Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEJIK

“Analisis Salah Satu Kesalahan Kaskus”

Dosen Pengampu:
Dr. I Made Artha Wibawa, SE., MM.

Disusun oleh Kelompok 5:


Putu Astrellia Luna ` (2207521049)
Ni Kadek Wahyu Sandita Dewi (2207521056)
Ni Putu Jasmin Angelina Savitri (2207521145)
Putu Eka Indira Putri (2207521216)
Helen Triandini Hardi (1907531282)

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
DAFTAR ISI

Halaman Cover ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................... 4

2.1 Porter’s Five Forces Model .................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................ 7

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 12

4.1 Kesimpulan .......................................................................................... 12

4.2 Saran ................................................................................................... 12

REFERENSI ...................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kaskus merupakan sebuah situs yang menyajikan berita dan
informasi, media berdiskusi, dan menjadi tempat berbelanja dan berjualan
(marketplace). Pada 6 November 1999, Andrew Darwis, Ronald Stefanus
dan Darmawan mendapat tugas untuk membuat web pribadi, namun Darwis
membuat situs web komunitas berbentuk forum. Hal inilah yang mencetus
terbentuknya Kaskus. Kaskus yang awalnya berbentuk forum, hanya menjadi
tempat bagi mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Amerika
Serikat untuk berkomunikasi dan berpendapat dengan bebas. Kaskus berisi
berita-berita di Indonesia agar mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di
luar negeri sehingga dapat memperoleh informasi terkini. Selain itu, Kaskus
ini juga menjadi situs untuk berdiskusi terkait isu-isu tentang Indonesia.
Selama lima tahun berjalan, Kaskus semakin populer dan berkembang
sehingga mampu menampilkan iklan dan menjadi situs komersial. Pada
tahun 2006, Ken Dean Lawadinata (sepupu Darwis) ikut serta berinovasi
melalui Kaskus. Karena penyebaran virus Brontok yang menyerang situs-
situs besar Indonesia termasuk Kaskus pada saat itu, Kaskus yang awalnya
berdomain .com berubah menjadi .us. Sejak saat itulah alamat situs Kaskus
berubah menjadi kaskus.us. Pada tahun 2008, Darwin dan Ken memutuskan
untuk mengelola Kaskus secara profesional agar menjadi bisnis daring yang
menjanjikan. Pada tahun inilah Kaskus mulai beroperasi di Indonesia
tepatnya di Jakarta.
Kantor pertama Kaskus berlokasi di daerah Mangga Besar, yang
dibantu dengan dua orang tenaga profesional. Dibawah naungan PT. Darta
Media Indonesia, langkah pertama yang dilakukan Kaskus adalah melakukan
rebranding. Kaskus mulai mematuhi UU ITE (Undang-Undang Informasi dan
Transaksi Elektronik) yang berlaku dan mendorong perilaku berinternet
sehat. Kaskus memutuskan untuk menutup dua forum kontroversial yaitu
BB17 (Buka-Bukaan 17 Tahun) dan Fight Club. Hal ini mendapatkan respon
yang positif dari user Indonesia yang ditandai dengan meningkatnya member
Kaskus hingga 300% dengan jumlah member sebanyak 10 juta. Pada tahun

