Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MATAKULIAH KEAMANAN PANGAN

Dosen Pengampu : Arya Ulilalbab,S.TP.,M.KES.

Nama : Lusifa Anggraini


NIM : 10722024

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2024
No. Bahan pangan Mikroba / bakteri yang Cara pengolahan,
mengontaminasi penyimpanan,penanganan
1. Daging ayam Escherichia coli, Staphylococcus - Cara pengolahan
(mentah) aureus, Salmonella sp., dengan marinasi jus
Pseudomonas sp., Clostridium bawang putih
perfringens dan Shigella flexneri dengan konsentrasi
30% pada
daging ayam broiler
dalam penyipanan
suhu dingin (4-5OC)
dapat
mempertahankan
kualitas daging yang
disimpan selama 9
jam.
- Simpan daging
ayam dalam wadah
kedap udara atau
kantong plastik
kedap udara
sebelum
dimasukkan ke
dalam lemari
es. Simpan daging
ayam mentah tidak
lebih dari dua hari
dalam lemari es
sebelum
dimasak. Jika Anda
tidak akan
menggunakannya
dalam waktu dua
hari, pertimbangkan
untuk
membekukannya
untuk masa simpan
yang lebih lama.
- Pastikan lemari es
diatur pada suhu
yang sesuai,
biasanya di bawah
4°C (40°F). Suhu
rendah membantu
mencegah
pertumbuhan bakteri
yang berpotensi
membahayakan.
2. Sayur wortel Citrobacter,Escherichia coli, - Wortel terolah
Bacillus sp., Pseudomonas sp., minimal dapat
disimpan
dalam
Streptococcus sp.,Enterobacter kemasan
sp, dan Enterobacteriaceae vakum pada
suhu 6 ᵒC
sampai 12 ᵒC
selama maksimal
24 hari.
- Penyimpanan
wortel terolah
minimal pada suhu
rendah dapat
mengurangi laju
respirasi dan
menghambat
pertumbuhan
mikroorganisme
penyebab
kebusukan.
- Penggunaan
kemasan vakum
membantu
memperpanjang
masa simpan dan
mempertahankan
kualitas mutu
wortel terolah
minimal.

3. Susu pasteurisasi Staphylococcus aureus, bakteri - Simpan susu


Bacillus cereus, pasteurisasi di
lemari es segera
setelah membelinya.
Lemari es akan
membantu menjaga
suhu susu tetap
rendah dan
mencegah
pertumbuhan
bakteri.
- suhu yang tepat,
yaitu di bawah 4°C
(40°F). Suhu yang
rendah membantu
memperlambat
pertumbuhan bakteri
dan menjaga
kesegaran susu.

4. Telur (mentah) Salmonella sp, Campylobacter - Telur yang disimpan


dan Listeria di suhu ruang (24-
27 °C) memiliki
lama penyimpanan
± 14 hari,
sedangkan telur
yang disimpan pada
suhu pendingin (4-
10 °C) memiliki
lama penyimpanan
± 3-4 minggu

5. Nasi Staphylococcus aureus dan - Beras tidak boleh


Bacillus cereus. disimpan dalam
jangka waktu lama
dan harus
dikonsumsi dalam
jangka waktu yang
wajar untuk
mengurangi risiko
tumbuhnya
mikroorganisme
patogen.
- Gunakan wadah dan
peralatan yang
bersih untuk
menyimpan dan
mengolah beras.
- Masak nasi sampai
mikroorganisme
patogen yang
mungkin ada
terbunuh. Setelah
matang, simpan nasi
dalam wadah kedap
udara. Jangan
biarkan nasi dalam
suhu ruangan terlalu
lama.Simpan sisa
nasi di lemari es
segera setelah
dingin.
6. Tahu (mentah) i Escherichia coli, - Tahu mentah harus
Staphylococcus aureus, Bacillus disimpan di lemari
cereus, Coliform dan Salmonella es untuk mencegah
sp. pertumbuhan bakteri
yang berpotensi
membahayakan.
Suhu yang tepat
untuk menyimpan
tahu mentah dalam
lemari es adalah
sekitar 1 hingga 4°C
(sekitar 33 hingga
40°F)Tempatkan
tahu dalam wadah
kedap udara atau
bungkus dengan
rapat menggunakan
plastik wrap
sebelum
dimasukkan ke
dalam lemari es.

Daftar Pustaka
Ramadhani.W.M.dkk (2020). Kualitas mikrobiologi daging ayam broiler di pasar tradisional
Banyumanik Semarang. Jurnal Biologi Tropika. Volume 3. Nomor 1. Halaman 8-16
Bintari. Dkk (2015). ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PENYEBAB BUSUK
LUNAK PADA UMBI WORTEL (Daucus carota L.) VARIETAS LOKAL DI BALI.
Jurnal Metamorfosa. Volume 2. Nomor 1. Halaman 9-15
Wanniatie.V. dkk (2015) Kualitas Susu Pasteurisasi Komersil. Jurnal Agripet. Volume 15.
Nomor 2. Halaman 92-97
Darmayani. S. dkk (2017) Identifikasi Bakteri Salmonella sp. Pada Telur yang dijual di Pasar
Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmiah Biologi. Volume 5. Nomor
1. Halaman 21-26
Yennie.Y. dkk (2022) KONTAMINASI Staphylococcus aureus DAN Bacillus cereus
PADA SUSYI DI TINGKAT RITEL DI WILAYAH JABODETABEK. Jurnal
Pengolahan
Hasil Perikanan Indonesia. Volume 25. Nomor 2. Halaman 331-344
Jamiah. Dkk (2022) IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PANGAN INDUSTRI TAHU
SKALA RUMAH TANGGA DENGAN PENDEKATAN KONSEP HAZARD
ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP): KAJIAN PUSTAKA. Jurnal
Sains dan Teknologi Pangan. Volume 7. Nomor 2. Halaman 4920-4941
Rumondor. Dkk (2023) Pengaruh marinasi bawang putih (Allium sativum l) terhadap
sifat fisik dan total bakteri daging ayam broiler dalam penyimpanan suhu dingin.
Jurnal zootec. Volume 45. Nomor 1. Halaman 23-31

Mirontoneng. R. dkk (2019) KAJIAN MUTU WORTEL (Daucus carota L.) TEROLAH
MINIMAL YANG DIKEMAS SECARA VAKUM. Jurnal UNSRAT

Anda mungkin juga menyukai