Anda di halaman 1dari 10

LK-2.

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab Siklus 1 dan Siklus 2

Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan jurnal refleksi terhadap pembelajaran
sebelum mengikuti PPG Dalam Jabatan dan setelah mengikuti Pendalaman Materi dan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Sila ikuti langkah berikut ini untuk membantu
Anda dalam menuliskan jurnal refleksi (LK-1).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang
pada langkah 6 pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
2. Deskripsikan setiap kolom dari jurnal refleksi.
3. Lakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk analisis
kegiatan, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi
tantangan saat pembelajaran berlangsung dengan teori yang dipelajari saat
pendalaman materi.
Produk refleksi pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1, 1x untuk
siklus 2, dan 1x untuk keseluruhan siklus. Jadi total produk refleksi adalah 3 dokumen.

Nama Mapel Bahasa Inggris

Tempat Pelaksanaan SMA Sentosa Bhakti Baturaja

Waktu Pelaksanaan 12 dan 14 Oktober (siklus1) dan


10 dan 11 November 2023 (siklus2)
Nama Mahasiswa Marlenah, S.Pd.

Nama Guru Pamong Yunidar Idianty, S.Pd.

Nama Dosen Eli Nofriati, M.Pd.

I. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran


(Apakah topik dan tujuan yang Anda diajarkan? Inovasi apakah yang Anda lakukan?
Mengapa Anda memilih metode tersebut sebagai inovasi pembelajar di kelas Anda?)
SIKLUS 1
Aksi ke-1 dan Aksi ke-2
Topik yang diajarkaan pada PPL aksi 1dan aksi 2 mata Pelajaran Bahasa Inggris ini adalah
kalimat pasive voice pada simple past tense. Adapun tujuan pembelajaran adalah peserta
didik mampu mengidentifikasi unsur kebahasaan dan struktur teks dari kalimat passive voice
simple past tense terkait the use of tobe, serta mampu Menyusun kalimat Passive Voice pada
simple past tense dengan benar. Setelah melalui tahapan-tahapan identifikasi masalah,
eksplorasi penyebab masalah, hingga menetapkan solusi dari permasalahan yang dipilih
dengan melakukan inovasi menggunakan model pembelajaran Discovery Learning (DL)
dengan menggunakan media Words Carrd.
Guru memberikan tayangan slide power point dan video tentang materi pembelajaran, guru
menggunakan media words card untuk membuat proses pembelajaran menjadi efisien dan
efektif. Dalam proses pembelajaran peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasi
penggunaan tobe berdasarkan jumlah benda yang berpungsi sebagai Sujek dari kalimat
passive voice simple past tense. Langkah-langkah kegiatan dalam pengimplementasian
inovasi dalam pembelajaran sebagai berikut:
I. Kegiatan Pendahuluan
 Salam pembukaan, berdo’a, mengecek kehadiran, dan menyiapkan peserta didik.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
 Guru memotivasi peserta didik tentang apa yang dapat diperoleh atau tujuan dan
manfaat dengan mempelajari materi passive voice pada simple past tense
 Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, komponen yang akan dicapai, serta
metode belajar yang akan ditempuh dan juga prosedur penilaian
 Membentuk kelompok-kelompok kecil terdiri dari 4 orang, serta membagikan LKPD
dan kartu kata (words card).
II. Kegiatan Inti
Stimulation
 Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
topik materi yaitu dengan memberikan contoh sebagai berikut:
o Kalimat-kalimat passive voice dengan menggunakan tobe yang berbeda,
o Kalimat active dan passive dalam bahasa Indonesia,
Selajutnya mengajukan pertanyaan pemantik seperti:
o Coba kalian temukan perbedaan antara dua kalimat tersebut?”
o Coba kalian temukan perbedaan antara kalimat aktif dengan kalimat pasif ditinjau
dari susunan kalimat nya?”
Problem statemen
 Peserta didik bergabung kedalam kelompok masing-masing yang telah dibentuk
sebelumnya.
 Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan LKPD serta words cards
sembari memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi
permasalahan yang berkaitan dengan the use of tobe berdasarkan kalimat passive
voice pada simple past tense yang disajikan, dan akan dijawab melalui kegiatan
belajar, contohnya:
o Rumus kalimat passive simple past tense
o Tobe yang digunakan dalam kalimat passive simple past tense.
o Peserta didik merencanakan Bersama mengenai pembagian tugas dalam
kelompok
o Tentang jenis kalimat active yang bisa dirubah kedalam kalimat passive simple
past tense
o Tentang perubahan susunan kalimat aktif ke pasif
o Kata kerja yang digunakan dalam kalimat pasif
o Tobe yang digunakan dalam kalimat pasif pada simple past tense.
 Peserta didik merencanakan bersama mengenai pembagian tugas dalam kelompok.
 Peserta didik mencatat semua informasi tentang kalimat active dan passive voice
pada simple past tense dengan baik dan benar
Data collection
Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
telah diidentifikasi melalui kegiatan:
 Mengamati LKPD yang telah berikan guru dan Words Card yang peserta didik milki.
 Menemukan tobe yang sesuai dengan dengan kartu kata yang mereka miliki.
 Menyusun kalimat dengan menyesuaikan kata-kata yang peserta didik miliki.
 Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket
mengenai materi the use of tobe dalam kalimat passive voice pada simple past tense.
 Menyusun kalimat-kalimat active dan passive voice dengan kartu kata (words card)
yang dimiliki peserta didik.
