Anda di halaman 1dari 34

Version 1.

Menilik Kebijakan RTH Jakarta


November 2023
"Kajian Penyempurnaan Potensi Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Ruang Terbuka Biru
(RTB) Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2022 tentang Rencana Detail Tata Ruang
Wilayah Perencanaan (RDTR WP) Provinsi DKI Jakarta."

Dinas Cipta Karya Tata Ruang & Pertanahan


Provinsi DKI Jakarta

Bani Pamungkas, S.H., M.Si., MPA., CLA., CRMP


Version 1.0

RTH Jakarta:
Realitas dan Kerangka Pengaturan

Outline Isu RTH, Jakarta dalam Amatan Riset Terkini

Penguatan Kebijakan RTH Jakarta: Perencanaan, Tata


Kelola, & Kolaborasi
Version 1.0

RTH Jakarta:
Realitas dan Kerangka Pengaturan
Realitas RTH Jakarta
● RTH Jakarta saat ini baru mencapai 7.56% dari angka minimal luasan RTH, yaitu 30 %
(RDTR, 2022);
● Angka tersebut harus ditingkatkan baik untuk pemenuhan minimal luasan maupun
dari aspek peningkatan kualitas RTH berdasarkan IHBI.
● Permen ATR/BPN Nomor 14 Tahun 2022 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan
Ruang Terbuka Hijau,mengamanatkan luas RTH paling sedikit 30% dari luas wilayah
kota atau kawasan perkotaan, dengan komposisi RTH publik paling sedikit 20% dan
RTH privat paling sedikit 10%.
● Dengan kerangka pengaturan RTH Terpadu tersebut, menjadi tantangan bagi Kota
Jakarta untuk dapat meningkatkan RTH dan RTB yang ideal, sebagai bagian dari
upaya mitigasi bencana banjir dan dampak perubahan iklim, serta menjaga
keberlanjutan RTH secara ekologis, aksesibilitas yang mudah, dan keragaman
fungsi
Ruang Terbuka Hijau Jakarta
Regulasi Total Area RTH (ha) % Area RTH

Master-plan Jakarta 1965-1985 24,315.04 37.20

Perda 5 tahun 1984 tentang 19,556.61 29.92


RUTR DKI Jakarta 1985-2005
Perda No. 6 tahun 1999 tentang 9,111.60 13.94
RTRW DKI Jakarta 1999-2010
Perda No. 1 tahun 2012 tentang 7,520.96 11.51
RTRW 2030/Perda No.1 tahun
2014 tentang RDTR
Pergub No.31 tahun 2022 5,025.78 7,56
tentang RDTR WP Provinsi DKI
Jakarta
(Retno et.all (2023))
Lini masa Pengaturan RTH
2007 2008 2009 2020 2022

UU 26/27
Penataan Ruang UU 11/2020
Cipta Kerja

Permen Permen PUPR Permen ATR 14/2022


PUSAT

05/PRT/M/2008 012/PRT/M/2008 Pedoman Penyediaan dan


Pedoman Penyediaan & Pedoman Penyediaan & Pemanfaatan RTH (Juli 22)
Pemanfaatan Ruang Pemanfaatan Ruang Terbuka
Terbuka Hijau di Kawasan Non Hijau di Kawasan
Perkotaan Perkotaan

Permen Kehutanan No.71/2009


Pedoman Penyelenggaraan
hutan Kota
Pergub 9/2022 (April 22)
Ruang Terbuka Hijau
JAKARTA

Pergub 31/2022 (Juni 22)


RDTR WP
Provinsi DKI Jakarta
Pendekatan RTH Terpadu : Permen ATR 14/22
Menempatkan RTH sebagai bagian dari sistem ekologi kota
dengan mengintegrasikan RTNH (yang menggunakan material
ramah lingkungan) dan RTB (yang mewadahi fungsi ekologis dan
sosial sebagai komponen pembentuk ekosistem yang sehat.

