Anda di halaman 1dari 10

PEMIKIRAN FILSAFAT ARISTOTELES

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Filsafat Ilmu : topik-topik epistemologi
Kelas ……

Dosen Pengampu:
………………………

Disusun oleh:
(Nama : ……………)

PRODI (………….)
FAKULTAS (…………………………..)
UNIVERSITAS (…………………………………….)
TAHUN (………………)

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Di kalangan dunia pendidikan khususnya ditinjau dari segi tokoh
terbesar dalam sejarah/history, siapa yang tidak kenal dan tau dengan seorang
filosof yang luar biasa keilmuannya, Aristoteles. Dengan kecerdasan yang
dimilikinya, aristoteles mampu menguasai berbagai ilmu termasuk filsafat.
Didalam dunia filsafat, Aritoteles dinobatkan sebagai “Bapak Logika” 1. Tak
heran makanya didalam dunia pendidikan karya-karyanya dipelajari sampai
kepelosok-kepelosok didunia, dari dahulu hingga sampai saat ini.
Sebagai filosof, Aristoteles juga mendirikan sebuah sekolah yang
bernama lykeion2 yang tentunya tak luput dari bantuanya seorang raja
philippos, ketika beliau diundang oleh raja philippos itu sendiri dari
Macedonia untuk mengajar anak-anaknya, Alexander. Klak anak-anaknya,
Alexander inilah yang menggantikan ayahnya menjadi raja, menjadi tokoh
dan pahlawan legendaris yang mendunia, yang terkenal engan sebutan
Alexander agung.3
Pendapat lain tentang Aristoteles yang mendirikan sekolah, yakni
tatkala Alexender berperang di asia pada tahun 334 (SM) sebelum masehi.
Aristoteles pergi lagi ke Athena ; tapi disini bukan sebagai murid, tetapi beliau
disini mendirikan sebuah sekolah yang diberinama Lyceum. 4 Setelah
melewati rintangan-rintangan, singkatnya Lyceum berhasil mengalahkan
popolaritas sekolah lain yakni sekolah Isocratos yang selama ini berhasil

1
Abdul dkk, filsafat umum dari mitologi sampai teofillosofi ( CV Pustaka Setia, Bandung :
2008 ) hlm : 216
2
Muzairi, filsafat umum (Teras, Yogyakarta : 2009) hlm : 70
3
Masykur Arif Rahman, Buku pinter sejarah filsafat barat ( IRCiSoD, yogyakarta : 2013 )
hlm :164
4
Ahmad tafsir , Filsafat Umum : Akal dan Hati Sejak Thales sampai Captra ( PT Remaja
Rosdakarya, Bandung : 2005 ) hlm : 60

2
mendidik pemimpin-pemimpin Athena dan berada diurutan kedua setelah
academia sang Gurunya yakni Plato.5
Bagi Aristoteles, tidak ada dunia lain selain dunia indrawi yang
didiami manusia kini dan di sini. Disini Aristoteles berpendapat juga bahwa
satu-satunya realitas ialah dunia indrawi.6
Aristoteles, kehadiranya dalam kancah pemikiran filsafat tidak
diragukan lagi, dan para pengkaji filsafat pun mengakui perannya yang sangat
penting dalam men-setting/mengatur perkembangan filsafat yunani.
Aristoteles telah berhasil mempelopori penyelidikan ihwan logika, dan
memperkayanya, maksudnya meperkaya disini adalah dalam
memperkembangkan filsafat yunani. Disini, hampir tiap-tiap cabang falsafah
dan memberi sumbangsih yang tak terhitung besarnya terhadap ilmu
pengetahuan.
B. Pokok pembahasan
A. Riwayat singkat Aristoteles
B. Pemikiran filasafat Aristoteles

5
Solihin, perkembangan pemikiran filsafat dari klasik hingga modern ( CV. Pustaka setis ,
Bandung : 2007 ) hlm : 88
6
Ibid, hlm 94

