RTH Jakarta:
Realitas dan Kerangka Pengaturan
RTH Jakarta:
Realitas dan Kerangka Pengaturan
Realitas RTH Jakarta
● RTH Jakarta saat ini baru mencapai 7.56% dari angka minimal luasan RTH, yaitu 30 %
(RDTR, 2022);
● Angka tersebut harus ditingkatkan baik untuk pemenuhan minimal luasan maupun
dari aspek peningkatan kualitas RTH berdasarkan IHBI.
● Permen ATR/BPN Nomor 14 Tahun 2022 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan
Ruang Terbuka Hijau,mengamanatkan luas RTH paling sedikit 30% dari luas wilayah
kota atau kawasan perkotaan, dengan komposisi RTH publik paling sedikit 20% dan
RTH privat paling sedikit 10%.
● Dengan kerangka pengaturan RTH Terpadu tersebut, menjadi tantangan bagi Kota
Jakarta untuk dapat meningkatkan RTH dan RTB yang ideal, sebagai bagian dari
upaya mitigasi bencana banjir dan dampak perubahan iklim, serta menjaga
keberlanjutan RTH secara ekologis, aksesibilitas yang mudah, dan keragaman
fungsi
Ruang Terbuka Hijau Jakarta
Regulasi Total Area RTH (ha) % Area RTH
UU 26/27
Penataan Ruang UU 11/2020
Cipta Kerja
RTH TERPADU
KUANTITAS KUALITAS
RTH + RTNH + RTB
TERUKUR
EKSTRINSIK:
INTRINSIK:
Sosial-Budaya (1), Ekonomi (3), Estetika (4), Kebencanaan (5), Ketahanan
Ekologi (1)
Pangan (6), serta Kesehatan dan Kesejahteraan (7)
(ATR/BPN (2023))
Indeks Hijau-Biru Indonesia
(ATR/BPN (2023))
Tipologi RTH A – Kawasan Peruntukan/Zona
RTH
No. Tipologi A Bobot (%) FHBI
1 Perkerasan tidak berpori seperti beton dan aspal (per 1 m2) 0,00
6 Taman dalam pot atau planter box garden (per 1 m2) 0,40
1 3 5
Permen ATR/BPN 14/22
Perencanaan
RTH Kajian Matek
RTRW/RDTR
2 4 6
Identifikasi Identifikasi Perumusan
Potensi Pendanaan Rencana Masterplan RTH
Lahan RTH Penyediaan Penyediaan
RTH RTH
1. delineasi WP;
2. tujuan penataan WP;
3. rencana Struktur Ruang;
RDTR WP 4. rencana Pola Ruang;
5. ketentuan Pemanfaatan Ruang;
6. peraturan Zonasi; dan
7. kelembagaan.
RTH dalam Dokumen Perencanaan
Identifikasi Katagori Identifikasi
Identifikasi wilayah Pemangku
RTH kota/Kawasan Kepentingan
Permen ATR/BPN 14/22
1 3 5
Perencanaan
RTH Kajian Matek
RTRW/RDTR
2 4 6
Identifikasi Identifikasi Perumusan
Potensi Pendanaan Rencana Masterplan RTH
Lahan RTH Penyediaan Penyediaan
RTH RTH
Tata Kelola
RTH
Penguatan Tata Kelola Terpadu
Penyelenggaraan RTH Berbasis
Kawasan
Integrasi Perencanaan dan Pengarusutamaan Kebijakan RTH
Pemanfaatan • DSDA
RTH RTB • DPU;
• DCKTRP
RTRW-RDTR
Penguatan Tata Kelola Penyelenggaraan RTH Berbasis Kawasan (1)
Pengakuan
Penambahan RTH Bersama
RTH bersama
Kawasan
Kerjasama Regional
Mekanisme Prosedur Pengelolaan
Pemprov DKI Jakarta Jakarta
dengan Sekitar • Sewa Lahan; • Persetujuan • Status dimiliki dan
• Pengelolaan Menteri dikelola bersama oleh
Pemerintah Pusat
Lahan RTH berdasarkan Pemda yang berada
• Pembeliaan/ penilaian ahli dalam 1 kesatuan
• Pembebasan ekologis;
lahan • Digunakan untuk
kepentingan masyarakat
RTH Potensial
• RTB Depok: 25 situ: 169,68 ha;
• RTH TPST Bantargebang Kota Bekasi;
• Hutan Kota Tangerang, Kota Bogor;
• Hutan Rakyat/Produksi Lahan Pertanian Pangan;
Berkelanjutan (LP2B) Kab Bogor 46.603 ha;
Pola Pengaturan Kelembagaan Jabodetabek di RUU DKJ
KAWASAN REGIONAL JAKARTA SEKITARNYA
Cakupan Wilayah Sinkronisasi
Penyusunan dokumen rencana tata ruang
(minimal) pembangunan kawasan strategis nasional yang mencakup
• Provinsi DKJ, dilakukan melalui: • seluruh atau Dewan Kawasan
• Kabupaten • Sinkronisasi • sebagian wilayahkawasan regional Regional
Bogor, dokumen rencana
• Kabupaten tata ruang dan Rencana Induk Pembangunan kawasan regional.
Tangerang, • Dokumen Memuat program dan kegiatan yang menjadi • diintegrasikan ke dalam dokumen
• Kabupaten perencanaan kewenangan Pemerintah Pusat, daerah perencanaan pembangunan
Bekasi, Pembangunan provinsi, dan Daerah kabupaten/kota pada nasional dan dokumen
• Kabupaten kementerian/Lem kawasan regional yang menjadi prioritas untuk perencanaan pembangunan daerah.
• Pemerintah Pusat dapat
Cianjur, baga, provinsi, dan menjamin sinkronisasi pelaksanaan memberikan dukungan anggaran
• Kota Bogor, kabupaten/kota pembangunan dan pelayanan publik di kepada daerah di Kawasan regional
• Kota Depok, yang termasuk Kawasan Regional, yang meliputi: dengan mempertimbangkan
a. transportasi; kapasitas fiskal sesuai dengan
• Kota Tangerang, dalam cakupan ketentuan peraturan perundang-
• Kota Tangerang Kawasan regional. b. pengelolaan sampah; undangan.
c. pengelolaan lingkungan hidup; • Program dan kegiatan yang
Selatan, dan
d. penanggulangan banjir; tertuang dalam dokumen rencana
• Kota Bekasi. e. pengelolaan air minum; induk pembangunan kawasan
regional merupakan
f. pengelolaan b3 dan limbah b3; program/kegiatan strategis
g. infrastruktur wilayah; nasional yang menjadi prioritas bagi
h. penataan ruang; dan kementerian/lembaga dan daerah
i. energi pada Kawasan regional.
(Sumber: Mensah, 2015; Van Der Jagt et.all, 2016; Casprini et.all, 2023)
Version 1.0
Terima kasih