1
2009 kantor Kaskus pindah ke daerah Melawai. Kaskus menerima banyak
penghargaan diantaranya “The Best Innovation in Marketing” dan “The Best
Market Driving Company” oleh Marketing Magazine, dan “The Greatest
Brand of the Decade” (2009-2010) oleh Markplus Inc. Kaskus berada di
peringkat pertama untuk kategori situs komunitas dan merupakan situs lokal
nomor 1 di Indonesia, menurut Alexa.
Pada tahun 2011 Kaskus mulai bermitra bersama Global Digital
Prima, sebuah perusahaan Indonesia yang berfokus untuk mengembangkan
industri digital dan konten lokal Indonesia. Kemitraan ini mendorong
pertumbuhan Kaskus yang lebih besar lagi, baik dari sisi infrastruktur, tenaga
profesional, dan jaringan bisnisnya dalam usaha menjadi situs lokal nomor
satu di Indonesia serta pemain global online di dunia. Mengimbangi ekspansi,
Kaskus pun memindahkan kantor utamanya ke Menara Palma dan
menamakannya Kaskus Playground. Tanggal 26 Mei 2012, Kaskus kembali
menggunakan alamat situs resmi kaskus.com dan kaskus.co.id. Hal ini
dilakukan untuk kembali memperkuat citra Kaskus sebagai situs yang bervisi
global namun tetap memiliki identitas Indonesia.
Meskipun telah menjadi situs web nomor satu di Indonesia, Kaskus
mulai menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya kompetitor yang
semakin banyak, mulai dari Zalora, Facebook, Tokopedia, Blibli dan berbagai
marketplace lainnya. Kompetitor dari Kaskus ini lebih adaptif terhadap
perubahan zaman dan user friendly sehingga membuat user merasa aman
ketika melakukan transaksi jual beli. Banyaknya kasus penipuan yang terjadi
di Kaskus membuat user beralih dari Kaskus dan menggunakan marketplace
lainnya. Disamping itu, Kaskus juga memiliki saingan dari sisi media berita
seperti detik.com, Kumparan, Kompas, dan lain-lain yang lebih update.
Adanya kubu-kubu yang terbentuk di Kaskus pada saat Pemilu 2014
mengakibatkan user mulai berpindah ke platform berita lainnya yang lebih
netral dalam hal politik. Dari sisi sistem pembayaran, Kaskus hanya bisa
bertransaksi melalui transfer ATM sedangkan sistem pembayaran online
sudah mulai bermunculan seperti Gopay dan OVO yang lebih praktis dan
mudah digunakan. Dari sisi forum, Kaskus kalah dengan fitur baru pada
media sosial seperti Whatsapp Group dan Facebook Group yang lebih

2
mudah dan terdapat fitur untuk berbagi gambar, video, dan suara. Berbeda
dengan Kaskus yang hanya bisa mengetik saja.
Kaskus tidak mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman
yang semakin memudahkan user dan tetap bertahan dengan teknologi-
teknologi yang bisa dibilang sudah ketinggalan zaman. Hal inilah yang
membuat Kaskus jatuh dan mulai ditinggalkan oleh usernya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan
masalah pada paper ini adalah.
1. Apa yang melatarbelakangi kebangkrutan Kaskus?
2. Teori apa yang digunakan dalam menganalisis kebangkrutan Kaskus?
3. Apa implikasi Teori Porter’s Five Forces terhadap kebangkrutan
Kaskus?

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Porter’s Five Forces Model


Porter’s Five-Forces Model adalah pendekatan kompetitif yang
secara luas digunakan untuk mengembangkan strategi dalam berbagai
industri. Dalam model ini terdapat lima hal yang dianalisis yang
mempengaruhi persaingan di dalam industri tersebut.
1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)
Ancaman pesaing tidak hanya datang dari para kompetitor lama.
Seiring dengan berkembangnya usaha, munculah kompetitor baru. Ketika
perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri tertentu,
persaingan antar perusahaan akan meningkat. Terdapat hambatan-
hambatan yang dapat terjadi ketika pendatang baru ikut berkompetisi
dalam persaingan usaha sejenis yang mencakup skala ekonomis,
diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya tak menguntungkan terlepas
dari skala, dan kebijakan pemerintah.
Disamping berbagai hambatan masuk, perusahaan baru kadang-
kadang memasuki suatu bisnis dengan produk berkualitas lebih tinggi,
harga produk/jasa yang lebih rendah, dan sumber daya pemasaran yang
tinggi. Oleh karena itu tugas penyusun strategi adalah untuk
mengidentifikasi perusahaan yang berpotensi masuk ke pasar, untuk
memonitor strategi pesaing baru, untuk membuat serangan balasan
apabila dibutuhkan, serta untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang
yang ada saat ini.
2. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti (Threat of Substitutes)
Keberadaan produk substitusi menciptakan batas harga tertinggi
yang dapat dibebankan sebelum konsumen beralih ke produk substitusi.
Suatu produk dikatakan mempunyai pasar yang sama jika keduanya
dapat saling menggantikan. Keadaan ini dapat terjadi jika ketiga kondisi di
bawah ini tercapai:
- Karakteristik produk sama atau mirip.
- Waktu, tempat, dan cara menggunakannya sama atau mirip
- Dijual pada pasar geografi yang sama.

