyebab yang dicurigai, pola resistensi mikroba, dan
sumber daya yang tersedia. Beberapa penelitian mengatakan bahwa terapi
antibiotik harus dimulai segera setelah sepsis neonatorum dicurigai, tetapi tidak
ada konsensus mengenai durasi pengobatan. Diagnosis dini, pemberian antibiotik
yang tepat, dan manajemen suportif yang tepat waktu adalah kunci keberhasilan
pengobatan.7,8

2
BAB II

STATUS PASIEN

2.1 Identifikasi

Nama : By. Ny. M


Tanggal Lahir : 17 Juli 2022
Umur : 4 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat badan : 1538 gram
Panjang badan : 42 cm
Nama Ayah : Tn. A, 30 tahun
Nama Ibu : Ny. M, 30 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Kabupaten Pali, Sumatera Selatan
MRS : 17 Juli 2022

2.2 Anamnesis

Tanggal : Kamis, 21 Juli 2022


Diberikan oleh : Ibu Kandung (Alloanamnesis)

A. Riwayat Penyakit Sekarang

Keluhan Utama : Kulit tampak kuning


Keluhan Tambahan : -
Riwayat Perjalanan Penyakit:
Neonatus lahir normal dari ibu G2P0A1, hamil 33 minggu dengan
riwayat ketuban pecah dini >12 jam (pada minggu ke-31) . Demam pada
ibu tidak ada. Bayi langsung menangis, A/S 8/9. Gerak aktif, bayi
tampak sesak, bayi tampak biru pada ekstremitas.

3
Sejak 72 jam perawatan, kulit pasien tampak kuning dari kepala,
badan hingga ke lutut dan lengan atas. Kuning pada mata ada. Demam
tidak ada. Muntah tidak ada. BAK seperti teh tidak ada. BAB seperti
dempul tidak ada. Pasien baru mendapat ASI hari ke empat sebanyak 5
cc per tiga jam. Golongan darah ibu A+, sedangkan ayah belum
diperiksa. Trauma lahir tidak ada, katarak tidak ada, ruam pada kulit
tidak ada.

Riwayat Penyakit Dahulu


Tidak ada

Riwayat Penyakit Dalam Keluarga


Riwayat sakit kuning pada saudara kandung saat lahir tidak ada
Riwayat sakit kuning pada ibu selama kehamilan tidak ada
Riwayat ketuban pecah dini > 12 jam pada ibu ada

Riwayat Sosial Ekonomi


Ayah pasien seorang buruh tambang dan ibu pasien seorang bidan
Kesan: status sosial ekonomi menengah ke bawah

B. Riwayat Sebelum Masuk Rumah Sakit

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran


GPA : G2P0A1, hamil 33 minggu inpartu kala 1 fase laten
janin tunggal hidup presentasi kepala
HPHT : 12/12/2021
Riwayat ANC : rutin kontrol 1 bulan sekali ke klinik
Riwayat kebiasaan : minum jamu, perut diurut tidak ada
Minum alkohol : tidak ada
Merokok : tidak ada
Konsumsi obat : folamil genio, calc-os
Penyakit saat hamil : - Ketuban pecah dini

4
- Riwayat sakit kuning saat hamil tidak ada
- Riwayat ibu DM, preeklamsia tidak ada

Riwayat Persalinan
Presentasi : kepala
Cara persalinan : pervaginam
Tempat : RSUD Siti Fatimah Palembang
Ditolong oleh : Dokter spesialis kandungan
KPSW : ada (saat usia kandungan 31 minggu)
Riwayat demam saat persalinan : tidak ada
Riwayat ketuban hijau berbau : tidak ada
Keadaan bayi saat lahir : langsung menangis
Jenis Kelamin : laki=laki
Kondisi saat lahir : sesak ada, sianosis ekstremitas ada
BB : 1538 gram
PB : 42 cm
LK : 27 cm

2.3 Pemeriksaan Fisik (Kamis, 21 Juli 2022)

Keadaan Umum

Keadaan umum : tampak sakit sedang

Berat badan : 1381 gram

Panjang badan : 39,5 cm

Lingkar kepala : 28 cm

Aktivitas : Gerakan aktif

Refleks hisap : kuat

Tangis : kuat

Anemis : tidak ada

Sianosis : tidak ada

Ikterus `: kuning bagian esktremitas bawah hingga lutut.