Data processing
 Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan
dengan cara
Mengolah informasi dari materi Kalimat pasif pada simple past tense terkait the use
of tobe yang sudah dikumpulkan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
LKPD.
Verification (pembuktian)
 Peserta didik mendiskusikan kalimat-kalimat passive voice pada simple past tense
terkait the use of tobe yang telah mereka buat, dan memverifikasi dengan rumus dan
susunan kalimat passive voice simple past tense yang benar. dengan data-data atau
teori pada buku sumber atau LKPD.
Generalization (Menarik kesimpulan)
 Peserta didik berdiskusi untuk, Menentukan the use of tobe yang digunakan dalam
kalimat passive voice simple past tense.
 Menyimpulkan tentang jenis kalimat aktive apa saja yang bisa dirubah kedalam
kalimat passive voice, rumus kalimat passive voice simple past tense, Kata kerja yang
digunakan dalam kalimat passive voice simple past tense, tobe yang digunakan dalam
kalimat pasif simple past tense.
III. Kegiatan Penutup
 Guru dan peserta didik mengulas kembali apa yang sudah dikerjakan dari awal
hingga akhir kegiatan/menyimpulkan materi yang sudah dipelajari
 Guru dan peserta didik berkolaborasi dalam mengevaluasi hasil pembelajaran peserta
didik.
 Guru memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Kalimat Passsive Voice pada
simple past tense terkait the use of tobe, kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan trima kasih, berdo’a dan salam.
Model Discovery Learning dengan media words card dipilih menjadi inovasi dalam
pembelajaran, karena selama ini model yang digunakan saat pembelajaran masih monoton
dan tidak membuat peserta didik aktif dalam pembelajaran. Model ini memiliki kelebihan
membantu pendidik memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik,
dimana guru memberikan rangsangan/stimulus yang dapat membantu peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, peserta didik melakukan pemecahan masalah dan
ketrampilan intelektual dengan cara mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari
LKPD, Buku sumber dll, peserta didik memproses data yang sudah mereka diskusikan
melalui kelompok mereka masing-masing. Peserta didik belajar tentang berbagai peran
orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata, dan menjadi pelajar yang
kreatif dan mandiri. Model Discovery Learning tentunya dapat membiasakan peserta didik
untuk mengembangkan berpikir kritis. Ketrampilan berpikir kritis yang dimiliki peserta
didik sangat berguna bagi kehidupan nyata, dimana kehidupan penuh tantangan yang datang
baik dalam kehidupan sehari-hari maupun tantangan dalam dunia kerja karena peserta didik
memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, belajar aktif, memcahkan masalah,
komunikasi, kerja kelompok, dan ketrampilan interpersonal dengan lebih baik.
SIKLUS 2
Aksi ke-1 dan Aksi ke-2
Topik yang diajarkaan pada PPL aksi ke-1 dan aksi ke-2 siklus 2 adalah, Analitycal
Exposition Text. Adapun tujuan pembelajaran adalah peserta didik mampu mengidentifikasi
Fungsi Sosial, dan struktur teks, mampu menemukan kalimat simple present tense terkait
unsur kebahasaan serta menyusun paragraph acak dari Analitycal Exposition Text, dengan
benar.
Pada praktik pengalaman lapangan kali ini, setelah melalui implementasi inovasi
pembelajaran siklus 1, dan tahapan-tahapan identifikasi masalah, eksplorasi penyebab
masalah, hingga menetapkan solusi dari permasalahan yang dipilih dengan melakukan
inovasi menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan karton
sebagai tempat menyusun paragraph acak menjadi sebuah teks yang sesuai dengan
struktur nya, menuliskan kalimaat simple present yang ditemukan dalam teks tersebut,
serta fungsi sosial dari teks analitycal exposition. Selanjutnya peserta didik mendesign
hasil kerja kelompok mereka menjadi video dan PPT dengan menggunakan aplikasi canva
yang harus mereka presentasikan masing-masing kelompok, namun waktu untuk
mempresentasikan hasil karya kelompok mereka baru bisa dilaksanakan pada
pertemuan/aksi ke-2. Adapun Langkah-langkah implementasi kegiatan inovasi
pembelajaran sebagai berikut:
I. Kegiatan Pendahuluan
 Salam pembukaan, mempersilahkan peserta didik untuk berdoa
 Mengecek kehadiran peserta didik.
 Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan (Ice Breaking)
 Guru meriview materi sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan dipelajari
 Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
 Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, dan membagikan LKPD
II. Kegiatan Inti
Orientasi peserta didik pada masalah
 Guru menampilkan slide power point dan video materi ajar, untuk mengarahkan peserta
didik pada aktivitas dan kegiatan dalam memahami masalah dimana peserta didik
diharapkan dapat mengamati dengan baik.
 Guru melakukan tanya jawab bersama peserta didik terkait teks yang disajikan dengan
menghubungkan dengan video materi pembelajaran yang ditayangkan:
 What kind of this text?
 What is the text talk about?
 What is the social function of the text?
 Explain the structure of Analitycal Exposition Text?
 Guru menyuruh peserta didik memilih amplop yang berisi teks Analitycal Exposition
untuk tugas sesuai perintah di LKPD.
 Peserta didik menemukan fungsi sosial, struktur teks, pokok pikiran, dan unsur kebahasaan
dari teks Analitycal Exposition dengan teliti dan cermat.