Ruang Terbuka Hijau RTH RTB Ruang Terbuka Biru


• Jenis RTH (1) Publik & (2) Privat • berupa badan air atau ruang perairan;
• Tipologi RTH: (A) Kawasan/zona • penyedia ketersediaan air;
• memiliki fungsi retensi berupa penampungan dan
RTH; (B) Kawasan/zona lainnya
• penyerapan air hujan pada suatu wilayah;
yang berfungsi RTH; (C) objek
• memiliki fungsi detensi berupa penampungan
ruang berfungsi RTH • sementara air hujan pada suatu wilayah; dan/atau
RTNH • penyedia ruang tampungan air tanah dan
• pengendali air banjir.
C/: danau; waduk; sungai; embung; situ; mata air; rawa
biopori; sumur resapan; bioswale; kebun hujan atau rain
garden; kolam retensi dan detensi; rawa buatan atau
constructed wetland; dan/atau RTB lainnya

• Area berupa lahan yang diperkeras Ruang Terbuka Non


yang menggunakan material ramah Hijau RT Perkerasan
lingkungan maupun kondisi permukaan • Aspal, Beton, Paving berpori;
tertentu yang dapat di tanami
• Paving block;
tumbuhan. (ATR/BPN (2023))
Pengukuran RTH Terpadu: IHBI

RTH TERPADU
KUANTITAS KUALITAS
RTH + RTNH + RTB

TERUKUR

INDEKS HIJAU-BIRU INDONESIA

INDIKATOR PENGUKURAN: FUNGSI RTH TERPADU

EKSTRINSIK:
INTRINSIK:
Sosial-Budaya (1), Ekonomi (3), Estetika (4), Kebencanaan (5), Ketahanan
Ekologi (1)
Pangan (6), serta Kesehatan dan Kesejahteraan (7)

(ATR/BPN (2023))
Indeks Hijau-Biru Indonesia

(ATR/BPN (2023))
Tipologi RTH A – Kawasan Peruntukan/Zona
RTH
No. Tipologi A Bobot (%) FHBI

A.1 Rimba Kota 100% 3,0


A.2 Taman RT 100% 1,5
A.3 Taman RW 100% 1,6
A.4 Taman Kelurahan 100% 1,8
A.5 Taman Kecamatan 100% 2,0
A.6 Taman Kota 100% 2,5
A.7 Pemakaman 100% 1,3
A.8 Jalur Hijau 100% 1,5
Tipologi RTH B – Kawasan Peruntukan/Zona Lainnya
No. Tipologi B Bobot FHBI

Kawasan Perlindungan Terhadap Kawasan


B.1 Bawahannya 30 1,0

B.2 Kawasan Perlindungan Setempat 50 1,0

B.3 Kawasan Konservasi 30 1,0

B.4 Kawasan Hutan Adat 30 1,0

B.5 Kawasan Lindung Geologi 20 1,0

B.6 Kawasan Cagar Budaya 10 1,0

B.7 Kawasan Ekosistem Mangrove 20 1,0

B.8 Kawasan Hutan Produksi 15 1,0

B.9 Kawasan Perkebunan Rakyat (Hutan Rakyat 15 1,0

B.10 Kawasan Pertanian 10 1,0


Tipologi RTH C – Objek Ruang Berfungsi RTH
No. Tipologi C Bobot FHBI
(%)
C.1 RTH pada Bangunan

C.1.1 Taman Atap 100% 0,65

C.1.2 Taman Podium 100% 0,65

C.1.3 Taman Balkon 100% 0,65

C.1.4 Taman Koridor 100% 0,65

C.1.5 Taman Vertikal 100% 0,5

C.1.6 Taman dalam


100% 0,4
Pot
C.1.7 Taman dalam
100% 0,45
Kontainer
Tipologi RTH C – Objek Ruang Berfungsi RTH
No. Tipologi C Bobot (%) FHBI

C.2 RTH pada Kavling

C.2.1 Persil pada Kawasan Peruntukan/Zona


Perumahan 100% 1,0

C.2.2 Persil pada Kawasan Peruntukan/Zona


Perdagangan dan Jasa 100% 1,0

C.2.3 Persil pada Kawasan Peruntukan/Zona


Perkantoran 100% 1,0

C.2.4 Persil pada Kawasan Peruntukan/Zona


Peruntukan Industri 100% 1,0

C.2.5 Pekarangan Rumah 100% 1,0


Tipologi RTH C – Objek Ruang Berfungsi RTH
No. Tipologi C Bobot FHBI

C.3 Ruang Terbuka Biru

C.3.1 Danau 20 1,0

C.3.2 Waduk 20 1,0

C.3.3 Sungai 20 1,0

C.3.4 Embung 20 1,0

C.3.5 Situ 20 1,0

C.3.6 Mata Air termasuk Sempadan 50 1,0

C.3.7 Rawa 20 1,0

C.3.8 Biopori (10 biopori = 1 m2, masing-masing


dengan ukuran minimal diameter 0,1 m dan 100 0,2
kedalaman 3 m)
Tipologi RTH C – Objek Ruang Berfungsi RTH
No. Tipologi C Bobot FHBI