3
BAB II
PEMBAHASAAN

A. Riwayat Singkat Arostoteles


Aristoteles lahir pada tahun 384 Sebelum Masehi (SM) di Stagira sebuah
daerah di Tharakia, Yunani Utara7 dan wafat pada tahun 322 Sebelum Masehi
(SM). Pada umur 17 tahun, ia belajar ilmu kesehatan dan ilmu fisika kepada
ayahnya, karena ayahnya adalah seorang ahli dibidang kesehatan dan ilmu fisika.
Kadang-kadang Aristoteles menggantikan praktik ayahnya manakala ayahnya
pergi ke Athena.
Aristoteles masuk dan belajar di Akademi (sebuah perguruan yang
dipimpin oleh plato) di athena pada tahun 367 sebelum masehi (SM). Disana ia
belajar selama 21 tahun8. Di Akademik, Aristoteles mengambil pelajaran ilmu
politik dan ilmu perundang-unangan dengan tambahan ilmu filsafat yang sangat
umum dan lebih berkonsentrasi pada matematika dan astronomi.
Pada tahun 342 (SM), ia kembali ke Macedonia dan diminta mengajar
Alexander oleh raja philipos, anak Amyntas II. Alexander dikala itu berusia 13
tahun. Yang mana Alexander klaknya akan menggantikan posisi Ayahnya
menjadi raja, menjadi tokoh dan pahlawan legendaris yang mendunia, yang
terkenal dengan sebutan Alexander Agung.9
Aristoteles merupakan pengarang yang cukup produktif dan telah banyak
buku-buku pengetahuan yang dikaranginya. Sampai dengan saat ini karang-
karangannya tersebut masih kita gunakan untuk referesi-referensi dalam
membuat karya ilmiah.

7
Muhammad Alfan, filsafat modren ( CV. Pustaka Setia, Bandung : 2013 ) hlm : 19
8
Abbas Hamami Mintaredja, teori-teori epistemologi common sense (Paradigma,
yogyakarta : 2003 ) hlm : 23
9
Opcit, Masykur Arif Rahman, hlm 164

4
Disini juga, Aristoteles berabad-abad melampaui zamannya dan ia masih
merupakan sumber wawasan dan pendidikan hingga masa kini.10
B. Pemikiran filsafat Aristoteles
1. Ada dan Keberadaan (metafisika/ontologi)
Tentang Ada dan Keberadaan, menurut Aristoteles tidak ada dunia
lain selain dunia indrawi yang didiami manusia kini dan disini. 11 Dalam
bukunya Ahmad Syadali, 2007 : hlm 73 menerangkan bahwa pandangan
filsafat Aristoteles berorientasi pada hal-hal yang konkret. 12 Dari pandangan
diatas, bisa kita artikan bahwasanya istilah “ada”, itu adalah sesuatu yang
nyata kebenarannya, bisa kita saksikan atau bisa lihat dengan mata telanjang,
dan juga bisa bisa kita raba fisiknya. Dan juga dalam hal lain mengatakan
sama.
Dalam hal lain itu juga, Aristoteles memiliki pandangan yang lebih
realis dari pada pandangan gurunya yakni Plato, yang didasarkan pada yang
Abstrak. Ini adalah akibat dari didikannya diwaktu beliau (Aristoteles) masih
kecil, yang beliau selalu menghadapkannya selalu atau senantiasa kepada
yang konkret (real), yang nyata.13 Disini juga Aristoteles mengatakan
bahwa, ada jalan untuk mengetahui keadaan yang konkret dan itu adalah
atau merupakan tujuan ilmu yang sebenarnya yakni pengetahuan. 14 Jadi, jika
seseorang ingin mengetahui keadaan yang konkret, maka Pengetahuan lah
jawabannya. Tampa pengetahuan seseorang tidak bisa mengetahui tentang
ada (real).
Dalam pembahasan lainnya, yakni tentang “ada” Menurut Aristoteles
adanya yang sebernanya ialah yang umum dan pengetahuan tentang itu