Mengorganisasikan Peserta Didik


 Guru memastikan setiap anggota memahami tugasnya masing-masing dalam setiap
kelompok untuk menjawab pertanyaan yang terdapat dalam LKPD berdasarkan pengamatan
dari video yang disimak.
 Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya terkait dengan teks Analitycal Exposition
berisi situasi dan masalah yang harus ditemukan penyelesaiannya
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
 Guru memantau keterlibatan peserta didik menuliskan pokok pikiran atau informasi yang
tersirat terdapat pada salah satu paragraph, menemukan kalimat simple present tense
berdasarkan teks yang tersedia secara individu dan kelompok.
 Peserta didik mengungkapkan hal-hal yang sulit dan mudah dilakukan saat
mengidentifikasi fungsi sosil dan struktur teks Analitycal Exposition.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Guru memantau diskusi dan membimbing peserta didik dalam menyusun paragraph yang
masih acak menjadi sebuah teks Analitycal Exposition, dengan cara menggunting dan
menempelkan setiap bagian paragraph dari teks Analitycal Exposition sesuai struktur teks
yang sudah mereka tulis atau atau ditempel dikarton dengan berkerja sama dalam
kelompok masing-masing agar siap untuk dipresentasikan.
 Guru mengintruksikan agar mendesign kegiatan mereka dalam bentuk video kegiatan dan
PPT dengan menggunakan canva untuk masing-masing kelompok.
 Peserta didik memperoleh feedback dari guru tentang hasil teks yang sudah disusun dan
ditempel dikarton dengan susunan yang benar, dan hasil karya mereka dalam bentuk video
dan PPT sesuai dengan kreatifitas masing-masing kelompok.
Menganalisis dan mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
 Peserta didik mempresentasikan hasil karya kelompok mereka dalam bentuk tayangan video
dan PPT, dengan pendampingan guru.
 Peserta didik menyimpulkan apa yang sudah mereka pelajari dalam masing-masing
kelompok
III. Kegiatan Penutup
 Guru memberikan penghargaan kepada peserta didik yang telah menunjukkan peningkatan
sikap disiplin dan bekerja sama.
 Guru dan peserta didik mengulas kembali apa yang sudah dikerjakan selama awal hingga
akhir kegiatan/menyimpulkan materi yang sudah dipelajari .
 Guru membuka diskusi untuk refleksi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukan selama
proses pembelajaran dan meminta peserta didik untuk mengisi format refleksi di bagian
akhir.
 Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran berikutnya dan memberi peserta didik
penugasan.
 Guru menutup pelajaran dengan mengajak peserta didik berdoa agar materi yang dipelajari
dapat bermanfaat.

