Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTASTARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Mataram No. 1 Mangli, Jember Kode Pos 68136
Telp. (0331) 487550 Fax (0331) 427005, Website: www.ftik.iain-jember.ac.id

ALUR PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI


FTIK UIN KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER

1. Mahasiswa mengajukan/konsultasi 3 (tiga) judul skripsi yang memiliki sifat kebaruan


(novelty), masalah penelitian (research problem), dan relevan dengan substansi keilmuan
Program Studi kepada Dosen Pembimbing Akademik (DPA).
2. Setiap judul skripsi yang dikonsultasikan kepada DPA wajib didukung dengan referensi
yang sesuai dengan kata kunci atau variabel judul tersebut.
3. DPA mengkonfirmasi konteks penelitian, mengecek orisinalitas, serta mengajarah dan
merevisi judul skripsi sesuai dengan kaidah yang benar.
4. DPA memilih dan menyetujui 1 (satu) judul skripsi yang siap diajukan kepada Prodi
menggunakan Form Pengajuan Judul Skripsi yang telah disediakan di Website Prodi.
5. Judul yang telah disetujui DPA divalidasi dengan membubuhkan tanda tangan DPA, lalu
diajukan melalui Website Prodi.
6. Judul yang sudah di ACC akan dirapatkan oleh Prodi untuk menentukan dosen
pembimbing.
7. Pengumuman Dosen Pembimbing bisa diakses di website Prodi.

8. Mahasiswa selanjutnya mengurus Surat Tugas Bimbingan di Akademik FTIK untuk


diteruskan ke Dosen Pembimbing
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTASTARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Mataram No. 1 Mangli, Jember Kode Pos 68136
Telp. (0331) 487550 Fax (0331) 427005, Website: www.ftik.iain-jember.ac.id

FORM PENGAJUAN JUDUL


SKRIPSI PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nama Mahasiswa : Achmad Ainun Nama Dosen Pembimbing : Dr.Ubaidilah, S. Pd.


Najib Akademik (DPA) I., M. Pd. I
NIM : 202101010048 NIP : 19851204201503100
2
Tanda Tangan : Tanda Tangan :

A. Judul Penelitian
ANALISIS METODE SYAWIR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR
SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL AMIEN 3 SABRANG AMBULU JEMBER
B. Konteks Penelitian
Pembelajaran merupakan proses interaksi baik antara pendidik dengan peserta
didik,peserta didik dengan pesertadidik, maupun peserta didik dengan lingkungannya yang
dapatmerangsang peserta didik untuk belajar. Melalui proses interaksi, kemampuan peserta
didik akan berkembang baik mental maupun intelektualnya.
Keaktifan seorang peserta didik dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi
yang tinggi antara pendidik dengan peserta didik atau dengan peserta didik itu sendiri. Hal ini
sakan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, di manamasing-masing peserta
didik dapat melibatkan kemampuannya se-maksimal mungkin. Oleh karena itu, keaktifan belajar
siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan proses pembelajaran 1
Partisipasi aktif peserta didik sangat berpengaruh pada proses perkembangan berpikir,
emosi, dan sosial. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengembangkan keaktifan
belajar siswa dalam mata pelajaran dengan meningkatkan minat siswa, membangkitkan motivasi
siswa, serta menggunakan media dalam pembelajaran. 2

1
Mukhlison Effendi, Integrasi Pembelajaran Active Learning dan Internet-Based Learning dalam
MeningkatkanKeaktifan dan Kreativitas Belajar, Jurnal Pendidikan IslamVol. 7, Nomor 2, Oktober
2013, 284
2
Nugroho Wibowo, UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI
PEMBELAJARAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR DI SMK NEGERI 1 SAPTOSARI, Jurnal
Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO), Volume 1, Nomor 2, Mei 2016, hal
129
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTASTARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Mataram No. 1 Mangli, Jember Kode Pos 68136
Telp. (0331) 487550 Fax (0331) 427005, Website: www.ftik.iain-jember.ac.id

