Anda di halaman 1dari 14

Pembahasan 100 Soal Solid dan Semisolid

NO Ans PEMBAHASAN
1 A → 6.83 g / 6.61 g x 100% = 0.0322%

Syarat Friabilitas ada di Rangkuman


2 C Kadar maksimum = tidak lebih dari 115% dari yang tercantum di kemasan (400 mg)
115% x 400 = 460 mg
Diketahui hasil rata-rata penimbangan 20 tablet Ibuprofen adalah 440 mg
460 mg / 440 mg = 104.5% b/b
3 B Cara mengonsumsi tablet bukal yang tepat adalah obat diselipkan disela pipi dan gusi.
Sublingual --> disisipkan dibawah lidah
Tablet kunyah --> dikunyah dengan cepat
Tablet hisap --> dihisap secara perlahan
Tablet salut --> telan utuh dengan air
4 B Dimetilsulfoksida (DMSO) dalam sediaan gel berfungsi sebagai zat penambah penetrasi
(enhancer).
5 C Sediaan tablet metilprednisolon = 4 mg, 8 mg, 16mg.
Dosis sediaan ≥ 25 mg dan/atau zat aktif ≥ 25% = uji keragaman bobot
Dosis sediaan < 25 mg dan/atau zat aktif < 25% = uji keseragaman kandungan
6 D Uji stabilitas dipercepat dilakukan selama 6 bulan,uji long term selama 12 bulan
7 B Salah satu sistem yang dapat menahan obat dalam lambung dalam waktu cukup lama yaitu
dengan menggunakan floating drug delivery system (FDDS). Mekanisme kerja FDDS
adalah dapat membuat sediaan dapat mengapung di atas cairan lambung karena berat
jenisnya lebih kecil daripada cairan lambung. Pada saat sediaan mengapung di lambung
maka obat akan dilepaskan perlahan.
8 D Povidone merupakan bahan pengikat/binder dalam formulasi ini. Binder berfungsi
memberikan gaya kohesif sehingga struktur tablet menjadi kompak dan kuat setelah
pencetakan.
Apabila kons binder terlalu << maka terjadi capping, lamination,sticking, picking akibatnya
tablet sangat rapuh. Apabila kons binder terlalu >> maka tablet menjadi semakin keras dan
sulit hancur.
Dalam kasus diatas terjadi kerapuhan pada tablet yang diakibatkan kurangnya konsentrasi
binders pada formula, sehingga Tindakan apoteker adalah meningkatkan konsentrasi dari
binder yaitu povidone.
9 A Tablet salut enterik (enteric coated) tersusun dari cellulose acid phthalate, shellac, atau
keratin yang tahan terhadap asam lambung tetapi larut dalam pH basa di usus halus. Sediaan
ini akan mencegah risiko zat aktif seperti na. diklofenak rusak di pH asam lambung
sehingga mencegah iritasi saluran cerna.
(Ansel’s pharmaceutical ed 2018)
10 A Humektan = berfungsi menjaga kelembapan pada permukaan kulit, terutama pada salep dan
krim.
Contoh humektan = gliserin, ppg, sorbitol
(Ansel’s pharmaceutical dosage forms and drug delivery system 11th ED)
11 C

12 B

13 E Tablet and capsule diluent


 Inert filler to create desired bulk, flow properties, and compression characteristics of
tablets and capsules
 Example; dibasic calcium phosphate, kaolin,lactose,mannitol,microcrystalline
cellulose,sorbitol,carbonate,starch
(Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems 10Th)
14 D Stabilitas dipercepat = minimun 3 titik waktu, termasuk awal dan akhir (0,3,6 bulan) dari
masa studi stabilitas selama 6 bulan.
15 D Sediaan salep memiliki kontak yang lama karena basisnya berupa lipofil yang sulit untuk
dicuci
16 D

17 C

18 B

19 A Kriteria penerimaan uji disolusi S1 adalah


tiap unit tidak kurang dari Q+5%
Dari soal = 75%+5% = 80%
Maka hasil uji disolusi 82%,85%,88%,90%,87% dan 92% memenuhi syarat => LULUS,
krn diatas 80% semuanya
20 E Kriteria penerimaan uji disolusi S1 adalah tiap unit tidak kurang dari Q+5%
Dari soal = 80+5% = 85%
Maka terdapat 3 hasil uji disolusi yang tidak
memenuhi syarat yaitu 78%, 81%, 83%
21 A Hasil kompresibilitas ≤10% => maka sifat
alir
sangat baik

