Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demontrasi atau unjuk rasa adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan
sekumpulan orang dihadapan umum. Demontrasi dan demokrasi adalah hal yang berbeda,
Demokrasi merupakan suatu system pemerintahan yang dibangun oleh suatu negara untuk
mencapai suatu kedaulatan rakyat sedangkan demontrasi dalam konteksnya sebagai salah
satu jalur yang ditempuh untuk menyuarakan pendapat , dukungan , maupun kritikan ,
yaitu suatu tindakan untuk menyampaikan penolakan , kritik , saran , ketidakberpihakan ,
dan ketidaksetujuan melalui berbagai cara dan media dengan aturan aturan yang telah
ditetapkan baik secara tertulis maupun tidak tertulis sebagai akumulasi suara Bersama
tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pribadi maupun golongan yang menyesatkan dalam
rangka mewujudkan demokrasi yang bermuara pada kedaulatan dan keadilan rakyat.
Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan pendapat kelompok tersebut atau
penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau dapat pula dilakukan sebagai
sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan kelompok. Di Indonesia, unjuk
rasa menjadi hal yang umum sejak jatuhnya rezim kekuasaan baoak Soeharto pada tahun
1998, dan unjuk rasa menjadi simbol kebebasan berekspresi di negara ini. Unjuk rasa
terjadi hamper setiap hari di berbagai bagian di Indonesia. Di Bengkulu sendiri sudah
beberapa kali terdapat demontrasi. Namun dalam kurun beberapa bulan yang lalu terdapat
aksi demontrasi yang terjadi di Bengkulu yang berada di Kabupaten Mukomuko.
Pendidikan merupakan pondasi penting dalam perkembangan karakter dan
kepemimpinan generasi muda. Namun terkadang dinamika internal di dalam lingkungan
Pendidikan dapat memunculkan tentangan yang perlu ditangani secara bijaksana. Salah
satunya adalah kasus unjuk rasa siswa SMP Negeri 10 Mukomuko yang meminta
pergantian kepala sekolah dan adanya wali kelas di sekolah mereka. Siswa siswi SMP
negeri 10 Mukomuko seperti halnya disekolah lain memiliki hak untuk mengekspresikan
pendapat mereka terhadap manajemen sekolah ketika mereka merasa kepala sekolah tidak
lagi mewakili kepentingan mereka atau tidak efektif dalam kepemimpinan. Unjuk rasa
sering kali menjadi salah satu bentuk protes yang mereka lakukan.
SMP Negeri 10 Mukomuko , seperti sekolah lainnya , menghadapi
tantangan dalam menjaga kedisiplinan dan keamanan di lingkungan belajar. Kasus kasus
disiplin seperti pelanggaran aturan sekolah , kenakalan remaja , intimidasi , dan konflik
antar siswa siswi yang sering terjadi yang berpotensi mengganggu proses pembelajaran
dan menciptakan lingkungan belajar yang tidak kondusif.Tentu saja , penanganan kasus
kasus disiplin ini memerlukan pendekatan yang komprehensif dan solusi yang tepat guna
memastikan bahwa setiap siswa siswi dapat belajar dalam lingkungan yang aman ,
nyaman , dan mendukung. Oleh karena itu , perlu adanya upaya Bersama antara PIhak
sekolah , orang tua , dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan ini. Selain itu ,
penting juga untuk memahami bahwa setiap kasus disiplin memiliki latar belakang dan
penyebab yang berbeda beda. Mungkin ada factor faktpr seperti lingkungan keluarga ,
pergaulan , atau factor internal siswa yang mempengaruhi perilaku mereka. Oleh karena
itu , pendekatan dalam penanganan kasus kasus disiplin haruslah holistic dan
memperhatikan berbagai aspek yang terlibat.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas penanganan kasus kasus disiplin di
SMP Negeri 10 mukomuko , penting untuk mengembangkan strategi dan kebijakan yang
berbasis pada pendekatan preventif dan intervensi yang proaktif. Hal ini dapat dilakukan
melalui penguatan program pembinaan karakter. Penerapan aturan sekolah yang konsisten
, perlibatan aktif orang tua dalam Pendidikan anak , serta kerja sama dengan berbagai
pihak terkait seperti konselor sekolah , Lembaga social , dan pihak kepolisian. Dengan
demikian , melalui pemahaman yang mendalami tentang latar belakang dan kompleksitas
kasus kasus disiplin siswa siswi SMP Negeri 10 Mukomuko serta upaya upaya
penanganan yang tepat dan berkelanjutan , diharapkan dapat diciptakan lingkungan
belajar yang lebih baik dan kondusif bagi perkembangan potensi setiap siswa siswi.
Peristiwa unjuk rasa ini biasanya mencerminkan ketidakpuasan yang
mendalami terhadap kebijakan atau tindakan yang diambil oleh kepala sekolah yang
bersangkutan. Ini dapat mencakup ketidakpuasan terhadap kualitas Pendidikan ataupun
masalah administrative lainnya yang dapat mempengaruhi pengalaman belajar siswa.
Aksi tuntutan pergantian kepala sekolah digelar oleh sejumlah siswa SMP Negeri 10 di
halaman gedung sekolah di jl. Pendidikan , Desa Agung Jaya , Kecamatan Air Manjunto .
Aksi demo para siswa siswi tersebut di lakukan saat upacara Bersama semua siswa
dilapangan halaman SMP Negeri 10 pada senin 31 juli 2023. Dalam aksinya ruang kepala
sekolah tempat Yeni Minarni, S.Pd ngantor di segel , dinding dan kaca kantor nya penuh
dengan poster bertuliskan berbagai protes dan aspirasi siswa seperti “ #Stop Arogansi “
dan “ MUTASI KEPALA SEKOLAH KAMI “ . Desakan pergantian kepala sekolah yang
saat ini di jabat oleh Yeni Minarni, S.Pd diduga buntut dari peristiwa sebelumnya. Kepala
sekolah SMP Negeri 10 Yeni Minarni, S.Pd diduga kerap membuat kebijakan yang tidak
sejalan dengan dewan guru di sekolah tersebut. Bahkan sebelumnya , dewan guru SMP
Negeri 10 sempat melaksanakan aksi mogok kerja menentang kebijakan kepala sekolah
Yeni Minarni. Salah satu siswa yang meminta identitasnya di rahasiakan sebut saja AS,
mengatakan aksi protes yang dilakukan semua siswa karena sering nya kepemimpinan
arogan kepala sekolah SMP Negeri 10 mukomuko. “ kami hari ini kompak menyuarakan
aspirasi kami yang sudah lama kami pendam, sudah beberapa kali kami mencoba
menyampaikan tetapi kepala sekolah tidak bias menerima justru mengancam dan
memukul kepalanya dan bahkan membenturkan kepalanya kedinding karena
menyuarakan aspirasinya” kata AS, yang kini duduk di kelas VIII ini, ketika ditanya pada
selasa, juli 2023. “masalah awalnya karena sikap arogan beliau kepala sekolah yang kami
anggap sebagai pemimpin dan orang tua kita disekolah tetapi menunjukan sikap arogan”
Keterlibatan dinas Pendidikan dalam menangani kasus seperti ini sangat
penting. Dengan turun tangan secara proaktif, mereka dapat berperan sebagai mediator
antara siswa, kepala sekolah dan pihak lain yang terlibat selain itu mereka juga dapat
membantu memfasilitasi dialog konstruktif dan mencari solusi yang memuaskan semua
pihak. Pentingnya penanganan yang bijaksana terhadap njuk rasa siswa ini juga menyoroti
perlu nya evaluasi terhadap kepemimpinan sekolah. Evaluasi komplensif terhadap kinerja
kepala sekolah serta mekanisme pengawasan yang selektif dapat membantu mencegah
eskalasi kasus serupa di masa depan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana demo/ peristiwa unjuk rasa ini dapat terjadi?
2. Bagaimana penanganan yang di lakukan terhadap demo/ peristiwa unjuk rasa
tersebut?

Anda mungkin juga menyukai