C.3.9 Sumur Resapan (3 sumur = 1 m; masing-


masing dengan ukuran minimal diameter 0,3 100 0,5
m dan kedalaman 3 m)

C.3.10 Biowales (per 1 m2) 100 1,2

C.3.11 Kebun Hujan (Rain Garden) (per 1 m2) 100 1,2

C.3.12 Kolam Retensi dan Detensi (per 1 m2) 100 1,3

C.3.13 Rawa Buatan (Constructed Wetland) (per 1 m2)


100 1,5
Ruang Terbuka Non Hijau
No. ELEMEN LANSKAP Faktor Elemen/Koefisien FHBI

1 Perkerasan tidak berpori seperti beton dan aspal (per 1 m2) 0,00

2 Aspal berpori (per 1 m2) 0,10

3 Paving block (per 1 m2) 0,15

4 Beton berpori (per 1 m2) 0,20

5 Paving berpori (per 1 m2) 0,25

6 Taman dalam pot atau planter box garden (per 1 m2) 0,40

7 Taman dalam container atau container garden (per 1 m2) 0,45

8 Taman vertikal atau vertical (per 1 m2) 0,50

9 Tanah atau batuan terbuka (per 1 m2) 0,50

10 Grass block (per 1 m2) 0,60

11 Rumput (per 1 m2) 1,00

12 Semak (per 1 m2) 1,10


Ruang Terbuka Non Hijau
ELEMEN LANSKAP

No. Faktor Elemen/Koefisien FHBI

Tanaman rambat (per 1 m2)


13 1,20

Pohon kecil (per pohon per luas tajuk)


14 1,30

Pohon sedang (per pohon per luas tajuk)


15 1,50

Pohon besar (per pohon per luas tajuk)


16 2,00
Perencanaan dan Kerjasama Pemenuhaan RTH
Identifikasi Katagori Identifikasi
Identifikasi wilayah Pemangku
RTH kota/Kawasan Kepentingan
Eksisting perkotaan Penyediaan RTH

1 3 5
Permen ATR/BPN 14/22

Perencanaan
RTH Kajian Matek
RTRW/RDTR
2 4 6
Identifikasi Identifikasi Perumusan
Potensi Pendanaan Rencana Masterplan RTH
Lahan RTH Penyediaan Penyediaan
RTH RTH

Skema Pengakuan Pemenuhan RTH


RTH Bersama 30% yang sulit
(jointly claimed) tercapai
Skema Pengakuan Bersama RTH:
Tata Kelola Kawasan Metropolitan/Regional
Penyediaan (provisioning),
Pengaturan (controlling), Kultural
(cultural), Pendukung (supporting)
Willingness to Accept Willingness to Pay
Jasa
Penyedia Barang Penerima Barang
dan Jasa EKOSISTEM
dan Jasa
Skema
Barang
Pengakuan
RTH Bersama
(jointly claimed)
Ruang/Lahan/Tanah
“Willingness to Share”

PENGAKUAN BERSAMA (Jointly Claimed)


Pemenuhan
RTH 30%
Indikator
yang sulit
tercapai
ASPEK MEKANISME DAN ASPEK HUKUM DAN DASAR ASPEK PELAKU YANG
TATA LAKSANA PENGATURAN TERLIBAT
Penyelenggaraan RTH Jakarta
• Basis Data (RTH Publik, RTP Privat, RTNH)
• Indeks Hijau Jakarta (Faktor Hijau Jkt, Formula);
Kebijakan • RTH Berbasis Bencana (kolaborasi, lokus RTH, kegiatan)
Strategis • Jejaring Hijau dan Biru (kolaborasi, lokus RTH, kegiatan) ;
• Partisipasi Masyarakat (kolaborasi, lokus RTH, kegiatan);
Masterplan • Pelibatan Sektor Privat (kolaborasi, lokus RTH, kegiatan,
insentif/disinsentif)
RTH
• Program dan kegiatan
• Jadwal pelaksanaan;
Kajian
Rencana • Indikator dan capaian kinerja;
Aksi • Arahan umum lokasi penyediaan
dan pemanfaatan RTH; Pelaksanaan
(20 thn)