Menurut Hollingsworth & Lewis (2006), keadaan aktif adalah keadaan di mana pwserta
didik terlibat terus menerus secara mental dan fisik. Indrawati & Setiawan (2009)
mengemukakan pendapat lain tentang pembelajaran aktif, yaitu pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik. Dan pendapat dari Helmiati (2016) tentang pembelajaran aktif yaitu
pembelajaran yang bertujuan untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki peserta didik
berdasarkan karakteristiknya sehingga siswa mencapai hasil belajar yang memuaskan. Artinya,
dalam suatu pembelajaran siswa sebagai pusat dalam pembelajaran yang berperan secara aktif
untuk memahami pembelajaran baik secara fisik maupun secara mental dengan menggunakan
potensi yang ada secara optimal. Tugas guru adalah bagaimana memastikan siswa aktif sesuai
dengan konteksnya dan memahami materi pembelajaran. 3
Keberhasilan dan kegagalan sebuah pendidikan sangat bergantung pada komponen-
komponen atau faktor-faktor yang membangunnya. Di antara komponen tersebut adalah konsep
pendidikan yang di dalamnya terdapat proses metode pengajaran. Sebuah pendidikan tanpa
konsep yang jelas akan berdampak pada ketidak-jelasan maksud ataupun arah dan tujuan
pendidikan itu sendiri. Hal ini harus diperhatikan mengingat pendidikan adalah sebuah aktifitas
yang memiliki maksud tertentu yang diarahkan untuk mengembangkan individu sepenuhnya. 4
Dalam pendidikan, pasti tidak akan terlepas dari pengajaran, pembelajaran dan proses
mentransfer ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik yang dilaksanakan
secara sadar dan terencana guna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk
menjadikan pendidikan yang berkualitas. Akan tetapi, untuk mencapai hal tersebut, pendidikan
harus berjalan dengan baik dan benar serta saling berkesinambungan antara satu dengan yang
lainnya. Pendidikan dapat dikatakan berkualitas apabila mencakup ranah kognitif, afektif,
psikomotor, dan spiritual. 5
Adapun guru, peserta didik, sarana dan prasarana, alat, media, dan lingkungan menjadi
hal yang sangat berpengaruh dalam kelancaran proses pembelajaran, terlebih lagi metode
pembelajaran yang digunakan. Apabila metode yang digunakan tidak sesuai dengan situasi dan
kondisi guru, peserta didik, materi dan lingkungan maka akan muncul banyak permasalahan dan
hambatan dalam pembelajaran. Untuk itu dalam menyampaikan materi harus menggunakan
metode. Metode akan mengikuti materi, dalam artiyan menyesuaikan dengan bentuk pola dan

3
Universitas Pelita Harapan, “Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dengan Penggunaan Metode Ceramah Interaktif” 2,
no. 2 (2020): 42, https://doi.org/10.21580/jec.2020.2.2.6059.
4
AHMAD RIFAI, SKRIPSI METODE MUSYAWARAH DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA (Studi Di Madrasah
Tsanawiyah Ali Maksum Putra Krapyak Yogyakarta), hal 2
5
S. Hartini, Kompetensi Profesional Guru Dalam Meningkatkan Motif Berprestasi Peserta Didik: Studi Di SDN
Karangpucung 04 dan SDN Karangpucung 05 Kabupaten Cilacap, Indonesian Journal Of Education Management &
Administration Review, 3(1), 2019, 71-76.
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTASTARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Mataram No. 1 Mangli, Jember Kode Pos 68136
Telp. (0331) 487550 Fax (0331) 427005, Website: www.ftik.iain-jember.ac.id

jenisnya, sehingga akan berubah sesuai dengan materi yang disampaikan. Terlebih lagi, dalam
satu materi dapat menggunakan metode yang berbeda-beda. 6
Metode pembelajaran sangat bervariasi dan bermacam-macam seperti, metode ceramah,
talking stick, simulasi, discovery learning, brainstorming, diskusi, dan pembelajaran luar kelas.
Beberapa metode tersebut biasanya diterapkan pada pendidikan formal dari Sekolah Dasar
sampai Universitas. Sedangkan metode yang digunakan di pendidikan non formal seperti
pondok pesantren biasanya menggunakan metode sorogan, wetonan, bandongan, dan syawir,
yang mana metode tersebut tidak jauh berbeda dengan metode yang digunakan di pendidikan
formal. Salah satunya adalah metode diskusi atau yang sering disebut sebagai metode syawir di
dunia pondok pesantren.7
Kegiatan syawir ini menjadi ciri khas tersendiri dalam sistem pembelajaran yang ada di
pondok pesantren. Metode diskusi untuk memahami isi kitab, bukan untuk mempertanyakan
kemungkinan benar salahnya apa-apa yang diajarkan dalam kitab, tetapi untuk memahami
maksud yang dipelajari dari suatu kitab. Sedangkan metode syawir adalah santri belajar bersama
dalam bentuk seminar (tanya jawab), dan santri mempelajari kitab-kitab yang akan dibahas,
dalam kegiatan tersebut merupakan ajang latihan bagi santri untuk mencari argumentasi dalam
sumber-sumber kitab-kitab klasik.
Disisi lain syawir juga sebagai metode untuk membuka pemahaman yang baru bagai para
santri sehingga dapat mentelaah suatu materi atau informasi ketika saat pembelajar maupun
dalam mengurai suatu masalah, sehingga dalam perjalannya akan ada saling bertukar informasi
yang mana tidak menutup kemungkinan akan bertolak belakang dengan pemahaman yang sudah
didapatkan. Kemampuan santri dalam menelaah kitab juga diuji seberapa dalam pemahamanya,
dan seberapa besar ketelitiannya. Karena dalam syawir tidak hanya tertuju hanya satu kitab tapi
didukung dengan berbagai kitab sebagai bahan rujukan serta penguat pendapat.
Banyak sekali pondok pesantren yang menerapkan metode syawir di dalam
pembelajarannya terutama pada pondok pesantren salaf Conntohnya seperti PP. Lirboyo, PP. Al
Falah Ploso, PP. Fathul Ulum Kwagwan dan masih banyak lagi. Pondok pesantren
mengguanakan syawir sebagai ajang bertukar pikiran dalam membentuk pola berpikir kritis dan
juga sebagai pembelajaran kitab kuning. Dari hal tersebut penelitian kali ini yang menjadi
sorotan utama adalah metode syawir yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan santri di
pondok pesantren Al Amien 3.