Model Problem Based Learning dipilih menjadi inovasi dalam pembelajaran, karena
selama ini model yang digunakan saat pembelajaran masih monoton dan tidak membuat
peserta didik aktif dalam pembelajaran. Model ini memiliki kelebihan membantu pendidik
memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik dengan menemukan
sendiri masalah untuk dicari pemecahannya dengan berdiskusi kelompok, dapat membantu
peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah dan
ketrampilan intelektual, dimana peserta didik diarahkan untuk melakukan inovasi dengan
membuat PPT menggunakan canva sebagai media presentasi hasil kerja kelompok mereka.
belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman
nyata, dan menjadi pelajar yang mandiri.
Model Problem Based Learning tentunya dapat membiasakan peserta didik untuk
mengembangkan berpikir kritis. Ketrampilan berpikir kritis yang dimiliki peserta didik
sangat berguna bagi kehidupan nyata, dimana kehidupan penuh tantangan yang datang
baik dalam kehidupan sehari-hari maupun tantangan dalam dunia kerja karena peserta
didik memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, belajar aktif, memecahkan
masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan ketrampilan interpersonal dengan lebih baik.
Peserta didik diharapkan mampu menampilkan kreatifitas mereka masing-masing.

IV. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran


(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan siswa/i Anda saat inovasi
pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang
dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Siklus 1
Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran aksi ke-1 dan aksi ke-2
Manfaat atau hal baik yang dirasakan saat inovasi pembelajaran berlangsung pada aksi-1
dan aksi-2, bagi guru sendiri maupun bagi peserta didik, adalah yang pertama guru dapat
menyampaikan materi dengan sedikit rilek dan tidak terlalu banyak untuk menjelaskan
karena adanya media dalam bentuk video penjelasan materi. Selanjutnya guru lebih mudah
dalam mengatur peserta didik sesuai dengan apa yang diharapkan, serta guru bisa
menggunakan waktu pembelajaran dengan efisien dan efektif dikarenakan adanya media
yang sangat membantu. Peserta didik terlibat secara aktif dan banyak berperan dalam proses
pembelalajaran sedangkan guru lebih banyak menjadi pasilitaor yang memberikan arahan
dan bimbingan, serta mengatur sirkulasi dan jalannya proses pembelajaran. Dimana
pembelajaran dilakukan oleh peserta didik untuk menemukan kesimpulan sendiri sehingga
dapat dijadikan sebagai nilai baru yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan
seharihari. Selain itu, pembelajaran inovasi ini mendorong siswa untuk mendalami materi
pelajaran dengan cara yang lebih mendalam. Mereka harus mencari solusi untuk masalah
yang kompleks, yang memungkinkan mereka untuk memahami konsep dengan lebih baik.
Peserta didik belajar untuk mengevaluasi informasi, mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan data, memproses data yang sudah dikumpulkan melalui diskusi kelompok,
memferivikasi informasi, dan mermuskan solusi yang masuk akal. Peserta didik
berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun ketrampilan sosial. Peserta didik
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang trasferable, yang dapat diterapkan
dalam berbagai konteks dan mata pelajaran. Hal ini terjadi karena Inovasi dalam
pembelajaran memiliki potensi untuk menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih
bermakna, mendalam,dan relevan bagi peserta didik. Hal-hal baik ini berkontribusi pada
perkembangan siswa sebagai pembelajar yang komprehensif dan mempersiapkan mereka
untuk tantangan dalam kehidupan nyata.

