NO Ans PEMBAHASAN
1 A → 6.83 g / 6.61 g x 100% = 0.0322%
12 B
17 C
18 B
34 A HPMC merupakan bahan yang berfungsi sebagai agen pensuspensi sehingga akan
mengentalkan /meningkatkan viskositas dari sediaan suspensi tersebut. Maka bila terjadi
suspensi yang terlalu kental dapat dilakukan pengurangan kadar HPMC.
35 A Antiadheren adalah bahan yang digunakan untuk mencegah friksi antara masa tablet dengan
alat cetak sehingga tidak akan menempel pada punch. Contoh antiadheren adalah magnesium
stearat
36 C Metode pembuatan granulasi kering dapat diterapkan pada bahan aktif yang miliki sifat tidak
tahan panas, tidak kompresibilitas, dan tidak tahan lembab.
37 E Gliserin di gunakan sebagai humektan pada sediaan salep
38 B Carbopol dapat mengembang pada suasana basa, sehingga di gunakan NaOH untuk pembasah
39 D Senyawa kimia yang memiliki gugus kationik dan anionic, disebut amfoter
40 C Matriks etil selulosa adalah matriks yang tidak larut didalam air dan memberi rintang untuk
penetrasi cairan kedalam matriks, juga difusi obat akan menjadi lambat. Sistem matriks
merupakan sistem yang paling sederhana dan sering digunakan dalam pembuatan tablet
lepas lambat.
41 B Sticking adalah bahan massa cetak tablet menempel pada dinding cetakan die. Karena
massa cetak lengket dan sebagian besar disebabkan oleh kelembapan berlebih pada tahap
granulasi.
42 D Pembahasan : Capping adalah pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian atas/bawah tablet
dari badan tablet. Hal ini dapat disebabkan karena :
- Kekerasan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi (ada yang optimal).
- Zat pengikat yang kurang tepat
- Pengikat yang jumlahnya terlalu sedikit (tepat tetapi jumlahnya kecil).
Solusi untuk masalah capping yaitu ditambahkan pengikat kering seperti gom arab, sorbitol,
PVP, metiselulosa dengan konsistensi tinggi, sehingga meningkatkan kekompakan tablet.
43 B Tablet salut gula mampu membantu menutupi rasa tidak enak dari melatonin sehingga lebih
akseptabel kepada pasien. Selain itu, melatonin juga stabil pada semua pH sehingga akan
kompatibel dengan larutan yang akan digunakan sebagai bahan penyalut
44 D Amprotab adalah amilum protablet yaitu amilum yang dikhususkan untuk bahan tambahan
dalam pembuatan tablet yang berfungsi sebagai penghancur
45 C Basis larut air ; PEG
Basis hidrokarbon : paraffin, vaselin
Basis serap : lanolin
46 B Sineresis : proses yang terjadi akibat kontraksi dalam masa gel. Cairan yang terjerat akan
keluar dan berada di atas permukaan gel
59 A
60 D
61 C
Rumus:
= Jumlah (mg) sampel / Volume (mL) = Konsentrasi (mg/mL)
Jumlah (mg) sampel / 100 mL = 1 mg/mL
Jumlah (mg) sampel = 100 mg
79 B Menurut BPOM HK .00.05.3.1818 , Uji disolusi terbanding juga dapat digunakan untuk
memastikan kemiripan kualitas dan sifat-sifat produk obat dengan
perubahan monitor dalam formulasi atau pembuatan setelah izin pemasaran obat.
80 D Basis oleaginous (hidrokarbon) merupakan basis minyak sehingga lebih sulit untuk dibilas
dengan air karna tidak bercampur air
81 E Mg stearate merupakan lubrikan. Lubrikan biasanya ditambahkan pada proses mixing akhir
setelah sudah terbentuk granul
Lubrikan sebaikanya dicampur di akhir dalam waktu singkat. Jika lama dapat menyebabkan
penambahan waktu hancur tablet
82 E Pada proses granulasi, pengeringan yang biasa dipakai menggunakan tray dryer dan fluid
bed dryer. Khusus untuk tray dryer biasa digunakan untuk pengeringan serbuk atau granul
dalam jumlah kecil. Sementara untuk pengeringan granul dengan metode
turbulensi udara panas dalam wadah menggunakan alat fluid bed dryer.
83 D Pertimbangan pembentukkan sediaan ODT adalah ukuran partikel dan rasa yang tidak enak
bagi pasien. Ukuran partikel yang terlalu kecil mengakibatkan rasa seperti pasir menyentuh
lidah ketika tablet hancur. Rasa yang tidak enak juga menimbulkan rasa yang tidak nyaman
bagi pasien. Kloramfenikol memiliki rasa yang pahit, sehingga perlu ditutupi rasa pahit
tersebut dengan metode enkapsulasi. Spray drying digunakan untuk membentuk enkapsulasi
pada kloramfenikol menggunakan maltodextrin (golongan sakarida) yang memiliki rasa
manis dan dapat digunakan sebagai matriks untuk menutupi rasa yang tidak enak dari
kloramfenikol.
84 B Dosis Eritromisin = 200 mg/5ml, maka untuk 10ml diperlukan 400mg Eritromisin
Sedangkan, bahan baku yang digunakan adalah Eritromisin etilsuksinat maka, bobot
eritromisin etilsuksinat yang harus ditimbang
= (BM eritromisin etilsuksinat / BM eritromisin) x jumlah Eritromisin
= (802,06 / 733,94) x 400 mg
= 437,1 mg
85 B Uji kebocoran tube
Uji 10 tube : memenuhi syarat jika tidak ada 1 tube pun yang mengalami kebocoran Jika
terdapat 1 saja tube yang bocor maka dilakukan pengujian tambahan dengan 20 tube
Uji 30 tube : memenuhi syarat jika tidak lebih dari 1 tube yang mengalami kebocoran
86 B 1. Ambil tidak kurang dari 30 tablet
2. Tetapkan kadar masing-masing 10 tablet menggunakan metode analisis yang sesuai
3. Hitung nilai penerimaan
4. Jika nilai penerimaan tidak memenuhi syarat, lakukan pengujian pada 20 unit tablet
tambahan.
= 15,83 gram
91 E Gentamisin sulfat
= 50 gram
Inert filler to create desired bulk, flow properties, and compression characteristics of
tablets and capsules
Example; dibasic calcium phosphate, kaolin, lactose, mannitol, microcrystalline cellulose,
sorbitol, carbonate, starch
Sumber : (Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems 10Th)
93 B Penyebab massa tablet lengket pada punch and die yaitu antiadheren kurang, lubrikan kurang
atau tidak cocok, atau titik leleh zat aktif yang rendah. Fungsi lubrikan adalah mengurangi
friksi antara dinding punch dan die
= 38,55 gram
Diketahui pula bahwa bahan stabil terhadap adanya air, sehingga dapat dipilih metode
granulasi basah untuk meningkatkan stabilitas bahan aktif.
97 A Oleum cacao titik leburnya rendah 28℃, jika tidak ditingkatkan titik leburnya
penyimpanannya akan sulit. Cera alba dapat meningkatkan titik lebur sediaan karena
mempunyai titik lebur tinggi: 80-86 C.
98 B Menurut BPOM HK .00.05.3.1818 , Uji disolusi terbanding juga dapat digunakan untuk
memastikan kemiripan kualitas dan sifat-sifat produk obat dengan perubahan monitor dalam
formulasi atau pembuatan setelah izin pemasaran obat
99 C