6
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta Selatan: Ciputat Pres, 2002), 40.
7
5Muhammad Afandi, Evi Chamalah dan Oktarina Puspita W, Model dan Metode Pembelajaran Di Sekolah, (Semarang:
Unissula Press, 2013), 83
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTASTARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Mataram No. 1 Mangli, Jember Kode Pos 68136
Telp. (0331) 487550 Fax (0331) 427005, Website: www.ftik.iain-jember.ac.id

Lembaga pondok pesantren Al Amien 3 di dirikan oleh K. Moh. Jazulie Amanu, pondok
pesantren Al Amien 3 merupakan salah satu pondok pesantren yang menerapkan metode syawir
dalam kegiatan pembelajarannya. Perogram syawir ini di ikuti oleh seluruh santri yang ada
sesuai dengan tingkatan kelasnya masing-masing. Kegiatan syawir yang dilakukan yaitu dengan
membahas berbagai permasalahan fiqih yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam
proses syawir ini santri akan menjadi aktif dalam kegiatan belajar seperti bertukar informasi,
saling melontarkan pendapat dan juga tanya jawab.
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitan lebih jauh mengenai kegiatan syawir yang diselenggarakan di pondok pesantren. Oleh
karena itu, penulis membuat judul “Analisis Metode Syawir Dalam Meningkatkan Keaktifan
Belajar Santri di Pondok Pesantren Al Amien 3 Sabrang Ambulu Jember”.
C. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan metode syawir pada santri di pondok pesantren Al Amien 3 sabrang
ambulu jember?
2. Bagaimana pelaksanaan metode syawir pada santri di pondok pesantren Al Amien 3 sabrang
ambulu jember?
3. Bagaimana evaluasi metode syawir dalam meningkatkan keaktifan belajar santri di pondok
pesantren Al Amien 3 Sabrang Ambulu Jember?
D. Metode Penelitian
1. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan
(Field Risearch) jenis penelitian ini dipilih oleh peneliti karena peneliti ingin memaparkan
fenomena yang di sesuai dengan tema penelitian.
2. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi secara langsung ke lokasi
penelitian, wawancara secara mendalam kepada subjek penelitian di antaranya adalah
ustad/guru, peserta didik (santri) dan kepala pondok
3. Teknik analisis data menggunakan Miles dan Huberman yaitu kondensasi data penyajian
data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi
4. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik

E. Daftar Pustaka
AHMAD RIFAI, SKRIPSI METODE MUSYAWARAH DALAM MENINGKATKAN
MINAT BELAJAR SISWA (Studi Di Madrasah Tsanawiyah Ali Maksum Putra
Krapyak Yogyakarta), hal 2
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTASTARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jl. Mataram No. 1 Mangli, Jember Kode Pos 68136
Telp. (0331) 487550 Fax (0331) 427005, Website: www.ftik.iain-jember.ac.id

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta Selatan: Ciputat Pres,
2002), 40.
Mukhlison Effendi, Integrasi Pembelajaran Active Learning dan Internet-Based Learning dalam
MeningkatkanKeaktifan dan Kreativitas Belajar, Jurnal Pendidikan IslamVol. 7,
Nomor 2, Oktober 2013, 284
Muhammad Afandi, Evi Chamalah dan Oktarina Puspita W, Model dan Metode Pembelajaran
Di Sekolah, (Semarang: Unissula Press, 2013), 83
Nugroho Wibowo, UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI
PEMBELAJARAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR DI SMK NEGERI 1
SAPTOSARI, Jurnal Electronics, Informatics, and Vocational Education (ELINVO),
Volume 1, Nomor 2, Mei 2016, hal 129
S. Hartini, Kompetensi Profesional Guru Dalam Meningkatkan Motif Berprestasi Peserta Didik:
Studi Di SDN Karangpucung 04 dan SDN Karangpucung 05 Kabupaten Cilacap,
Indonesian Journal Of Education Management & Administration Review, 3(1), 2019,
71-76.
Universitas Pelita Harapan, “Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dengan Penggunaan Metode
Ceramah Interaktif” 2, no. 2 (2020): 42, https://doi.org/10.21580/jec.2020.2.2.6059.

Dosen Pembimbing Akademik Mahasiswa

Dr. Ubaidilah, S. Pd. I., M. Pd. I Achmad Ainun Najib


NIP. 198512042015031002 NIM.202101010048

Menyetujui,
Kaprodi Pendidikan Agama Islam

Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag.


NIP. 19750808200312203

Anda mungkin juga menyukai