1. delineasi WP;
2. tujuan penataan WP;
3. rencana Struktur Ruang;
RDTR WP 4. rencana Pola Ruang;
5. ketentuan Pemanfaatan Ruang;
6. peraturan Zonasi; dan
7. kelembagaan.
RTH dalam Dokumen Perencanaan
Identifikasi Katagori Identifikasi
Identifikasi wilayah Pemangku
RTH kota/Kawasan Kepentingan
Permen ATR/BPN 14/22

Eksisting perkotaan Penyediaan RTH

1 3 5
Perencanaan
RTH Kajian Matek
RTRW/RDTR
2 4 6
Identifikasi Identifikasi Perumusan
Potensi Pendanaan Rencana Masterplan RTH
Lahan RTH Penyediaan Penyediaan
RTH RTH

• Basis Data (RTH Publik, RTP Privat, RTNH)


• Indeks Hijau Jakarta (Faktor Hijau Jkt, Formula);
Kebijakan • RTH Berbasis Bencana (kolaborasi, lokus RTH, kegiatan)
Strategis • Jejaring Hijau dan Biru (kolaborasi, lokus RTH, kegiatan) ;
• Partisipasi Masyarakat (kolaborasi, lokus RTH, kegiatan);
Jakarta

Masterplan • Pelibatan Sektor Privat (kolaborasi, lokus RTH, kegiatan,


insentif/disinsentif)
RTH
• Program dan kegiatan
• Jadwal pelaksanaan;
Kajian
Rencana • Indikator dan capaian kinerja;
• Arahan umum lokasi penyediaan
Aksi Pelaksanaan
dan pemanfaatan RTH;
(20 thn)
Version 1.0

Isu RTH Jakarta dalam Amatan Riset Terkini


Riset RTH Jakarta dalam 5 tahun terakhir
Berdasarkan Basis Data Scopus:
● Keywords: Jakarta; green space;
● Tahun Riset 2000-2023;
● 93 Artikel;
Retno et.all (2023), Actor-network theory approach for urban green spaces
planning: Study in Jakarta Capital City, Indonesia • Dominannya Faktor Politik
(Gubernur), disisi lain peran
representasi dan jaringan politik
dari DPRD belum teroptimalkan;
• Kurangnya keterlibatan para
pihak dalam tata kelola RTH dari
tahap “perencanaan hingga
implementasi”;
• Belum optimalnya fungsi
Dari hasil analisa actor-network theory (ANT) via koordinasi dan sinergi aktor
UCINET internal dan eksternal dalam tata
kelola RTH;
Pemangku kepentingan strategis dalam PD Tipologi RTH Penjelasan
perencanaan RTH terpusat pada 3 aktor Dinas Waduk,,ruang perairan, RTH dalam Zona
utama: SDA zona yang dilindungi Lindung
• Gubernur, Dinas RTH sempadan jalan. Potensi tertinggi di
• Dinas Taman dan Kehutanan, dan Bina sabuk hijau
Marga
• Bappeda
DKPKP Lahan Pertanian Pemantauan Area
persawahan

BPAD Tanah kosong milik Pendayagunaan


Pemda Asset Daerah

Sektor Tanah Milik Private Penyediaan RTH


Private yang disyaratkan
dalam izin
pemanfaatan ruang
Version 1.0

Penguatan Kebijakan RTH Jakarta:


Perencanaan, Tata Kelola, & Kolaborasi
Penguatan Kebijakan Tata Kelola RTH Terpadu
Jakarta

Integrasi Perencanaan, dan Memperkuat Pelibatan dan


Pengarusutamaan Kebijakan RTH Kolaborasi Stakeholders

Tata Kelola
RTH
Penguatan Tata Kelola Terpadu
Penyelenggaraan RTH Berbasis
Kawasan
Integrasi Perencanaan dan Pengarusutamaan Kebijakan RTH

Perencanaan Strategis Kebijakan Teknis

Pengarusutamaan Program-Kegiatan Berbasis RTH


Masterplan
RTH • Distamhut;
Peningkatan • DBM
Kualitas,
• DPU;
kuantitas, dan
luasan RTH
RTH • DCKTRP
• DSDA
Zona
• DKPKP
Penyediaan A-B-C • DISPAR
RTH • DPAPP
Integrasi • BPMPTSP
Penataan
Perencanaan RPJPD RPJMN RTH
2025-2045 RKPD
RTH 2024-2029
Pengembangan • DBM
RTH RTNH • DPU;
• DCKTRP
Pemeliharaan
RTH