4
Tekanan kompetisi yang berasal dari produk substitusi meningkat
sejalan dengan menurunnya harga relatif dari produk substitusi dan
sejalan dengan biaya konsumen untuk beralih ke produk lain menurun.
Cara terbaik untuk mengukur kekuatan kompetitif produk substitusi adalah
dengan memantau pasar yang didapat oleh produk-produk tersebut juga
dengan memantau rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas
dan penetrasi pasar.
3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers)
Konsumen dalam jumlah besar atau konsumen membeli dalam
jumlah besar memiliki kekuatan tawar-menawar yang menjadi kekuatan
utama yang memengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri.
Kekuatan tawar menawar konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli
adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi. Ketika kondisinya seperti
ini, konsumen seringkali dapat bernegosiasi tentang harga jual, cakupan
garansi dan paket aksesori hingga ke tingkat yang lebih tinggi.
Terdapat situasi-situasi yang membuat pembeli memiliki kekuatan
dalam tawar menawar, diantaranya kelompok pembeli terpusat, produk
yang dibeli dari industri merupakan bagian dari biaya, mutu produk atau
jasa pembeli, dan informasi yang lengkap.
4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers)
Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar menawar terhadap
pembeli dalam industri dengan cara menaikkan harga atau menurunkan
kualitas produk atau jasa yang dibeli. Perusahaan berusaha mendapatkan
harga semurah mungkin dengan kualitas yang tinggi. Jika perusahaan
memperoleh pemasok yang demikian, maka perusahaan tersebut akan
memperoleh kompetisi yang baik dibandingkan dengan pesaing.
Terdapat empat kondisi yang menjadi kekuatan bagi pemasok yaitu
pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk produk yang
dijual, industri yang tidak mementingkan pelanggan, produk pemasok
merupakan input penting, dan produk kelompok pemasok terdiferensiasi.
5. Persaingan dalam Industri Sejenis (Rivalry of Competitors)
Persaingan antar industri sejenis biasanya merupakan kekuatan
terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh
suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika mereka memberikan

5
keunggulan kompetitif dibandingkan strategi yang dijalankan perusahaan
pesaing.
Intensitas persaingan diantara perusahaan sejenis yang bersaing
cenderung meningkat karena jumlah pesaing semakin bertambah, karena
pesaing semakin seragam dalam hal ukuran dan kemampuan, karena
permintaan untuk produk industri menurun, dan karena pemotongan
harga menjadi semakin umum. Persaingan juga meningkat ketika
pelanggan dapat berpindah merek dengan mudah, ketika hambatan untuk
meninggalkan pasar tinggi, ketika biaya tetap tinggi, ketika produk mudah
rusak, ketika perusahaan pesaing berbeda dalam hal strategi, tempat
mereka berasal dan budaya, serta ketika merger dan akuisisi menjadi
umum dalam suatu industri. Semakin banyak industri sejenis, perusahaan
akan semakin bekerja keras memenangkan persaingan.

6
BAB III
PEMBAHASAN

Teori Porter’s Five Forces ialah suatu tata cara yang digunakan buat
mengenali kekuatan industri bersumber pada faktor- faktor eksternal industri. Teori
tersebut timbul didasari oleh terdapatnya pemikiran Industrial Organization yang
ialah suatu pemikiran manajemen kalau industri sangat mencermati aspek
eksternal utuk memperoleh keunggulan bersaing. Tokoh manajemen yang
menunjang pemikiran ini merupakan Michael Porter yang melaporkan kalau aspek
sangat utama yang memastikan kinerja industri merupakan kekuatan industri
dalam persaingan.

