2.1 pH Meter
Derajat keasaman juga dikenal sebagai pH atau power of hydrogen,
menunjukkan seberapa asam atau basa suatu zat, larutan atau benda. Nilai
pH normal adalah 7, tetapi nilai pH yang lebih tinggi dari 7 menunjukkan
sifat basa, sedangkan nilai pH yang lebih rendah dari 7 menunjukkan sifat
asam. pH 0 menunjukkan derajat keasaman yang tinggi (basa), dan pH 14
menunjukkan derajat keasaman yang rendah (basa). Kertas lakmus, yang
menunjukkan kadar asam yang tinggi dan rendah, biasanya digunakan
sebagai pengukur pH (Rezki, Nugroho dan Nurhasanah, 2021)
pH meter adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk
mengukur pH (derajat keasaman atau kebasaan) suatu cairan (ada elektroda
khusus untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat). Alat ini terdiri dari
sebuah elektroda, juga dikenal sebagai probe pengukur, yang terhubung ke
alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. Industri air
minum, laboratorium, akuarium, dan pakaian, terutama batik dan pewarna
pakaian, membutuhkan alat ini (Hariyadi, Kamil dan Ananda, 2020).
pH meter sebagai alat pengukur pH yang menggunakan prinsip
konduktivitas larutan/elektrolit, dapat digunakan untuk mengukur derajat
keasaman tanpa menggunakan kertas lakmus. Sistem pengukuran pH ini
terdiri dari tiga bagian: elektroda pengukuran pH, elektroda referensi, dan
alat pengukur impedansi tinggi (Rezki, Nugroho dan Nurhasanah, 2021).
Alat pH meter digital menggunakan elektroda gelas sebagai dasar
sensor. Pada dasarnya, pengukuran pH didasarkan pada potensial
elektrokimia antara larutan di dalam membran gelas (elektroda gelas) yang
diketahui dan larutan di luar gelas yang tidak diketahui. Hal ini disebabkan
oleh fakta bahwa lapisan gelembung tipis kaca akan berinteraksi dengan
ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif. Potensi elektrokimia
ion hidrogen, yang juga dikenal sebagai potensi hidrogen, akan diukur
PENETAPAN NILAI TRAYEK pH DENGAN METODE pH METER
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
dengan gelas elektroda. Di mana bentuk tegangan yang dihasilkan oleh
setiap larutan akan berbeda tergantung pada kadar ion-ion dalam larutan
tersebut. Sensor akan menarik dan mengeluarkannya sebagai sinyal analog.
Dalam keadaan ideal, pH elektroda berfungsi sebagai sel
elektrokimia dan bereaksi terhadap konsentrasi ion [H +], sehingga setiap
lingkungan akan menghasilkan bentuk tegangan yang berbeda dari kadar
ion-ion dalam lingkungan. Fungsi elektroda pada pH meter adalah untuk
mengawasi perubahan voltase yang disebabkan oleh perubahan aktivitas
ion hidrogen (H+) dalam larutan [8]. Gelas elektroda terdiri dari dua jenis,
yaitu:
A. Elektroda referensi berfungsi untuk menjaga dan memberikan
potensial yang tetap dan tidak dipengaruhi oleh karakteristik.
B. Elektroda pengukur berfungsi sebagai pengukur karena potensialnya
berubah-ubah sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen dari larutan yang
sedang diukur (Fajrin, Zakiyyah dan Supriyadi, 2020).
Sensor yang digunakan untuk mengukur tingkat keasaman dari
larutan adalah sensor pH. pH meter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur tingkat keasaman atau kebasaan lingkungan. Prinsip utama kerja
pH meter adalah bahwa itu terletak pada sensor probe yang terdiri dari kaca
elektroda , atau kaca elektroda, dengan jalan mengukur jumlah ion H30+
yang ada di dalam larutan (Mufida dkk., 2020).
