Makalah Kinerja Karyawan Rumah Sakit
Makalah Kinerja Karyawan Rumah Sakit
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
BAB 1.................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN..............................................................................................................iii
A. Latar Belakang.....................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah................................................................................................iii
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................iii
BAB II..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..................................................................................................................5
A. Karyawan................................................................................................................5
1. Pengertian Karyawan...................................................................................................5
2. Status Karyawan..........................................................................................................6
B. Kinerja Karyawan.................................................................................................7
2. Standar Penilaian Kinerja Karyawan...........................................................................9
3. Aspek-aspek Kinerja Karyawan.................................................................................15
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan..............................................17
C. Budaya Organisasi...............................................................................................19
2. Fungsi Budaya Organisasi.........................................................................................20
3. Aspek-aspek Budaya Organisasi................................................................................21
D. Hubungan Antara Budaya Organisasi dengan Kinerja Karyawan................25
E. Kerangka Konseptual..........................................................................................26
F. Hipotesis................................................................................................................27
BAB III..............................................................................................................................28
PENUTUP..........................................................................................................................28
Kesimpulan...................................................................................................................28
DAFTAR REFERENSI.....................................................................................................29
BAB II
PEMBAHASAN
A. Karyawan
1. Pengertian Karyawan
Pada dasarnya pengertian karyawan dipersamakan dengan
pengertian buruh, tenaga kerja/pekerja atau diistilahkan juga dengan
sebutan sumber daya manusia (SDM). Dalam artian secara makro, SDM
meliputi semua manusia sebagai penduduk atau warga negara suatu negara
atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki usia angkatan
kerja, baik yang sudah memasuki usia angkatan kerja, maupun yang sudah
mampu memperoleh pekerjaan.
Disamping itu Sumber Daya Manusia secara makro berarti juga
penduduk yang berada dalam usia produktif, meskipun karena berbagai
sebab dan masalah masih terdapat yang belum produktif karena belum
memasuki lapangan kerja yang terdapat di masyarakatnya. Sumber Daya
Manusia dalam arti mikro secara sederhana menurut Simamora (2005)
adalah manusia atau orang yang bekerja atau jadi anggota suatu organisasi
yang disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain-
lain
Lebih spesifik, karyawan/i adalah manusia yang menggunakan
tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa
pendapatan, baik berupa uang maupun bentuk lainnya kepada pemberi
kerja atau pengusaha atau majikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2006)
menyebutkan bahwa karyawan merupakan orang yang bekerja pada suatu
lembaga (kantor, perusahaan, dsb) dengan mendapatkan gaji atau upah.
Hasibuan (2013) mendefinisikan karyawan honorer sebagai penjual jasa
(pikiran dan tenaga) dan mendapatkan kompensasi yang besarnya telah
ditetapkan terlebih dahulu.
Dalam konteks penelitian ini, karyawan dimaksud adalah tenaga
kerja yang dipekerjakan di salah satu RSU di Medan, yaitu tenaga kerja
yang masuk dalam struktur perusahaan yang menunjunkkan hubungan,
tugas, tanggung jawab dan wewenang yang dimiliki disetiap posisi atau
jabatan.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
karyawan adalah orang yang bekerja ataupun orang yang menjual pikiran
dan tenaga untuk mendapatkan upah maupun kompensasi yang besarnya
telah disepakati dan ditetapkan terlebih dahulu.
2. Status Karyawan
a. Karyawan tetap
Pengertian karyawan tetap dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah pegawai yang bekerja di suatu badan usaha
(perusahaan) secara tetap berdasarkan surat keputusan. Sedangkan
dalam kamus bisnis dan bank (dalam Mangkunegara, 2010) Pekerja
tetap adalah pekerja atau mereka yang bekerja dengan memperoleh
upah /gaji secara tetap baik ada kegiatan ataupun tidak, dibayar tetap,
pada suatu periode tertentu dan tidak tergantung pada hari masuk
kerjanya. Berdasarkan peraturan Dirjen pajak nomor 31/PJ/2009,
pengertian pegawai tetap adalah pegawai yang menerima atau
memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur,
termaksud anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas
yang secara teratur terus menerus ikut mengelola perusahaan secara
langsung, serta pegawai yang bekerja kontrak untuk suatu jangka
waktu sepanjang pegawai yang bersangkutan bekerja penuh (fulltime)
dalam pekerjaan tersebut.
b. Karyawan honorer
Pengertian pekerja honorer dalam kamus Bisnis dan Bank adalah
mereka yang bekerja tidak tetap yang upah mereka dibayar secara
memperhatikan jumlah hari kerja pekerja tersebut. Dalam peraturan
pemerintah nomor 48 tahun 2005 pasal 1 yang dimaksud dengan
tenaga honorer adalah seseorang yang diangkat oleh pejabat Pembina
kepegawaian atau pejabat lain dalam pemerintahan atau yang
penghasilanya menjadi beban anggaran pendapatan dan belanja
Negara atau daerah.