1. Ancaman Pendatang Baru (Threat of New Entrants)


Banyaknya keuntungan yang didapat dari sesuatu bisnis hendak
dengan kilat menarik para pemain baru buat terjun ke dalam persaingan.
Pendatang baru tentu hendak menaikkan tingkatan kompetisi dalam sesuatu
bisnis. Hendak namun pendatang baru pula hendak mendatangkan ancaman.
Salah satu pendatang baru yang jadi ancaman untuk kaskus ialah Meta
(Facebook, Instagram, WhatsApp, dan lain-lain) serta Tokopedia. Meta
merupakan industri Facebook yang sudah mengubah namanya, menunjukkan
ekspedisi transformasi yang luar biasa. Tujuan mendasar Meta semacam
yang dijabarkan dalam investor. fb. com, merupakan menghasilkan teknologi
yang sanggup menghubungkan orang, menolong mereka menciptakan
komunitas, serta menunjang perkembangan bisnis.
Industri ini mempunyai tekad besar buat melampaui batas layar 2
ukuran yang sudah lama jadi norma, menggiring kita ke pengalaman yang
lebih dalam dengan augmented serta virtual reality. Hal ini merupakan langkah
berani yang mereka ambil buat mewujudkan evolusi selanjutnya dalam
teknologi sosial. Meta mempunyai fitur- fitur mutahir semacam tim, taman
bisnis, iklan, marketplace, watch party, live streaming, stories, reels, explore
tab, dan lain-lain. Fitur-fitur ini membolehkan pengguna buat berhubungan
dengan orang lain dalam bermacam metode. Meta mempunyai visi buat
menghasilkan metaverse ataupun dunia virtual bersama. Tokopedia PT
Tokopedia ialah salah satu industri elektronik terbanyak di Indonesia. PT

7
Tokopedia bergerak dalam menghasilkan sesuatu marketplace perdagangan
elektronik. Dikala ini Tokopedia telah menjangkau 99% dari kecamatan di
Indonesia serta telah memilki lebih dari 100 juta pengguna aktif tiap bulannya.
Tokopedia pula menaungi lebih dari 12 juta penjual yang 86. 5% dari
penjual ialah pebisnis baru. Sampai dikala ini, Tokopedia ialah salah satu
marketplace yang sangat banyak didatangi serta digunakan oleh warga
Indonesia. PT Tokopedia didirkan pada bertepatan pada 6 Februari 2009 serta
baru dirilis ke publik pada bertepatan pada 17 Agustus 2009 oleh William
Tanuwijaya serta Leontinus Alpha Edison. Tokopedia didirikan dengan misi
menggapai pemerataan ekonomi secara digital. Toko Pedia Kami mendesak
warga Indonesia dimanapun mereka terletak buat mengawali serta
membangun bisnis online, dan memperoleh benda serta layanan yang
diperlukan yang lebih dahulu susah mereka akses. Saat ini, kedatangan
Tokopedia membuat warga dapat menikmati pengalaman bertransaksi online
dengan lebih gampang sekalian tingkatkan mata pencaharian para pelakon
usaha secara signifikan. Tokopedia senantiasa melaksanakan inovasi baru
supaya jadi e-commerce yang unggul dibanding yang lain. Terlebih, dikala ini
timbul e-commerce lain yang tidak kalah menarik buat diseleksi pengguna.
Tokopedia senantiasa mempunyai bermacam berbagai keunggulan antara
lain.
a. Tampilan User Friendly
Tampilan yang user friendly pula jadi keunggulan Tokopedia
dibandingkan e-commerce lain. Jadi, dikala pengguna membuka
aplikasi, mereka hendak dengan gampang memakainya. Perihal ini
disebabkan tampilan yang simpel dengan desain yang minimalis. Tidak
heran bila pendatang baru sekalipun hendak dengan gampang
memakai aplikasi ini.
b. Ada Banyak Promo Free Ongkir dan Diskon
Hampir semua orang menggemari diskon serta free ongkir. Perihal ini
pula lah yang menimbulkan banyak pengguna mengenakan aplikasi
Tokopedia. Apalagi, buat pengguna awal hendak memperoleh traktiran
free dari Tokopedia. Sebab sangat seru, pasti tidak heran jika Tokopedia
diterima dengan tangan terbuka oleh warga Indonesia.
c. Opsi Ekspedisi yang Beragam