5
Dispnea : tidak ada

HR : 140 x/menit

Pernafasan : 41 x/menit

Suhu : 36,8 oC

SpO2 : 98% dengan nasal canul 0,2 LPM

6
Keadaan Spesifik

Kepala

Bentuk : Normocephali, ubun-ubun terbuka datar

Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut

Wajah : Simetris, dismorfik tidak ada

Mata : Pupil bulat, isokor, ø3mm/3mm, refleks cahaya (+/+),


konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+)

Hidung : Nafas cuping hidung(-), sekret (-), epistaksis (-)

Mulut : bibir sianosis (-)

Telinga : tampak luar tidak ada kelainan, sekret (-)

Trauma lahir : tidak ada

Leher : Pembesaran KGB (-), simetris, scar (-)

Thorax : pergerakan dinding dada simetris, retraksi interkosta

(+)

Cor : BJ I dan II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : vesikuler (+) normal, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)


Abdomen : tampak datar, lemas, bising usus (+) 4x/menit,
Hepar dan lien tidak teraba
Genitalia : tidak ada kelainan

Ekstremitas : akral hangat, tidak tampak kebiruan, CRT < 3 detik

Kulit : kuning bagian esktremitas bawah hingga lutut.

7
Refleks Primitif

Oral :+
Moro :+
Tonic neck :+
Withdrawal :+
Plantar grasp :+
Palmar grasp :+

2.4 Pemeriksaan Penunjang:

1. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Laboratorium (RSUD Siti Fatimah, 17 Juli 2022)


PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL
Hematologi – CBC
Hemoglobin 20,6 17 - 22 g/dL
Eritrosit 5,3 3,0 - 5,4 jt/mm3
Hematokrit 55 31 - 55%
Trombosit 215.000 150 - 450 ribu/mm3
Leukosit 17.140 9000 - 30000/mm3
Hematologi – Hitung Jenis Sel
Basofil 1 0 - 1%
8
Eosinofil 1 2 - 4%
Leukosit Segmen 58 50 – 70%
Limfosit 27 25 – 40%
Monosit 13 2 - 8%
Hematologi – Golongan Darah
Rhesus Positif
Golongan darah A
Kimia Klinik – Gula Darah
Glukosa Sewaktu 39 80 - 120 mg/dl
Sero-Imunologi – Infeksi lain
CRP kualitatif Negatif Negatif

Pemeriksaan Laboratorium (RSUD Siti Fatimah, 20 Juli 2022)

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL


Hematologi – CBC
Hemoglobin 20,3 17 - 22 g/dL
Eritrosit 5,3 3,0 - 5,4 jt/mm3
Hematokrit 53 31 - 55%
Trombosit 38.000 150 - 450 ribu/mm3
Leukosit 6.720 9000 - 30000/mm3
Kimia Klinik – Faal Hati
Bilirubin Total 18,4 10 – 14 mg/dl
Sero-Imunologi – Infeksi lain
CRP kualitatif Positif Negatif

Interpretasi:
 Trombositopenia
 Leukopenia
 Bilirubin total meningkat
 CRP positif

2. Rontgen thoraks (17 Juli 2022)


Foto thorax proyeksi AP, posisi supine, asimetris, inspirasi dan kondisi cukup.
Hasil:
- Tampak opasitas retikulogranuler pada kedua pulmo, air bronchogram (+), batas
pulmo dan jantung serta hemidiafragma msih tegas
- Tampak corakan bronkovaskular pulmo bilateral meningkat, fissure minor (+)
- Tampak sudut costofrenikus bilateral lancip
- Tampak hemidiafragma bilateral licin dan mendatar
- Cor, konfigurasi cor normal
- Tampak sistema tulang yang tervisualisasi intak
- Terpasang gastric tube dengan ujung distal di proyeksi gaster

9
Kesan:
- Gambaran HMD grade 2
- Konfigurasi cor normal
- Tampak sistema tulang tervisualisasi intak

10
2.5 Resume

By Ny. M lahir pervaginam dari ibu G2P0A1, hamil 33 minggu


dengan riwayat ketuban pecah dini pada ibu >12 jam. Bayi lahir langsung
menangis namun merintih, sesak napas ada, dan tampak biru pada
ekstremitas.
Sejak 72 jam perawatan, kulit pasien tampak kuning dari kepala, badan
hingga ke lutut dan lengan atas. Kuning pada mata ada.
Pemeriksaan laboratorium tanggal (20/07/2022) didapatkan
peningkatan trombosit 38.000/mm3, leukosit 6.720/mm3, bilirubin total 18,4
mg/dl, CRP positif.
Foto rontgen thorax tanggal (17/07/2022) didapatkan gambaran HMD
grade 2.