SIKLUS 2
Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran aksi ke-1 dan aksi ke-2
Manfaat atau hal baik yang dirasakan saat inovasi pembelajaran berlangsung adalah yang
pertama peserta didik terlibat secara aktif dan banyak berperan dalam proses pembelalajaran
sedangkan guru lebih banyak memberikan arahan dan bimbingan, serta mengatur sirkulasi
dan jalannya proses pembelajaran. Dimana pembelajaran dilakukan oleh peserta didik untuk
menemukan kesimpulan sendiri sehingga dapat dijadikan sebagai nilai baru yang dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembelajaran inovasi ini
mendorong siswa untuk mendalami materi pelajaran dengan cara yang lebih mendalam.
Mereka harus mencari solusi untuk masalah yang kompleks, yang memungkinkan mereka
untuk memahami konsep dengan lebih baik. Peserta didik belajar untuk menemukan masalah
sendiri dan mengembangkan ketrampilan pemecahan masalah dengan bekerja sama dalam
kelompok. Peserta didik mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data/referensi,
memproses data yang sudah dikumpulkan melalui diskusi kelompok, Peserta didik
berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun ketrampilan sosial sehingga peserta didik
mampu mempresentasikan hasil karya kelompok mereka didepan kelas, pembelajaran
inovasi ini mendorong siswa untuk mendalami materi pelajaran dengan cara yang lebih
mendalam. Peserta didik mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang mana
hasil karya dan kerja kelompok mereka bisa dipresentasikan dalam bentuk tayangan video
dan PPT. Kegiatan ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks dan mata pelajaran.
Hal ini terjadi karena Inovasi dalam pembelajaran memiliki potensi untuk menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna, mendalam,dan relevan bagi peserta didik.
Hal-hal baik ini berkontribusi pada perkembangan siswa sebagai pembelajar yang
komprehensif dan mempersiapkan mereka untuk tantangan dalam kehidupan nyata.
.
I. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran
(Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan pada
pembelajaran? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada
MK Pendalaman Materi)
SIKLUS 1
Tantangan/masalah pada Siklus 1 dan Siklus 2
Ada beberapa tantangan atau masalah yang dihadapi saat inovasi diimplementasikan
pada pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 yaitu: pertama adalah kurang kondusifnya suasana
belajar saat diskusi berlangsung, hal ini disebabkan oleh jarak tempat duduk peserta didik
yang terlalu rapat antar kelompok, sehingga mengakibatkan beberapa siswa menjadi
kurang fokus dalam proses pembelajaran dan mengobrol dengan kelompok lain. Tantangan
kedua yang dihadapi adalah bagi beberapa peserta didik yang tergolong slow learner
menjadi pasif karena belum berani dalam mengemukakan pendapat. Tanatangan ketiga
adalah masih terdapat peseta didik yang sibuk dengan kegiatannya sendiri pada saat guru
memberikan penjelasan tentang materi, hal ini disebabkan oleh kurang maksimalnya guru
dalam menginstruksikan peraturan yang mengharuskan peserta didik untuk pokus
memperhatikan penjelasn materi oleh guru. Tantangan keempat adalah waktu pelaksanaan
tidak cukup untuk menyelesaikan semua kegiatan sehingga kegiatan presentasi hasil karya
kelompok peserta didik belum bisa terlaksana. Tantangan kelima adalah peserta didik yang
slow learner masih terlihat pasif ketika teman-teman nya bertanya atupun menjawab
pertanyaan dari guru, hal ini disebabkan karena jumlah peserta didik dalam satu kelas
terlalu padat. Tantangan keenam adalah ada beberapa peserta didik terlihat kurang
bersemangat dalam belajar, hal ini diakibatkan kondisi mereka kurang sehat tetapi masih
tetap ingin belajar. Tantangan kedelapan adalah masih kurang nya penggunaan Bahasa
Inggris dalam percakapan, hal ini disebabkan karena kemampuan dasar peserta didik
dalam Bahasa Inggris masih minim. Tantangan kesembilan adalah dalam presentasi peserta
didik masih ada kelompok yang menggunakan Bahasa Indonesia, hal ini disebabkan
peserta didik takut salah dalam pengucapan kalimat dalam Bahasa Inggris. Tanatangan
kesepuluh adalah pada saat presentasi peserta didik masih ada yang belum paham dalam
menayangkan video hasil kerja kelompok mereka, hal ini disebabkan masih jarangnya
peserta didik presentasi dengan menggunakan tayangan slide PPT dan video. Tantangan
lainnya adalah masalah tekhnis yang dihadapi yaitu tidak stabilnya jaringan internet,
kurang tersedianya proyektor untuk masing-masing ruangan kelas, alat perekam (Hand
Phone) yang kurang mendukung, dan situasi di luar ruangan sangat ramai dikarenakan
sedang ada persiapan pestival P5 untuk kelas X. Hal ini mengakibatkan kurang
maksimalnya hasil dari pelaksanaan praktik pembelajaran.