8
Tiap pengguna mempunyai ekspedisi pengiriman benda favoritnya.
Nah, di Tokopedia, terdapat banyak opsi ekspedisi. Pastinya dapat
disesuaikan dengan kemauan dari pembeli. Dari dua pesaing tersebut
timbul ancaman untuk kaskus baik dari segi forum serta market place
yang tiap- tiap mempunyai keunggulan yang lebih daripada kaskus. buat
Meta itu sendiri mempunyai fitur-fitur yang membolehkan pengguna buat
berhubungan dengan orang lain dalam bermacam metode. Meta juga
mempunyai visi buat menghasilkan metaverse ataupun dunia virtual
bersama. Tokopedia ialah platform spesial yang terbuat buat akses jual
beli yang mempermudah konsumen dalam berbelanja kebutuhannya.

2. Ancaman Produk atau Jasa Pengganti (Threat of Subtitutes)


Ancaman Produk ataupun Jasa Pengganti (Threat of Substitutes)
merupakan kemampuan digantikannya produk ataupun jasa sesuatu industri
oleh alternatif yang bisa penuhi kebutuhan konsumen dengan metode yang
seragam ataupun lebih baik. Kaskus, selaku platform dialog daring,
mengalami sebagian ancaman pengganti, semacam timbulnya platform sosial
media yang menawarkan guna seragam semacam Reddit, Twitter, ataupun
Facebook. Ancaman terhadap Kaskus selaku platform forum dapat tiba dari
produk ataupun jasa pengganti semacam Facebook serta Tokopedia.
Facebook, dengan fitur tim serta forumnya, bisa menarik pengguna Kaskus
yang mencari interaksi sosial lebih luas. Sedangkan itu, Tokopedia selaku
platform e-commerce bisa mengambil alih guna jual- beli di Kaskus. Facebook
menawarkan kemudahan integrasi dengan jejaring sosial yang lebih besar,
membagikan alterasi konten serta interaksi yang lebih kaya. Kebalikannya,
Tokopedia sediakan pengalaman berbelanja yang lebih terstruktur serta
terpercaya.
Ancaman tersebut bisa membuat Kaskus kehabisan basis pengguna,
paling utama bila pengguna lebih memilah platform yang sediakan bermacam
guna dalam satu aplikasi.

3. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli (Bargaining Power of Buyers)


Kekuatan tawar pembeli Kaskus dibanding Facebook serta Tokopedia
bisa dilihat dari ciri serta fokus tiap-tiap platform. Kaskus, selaku forum

9
komunitas, membagikan pengguna ruang buat berdiskusi, bertukar data, serta
membagikan pembahasan produk secara independen. Ini berikan pembeli
kontrol lebih besar atas data yang mereka terima, membolehkan mereka
membuat keputusan bersumber pada pengalaman nyata pengguna.
Di sisi lain, Facebook lebih berfokus pada jejaring sosial serta iklan,
dengan pembeli cenderung menerima data produk dari iklan yang disajikan.
Tokopedia, selaku platform e-commerce, membagikan pengalaman belanja
online yang terintegrasi namun kerap kali dengan lebih banyak ketentuan
serta prosedur resmi. Kaskus memberdayakan pembeli dengan evaluasi
sejawat serta dialog, menghasilkan keyakinan serta kebebasan data. Ini
membolehkan mereka lebih independen dalam membuat keputusan belanja.
Dengan demikian, kekuatan tawar pembeli di Kaskus bisa dilihat dari
pengaruh serta partisipasi komunitas yang lebih kokoh dibanding dengan
pengalaman belanja yang lebih terpusat pada Facebook serta Tokopedia.