2.6 Daftar Masalah


- Sesak napas
- Sklera ikterik + Kramer test = 4
- Penurunan leukosit dan trombosit
- CRP positif
- Hiperbilirubin
- Neonatus terduga infeksi

2.7 Diagnosis Banding


- NKB SMK + BBLR + RDS ec HMD grade 2 + Neonatal jaundice ec
inkompabilitas ABO dan/atau Rhesus
- NKB SMK + BBLR + RDS ec HMD grade 2 + Neonatal jaundice ec breast
milk jaundice
2.8 Diagnosis Kerja
NKB SMK + BBLR + RDS ec HMD grade 2 + Neonatal jaundice ec infeksi
ketuban

2.9 Rencana Pemeriksaan


- Pemeriksaan laboratorium darah rutin, CRP, bilirubin.

11
2.10 Tatalaksana Awal
Non Farmakologis
- Observasi keadaan umum dan TTV
- Kebutuhan cairan 190 cc/hari (Hari ke-3 = 135cc/kgBB/24 jam)
- Fototerapi : target bilirubin <12 mg/dl
 Standar fototerapi : 25 – 20 microW/cm2/nm
 Panjang gelombang : UV-A (320 – 400 nm) dan UV-B (290 – 302 nm)
 Durasi 24 jam; Intensitas 4
 Jarak 45 cm
- O2 nasal kanul
- ASI/PASI 8X5 ml per OGT

Farmakologis
- inj Ampisilin 3x40 mg IV
- inj Gentamisin 2x3,5 mg IV
- inj Aminophylin 3x3 mg IV
- IVFD D10 1/5 kec 5 ml/jam
- Interlac 1x1 sachet

2.11 Prognosis
- Quo ad vitam : dubia ad bonam
- Quo ad functionam : dubia ad bonam
- Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Follow-Up

21 Juli 2022
S Sesak napas (-), kuning (-)

O Keadaan Umum: aktif


Tangis: kuat
Refleks hisap: kuat

TTV:
HR: 154x/menit
RR: 46x/ menit
SpO2: 98% dengan nasal canul 0,2 LPM
12
T: 37 oC

BB: 1381 gram


PB: 39,5 cm
A NKB NKB SMK + BBLR + RDS ec HMD grade 2 + Neonatal jaundice ec
infeksi ketuban

P - IVFD D10 1/5 kec 10 ml/jam


- ASI/PASI 8X5 ml
- Inj Ampicilin 3x40 mg IV
- Inj Cefotaxim 2x75 mg IV
- Inj Aminofilin 3x3 mg IV
- Fototerapi

22 Juli 2022
S Sesak napas (-), kuning (-)

O Keadaan Umum: aktif


Tangis: kuat
Refleks hisap: kuat

TTV:
HR: 148x/menit
RR: 44x/ menit
SpO2: 98% dengan nasal canul 0,2 LPM
T: 36,6 oC

BB: 1381 gram


PB: 41 cm

A NKB NKB SMK + BBLR + RDS ec HMD grade 2 + Neonatal jaundice ec


infeksi ketuban

P - IVFD D10 1/5 kec 5 ml/jam


- ASI/PASI 8x7,5 ml
- Inj Ampicilin 3x40 mg IV
- Inj Cefotaxim 2x75 mg IV
- Inj Aminofilin 3x3 mg IV
- Fototerapi
13
23 Juli 2022
S Sesak napas (-), kuning (-)

O Keadaan Umum: aktif


Tangis: kuat
Refleks hisap: kuat

TTV:
HR: 148x/menit
RR: 44x/ menit
SpO2: 98% dengan nasal canul 0,2 LPM
T: 36,6 oC

BB: cm
PB: 42 cm

A NKB NKB SMK + BBLR + RDS ec HMD grade 2 + Neonatal jaundice ec


infeksi ketuban

P - IVFD D10 1/5 kec 4 ml/jam


- ASI/PASI 8x10 ml
- Inj Ampicilin 3x40 mg IV
- Inj Cefotaxim 2x75 mg IV
- Inj Aminofilin 3x3 mg IV

25 Juli 2022
S Sesak napas (-), kuning (+) bagian wajah

O Keadaan Umum: aktif


Tangis: kuat
Refleks hisap: kuat

TTV:
HR: 144x/menit
RR: 46x/ menit
SpO2: 98% dengan nasal canul 0,2 LPM
T: 36,6 oC

14
BB: cm
PB: cm

A NKB NKB SMK + BBLR + RDS ec HMD grade 2 + Neonatal jaundice ec


infeksi ketuban

P - IVFD D10 1/5 kec 4 ml/jam


- ASI/PASI 8x12,5 ml
- Inj Ampicilin 3x40 mg IV
- Inj Cefotaxim 2x75 mg IV
- Inj Aminofilin 3x3 mg IV
- Interlac 1x1 sachet

15
16
17

Anda mungkin juga menyukai