DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Pembimbing Klinik:
Ns. Deby Octaviani, S.Kep
A. Latar Belakang
Remaja merupakan masa transisi antara transisi masa anak-anak ke masa dewasa.
Secara psikologis pada masa awal remaja akan mengalami berbagai perubahan fisik dan
psikis tahap ini disebut pubertas. Remaja akan mengalami perubahan fisik, emosional,
dan sosial sebagai ciri masa pubertas, salah satu tanda pubertas pada remaja putri yaitu
terjadinya menstruasi (Nuryani, Saefudin dan Sri, 2019). Menstruasi merupakan salah
satu proses alami seorang perempuan yaitu proses dekuamasi atau meluruhnya dinding
bagian dalam rahim (endometrium) yang keluar melalui vagina (Botutihe, Suntin, &
Tiala., 2022).
Masalah yang sering terjadi pada remaja putri yang mengalami menstruasi salah
satunya adalah dismenore. Dismenorea merupakan nyeri perut bagian bawah dan dapat
disertai dengan gejala-gejala lainnya. Sebagian besar nyeri haid terjadi saat usia remaja
dan dapat menimbulkan dampak konflik emosional, ketegangan dan kegelisahan. Akibat
dismenore mereka bahkan tidak dapat pergi kesekolah, aktivitas belajar dalam
pembelajaran terganggu, konsentrasi menjadi menurun bahkan tidak ada sehingga materi
yang diberikan selama pembelajaran yang berlangsug tidak bisa ditangkap oleh remaja
yang sedang mengalami dismenorea (Lestari, 2013).
Menurut data dari WHO pada tahun 2012 didapatkan kejadian sebesar 1.769.425
jiwa (90%) remaja mengalami dismenorhea dengan 10-15% mengalami dismenorhea
berat. Persentase angka terjadinya dismenorhea pada remaja di Amerika Serikat sekitar
60% dan di Swedia sekitar 72%. Sementara, di Indonesia sendiri angka kejadian
dismenorhea sebesar 107.673 jiwa (64,25%), yang terdiri dari 59.671 jiwa (54,89%)
mengalami dismenorhea primer dan 9.496 jiwa (9,36%) mengalami dismenorhea
sekunder.
Penyebab terjadinya nyeri dismenorea dikarenakan adanya peningkatan hormon
prostaglandin. Hormon ini mengakibatkan kontraksi uterus dan vasokonstriksi pembuluh
darah. Aliran darah yang menuju ke uterus menurun sehingga uterus tidak mendapat
suplai oksigen yang adekuat sehingga menyebabkan nyeri (Rakhma, 2013).
Secara umum penanganan nyeri dismenorea terbagi dalam dua kategori
pendekatan farmakologis dan non farmakologis. Secara farmakologis nyeri dapat
ditangani dengan terapi analgesik (Christina dkk, 2016). Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Rakhma (2013), upaya penangan dismenorea secara non farmakologi
terdiri dari istirahat total atau tidur, teknik distraksi, kompres hangat, pengobatan herbal,
posisi knee chest, teknik menarik nafas dalam, dan pemijatan. Penggunaan dari kompres
hangat dapat membuat sirkulasi darah lancar, vaskularisasi lancar dan terjadi vasodilatasi
yang membuat relaksasi pada otot karenan otot mendapat nutrisi yang dibawa oleh darah
sehingga kontraksi otot menurun (Rahmadhayanti et al., 2017).
Pengkajian yang dilakukan oleh Ners Muda UNRI didapatkan prevalensi remaja
perempuan di RW 19 berjumlah 28 orang, yang sebagian besar mengalami nyeri
menstruasi yaitu sebanyak 75%. Tindakan yang dilakukan remaja saat mendapatkan
menstruasi umumnya hanya dengan istirahat/tidur saja sebanyak 74%. Dan hanya 1 orang
yang melakukan kompres hangat untuk mengatasi dismenore.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan cerdas cermat mengenai kesehatan reproduksi pada
remaja putri diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
reproduski dan mengetahui cara penanganan untuk mengatasi dismenore.
2. Tujuan Khusus
C. Rancangan Kegiatan
M L Co
P P
P P P P
Keterangan:
L = Leader = Observer
Co
= Co Leader = Dokumenter
= Fasilitator P = Remaja
M = Moderator
D. Susunan Acara
E. Uraian Tugas
1. Moderator : Dian Tiara, S.Kep
a. Membuka acara
b. Memperkenalkan mahasiswa
c. Menjelaskan tujuan dan prosedur lomba cerdas cermat
d. Menjelaskan kontrak dan waktu lomba cerdas cermat
e. Mengatur jalannya lomba cerdas cermat
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a Pre planning disiapkan dan dikonsulkan dengan pembimbing
b Media disiapkan
c Kontrak dengan remaja sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Remaja dan mahasiswa menghadiri kegiatan
b. Tempat dan media tersedia sesuai rencana
c. Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
d. Remaja aktif dalam kegiatan
3. Evaluasi Hasil
a. Remaja mampu berpartisipasi dalam kegiatan
b. Remaja mampu menjawab pertanyaan lomba cerdas cermat dengan tepat
c. Remaja aktif dalam kegiatan.
DAFTAR PUSTAKA
Botutihe, F, Suntin, & Tiala, N. (2022). Aktivitas Fisik dan Tingkat Stres dengan
Gangguan Pola Menstruasi. Jakarta: CV. Ruang Tentor.
Christina., dkk. (2016). Perbedaan Pengaruh Teknik Relaksasi Napas Dalam dan
Kompres Hangat dalam Menurunkan Dismenore pada Remaja SMA Negeri 3
Padang. Jurnal Kesehatan Medika Saintika, 7 (2) : 73-84.
Rahmadhayanti., et al. (2017). Pengaruh Kompres Hangat terhadap Penurunan Derajat
Nyeri Haid Pada Remaja Putri di SMA Karya Ibu Palembang, Jurnal
Kesehatan, Volume VIII, Nomor3, November 2017, hlm 369-374
https://ejurnal.poltekkes-tkj.ac.id/index.php/JK/article/view/621/577