4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok (Bargaining Power of Suppliers)


Kekuatan tawar pemasok Kaskus dibanding dengan pesaingnya,
semacam Facebook serta Tokopedia, bisa dipaparkan lewat faktor-faktor
tertentu. Kaskus, selaku forum daring, mempunyai keunggulan dalam
membangun komunitas yang kokoh dengan basis pengguna yang loyal.
Pemasok bisa menggunakan interaksi langsung dengan konsumen lewat
forum ini, membolehkan feedback serta penyesuaian produk yang lebih kilat.
Di sisi lain, Facebook mempunyai basis pengguna yang sangat besar,
membagikan kesempatan pemasok buat menjangkau audiens yang luas.
Tetapi, minimnya fokus pada transaksi jual beli secara spesial bisa jadi
membuat tawar pemasok tidak sekuat Kaskus dalam perihal keterlibatan serta
spesialisasi. Tokopedia, selaku platform e-commerce, menawarkan
kemudahan dalam transaksi jual- beli, namun mempunyai ketentuan serta
bayaran yang bisa jadi mempengaruhi keuntungan pemasok. Kaskus, dengan
pendekatan yang lebih santai, bisa membagikan kebebasan lebih besar
kepada pemasok.
Dengan demikian, kekuatan tawar pemasok Kaskus terletak pada
interaksi komunitas yang kokoh, sedangkan pesaingnya mempunyai
keunggulan tiap-tiap dalam skala ataupun fokus pada e-commerce.

10
5. Persaingan dalam Industri Sejenis (Rivalry of Competitors)
Kaskus ialah forum no satu di Indonesia pada masa itu. Walaupun
demikian, Kaskus pula mempunyai ancaman dari industri sejenis. Salah
satunya merupakan Viva. Viva ialah portal kabar serta data secara daring
yang dirilis pada 17 Desember 2008 di Jakarta. Viva tidak cuma menyajikan
kabar berbentuk tulisan saja, namun Viva pula melampirkan gambar serta
infografik yang pada masa itu mayoritas media online tidak diwajibkan buat
menampilkannya. Pergantian terjalin pada Viva dari tahun ke tahun, yang awal
mulanya cumalah portal kabar kemudian tumbuh dengan memperkenalkan
konten berbasis user generate content( UGC) hiburan, lifestyle, serta jadi
marketplace. Viva pula menarik atensi golongan milenial serta Generasi Z
dengan mengganti logo serta taglinenya yang berfokus pada kabar serta
entertainment. Viva pula mulai membagikan layanan konten berbentuk video
yang dapat diakses lewat Dailymotion, Youtube, Facebook, Twitter, serta
Instagram.
Dari uraian tersebut bisa dikenal kalau Viva menjajaki pertumbuhan
era yang membuat mereka lebih berinovasi serta berkreasi dengan
menyajikan kabar yang tidak saja menunjukkan tulisan saja melainkan pula
foto apalagi video yang dapat diakses lewat bermacam platform. Berbeda
dengan Kaskus yang cuma menyajikan kabar dalam wujud tulisan saja yang
terkesan membosankan. Berawal dari perihal tersebut Kaskus mulai
kehabisan penggunanya yang bergeser ke portal kabar yang menyajikan
kabar dengan lebih menarik.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari analisis Porter's Five Forces terhadap Kaskus, Meta
(Facebook), dan Tokopedia menunjukkan bahwa Kaskus menghadapi
ancaman serius dari pendatang baru seperti Meta dan Tokopedia. Meta
memiliki visi untuk menciptakan metaverse, sementara Tokopedia memiliki
keunggulan dalam e-commerce dengan tampilan yang user friendly dan
promo menarik Ancaman produk atau jasa pengganti datang dari platform
sosial media seperti Facebook dan marketplace seperti Tokopedia. Kaskus
harus bersaing dengan fitur-fitur canggih Meta dan keunggulan Tokopedia
dalam promo dan tampilan user friendly. Kekuatan tawar pembeli Kaskus
terletak pada komunitas yang kuat, memberikan kontrol lebih besar kepada
pembeli. Namun, Kaskus harus berkompetisi dengan pengalaman belanja
terpusat Facebook dan Tokopedia. Kekuatan tawar pemasok Kaskus terletak
pada interaksi komunitas yang kuat, sementara Meta dan Tokopedia memiliki
keunggulan dalam skala atau fokus pada e-commerce. Meskipun Kaskus
adalah forum nomor satu di Indonesia, persaingan dari platform sejenis
seperti Viva juga menjadi ancaman. Viva berhasil menarik perhatian dengan
inovasi dan berbagai konten menarik, membuat Kaskus kehilangan sebagian
pengguna.

4.2 Saran
Untuk mengatasi ancaman dari Meta (Facebook) dan Tokopedia,
Kaskus dapat mempertahankan keunggulannya sebagai platform forum
dengan meningkatkan interaksi komunitas dan menyediakan fitur-fitur
inovatif. Selain itu, memperkuat kolaborasi dengan pemasok dan
memberikan insentif kepada pengguna setia dapat meningkatkan daya
saing. Untuk menghadapi ancaman dari produk atau jasa pengganti, Kaskus
perlu terus berinovasi dalam penyediaan konten dan memperluas fitur
forumnya. Dengan memberikan nilai tambah yang unik dan mempertahankan
komunitas yang kuat, Kaskus dapat menjaga loyalitas pengguna. Dalam
menghadapi kekuatan tawar pembeli, Kaskus dapat mempertahankan

12
kepercayaan komunitas dengan mendengarkan umpan balik pengguna dan
terus meningkatkan pengalaman forum. Memberikan insentif kepada
pengguna yang aktif dan berkontribusi secara positif juga dapat memperkuat
keterlibatan. Untuk mengatasi persaingan dari Viva, Kaskus perlu berinovasi
dalam penyajian konten, mungkin dengan menambahkan elemen multimedia
atau mengembangkan fitur khusus. Melibatkan pengguna lebih aktif dalam
proses pembuatan konten dapat memberikan keunikan yang membedakan
Kaskus dari pesaing.

13
REFERENSI

David, Fred. R. & David Forest. R. (2019). Manajemen Strategik: Suatu


Pendekatan Keunggulan Bersaing (Edisi 15). Jakarta: Salemba Empat.
Enablr.id. (2022). Keunggulan Tokopedia Dibanding E-Commerce Lain. Website:
https://enablr.id/blog/cek-keunggulan-tokopedia-dibanding-e-commerce-
lain/. Diakses pada 18 Desember 2023.
Kaskus. (2023). Sejarah Kaskus. website:
https://bantuan.kaskus.co.id/hc/id/articles/214603738-Sejarah-KASKUS.
Diakses pada 18 Desember 2023.
Mifta, Rizka. (). 10 Fitur Facebook Terbaik Selama 16 Tahun, Mana Favoritmu.
Website: https://www.brilio.net/amp/gadget/10-fitur-facebook-terbaik-
selama-16-tahun-mana-favoritmu-200116n.html. Diakses pada 18
Desember 2023.
Nabila, M. (2023). Sosok di Balik Kaskus, 24 Tahun Berdiri dan Sempat Jadi Situs
Komunitas Nomor 1 di Indonesia. Website:
https://entrepreneur.bisnis.com/read/20231108/265/1712287/sosok-di-
balik-kaskus-24-tahun-berdiri-dan-sempat-jadi-situs-komunitas-nomor-1-
di-indonesia. Diakses pada 18 Desember 2023.
Nurhadi. (2022). Mengenal Meta Perusahaan Induk dari Whatsapp dan Facebook.
Website: https://tekno.tempo.co/amp/1615099/mengenal-meta-
perusahaan-induk-dari-whatsapp-dan-facebook. Diakses pada 18
Desember 2023.
Pelawi, J. B. (2018). Analisis Bisnis Social E-Commerce FJB Kaskus. MM UGM
Jakarta.
Riky, A., & Mustamu, R. H. (2014). Porter Five Forces pada PT Ruci Gas. Agora,
2(2).
Sitoresmi, A. R. (2023). Profil PT Tokopedia dan Perjalanan Bisnisnya,
Perusahaan Perdagangan Elektronik di Indonesia. Website:
https://www.liputan6.com/hot/read/5183788/profil-pt-tokopedia-dan-
perjalanan-bisnisnya-perusahaan-perdagangan-elektronik-di-
indonesia?page=3. Diakses pada 18 Desember 2023.
Viva.co.id. (2023). Tentang Kami. Website: https://www.viva.co.id/tentang-kami.
Diakses pada 19 Desember 2023.

14

Anda mungkin juga menyukai