Sensor pH harus dikalibrasi secara berkala agar tetap akurat dan
dapat percaya pada saat digunakan. Beberapa produsen sensor pH
menyertakan alat yang memungkinkan kalibrasi secara manual. Jika sensor
pH dihubungkan ke Arduino Uno, kalibrasi dapat dilakukan melalui
program antarmuka kalibrasi sensor pH, yang merupakan pengembangan
dari perpustakaan sensor pH yang sudah tersedia. Setelah kalibrasi,
hasilnya disimpan dalam EEPROM, sehingga kedepannya dapat digunakan
untuk pengukuran biasa (Mufida dkk., 2020).
Arduino dilengkapi dengan IDE (Integrated Development
Lingkungan), atau Arduino IDE. Dengan Arduino IDE, penulis dapat
PENETAPAN NILAI TRAYEK pH DENGAN METODE pH METER II-2
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
melakukan proses seperti coding, compiling, debugging, dan upload
program. Arduino IDE menggunakan bahasa pemrograman C++, yang
sangat baik, dengan fungsi perpustakaan Arduino (Mufida dkk., 2020).
HClO4, HIO, HClO2, HClO3, HClO4), asam sitrat (HNO3) dan asam sulfat
(H2SO4).
Berbeda dengan asam kuat, asam lemah dalam larutannya tidak
terionisasi sempurna sehingga memiliki derajat ionisasi lebih dari nol dan
kurang dari satu (0<α<1). Senyawa yang tergolong sebagai asam lemah
antara lain asam fluorid (HF), asam sulfit (H2SO3), asam nitrit (HNO3) dan
asam-asam organic (asam asetat, asam sitrat dan lain sebagainya.
Senyawa basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah,
seperti halnya asam. Sebagian besar senyawa basa terdiri dari ion OH- dan
ion logam. Jika mereka dapat terionisasi sempurna dalam larutannya,
senyawa tersebut dianggap basa kuat. yang termasuk dalam kategori
senyawa basa kuat dalam sistem periodik unsur, yaitu logam golongan IA
dan IIA (kecuali Be dan Mg) (Wardani dan Arifiyana, 2020).
2.3 Indikator
Indikator asam basa adalah senyawa kompleks yang mampu
bereaksi dengan asam maupun basa dan memiliki perubahan warna yang
sesuai dengan konsentrasi ion hidrogen selama proses titrasi. Indikator
asam basa adalah asam atau basa organik yang memiliki warna tertentu jika
konsentrasi ion hidrogen lebih tinggi dari harga tertentu dan warna lain jika
konsentrasi ion hidrogen lebih rendah. Jika pH lingkungan berubah,
indikator asam basa dapat mengubah warna (Wati dan Hasby, 2021).
Indikator yang digunakan pada asam basa bisa berasal dari alam
dengan mengandalkan pengolahan berupa ekstraksi. Indikator alami adalah
indikator yang dibuat dengan mengekstrak bagian tanaman, seperti batang,
daun, bunga dan buah. Tanaman yang biasanya digunakan sebagai
indikator alami adalah tanaman yang mengandung antosianin. Antosianin
sendiri adalah pigmen yang berwarna merah hingga biru yang dipengaruhi
oleh perubahan struktur antosianin karena adanya perubahan pH larutan
yang sangat asam (Agustina, Rahma dan Chrismania Sandhira, 2022).
Selain indikator alami, ada juga alternative lain yang menjadi
indikator sering digunakan yaitu indicator universal. Indikator universal
adalah indikator asam-basa kedua yang umum digunakan. Keasaman
senyawa dapat diukur dengan indikator universal dalam rentang pH dari 1-
14. Warna berubah untuk setiap pH. Cara menggunakan indikator universal
adalah dengan mencelupkan kertas indikator ke dalam larutan uji.
Kemudian melihat bagaimana warnanya berubah, lalu warnanya akan
disesuaikan dengan warna yang ada pada kemasan indikator universal.
Berbeda dengan kertas lakmus yang hanya dapat menentukan larutan uji
asam atau basa, indikator universal dapat menunjukkan larutan pH dengan
interval pH = 1 (Wardani dan Arifiyana, 2020).
PENETAPAN NILAI TRAYEK pH DENGAN METODE pH METER II-5
LABORATORIUM PENGANTAR TEKNIK KIMIA II
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
Alat : pH meter, buret, gelas piala, dan pipet tetes.
3.2 Bahan
Bahan : Larutan asam, basa dan aquadest.