c. Karyawan honorer
Pengertian pekerja honorer dalam kamus Bisnis dan Bank adalah
mereka yang bekerja tidak tetap yang upah mereka dibayar secara
memperhatikan jumlah hari kerja pekerja tersebut. Dalam peraturan
pemerintah nomor 48 tahun 2005 pasal 1 yang dimaksud dengan
tenaga honorer adalah seseorang yang diangkat oleh pejabat Pembina
kepegawaian atau pejabat lain dalam pemerintahan atau yang
penghasilanya menjadi beban anggaran pendapatan dan belanja
Negara atau daerah.
d. Karyawan kontrak
Pengertian karyawan kontrak adalah karyawan yang bekerja
pada suatu instansi dengan kerja waktu tertentu yang didasari atas
suatu perjanjian atau kontrak dapat disebut dengan perjanjian kerja
waktu tertentu (PKWT), yaitu perjanjian kerja didasarkan pada
suatu jangka waktu yang diadakan untuk paling lama 2 tahun dan
hanya dapat diperpanjang 1 kali untuk jangka waktu maksimal 1
tahun (undang-undang RI ketenagakerjaan 2003, pasal 59 ayat 1).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa jenis status karyawan diantaranya: karyawan tetap yaitu
karyawan yang bekerja disuatu badan usaha secara tetap berdasarkan
surat keputusan. Karyawan honorer adalah karyawan yang bekerja
tidak tetap yang upah mereka dibayar dengan cara memperhatikan
jumlah hari kerja pekerja tersebut, dan karyawan kontrak adalah
karyawan yang bekerja pada waktu tertentu yang didasari dengan
suatu perjanjian.
B. Kinerja Karyawan
1. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan kondisi yang harus diketahui dan
diinformasikan kepada pihak-pihak tertentu untuk mengetahui
tingkat pencapaian hasil suatu instansi dihubungkan dengan visi
yang diemban suatu organisasi serta mengetahui dampak positif
dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Dengan
adanya informasi mengenai kinerja suatu instansi pemerintah, akan
dapat diambil tindakan yang diperlukan seperti koreksi atas
kebijakan, meluruskan kegiatan- kegiatan utama, dan tugas pokok
instansi, bahan untuk perencanaan, menentukan tingkat
keberhasilan instansi untuk memutuskan suatu tindakan, dan lain-
lain.
Nitisemo (2001) mendefinisikan kinerja (performance)
sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan
tanggungjawab masing-masing, dalam rangka mencapai tujuan
organisasi yang bersangkutan. Dengan kata lain, kinerja
perorangan dan kinerja kelompok sangat mempengaruhi kinerja
perusahaan atau organisasi secara keseluruhan dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan tersebut.
Hasibuan (2002) menyatakan bahwa secara sederhana
kinerja adalah apa yang dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh
karyawan. Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta
waktu. Kinerja ini adalah gabungan dari tiga faktor penting, yaitu
kemampuan dan minat seseorang pekerja, kemampuan dan
penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran, serta tingkat
motivasi seoran pekerja. Semakin tinggi ketiga faktor di atas maka
semakin besar kinerja karyawan yang bersangkutan.
Gambar 1. Dimensi
Kinerja
Sumber: Organisational Behavior Leading and Managing in
Australia and New Zeland 3 rd Ed. (2001).
a. Aspek kemampuan (Ability)
Menurut Gibson, Ivancevich dan Donnely (2000), ability ialah
karakter yang menyebabkan seseorang mampu melakukan sesuatu
baik secara psikologis maupun fisiologis. Menurut Keith Davis
(dalam Mangkunegara 2000) kemampuan terdiri dari knowledge +
skill sehingga ability termasuk pendidikan yang memadai untuk
pekerjaan dan terampil dalam mengerjakan tugas sehari-hari.
Dengan demikian perlu juga untuk menempatkan karyawan sesuai
dengan keahliannya.
b. Aspek Motivasi (Motivation)
Karyawan
Budaya Organisasi
Aspek-aspek: Kinerja
- Integritas
Aspek-aspek:
- Profesionalisme
- Kepribadian
- Keteladanan
- Kebiasaan kerja
- Penghargaan pada SDM
- Kepemimpinan
(Moeldjono, 2003)
F. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “Ada
hubungan yang positif antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan”.
Artinya semakin baik budaya organisasi, maka kinerja karyawan semakin
baik. Sebaliknya semakin buruk budaya organisasi, maka semakin rendah
kinerja karyawan.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Pada dasarnya pengertian karyawan dipersamakan dengan
pengertian buruh, tenaga kerja/pekerja atau diistilahkan juga dengan
sebutan sumber daya manusia (SDM).
Kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang dicapai oleh
karyawan dengan standar yang telah ditentukan. Kinerja juga berarti hasil
yang dicapai oleh seseorang, baik kualitas maupun kuantitas dalam suatu
organisasi sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
Budaya organisasi adalah keyakinan dan nilai bersama yang
memberikan makna bagi anggota sebuah institusi dan menjadikan
keyakinan dan nilai tersebut sebagai aturan atau pedoman berperilaku di
dalam organisasi.
DAFTAR REFERENSI
Afiff, A. Z. (2019). Kinerja Karyawan: Konsep dan Aplikasi di Tempat Kerja Indonesia.
Erlangga.