Pemanfaatan • DSDA
RTH RTB • DPU;
• DCKTRP
RTRW-RDTR
Penguatan Tata Kelola Penyelenggaraan RTH Berbasis Kawasan (1)

Jakarta bagian dari Kawasan ekologis


Tata Kelola
Jabodetabekpunjur yang merupakan
Kawasan
satu kesatuan aliran hulu-tengah-hilir-
Regional Jakarta
pesisir dengan tantangan/permasalahan
Sekitarnya (RUU
bersama yang membutuhkan solusi
DKJ)
kolaboratif (collaborative solution) dari
daerah sekitar

Perpres 60/2020 Rencana Tata mekanisme


Ruang Kawasan ”pengakuan bersama”
Perkotaan Jabodetabekpunjur RTH (psl 25 Permen
ATR/BPN 14/2022)

Solusi kebutuhan RTH Jakarta


dapat diatasi memanfaatkan
kerjasama antar daerah
sekitar
Penambahan RTH melalui mekanisme ”pengakuan
bersama” Kerjasama
Pemprov DKI Jakarta dengan Pemerintah Daerah
di Kawasan Regional Jakarta

Pengakuan
Penambahan RTH Bersama
RTH bersama
Kawasan
Kerjasama Regional
Mekanisme Prosedur Pengelolaan
Pemprov DKI Jakarta Jakarta
dengan Sekitar • Sewa Lahan; • Persetujuan • Status dimiliki dan
• Pengelolaan Menteri dikelola bersama oleh
Pemerintah Pusat
Lahan RTH berdasarkan Pemda yang berada
• Pembeliaan/ penilaian ahli dalam 1 kesatuan
• Pembebasan ekologis;
lahan • Digunakan untuk
kepentingan masyarakat
RTH Potensial
• RTB Depok: 25 situ: 169,68 ha;
• RTH TPST Bantargebang Kota Bekasi;
• Hutan Kota Tangerang, Kota Bogor;
• Hutan Rakyat/Produksi Lahan Pertanian Pangan;
Berkelanjutan (LP2B) Kab Bogor 46.603 ha;
Pola Pengaturan Kelembagaan Jabodetabek di RUU DKJ
KAWASAN REGIONAL JAKARTA SEKITARNYA
Cakupan Wilayah Sinkronisasi
Penyusunan dokumen rencana tata ruang
(minimal) pembangunan kawasan strategis nasional yang mencakup
• Provinsi DKJ, dilakukan melalui: • seluruh atau Dewan Kawasan
• Kabupaten • Sinkronisasi • sebagian wilayahkawasan regional Regional
Bogor, dokumen rencana
• Kabupaten tata ruang dan Rencana Induk Pembangunan kawasan regional.
Tangerang, • Dokumen Memuat program dan kegiatan yang menjadi • diintegrasikan ke dalam dokumen
• Kabupaten perencanaan kewenangan Pemerintah Pusat, daerah perencanaan pembangunan
Bekasi, Pembangunan provinsi, dan Daerah kabupaten/kota pada nasional dan dokumen
• Kabupaten kementerian/Lem kawasan regional yang menjadi prioritas untuk perencanaan pembangunan daerah.
• Pemerintah Pusat dapat
Cianjur, baga, provinsi, dan menjamin sinkronisasi pelaksanaan memberikan dukungan anggaran
• Kota Bogor, kabupaten/kota pembangunan dan pelayanan publik di kepada daerah di Kawasan regional
• Kota Depok, yang termasuk Kawasan Regional, yang meliputi: dengan mempertimbangkan
a. transportasi; kapasitas fiskal sesuai dengan
• Kota Tangerang, dalam cakupan ketentuan peraturan perundang-
• Kota Tangerang Kawasan regional. b. pengelolaan sampah; undangan.
c. pengelolaan lingkungan hidup; • Program dan kegiatan yang
Selatan, dan
d. penanggulangan banjir; tertuang dalam dokumen rencana
• Kota Bekasi. e. pengelolaan air minum; induk pembangunan kawasan
regional merupakan
f. pengelolaan b3 dan limbah b3; program/kegiatan strategis
g. infrastruktur wilayah; nasional yang menjadi prioritas bagi
h. penataan ruang; dan kementerian/lembaga dan daerah
i. energi pada Kawasan regional.