II. Solusi Pemecahan Masalah


(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada
penerapan inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa dan kaitkan
alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
SIKLUS 1
Solusi pemecahan masalah pada Siklus 1 dan Siklus 2
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi pada penenerapan inovasi pembelajaran
adalah yang pertama kembali menyusun formasi tempat duduk peserta didik dalam
kelompok dengan jarak yang seusai antar kelompok sehingga tidak memungkinkan bagi
peserta didik untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok lain. Selain itu, dilakukan
pendampingan dari guru dan bantuan anggota kelompoknya yang tergolong fast learner
terhadap para peserta didik yang tergolong slow learner. Guru menginstruksikan kepada
peserta didik untuk menghentikan semua kegiatan untuk sementara dan pokus
memperhatikan penjelasan materi yang sedang disampaikan oleh guru. Selain itu kembali
menyusun formasi tempat duduk peserta didik dalam kelompok dengan jarak yang sesusai
antar kelompok sehingga ruangan tidak terlihat penuh/sesak yang bisa membuat guru
maupun peserta didik dapat bergerak leluasa dalam beraktivitas selama proses pembelajaran
berlangsung. untuk presentasi dilaksanakn pada pertemuan ke-2, supaya peserta didik masih
mempunyai kesempatan untuk memperbaiki hasil karya mereka yang belum tuntas.
Selanjutnya diadakan pendampingan dari guru terhadap peserta didik yang tergolong slow
learner, agar mereka ikut aktif dalam kerja sama dalam kelompoknya. Kemudian guru
membantu peserta didik agar berani menggunakan Bahasa Inggris dalam mempresentasikan
hasil karya mereka. Guru memberikan semangat atau mengizinkan peserta didik yang
kondisinya kurang sehat untuk tetap mengikuti pelajaran agak sedikit rilek. Kemudian
membantu kelompok yang masih terkendala dalam penggunaan proyektor, dalam hal ini
guru akan lebih meningkatkan lagi penerapkan inovasi menggunakan teknologi komputer
dalam proses pembelajaran. Selanjutnya memberikan dorongan bantuan dengan
menyebutkan ulang kalimat yang salah dari peserta didik, guru akan menigkatkan lagi
penggunaan Bahasa Inggris dalam setiap kegiatan pembelajaran agar peserta didik terbiasa
dalam penggunaan Bahasa Inggris. Untuk mengatasi masalah tekhnis saya akan
berdiskusi/mengusulkan dengan Kepala Sekolah, agar Kemampuan iternet ditambah,
pengadaan kamera untuk sekolah, dan penambahan jumlah proyektor, agar kegiatan
penerapan inovasi dalam pembelajaran bisa mendapatkan hasil yang maksimal’
III. Rencana Tindak Lanjut
(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi pembelajaran Anda
berjalan lebih baik ke depannya?)
RTL. SIKLUS 1
Rencana tindak lajut (RTL) untuk menjadikan inovasi pembelajaran dapat berjalan lebih
baik kedepannya adalah melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran baik itu dengan
evaluasi mandiri ataupun berkoordinasi dengan guru/teman sejawat terkait permasalah
yang dihadapi dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Adapun Rencana Tindak Lanjut
yang akan dilaksanakan pada PPL siklus-2 nantinya adalah dengan mengganti setingan
kelas yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan aksi. dilakukan pendampingan dari
guru dan bantuan anggota kelompoknya yang tergolong fast learner terhadap para peserta
didik yang tergolong slow learner. Guru akan melakukan kesepakatan Kerjasama dalam
proses pembelajaran agar terjadi intraksi yang seimbang antara guru dan peserta didik.
Menciptakan ruang belajar yang dinamis dan harmonis agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik. Selanjutnya guru akan mengganti model pembelajaran dari
Discovery Learning menjadi Problem Based Learning, dan materi juga berubah karena
dilihat dari hasil penilain peserta didik sudah mencapai rata-rata ketuntasan diatas 90%.
Guru juga akan menerapkan penggunaan TPACK dalam proses pembelajaran pada siklus
2.
RTL. SIKLUS 2
Rencana tindak lajut (RTL) yang akan dilaksanakan pada PPL siklus-2 adalah dengan
mengganti setingan kelas yang akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan aksi.
Topik/materi yang akan dibahas adalah tentang Analitycal Exposition Text dengan
menggunakan model pembelajaran yang lain yaitu Problem Based Learning (PBL).
Selanjutnya, mengembangkan program pengelolaan kelas yang menyenangkan bagi
peserta didik dalam proses pembelajaran, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran berpusat pada peserta didik dengan bentuk program kegiatan melakukan
penguatan dalam menciptakan kelas yang menyenangkan. Guru akan menerapkan
penggunaan TPACK dalam proses pembelajaran yaitu peserta didik disuruh mendesign
hasil kerja kelompok mereka menjadi video dan PPT dengan menggunakan aplikasi Canva
dimana peserta didik dituntut untuk lebih kreatif dan interaktif baik dalam mendesign tugas
mereka, dalam menyajikan/ presentasinya. Guru akan membentuk kegiatan-kegiatan yang
didalamnya adalah membiasakan peserta didik menggunakan Bahasa Inggris. Selanjutnya
guru akan sering melaksanakan kegiatan yang melibatkan peserta didik dalam penggunaan
IT seperti dalam pengoprasian computer untuk menayangkan hasil-hasil karya peserta
didik. kemudian melakukan refleksi akhir program kegiatan PPL. Program ini bertujuan
untuk mengetahui kekuatan yang harus ditingkatkan dan kelemahan yang harus diperbaiki
oleh diri sendiri selama mengikuti PPG Dalam Jabatan. Akan mengajukan usulan kepada
kepala Sekolah untuk penambahan daya Internet sekolah, pengadaan kamera untuk
sekolah, dan pengadaan proyektor untuk setiap ruangan kelas, demi terlaksananya
kegiatan pembelajaran yang lebih baik.
Daftar Pustaka
Sinaga, Tomang Arius Bertua. (2021).” Penerapan Metode Discovery Learning untuk
Meningkatkan Keaktifan Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris
Kelas X IIS 2 SMA Negeri 3 Muaro Jambi Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Jurnal Inovasi Pendidikan Bahasa dan Sastra, 1(1), 1.
https://jurnalp4i.com/index.php/language/article/download/439/429/1665
diakses pada 21 Oktober 2023.

Lilis I. (2022). Penerapan Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan dan
Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Ilmiah Pendidik
Indonesia ISSN 2830-781X Volume 1, Issue 1, 2022, pp. 15-22.
3.+PBL+Bhs+Inggris.pdf

Baturaja, 25 November 2023

Dibuat oleh Disetujui oleh


Guru Pamong,

MARLENAH, S.Pd. YUNIDAR IDIANTY, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai