Anda di halaman 1dari 12

BAB 4

4.1 Analisa Tapak


1.1.1. Analisa Tautan

Gambar 01. Tapak

1. Kondisi Tapak
Adapun perbatasan arah utara, timur, selatan, barat pada tapak :
• Utara : pada bagian utara terdapat masjid dan lahan kosong
• Timur : tapak menghadap pada bagian timur berbatasan
langsung dengan jalan nelayan dan rumah penduduk
sehingga memiliki keuntungan mendapatkan sinar
matahari pagi
• Selatan : pada sisi selatan berbatasan dengan lahan
kosong yang asri dan juga rumah penduduk
• Barat : pada bagian barat berbatasan langsung dengan sungai
siak
2. Tanggapan pada Tapak

Gambar 02. Tapak


Kelebihan tapak ini :
• Tapak ini memiliki view pada bagian barat berupa sungai siak.
• Tapak yang cukup strategis berada di daerah permukiman sehingga
mudah di akses oleh masyarakat sekitar.
• Bisa dibuat dua akses jalan untuk sirkulasi akses masuk dan
keluar ke pada arah timur tapak.

Kekurangan tapak ini :


• Tapak memiliki jenis tanah yang gambut dan berawa.
• Akses menuju tapak yang cukup sulit dikarenakan daerah tapak
cukup padat dengan rumah penduduk
• Tanah pada tapak memiliki kontur yang cukup tinggi pada bagian
tengah tapak

Tanggapan pada Tapak :


Opsi Pertama, bangunan yang berfungsi untuk fasilitas kesehatan , diletakkan
jauh dari jalan. Dan jika ada bangunan atau ruang kesehatan yang dekat dengan
jalan akan diberikan beberapa vegetasi yang cukup untuk meminimalisir
kebisingan dari bagian jalan pada tapak. Tujuan pemberian vegetasi pada daerah
itu untuk menghalau atau meminimalisir kebisingan dari jalan yang
kebisingannya cukup tinggi.
Opsi Kedua, membuat 2 akses jalan menuju tapak. Memanfaatkan kedua akses
ini dari akses masuk hingga akses keluar dari tapak. Tujuan ini dilakukan agar
meminimalisir kemacetan disekitar lingkungan tersebut.

1.1.2. Analisa Topografi


1. Kondisi Tapak

Gambar 03. Kondisi topografi tapak


Gambar 04. Potongan membujur pada tapak

Pada tapak ini memiliki kontur tanah yang cukup tinggi pada bagian
tengah sekitar 0,5cm - 1cm dan memiliki kemiringan pada pinggir tapak ini
yang langsung meghadap ke sungai siak dan juga pada jalan di depan tapak.
Pada bagian tengah - tengah bidang tapak, memiliki tanah yang cenderung
keras. Namun, pinggiran tapak cenderung lunak atau tanah berawa. Berdasarkan
sumber penduduk setempat, tanah asli dari tapak ini merupakan tanah yang
keras.

2. Tanggapan Tapak

Gambar 05. Tanggapan topografi pada tapak

Tapak ini cenderung datar, tidak terdapat tanah yang kontur yang berselih
jauh dari ketinggian tanah dasarnya. Hanya saja, mungkin perlu dilakukan
perkerasan pada bidang tapak yang tanahnya lunak dan berawa. Kemudian
membuat dinding penahan di bagian pinggir Sungai Siak agar tidak terjadi
penurunan tanah.
1.1.3. Analisa Lingkungan
1. Kondisi Tapak

Gambar 01. Tapak

Situasi lingkungan pada tapak ini ± 90% dikelilingi oleh rumah


penduduk. Rumah penduduk sekitar rata - rata memiliki karakterisitik yang
sama, yaitu memiliki fasad bangunan yang atapnya menggunakan atap pelana
ataupun atap limas. Dan juga, rumah penduduk disana juga kebanyakan
menerapkan rumah panggung yang menggunakan pondasi umpak, karena tanah
disana cenderung lunak berawa.
Fasad rumah penduduk disana dapat dikatakan menerapkan prinsip dari
arsitektur tropis, yang mana menggunakan atap limas atau pelana , bukaan pada
bangunan, dan lainnya yang berkaitan dengan arsitektur tropis.
2. Tanggapan pada Tapak

Gambar 02. Arah Angin pada Tapak

• Gaya fasad pada bangunan juga mengikuti beberapa karakteristik


dari arsitektur tropis, terkhusus model atap pada bangunan.

• Pemberian vegetasi pada bangunan diwilayah tertentu agar terhindar


dari polusi udara,lalu sebagai penyejuk udara di wilayah bangunan.

• Letak vegetasi dikhususkan terletak pada parkiran, jalur jalan kaki,


tempat bersantai, dan juga area sumber kebisingan yaitu jalan raya.

• Membuat bukaan yang banyak pada bangunan (jendela) agar cahaya


alami dapat masuk kedalam bangunan agar menghemat penggunaan
listik, serta adanya pergantian udara dari dalam keluar bangunan.
1.1.4. Analisa Aksesibilitas
1. Kondisi Tapak
Tapak ini berada di jalan nelayan, berdekatan langsung
dengan sungaisiak dan jembatan siak 1. Didalam tapak terdapat jalan
setapak yang digunakan masyarakat.akses masuk dan keluar tapak
berada pada bagian timur tapak yang langsung menuju ke jalan raya
yang ada di depan tapak (berwarna biru)

Gambar 03. Kondisi Aksesbilitas Tapak

2. Tanggapan pada Tapak


Tapak ini berada di jalan nelayan, berdekatan langsung
dengan sungai siak dan jembatan siak 1. Pada tapak akan dibuat kan
akses utama masuk dan keluar pada bagian Timur yaitu Jalan
Nelayan yang tepat bersebelahan dengantapak.

Gambar 04. Tapak


1.1.5. Analisa Kebisingan
1. Kondisi Tapak

Kebisingan pada bagian timur tapak termasuk tingkat tinggi karena


berhadapan langsung dengan jalan (berwarna merah), pada bagian
barat termasuk kebisingan tingkat rendah karena terdapat sungai siak
(berwarna hijau), pada bagian selatan termasuk kebisingan tingkat
sedang karena berbatasan dengan langsung dengan rumah warga, dan
bagian utara termasuk kebisingan tingkat sedang karena berbatasan
langsung dengan rumah warga (berwarna kuning).

Gambar 05. Sumber kebisingan pada


Tapak

2. Tanggapan pada Tapak


Bangunan yang memerlukan ketenangan (seperti bangunan
kesehatan) posisinya dijauhkan dari area yang tingkat kebisingannya
tinggi. Ruang kesehatan sangat memerlukan tingkat kebisingan yang
cukup rendah,agar proses pemeriksaan dan perawatan dapat berjalan
dengan lancar dan tidak terganggu oleh kebisingan dari luar. Bagian
Tapak yang tingkat kebisingannya yang cukup tinggi dapat di beri
vegetasi yang sekiranya cukup disekitaran bangunan agar dapat
mengurangi tingkat kebisingan yang berasal dari luar tapak.

Gambar 06. Tanggapan pada kebisingan tapak


1.1.6. Analisa Vegetasi
1. Kondisi Tapak
Tidak ada vegetasi yang unik pada lokasi Tapak. Hanya
pohon sawitdan rumput liar yang tumbuh.

Gambar 07. Vegetasi Pada Tapak

2. Tanggapan pada Tapak


Pada vegetasi tapak akan dibuatkan penyusunan lanskap untuk
memperindah bagian tapak dan untuk meredam suara yang tidak
diinginkan. Dan juga akan dibuatkan vegetasi pohon pengarah pada
tapak,serta akan diberikan vegetasi pada area timur tapak yang akan
menjadi pusat kebisingan.

Gambar 08. Tanggapan pada vegetasi tapak


1.1.7. Analisa View
1. Kondisi Tapak
View tapak pada bagian barat yaitu sungai siak sehingga
bisa menjadipotensi spot view terbagus,sehingga bukaan dapat di
maksimalkan pada bagian barat tapak.

Gambar 09.Kondisi Tapak

2. Tanggapan pada Tapak


Orientasi atau hadapan bangunan pada tapak ini akan menghadap
ke jalan atauarah timur sehingga pemanfaatan cahaya matahari dipagi
hari bisa dioptimalkan.
1.1.8. Analisa Iklim dan Lintasan Matahari
1. Kondisi Tapak
Lintasan Matahari bermula di bagian Timur tapak kemudian
terbenam di bagian Barat tapak. Untuk Iklim di sekitar tapak, selalu
disinari panas matahari dan juga hujan (iklim tropis).

Gambar 10.analisa iklim dam lintasan matahari


2. Tanggapan pada Tapak
Menghindari pembuatan desain bukaan (jendela) menghadap
matahari secara langsung karena akan menyebabkan suhu didalam
ruangan akan panas. Jikapun ada bukaan jendela mengadap Timur
atau Barat, pada bagian bangunan sebaiknya diberi semacam
secondary skin agar menghindari matahari masuk secara langsung

kedalam bangunan.
Gambar 11.tanggapan pada bukaan
1.1.9. Analisa Drainase
1. Kondisi Tapak
Terdapat Drainase sepanjang pinggir jalan tapak yang berada
di sebelah timur tapak, dengan lebar kurang lebih 1m.

Gambar 12. Drainase di sisi timur


2. Tanggapan pada Tapak
Akan melakukakn perbaikan drainase dengan material
beton,dan juga ada penambahan drainase diarah selatan, dan juga
membuat saluran ipal yang akan digunakan sebagai tempat
pengolahan air limbah sebelum dibuang ke saluran pembuangan.

Gambar 13. Tanggapan drainase pada tapak

1.1.10. Analisa Peraturan Tata Bangunan


1. Garis Sempadan Bangunan (GSB)
Garis Sempadan Bangunan (GSB) adalah suatu aturan oleh
pemerintahdaerah setempat yang mengatur batasan lahan yang boleh
dan tidak boleh dibangun. Bangunan yang akan didirikan tidak boleh
melampaui batasan garis ini. Jadi, GSB = 1.5 x lebar jalan
• GSB = 1.5 x 6 m = 9 m (Timur)
2. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dapat dimengerti secara
sederhana adalah nilai persen yang didapat dengan membandingkan
luas lantai dasar dengan luas kavling. Dilihat dari artinya, KDB
merupakan angka koefesien perbandingan antara luas bangunan lantai
dasar dengan luas tanah kavling ataublok peruntukan.
Secara matematis, untuk menentukan angka KDB bangunan
KDB sesuai perda no. 14 tahun 2000 kota pekanbaru untuk bangunan
pendidikan di tetapkan 50-70 %, jadi KDB = 70% x luas tapak
• KDB = 70% X 35,869 = 25,108 m2
3. Koofisien Lantai Bangunan (KLB)
Koefisien Lantai Bangunan Jika KDB hanya melibatkan
luasan lantai dasar, maka KLB melibatkan seluruh lantai yang
didesain termasuk lantai dasar itu sendiri. Cara perhitungannya tetap
sama yaitu membandingkan luasan seluruh lantai dengan luas kavling
yang ada. KLB sesuai perda no. 14 tahun 2000 kota pekanbaru untuk
Bangunan pendidikan di tetapkan 0.50-1.70, jadi KLB = 1.70 x luas
KDB
• KLB = 1.70 x 25,108 m2 = 42,683m2
4. Koefisien Dasar Hijau (KDH)
Koefisien Daerah Hijau (KDH) adalah angka persentase
perbandingan antara ruang terbuka di luar ruangan yang di berikan
terhadap ruang terbuka hijauh terhadap luas lahan. Tujuan di
terapkannya peraturan KDH ini untuk mengatur luas ruangan yang
ada di alam terbuka agar tidak menghambat aliranresapan air ke dalam
tanah. Sehingga pepohonan atau tanaman yang ada di sekitar
bangunan tidak mengalami kekeringan kemudian mati. Dengan
penerapan aturan KDH ini di maksudkan agar tanaman tetap bisa
hidup dengan subur sehingga kota tidak mengalami pencemaran udara
dan tetap memiliki sirkulasi udara yang memadai. KDH = Luas Tapak
– Luas bangunan
• KDH = 35,869 m2 –42,683m2 = 6,994 m2

Anda mungkin juga menyukai