22 A 1. Seal coating: Penyegelan tablet inti


2. Sub coating: Pelapisan dasar
3. Coloring: Pewarnaan
4. Smoothing: Penghalusan
5. Polishing: Pengkilpan
6. Printing: Pencetakan
23 D Suppo yang akan diproduksi 1200 buah 1 Suppo 2 gram
Kandungan Procain HCl 0,25% = 0,25/100 x 2 gram = 0,005 gram x 1200 buah = 6 gram =
6000mg.
24 B - Hardness tester: Uji kekerasan
- Disintegrator: Uji waktu hancur
- Friability tester: Uji kerapuhan
- Disolution tester: Uji disolusi
- Jangka sorong: Evaluasi keseragaman ukuran
- Climatic chamber: Stabilitas dipercepat
25 C Persen mampat = Volume awal – volume akhir/volume awal
Persen mampat= 70-60/70 = 0,14 x 100% = 14 %
26 D Bisakodil = 10 mg x 10 buah = 100 mg = 0,1 g
Suppo = 1 g x 10 buah = 10 g
Basis Suppo = Berat Suppo – Berat zat aktif = 10 g – 0,1 = 9,9 g
27 B Prinsipnya : Semakin kental semakin buruk daya sebar gel begitu juga sebaliknya. Metil
selulosa adalah Gelling agent, sehingga untuk memperbaiki daya sebar konsentrasinya
diturunkan
28 A Pectin merupakan bahan pengikat
29 C TEA : Buffer (menyesuaikan pH)
Tocoferol : Antioksidan (Mencegah oksidasi)
Potassium hydroxide : KOH (Pengatur tingkat basa)
Ekstrak Bengkuang : Zat aktif
30 B Cracking artinya bagian permukaan tablet retak, solusinya adalah
- Memperkecil ukuran granul
- Meningkatkan waktu pengeringan
- Menambah binder/bahan pengikat
31 D uji kebocoran menggunakan metilen blue dengan kemasan primer.
32 A Tablet orodispersible memerlukan superdisintegran yaitu krospovidon
33 B

34 A HPMC merupakan bahan yang berfungsi sebagai agen pensuspensi sehingga akan
mengentalkan /meningkatkan viskositas dari sediaan suspensi tersebut. Maka bila terjadi
suspensi yang terlalu kental dapat dilakukan pengurangan kadar HPMC.
35 A Antiadheren adalah bahan yang digunakan untuk mencegah friksi antara masa tablet dengan
alat cetak sehingga tidak akan menempel pada punch. Contoh antiadheren adalah magnesium
stearat
36 C Metode pembuatan granulasi kering dapat diterapkan pada bahan aktif yang miliki sifat tidak
tahan panas, tidak kompresibilitas, dan tidak tahan lembab.
37 E Gliserin di gunakan sebagai humektan pada sediaan salep
38 B Carbopol dapat mengembang pada suasana basa, sehingga di gunakan NaOH untuk pembasah
39 D Senyawa kimia yang memiliki gugus kationik dan anionic, disebut amfoter
40 C Matriks etil selulosa adalah matriks yang tidak larut didalam air dan memberi rintang untuk
penetrasi cairan kedalam matriks, juga difusi obat akan menjadi lambat. Sistem matriks
merupakan sistem yang paling sederhana dan sering digunakan dalam pembuatan tablet
lepas lambat.
41 B Sticking adalah bahan massa cetak tablet menempel pada dinding cetakan die. Karena
massa cetak lengket dan sebagian besar disebabkan oleh kelembapan berlebih pada tahap
granulasi.
42 D Pembahasan : Capping adalah pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas/bawah tablet
dari badan tablet. Hal ini dapat disebabkan karena :
- Kekerasan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi (ada yang optimal).
- Zat pengikat yang kurang tepat
- Pengikat yang jumlahnya terlalu sedikit (tepat tetapi jumlahnya kecil).

Solusi untuk masalah capping yaitu ditambahkan pengikat kering seperti gom arab, sorbitol,
PVP, metiselulosa dengan konsistensi tinggi, sehingga meningkatkan kekompakan tablet.
43 B Tablet salut gula mampu membantu menutupi rasa tidak enak dari melatonin sehingga lebih
akseptabel kepada pasien. Selain itu, melatonin juga stabil pada semua pH sehingga akan
kompatibel dengan larutan yang akan digunakan sebagai bahan penyalut
44 D Amprotab adalah amilum protablet yaitu amilum yang dikhususkan untuk bahan tambahan
dalam pembuatan tablet yang berfungsi sebagai penghancur
45 C Basis larut air ; PEG
Basis hidrokarbon : paraffin, vaselin
Basis serap : lanolin
46 B Sineresis : proses yang terjadi akibat kontraksi dalam masa gel. Cairan yang terjerat akan
keluar dan berada di atas permukaan gel

Swelling : gel mengembang karena komponen pembentuk gel mengabsorbsi larutan


sehingga terjadi penambahan volume
47 B Sediaan yang pada saat dicetak menempel pada permukaan dapat ditambahkan antiadheren
48 D Capping = bentuk ketidakstabilan tablet dimana bagian atasnya terpisah dari bagian
utamanya
Laminating = terpisah menjadi 2 bagian
Chipping = terpisah bagian tepi
49 E Peningkat penetrasi yang biasa digunakan antara lain : propilenglikol, asam oleat, asam
palmitat, asam linoleat
50 C Semakin tinggi viskositas penyalut semakin tinggi resiko menempelnya antar tablet salut
(lengket antar tablet salut)
51 E Reaksi asam basa dari komponen zat tambahan tablet effervescent dapat terjadi karena
tingginya RH (kelembaban) dari ruangan produksi
52 C Salep digunakan setelah pelembab digunakan, hal ini dikarenakan pelembab digunakan
untuk membuka pori-pori kulit agar penetrasi dari salep semakin baik
53 A Tablet tidak bersalut harus hancur sempurna dalam 15 menit. Tablet CTM melebihi waktu
hancur yang dipersyaratkan, sehingga bahan yang perlu dikoreksi adalah penghancur
(disintegrant). Contohnya adalah Sodium Starch Glycolate.
54 A Uji disolusi tahap 1 dilakukan terhadap 6 tablet, dengan kriteria penerimaan tiap tablet tidak
kurang dari Q+5%.
55 A 20 kg – (2% x 20 kg) = 19,6 kg => 19.600.000 mg/600 mg = 32.666 tablet
56 A Kosolven adalah pelarut yang ditambahkan dalam suatu sistem untuk membantu melarutkan
atau meningkatkan stabilitas dari suatu zat
57

Ada di Paket Rangkuman Hitungan part 1


58 E

59 A

60 D
61 C

62 B Tahap 1 : 6 tablet => harus hancur sempurna semuanya


Tahap 2 : ditambah 12 tablet => harus hancur sempurna 16 tablet dari 18 tablet ( jumlah
tahap 1 & tahap 2)
63 C

64 A Bahan pengisi 50% dari bobot tablet


-> 50% x 300 mg = 150 mg
-> 150 mg x 3000 tab = 450.000 mg = 450 gram
65 C Laminating adalah suatu keadaan dimana tablet terbagi menjadi 2 atau 3 lebih bagian.
66 B Kandungan Klindamisin dalam 1 tube (15 gram) :
0,18 gram x 15 = 2,7 gram

Jumlah klindamisin fosfat yg dibutuhkan untuk 5000 tube :


= 404,96 / 461,44 x 2,7 gram x 5000 tube
= 14.773 gram = 14,773 kg
67 C Waktu hancur adalah uji yang penting untuk tablet yang diberikan melalui mulut, kecuali
tablet yang harus dikunyah sebelum ditelan dan beberapa jenis tablet lepas-lambat. (FI VI)
68 A Pembahasan:
- Kollidon 30 (Povidone/PVP) : Pengikat
- Kollidon CL (Crospovidone): Disintegran
- Ibuprofen : Zat Aktif
- Magnesium stearat: Lubrikan
- Aquadestilata: Pelarut
69 C - Syarat friabilitas = Tablet dikatakan baik apabila kerapuhannya tidak lebih dari 0,8%
(Lachman, dkk, 1994) → tidak memenuhi
- Syarat kekerasan = Dalam bidang industri kekuatan tekanan minimum yang sesuai
untuk tablet adalah sebesar 4 kg (Ansel, 1989) → memenuhi
Dari hasil uji yang dilakukan, uji friabilitas tidak memenuhi syarat. Tindakan yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki karakteristik fisik tablet adalah
dengan meningkatkan konsentrasi bahan pengikat. Bahan pengikat digunakan untuk
memberikan gaya kohesif yang cukup pada serbuk antar partikel eksipien sehingga
membentuk struktur tablet yang kompak dan kuat setelah percetakan (Effionora, 2012).
70 E Tablet sublingual adalah tablet yang dimaksudkan untuk penyerapan melalui mukosa mulut,
memungkinkan penyerapan oral obat yang dapat
dihancurkan cairan lambung dan / atau diserap dengan buruk dari saluran pencernaan.
Tablet untuk penggunaan sublingual (seperti nitrogliserin) larut dengan cepat dan
memberikan efek obat yang cepat
(Ansel H. C, 9th Edition).
71 A - Capping : memisahnya sebagian / seluruhnya mahkota tablet pada bagian atas / bawah
tablet
- Mottling : tidak meratanya warna yang muncul di permukaan tablet
- Cracking : tablet mengalami keretakan
- Sticking : permukaan tablet melekat pada bagian punch
- Lamination : tablet terbagi menjadi beberapa lapisan
72 A Dalam formulasi terdapat poloxamer 407 yang berperan sebagai gelling agent dan etanol
96% yang berperan sebagai kosolven, dimana kosolven biasa digunakan dalam sediaan gel
73 B Poloxamer 407 digunakan sebagai gelling agent pada
konsentrasi 15 - 50 % (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th edition).
74 B Poloxamer 407 digunakan sebagai gelling agent pada
konsentrasi 15 - 50 % (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th edition)
75 B HPMC merupakan turunan selulosa, dan merupakan
polimer semisintetik (Handbook of Pharmaceutical Excipient, 6th edition; Celotech
chemical, 2019)
76 D Untuk kebanyakan zat padat yang terlarut dalam cairan, kelarutan meningkat dengan
kenaikan suhu. Peningkatan energi kinetic bersamaan dengan suhu yang lebih tinggi
memungkinkan molekul pelarut untuk lebih efektif memecah molekul zat terlarut sehingga
dapat meningkatkan kelarutan (Lumen, 2019). Diketahui sifat parasetamol larut dalam air
panas. Sehingga dalam produksinya ditingkatkan suhunya.
77 E Etanol, PEG 300 dan 400, gliserin dan propilen glikol adalah kosolven yang umum
digunakan dalam bidang farmasi
78 C 1000 ppm = 1 mg/mL
Konsentrasi yang akan digunakan 1000 ppm dalam 100 mL.

Rumus:
= Jumlah (mg) sampel / Volume (mL) = Konsentrasi (mg/mL)
Jumlah (mg) sampel / 100 mL = 1 mg/mL
Jumlah (mg) sampel = 100 mg

79 B Menurut BPOM HK .00.05.3.1818 , Uji disolusi terbanding juga dapat digunakan untuk
memastikan kemiripan kualitas dan sifat-sifat produk obat dengan
perubahan monitor dalam formulasi atau pembuatan setelah izin pemasaran obat.
80 D Basis oleaginous (hidrokarbon) merupakan basis minyak sehingga lebih sulit untuk dibilas
dengan air karna tidak bercampur air
81 E Mg stearate merupakan lubrikan. Lubrikan biasanya ditambahkan pada proses mixing akhir
setelah sudah terbentuk granul

Lubrikan sebaikanya dicampur di akhir dalam waktu singkat. Jika lama dapat menyebabkan
penambahan waktu hancur tablet
82 E Pada proses granulasi, pengeringan yang biasa dipakai menggunakan tray dryer dan fluid
bed dryer. Khusus untuk tray dryer biasa digunakan untuk pengeringan serbuk atau granul
dalam jumlah kecil. Sementara untuk pengeringan granul dengan metode
turbulensi udara panas dalam wadah menggunakan alat fluid bed dryer.
83 D Pertimbangan pembentukkan sediaan ODT adalah ukuran partikel dan rasa yang tidak enak
bagi pasien. Ukuran partikel yang terlalu kecil mengakibatkan rasa seperti pasir menyentuh
lidah ketika tablet hancur. Rasa yang tidak enak juga menimbulkan rasa yang tidak nyaman
bagi pasien. Kloramfenikol memiliki rasa yang pahit, sehingga perlu ditutupi rasa pahit
tersebut dengan metode enkapsulasi. Spray drying digunakan untuk membentuk enkapsulasi
pada kloramfenikol menggunakan maltodextrin (golongan sakarida) yang memiliki rasa
manis dan dapat digunakan sebagai matriks untuk menutupi rasa yang tidak enak dari
kloramfenikol.
84 B Dosis Eritromisin = 200 mg/5ml, maka untuk 10ml diperlukan 400mg Eritromisin
Sedangkan, bahan baku yang digunakan adalah Eritromisin etilsuksinat maka, bobot
eritromisin etilsuksinat yang harus ditimbang
= (BM eritromisin etilsuksinat / BM eritromisin) x jumlah Eritromisin
= (802,06 / 733,94) x 400 mg
= 437,1 mg
85 B Uji kebocoran tube
Uji 10 tube : memenuhi syarat jika tidak ada 1 tube pun yang mengalami kebocoran Jika
terdapat 1 saja tube yang bocor maka dilakukan pengujian tambahan dengan 20 tube
Uji 30 tube : memenuhi syarat jika tidak lebih dari 1 tube yang mengalami kebocoran
86 B 1. Ambil tidak kurang dari 30 tablet
2. Tetapkan kadar masing-masing 10 tablet menggunakan metode analisis yang sesuai
3. Hitung nilai penerimaan
4. Jika nilai penerimaan tidak memenuhi syarat, lakukan pengujian pada 20 unit tablet
tambahan.

87 B 2% dari 10 gram klobetasol propionat


2/100 X 10 g = 0,2 g = 200 mg
88 E

89 D Metode pembuatan tablet :


Kempa langsung
- Kompresibilitas baik
- Daya alir baik
Granulasi basah
- Kompresibilitas buruk
- Daya alir buruk
- Tahan panas dan lembab
Granulasi kering
- Kompresibilitas buruk
- Daya alir buruk
- Tidak tahan panas dan lembab
90 A Asam sitrat = 1/6 x 95 gram

= 15,83 gram
91 E Gentamisin sulfat

= 0,1 % x 5 gram x 1000 tube x 10 batch

= 50 gram

92 E Tablet and capsule diluent

 Inert filler to create desired bulk, flow properties, and compression characteristics of
tablets and capsules
 Example; dibasic calcium phosphate, kaolin, lactose, mannitol, microcrystalline cellulose,
sorbitol, carbonate, starch

Sumber : (Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems 10Th)
93 B Penyebab massa tablet lengket pada punch and die yaitu antiadheren kurang, lubrikan kurang
atau tidak cocok, atau titik leleh zat aktif yang rendah. Fungsi lubrikan adalah mengurangi
friksi antara dinding punch dan die

94 E Aminofilin yang diperlukan = 0,5 g x 15 = 7,5 gram

Nilai tukar aminofilin = 7,5 gram x 0,86 = 6,45 gram

Bobot 15 Suppositoria = 3 g x 15 = 45 gram

Jadi, lemak yang diperlukan = 45 g – 6,45 g

= 38,55 gram

Sumber : Buku Ilmu Resep, Syamsuni


95 C Skala pilot adalah 10% dari 300.000 tablet = 30.000 tab
96 B Bahan memiliki bentuk Kristal jarum sehingga memiliki sifat alir yang buruk, sehingga perlu
dikembangkan metode yang dapat meningkatkan sifat alir bahan.

Diketahui pula bahwa bahan stabil terhadap adanya air, sehingga dapat dipilih metode
granulasi basah untuk meningkatkan stabilitas bahan aktif.

Sumber : Teknologi Sediaan Solid, Kementrian Kesehatan RI, 2017

97 A Oleum cacao titik leburnya rendah 28℃, jika tidak ditingkatkan titik leburnya
penyimpanannya akan sulit. Cera alba dapat meningkatkan titik lebur sediaan karena
mempunyai titik lebur tinggi: 80-86 C.

Sumber : (HOPE 6th, p.772)

98 B Menurut BPOM HK .00.05.3.1818 , Uji disolusi terbanding juga dapat digunakan untuk
memastikan kemiripan kualitas dan sifat-sifat produk obat dengan perubahan monitor dalam
formulasi atau pembuatan setelah izin pemasaran obat
99 C

100 C - Butylated hydroxyl anisole (BHA) = antioksidan larut minyak


- Mg Stearat = lubrikan/pelican
- HPMC phthalate = bahan penyalut enteric akibat adanya gugus phtalat yang tahan
terhadap sifat asam
- Sodium CMC = pengikat / bahan penyalut salut diperlambat (sustained release)
- Sodium starch glycolate = penghancur

Anda mungkin juga menyukai