10
Jerome R. Ravertz, filsafat ilmu : sejarah dan ruang lingkup bahasan judul aslinya : the
philosophy of science : oxford university press, 1982 (Pustaka Pelajar, yogyakarta : 2007) hlm 13
11
Opcit, Masykur Arif Rahman , hlm : 94
12
Abdul dkk, filsafat umum dari mitologi sampai teofillosofi ( CV Pustaka Setia, Bandung :
2008 ) hlm : 215
13
Ibid, hlm : 222
14
Ibid, hlm :224

5
adalah pengertian.15 Hal yang bisa penulis cerna dari pengertian diatas yakni
bahwa pengertian disini mempunya beberapa makna, salah satunya yaitu
untuk membedakan suatu golongan. Nah, dengan golongan tersebuat
terbuktilah kekonkretanya (ada/real).
Disini juga masih terkait denagan realitas atau ada, Aristoteles tidak
sependapat dengan gurunya yakni plato tentang realitas atau ada. Gurunya
mengatakan bahwasanya realitas itu ada pada dunia ide. sedangkan
Aristoteles berpendapat sebaliknya, Aristoteles berpendapat Ada itu berada
pada hal-hal yang khusus dan konkret.16
2. Keberadaan Tuhan
Dewasa ini, manusia memiliki banyak cara untuk mencari tuhun.
Adapun cara lain untuk mencari tuhan ialah dengan melalui filsafat. Tak
beda dengan seorang filosof ternama yakni Aritoteles. Aristoteles mencari
tuhan dan mentukan keberadaanNya dengan menggunakan argumen-
argumen filosofis.17 Adapun argumen yang digunakan Aristoteles dalam
menyelami keberadaan tuhun adalah argumen kosmologis (sabab musabab).
Menurut Aritoteles, setiap benda yang ada yang dapat oleh pancaindra terdiri
atas materi dan bentuk.18
Antara materi dan bentuk terdapat hubungan gerak. Dalam
penjelasannya, materi digerakan oleh bentuk, sedangkan bentuk
menggerakkan potensial untuk menjadi aktualitas. Penggerak disini nantinya
akan melibatkan akal, bahan akal disini tiada lain hanyalah dirinya sendiri.
Nah akal seperti ini adalah suci, akal inilah tuhan. Adapun tuhan dalam
paham ini tidak mempunyai sifat pencipta alam. Sedangkan hubunganNya

15
Ibid, hlm 227
16
Muzairi, filsafat umum (Teras, Yogyakarta : 2009) hlm : 74
17
Solihin, perkembangan pemikiran filsafat dari klasik hingga modern ( CV. Pustaka setis ,
Bandung : 2007 ) hlm : 95
18
Ibid, hlm : 95

6
dengan alam hanya merupakan gerak dan Tuhan merupakan penggerak
utama dan menjadi tujuan dari segala-galanya.
Dalam penjelasan lain juga mengetakan bahwasanya sebagai
penggerak utama ini disebutnya sebagai Tuhan19
3. Logika
Perkataan logika diturunkan dari kata sifat logike, bahasa Yunani,
yang berhubungan dengan kata benda logos, yang berarti pikiran atau
perkataan sebagai pernyataan dari pikiran.20
Logika adalah suatu ilmu yang mempelajari cara berpikir yang
benar.21 Dalam sejarah filsafat, Aristotelas dijuluki dan dinobatkan sebagai
“Bapak” Logika22. Sedikit penulis terangkan tentang penobatannya sebagai
“Bapak” logika. Menurut penulis, dinobatkan sebagai “Bapak” logika,
karena aristoteles dalam tiap urain ilmiahnya berdasarkan dengan logika.
Disini logika tidak lain dari berpikir secara teratur menurut urutan yang yang
tepat atau berdasarkan hubungan sebab dan akibat.
Dalam bukunya Moh.Hatta menjelaskan tentang pendapat Aritoteles
tentang logika, yakni menurut Aristoteles logika diciptakan itu bukan bagian
dari filsafat. Logika yang dikemukankannya merupakan didikan
propedeutika, pelajaran pendahuluan, pada “filsafat yang pertama”. 23 Inti
dari logika adalah silogisme. Adapun silogisme ini adalah yang merupakan
penemuan Aritoteles yang umum dan penemuan yang terbesar dalam
logika24.
Adapun makna silogisme disini adalah suatu bentuk ari cara
memperoleh konklusi yang ditarik dari proposisi demi meraih kebenaran,
bukan semata-mata untuk menyusun argumentasi dalam suatu perbedaan,
19
Opcit , Masykur, hlm : 175
20
Surajio dkk, dasar-dasar logika ( PT Bumi Aksara, jakarta : 2007 ) hlm : 3
21
Opcit, Masykur, hlm : 168
22
Opcit ,Abdul dkk, hlm : 216
23
Ibid , hlm : 229
24
Opcit, Solihin, hlm : 97

7
melainkan juga sebagai metode dasar bagi pengembangan semua bidang
ilmu pengetahuan. Dalam penjelasan lain, disamping Aristoteles sudah
mengenalkan kita tatacara berpikir silogisme yang menjadi inti ajaran logika
dan logisme disini memiliki atauran-aturan atau hukum-hukum yang perlu
ditepati didalamnya.25 Disini Aristoteles membagi logika menjadi dalam tiga
bagian yakni pertama mempertimbangkan, kedua menarik kesimpulan, dan
terakhir membuktikan atau menerngkan.26
Menurut Aristoteles, tugas logika yang pertama ialah mengakui
hubungan yang tepat antara yang umum dan yang khusus. 27 Tapi perlu
diketahui semuanya, bahwasanya istilah logika itu tidak dipakai oleh
Aristoteles, melainkan oleh muridnya yang menjadi raja yang julukannya
yakni Alexander maha agung yakni Alexsander putra dari raja sebelumnya
yang bernama philipppos. Istilah logika muncul pertama kali pada abad
pertama masehi oleh Cicero, artinya seni berdebad.28

BAB III
25
Opcit, Abdul dkk, hlm : 240
26
Ibid, hlm : 225
27
Ibid, hlm : 228
28
Opcit, Muzairi, hlm : 72

8
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Ada dan keberadaan (metafisika/ontologi) : sesuatu yang konkret, sesuatu itu
bener-bener ada, nyata bisa dilihat dengan mata telanjang, bisa diraba.
2. Keberadaan tuhan : Bahwasanya Tuhan adalah pengerak dari segalanya.
3. Logika : disini adalah suatu yang menghatarkan kita kedalam suatu
hasil/kepahaman yang benar.
B. Kritik dan saran
Penulis sadari bahwasanya dalam penulisan makalah ini pastinya banyak
tersimpan kekeliruan dari segi manapun. Maka dari itu saya sangat
mengharapkan partisipasi dari teman-teman semua untuk perbaikan makalah ini.
Thanks…

DAFTAR PUSTAKA

9
Ravertz jerome R. Filsafat Ilmu : Sejarah dan Ruang Lingkup Bahasan.
Yogyakarta. Pustaka pelajar. 2007.
Alfan Muhammad. Filsafat modren. Bandung. CV pustaka setia. 2013.
Tafsir Ahmad. Filsafat Umum : Akal dan Hati Thales Sampai Capra. Bandung. PT
Remaja Rosdakarya. 2005.
Surajo dkk. Dasar-dasar Logika. Jakarta. PT Bumi Aksara. 2007.
Mintaredja Hamami Abbas. Teori-teori Epistemilogi Common Sense. Yogyakarta.
Paradigma. 2003.
Hakim Abdul dkk. Filsafat Umum dari Mitologi sampai Teofilosofi. Bandung. CV
Pustaka Setia. 2008.
Rahman Arif Masykur. Buku Pintar Sejarah Filsafat Barat. Yogyakarta. IRCiSo.
2013.
Muzairi. Filsafat Umum. Yogyakarta. Teres. 2009.
Solihin. Perkembangan pemikirin Filsafat dari Klasik hingga Modren. Bandung.
CV Pustaka Setia. 2007.

10

Anda mungkin juga menyukai