(Sumber: RUU DKJ versi 21 September)


Dewan Kawasan Regional Jakarta Sekitarnya

• Mengkoordinasikan penyelenggaraan penataan ruang Kawasan


Peran strategis nasional pada Kawasan regional dan dokumen perencanaan
pembangunan

a. mengoordinasikan penyelenggaraan penataan ruang Kawasan


Dewan strategis nasional pada kawasan regional dan Dokumen Rencana
Kawasan Induk Pembangunan Kawasan Regional; dan
Regional Tugas b. mengoordinasikan, monitoring, dan evaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan dalam rencana induk oleh kementerian/lembaga dan
pemerintah daerah.

Organisasi • Dipimpin oleh Wapres

(Sumber: RUU DKJ versi 21 September)


Kerjasama Antar Daerah Kawasan Regional Jakarta Sekitarnya
Badan hukum yang berhak: Sumber pendapatan terdiri
Penyediaan layanan lintas a. mempunyai kekayaan sendiri; dari:
daerah dan/atau b. mengelola anggaran sendiri; a. anggaran pendapatan
berdampak lintas daerah, c. mengelola pegawai sendiri; dan dan belanja daerah;
Pembentukan
d. melakukan kerjasama dengan b. pendapatan sendiri; dan
Badan Layanan
pihak lain. c. penerimaan lain yang sah.
Bersama

• Dipimpin oleh Kepala Badan dibantu oleh Wakil Kepala Badan.


• dibentuk dewan pengawas yang bertugas memberikan persetujuan
atas kebijakan dan anggaran badan layanan serta melakukan
Dibentuk berdasarkan pengawasan atas operasionalisasi dan keuangan badan layanan.
keputusan bersama • Dewan pengawas dibantu oleh satuan pengawas internal.
Kerjasama kepala daerah setelah • Kepala badan, wakil kepala badan dan dewan pengawas dipilih oleh
Antar mendapat persetujuan kepala daerah dan ditetapkan dengan keputusan bersama kepala
DPRD. daerah pada Kawasan Regional Jabodetabek.
Daerah • Proporsi suara kepala daerah dalam pemilihan kepala dan wakil
Kawasan kepala badan ditentukan berdasarkan proporsi modal dan/atau
Regional saham masing-masing daerah
Jakarta
Kerja sama wajib antar daerah a. perencanaaan, pengelolaan dan pengendalian jaringan Mendagri &
prasarana perkotaan meliputi drainase regional, air limbah Menteri Teknis
• kerja sama wajib antar- dan persampahan di wilayah Jabodetabekjur;
daerah dengan daerah sekitar b. perencanaan, pengelolaan dan pengendalian sistem
untuk meningkatkan transportasi secara terpadu dan massal di wilayah
penyelenggaraan Jabodetabekjur;
pengelolaan perkotaan c. perencanaan, pengelolaan dan pengendalian sumber Sinkronisasi
Jakarta dan daerah daya air, serta pemantapan program pengendali banjir Perencanaan dan
berbatasan di sekitarnya. dan rob secara terintegrasi di wilayah Jabodetabekjur; Penganggaran
• kerjasama wajib antar-daerah d. perencanaan, pengelolaan dan pengendalian antar-daerah
diarahkan untuk memadukan pencemaran udara dan air di wilayah Jabodetabekjur; dan
pembangunan antar wilayah e. pelaksanaan kegiatan bersama untuk mendukung
dan antar sektor sesuai kebutuhan pelayanan perkotaan sebagai kawasan
peraturan perundang- perkotaan strategis nasional sesuai dengan ketentuan
undangan. peraturan perundang-undangan. (Sumber: RUU DKJ versi 21 September)
Memperkuat Pelibatan dan Kolaborasi Stakeholders
Mengkonstruksikan Tata Kelola Partisipatif dalam
Penyelenggaraan RTH

4 Trend Praktek participatory governance


dalam pengelolaan RTH (Van Der Jagt
et.all, 2016):
1. Menghubungkan tata kelola RTH dengan
tujuan social-budaya;
2. Pemanfaatan media ICT dalam
pengelolaan dan evaluasi
penyelenggaraan RTH (Smart Urban
Green Space);
3. Memberikan kemudahaan dalam
membentuk PPP dalam
penyelenggaraan RTH;
4. Melakukan Promosi dan Pelibatan public
dalam pemenuhan RTH melalui
isu/program,/kegiatan Urban Agriculture
Pelibatan Aktif dan Kolaborasi
and Food Production
Peran Stakeholders dalam
Penyelenggaraan RTH

(Sumber: Mensah, 2015; Van Der Jagt et.all, 2016; Casprini et.all, 2023)
Version 1.0

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai