Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN HIPERTENSI

Disusun Oleh :
1. Nian tri utami
2. Nursukma Pujiami
3. Bai putri riky supana
4. Hestiari Nia Anida
5. I ikomang agus novi bimantoro

D-III KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
NAHDLATUL WATHAN MATARAM
2023
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN HIPERTENSI

1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Status Pernikahan : Sudah menikah
Alamat : Bumi
Panyileukan Tanggal Pengkajian : 1
Februari 2020

b. Status Kesehatan Saat Ini


a. Keluhan-keluahan kesehatan utama :
Pada saat di kaji pada tanggal 01 februari 2020 pukul 15.00 WIB,
pasien mengeluh sakit kepala, bertambah pada saat beraktivitas
berlelbih dan berkurang jika beristirahat, di rasakan seperti cenat
cenut pada kepala bagian depan dan dirasakannya terus menerus.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien memiliki riwayat hipertensi
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa tidak ada keluarga yang memiliki
penyakit menular seperti hepatitis A/B/C, HIV dan TBC. Dan
tidak memiliki penyakit keturunan seperti DM, hipertinsi.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran : composmentis, GCS=15 (E=4, M=6, V=5)
Tekanan Darah : 140/100 mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36oC
Berat Badan : 66 kg
Tinggi Badan : 160 cm
2) Sistem Kardiovaskular
Conjungtiva merah, tidak ada sianosis, CRT kembali <3 detik, bunyi
jantung S1=lup, S2=dup, tidak ada bunyi tambahan jantung, tekanan
darah 140/100 mmHg.
3) Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak ada kotoran, frekuensi nafas 18xmenit,
tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
tekan pada area sinus. Pergerakan dada simetris, saat diauskultasi
suara nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada nyeri
tekan, saat diperkusi daerah paru-paru terdengar resonan, fungsi
penciuman bagus.
4) Sistem Pencernaan
Bentuk bibir simetris, mukosa bibir lembab, mulut bersih, lidah
bersih, gigi bersih dan putih, reflek menelan baik, fungsi perasa baik.
Abdomen tampak simetris, saat diauskultasi bising usus 8x/menit,
terdapat nyeri tekan di perut bagian bawah, saat diperkusi di daerah
lambung terdengar suara resonan.
5) Sistem Genitourinaria
Klien berjenis kelamin perempuan.
6) Sistem Integumen
Klien tampak bersih kulit tidak terasa lengket, turgor kulit baik, kuku
tangan dan kaki bersih.
7) Sistem Saraf
klien berorientasi dengan baik, 12 nervus berfungsi dengan baik.
8) Sistem Penglihatan
Fungsi penglihatan mulai menurun, pergerakan bola mata baik, pupil
midriasis saat terkena cahaya, reflek mengedip baik.
9) Sistem Muskuloskeletal
(a) Ekstremitas Atas
Dapat digerakan, tidak terdapat oedema, refleks bisep trisep baik,
kekuatan otot 5 5

(b) Ekstremitas Bawah


Dapat digerakan, tidak terdapat oedema, reflex babinsky baik,
kekuatan otot
5 5

d. Pengkajian Psikososial dan Spritual


1) Psikososial
Klien berhubungan dan bersosialisasi baik dengan keluarganya.
Klien juga berhubungan dan bersosialisasi baik dengan tetangga-
tetangganya dan lingkungan disekitar tempat tinggal klien. Klien
aktif dalam mengikuti kegiatan pengajian yang diadakan rutin di
masyarakat. Klien juga menerima dengan baik kedatangan petugas
kesehatan dan mahasiswa saat berkunjung ke rumahnya.
2) Identifikasi Masalah Emosional
Masalah emosional klien baik . Klien tidak merasa gelisah, khawatir,
juga tidak terlihat murung ataupun menangis.
3) Spritual
Klien beragama islam dan selalu melakukan ibadah. Klien juga aktif
mengikuti acara pengajian di masjid dekat rumahnya.

e. Pengkajian Fungsional
1) Katz Indeks

NO. Aktivitas Mandiri Tergantung


1. Mandi
Mandiri :
Bantuan hanya pada satu bagian
mandi (seperti punggung atau
ekstremitas yang tidak mampu )
atau mandi sendiri sepenuhnya
Tergantung :
Bantuan mandi lebih dari satu
bagian tubuh, bantuan masuk dan
keluar dari bak mandi, serta tidak
mandi sendiri
2. Berpakaian
Mandiri :
Mengambil baju dari lemari,
memakai pakaian, melepaskan
pakaian, mengancingi/mengikat
pakaian.
Tergantung :
Tidak dapat memakai baju
sendiri atau hanya sebagian
3. Ke Kamar
Kecil Mandiri :
Masuk dan keluar dari kamar
kecil kemudian membersihkan
genetalia sendiri
Tergantung :
Menerima bantuan untuk masuk
ke kamar kecil dan menggunakan
pispot
4. Berpindah
Mandiri :
Berpindah ke dan dari tempat
tidur untuk duduk, bangkit dari
kursi sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam naik atau turun
dari tempat tidur atau kursi, tidak
melakukan satu, ataulebih
perpindahan
5. Kontinen
Mandiri :
BAK dan BAB seluruhnya
dikontrol sendiri
Tergantung :
Inkontinensia parsial atau total;
penggunaan kateter,pispot,
enema dan pembalut ( pampers)
6. Makan
Mandiri :
Mengambil makanan dari piring
dan
menyuapinya sendiri
Bergantung :
Bantuan dalam hal mengambil
makanan dari piring dan
menyuapinya, tidak makan sama
sekali, dan makan parenteral
( NGT )

Hasil Nilai: A
Klien mandiri dalam hal makan, kontinen ( BAK/BAB ), berpindah,
kekamar kecil, mandi dan berpakaian.

2) Barthel Indeks

No Kriteria Dengan Mandiri Score


Bantuan Klien
1. Makan 5 10 10
2. Minum 5 10 10
3. Berpindah dari kursi roda 5 – 10 15 15
ketempat tidur, sebaliknya
4. Personal toilet (cuci muka, 0 5 5
menyisir rambut, gosok gigi)
5. Keluar masuk toilet (mencuci 5 10 10
pakaian, menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 15
7. Jalan dipermukaan datar 0 15 15
8. Naik turun tangga 5 10 10
9. Mengenakan pakaian 5 10 10
10. Kontrol bowel (BAB) 5 10 10
11. Kontrol bladder (BAK) 5 10 10
12. Olahraga /latihan 5 10 10
13. Rekreasi/pemanfaatan waktu 5 10 10
luang

Hasil: 140 poin


Klien mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari

f. Pengkajian Status Mental


1) Short Potable Mental Status Questioner (SPSMQ)

NO PERTANYAAN Benar Salah


1. Tanggal berapa hari ini ? V
2. Hari apa sekarang ? V
3. Apa nama tempat ini ? V
4. Dimana alamat anda ? V
5. Berapa umur anda ? V
6. Kapan anda lahir ? (minimal tahun V
lahir)
7. Siapa presiden Indonesia sekarang ? V
8. Siapa presiden Indonesia V
sebelumnya ?
9. Siapa nama ibu anda ? V
10. Kurang 3 dari 20 dan tetap V
pengurangan 3 dari tiap angka baru
semua secara menurun.

Hasil: Klien menjawab semua pertanyaan dengan benar, fungsi


intelektual klien utuh
2) MMSE (Mini Mental Status Exam)

NO ASPEK NILAI NILAI KRITERIA


KOGNITIF MAKS KLIEN
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar
 Tahun
 Musim
 Tanggal
 Hari
 Bulan
2. Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang
berada ?
 Negara Indonesia
 Provinsi Jawa Barat
 Kota ....
 Perumahan...
3. Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 objek
(oleh pemeriksa) 1 detik
untuk mengatakan masing-
masing objek. Kemudian
tanyakan kepada klien 3
objek tadi (untuk
disebutkan)
 Buku
 Jam tangan
 Tas
4. Perhatian 5 5 Minta klien untuk memulai
dan dari angka 100 kemudian
kalkulasi dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat
 93
 86
 79
 72
 65
5. Mengingat 3 3 Minta klien untuk
mengulangi ketiga objek
pada No. 2 (registrasi) tadi.
Bila benar, 1point untuk
masing-masing objek.
6. Bahasa 9 9 Tunjukan pada klien suatu
benda dan tanyakan
namanya pada klien
 (Misal jam tangan)
 (Misal pensil)
Minta klien untuk
mengulang kata berikut “
Tak ada jika, tetapi. Bila
benar 1 point.
 Pertanyaan 2
buah : tak ada, tetapi.
Minta klien untuk
mengikuti perintah berikut
yang terdiri dari 3 langkah
” Ambil kertas ditangan
anda, lipat dua dan taruh
dilantai’.
 Ambil kertas
di tangan anda
 Lipat dua
 Taruh
dilantai
Perintahkan pada klien
untuk hal berikut (bila
aktivitas sesuai perintah
point 1)
 ”Tutup mata
anda”.
Perintahkan pada klien
untuk menulis satu kalimat
dan menyalin gambar.
 Tulis satu
kalimat
 Menyalin
gambar

Hasil: 30 poin
Aspek kognitif dari fungsi mental klien baik

g. Pengkajian keseimbangan untuk klien lansia (TINNETI, ME,


DAGINTER, SF, 1998)
1) Perubahan Posisi atau Gerakan Keseimbangan
Aspek Nilai
Bangun dari kursi 0
Tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi
mendorong tubuhnya ke atas dengan tangan atau bergerak
ke bagian depan kursi terlebih dahulu, tidak stabil pada saat
berdiri pertama kali.
Duduk ke kursi 0
Menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk di tengah kursi.
Keterangan : ( * ) kursi yang keras dan tanpa lengan
Menahan dorongan pada sternum (pemeriksa 0
mendorong sternum perlahan-lahan sebanyak 3 kali.
Klien menggerakan kaki, memegang objek untuk
dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya.
Mata tertutup 0
Lakukan pemeriksaan seperti diatas tetapi klien disuruh
menutup mata
Perputaran leher 1
Menggerakan kaki, menggenggam objek untuk dukungan ;
kaki tidak menyentuh sisi-sisinya ; keluhan vertigo, pusing
atau keadaan tidak stabil.
Gerakan menggapai sesuatu 1
Tidak mampu untuk menggapai sesuatu dengan bahu fleksi
sepenuhnya sementara berdiri pada ujung-ujung kaki, tidak
stabil, memegang sesuatu untuk dukungan.
Membungkuk 1
Tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek
kecil (misal pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa
berdiri lagi, memerlukan usaha-usaha multipel untuk
bangun.

2) Komponen gaya berjalan atau gerakan


Aspek Nilai
Minta klien untuk berjalan ke tempat yang ditentukan 0
Ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan.
Ketinggian langkah kaki (Mengangkat kaki saat 0
melangkah)
Kaki tidak naik dari lantai secara konsisten (menggeser
atau menyeret kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (> 5
cm).
Kontuinitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari 0
samping klien)
Setelah langkah-langkah awal, langkah menjadi tidak
konsisten, memulai mengkat satu kaki sementara kaki yang
lain menyentuh lantai.
Kesimetrisan langkah (lebih baik diobservasi dari 1
samping pasien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke
sisi.
Penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik 0
diobservasi dari belakang klien)
Tidak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke
sisi.
Berbalik 0
Berhenti sebelum memulai berbalik, jalan sempoyongan ;
bergoyang, memegang objek untuk dukungan.

Hasil: 1 poin
Klien memiliki resiko jatuh rendah

2. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
.
1. DS : Vasokonstriksi Nyeri Akut
Klien pembuluh
mengeluh darah ke otak
merasakan nyeri
pada kepalanya Aliran darah
dengan ke otak
karakteristik: menurun
P : nyeri dirasakan
bertambah jika Suplai oksigen
terlalu banyak ke otak menurun
beraktifitas.
Q : nyeri terasa Metabolisme
cenut-cenut. anaerob
R : nyeri pada
kepala bagian Penumpukan
depan. asam laktat
S : skala 4
T : nyeri dirasakan Nyeri kepala

terus menerus.
DO :
TD : 140/100
mmHg
N : 82x/menit
R : 20x/menit
S : 36,50C
DS : Kurangnya Defisiensi
- Klien informasi pengetahuan
mengatakan tentang
tidak perawatan
mengetahui hipertensi
tentang ↓
penyakit Klien tidak
hipertensi. mengetahui
- Klien tidak perawatan
tahu hipertensi
penatalaksanaa ↓
n pada penyakit Kurangnya
hipertensi pengetahuan
klien
DO :
Klien sering
bertanya mengenai
sakit kepala yang
dideritanya

3. Diagnosa Keperawatan
No Diagnosa Tanggal Nama Tanda
. Keperawatan Ditemukan Perawat Tangan
1. Nyeri akut 1/2/2020 Ravi
berhubungan dengan oktapyan
agen injury biologis lestari
(iskemia)
DS :
Klien mengeluh
merasakan nyeri
pada kepalanya
dengan karakteristik:
P : nyeri dirasakan
bertambah jika
terlalu banyak
beraktifitas.
Q : nyeri terasa
cenut-cenut.
R : nyeri pada kepala
bagian depan.
S : skala 4
T : nyeri dirasakan
terus menerus.
DO :
TD : 140/100 mmHg
N : 82x/menit
R : 20x/menit
S : 36 OC
2. Defisiensi 1/2/2020 Ravi
pengetahuan Oktapyan
berhubungan dengan Lestari
kurangya informasi
DS:
- Klien
mengatakan
tidak
mengetahui
tentang penyakit
hipertensi
- Klien tidak tahu
penatalaksanaan
pada penyakit
hipertensi
DO:
- Klien bertanya
tentang
penyebab
sakit kepala yang
dideritanya

4. Intervensi

No. Diagnosa Intervensi


Tujuan Tindakan Rasional
Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah 1. Lakukan
berhubungan dilakukan pengkajian
dengan agen tindakan nyeri secara
injury biologis keperawatan komprehensif
(iskemia) selama 3x30 2. Ajarkan
DS : menit prinsip-prinsip
Klien mengeluh diharapkan manajemen
merasakan nyeri nyeri klien nyeri.
pada kepalanya berkurang 3. Ajarkan
dengan dengan kriteria penggunaan
karakteristik: hasil: teknik non
P : nyeri - Melaporkan farmakologi.
dirasakan nyeri yang 4. Berikan
bertambah jika terkontrol informasi
terlalu banyak (1 – 4) mengenai
beraktifitas. - Mengenali nyeri,
Q : nyeri terasa apa yang penyebab nyeri
cenut-cenut. terkait dan antisipasi
R : nyeri pada dengan nyeri.
kepala bagian gejala nyeri
depan.
S : skala 4
T : nyeri
dirasakan terus
menerus.
DO :
TD : 140/100
mmHg
N : 82x/menit
R : 20x/menit
S : 36,50C
2. Defisiensi Setelah 1. Kaji Klien dapat
pengetahuan dilakukan pengetahuan mengetahui
berhubungan tindakan klien dan dan mengerti
dengan keperawatan keluarga tentang
kurangya selama 3x30 tentang perawatan
informasi menit hipertensi hipertensi dan
diharapkan klien 2. Diskusikan menerapkan
DS: mengetahui dengan klien dalam
- Klien proses tentang kehidupan
mengatakan penyakitnya hipertensi sehari-hari
tidak dengan kriteria dengan
mengetahui hasil: menggunakan
tentang - Pasien dan leaflet/lembar
penyakit keluarga balik meliputi
hipertensi menyatakan pengertian
- Klien tidak pemahaman hipertensi,
tahu tentang penyebab,
penatalaksana penyakit, tanda dan
an kondisi, dan gejalah, proses
pada penyakit program penyakit,
hipertensi pengobatan. komplikasi,
- Pasien dan perawatan dan
DO: keluarga pencegahan
- Klien mampu hipertensi.
bertanya melaksanak 3. Jelaskan
tentang an prosedur makanan yang
penyebab yang harus
sakit kepala dijelaskan dikonsumsi
yang secara dan dihindari
dideritanya benar. penderita
- Pasien dan hipertensi.
keluarga 4. Diskusikan
mampu dengan
menjelaskan keluarga
kembali apa tentang
yang lingkungan
dijelaskan yang
perawat. menunjang
- Klien dan kesehatan.
keluarga 5. Diskusikan
mengetahui bersama klien
komplikasi tentang
hipertensi pemanfaatan
fasilitas
kesehatan.

1. Implementasi dan Evaluasi Formatif

No Tanggal DP Tindakan Nama & TTD


. Jam

2. Evaluasi Sumatif

Tanggal DP Evaluasi Sumatif Nama&TTD


SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI

Masalah : Hipertensi
Pokok Pembahasan : Hipertensi
Sasaran : Keluara Tn.H
Jam : 14.30 - Selesai
Waktu : 20 Menit
Tanggal : 07 April 2020
Tempat : Kediaman Tn.H
Pemateri : Mahasiswa

A. Latar Belakang
Hipertensi adalah kondisi peningkatan persisten tekanan darah pada
pembuluh darah vascular, tekanan yang semakin tinggi pada pembuluh darah
menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia WHO (2015) menyatakan 1,3
Milyar orng di Dunia menderita Hipertensi data itu mengartikan 1 dari 3
orang di Dunia terdiagnosis menderita Hipertensi. Di Indonesia hasil
Riskesdas tahun 2018 Hipertensi mengalami kenaikan jika di bandingkan
hasil riskesdas 2013 dari 25,8% menjadi 34,1%.
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan Keluarga Tn,H mampu
memahami dan mengerti tentang Hipertensi.
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 20 menit tentang Hipertensi, diharapkan
Keluarga Tn,H dapat:
1. Menjelaskan pengertian
2. Menyebutkan penyebab
3. Menyebutkan tanda dan gejala
4. Menyebutkan upaya pencegahan
5. Menjelaskan kenapa hipertensi harus di cegah
D. Materi
Penyuluhan
Terlampir
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. Media
1. Leaflet

G. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 3 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab Kata-kata/
Menit 2. Memperkenalkan diri salam kalimat
3. Menyampaikan 2. Mendengarkan
tentang tujuan pokok dan menyimak
materi 3. Bertanya
4. Meyampakaikan mengenai
pokok pembahasan perkenalan dan
5. Kontrak waktu tujuan jika ada
yang kurang
jelas
2. Pelaksanaan 12 Penyampaian Materi 1. Mendengarkan Leaflet
menit 1. Menjelaskan dan menyimak
pengertian 2. Bertanya
2. Menjelaskan mengenai hal-
penyebab hal yang belum
3. Menjelaskan jelas
tanda dan gejala dan dimengerti
4. Menjelaskan
faktor resiko
5. Menjelaskan
upaya pencegahan

3. Penutup 5 1. Tanya jawab 1. Sasaran dapat Kata-kata/


menit 2. Memberikan menjawab kalimat
kesempatan pada tentang
peserta untuk pertanyaan
bertanya yang diajukan
3. Melakukan evaluasi 2. Mendengar
4. Menyampaikan 3. Memperhatikan
kesimpulan 4. Menjawab
materi salam
5. Mengakhiri
pertemuan dan
mengucapkan salam

H. Evaluasi
Diharapkan keluarga mampu :
1. Menjelaskan pengertian Hipertensi
2. Menyebutkan penyebab Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
4. Menyebutkan cara pencegahan /Pengobatan Hipertensi
5. Menjelaskan Kenapa hipertensi harus di cegah
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak
hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin
tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Amin & Hardhi 2015)

B. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.

a. Hipertensi primer (esensial)


Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Factor yang mempengaruhinya yaitu: genetik, lingkungan,
hiperaktivitas saraf simpatis system rennin. Antigiotensin dan peningkatan
Na + Ca intraseluler. Factor-faktor yang meningkatkan resiko : obesitas,
merokok, alcohol dan polisitemia.
b. Hipertensi sekunder
Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom
cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan.

C. Tanda dan gejala


Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
1. Gejala ringan seperti pusing atau sakit kepala
2. Sering gelisah
3. Wajah merah
4. Tengkuk terasa pegal
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Sesak napas
9. Rasa berat ditengkuk
10. Mudah lelah
11. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
12. Mimisan ( keluar darah dari hidung).

D. Faktor resiko
1. Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dikontrol:
a. Jenis kelamin
Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita.
Namun wanita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum
menopause. Harrison, Wilson dan Kasper mengatakan bahwa wanita
yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen
yang berperan dalam meningkatkan kadarHigh Density Lipoprotein
(HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung
dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Efek perlindungan
estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas wanita pada
usia premenopause. Dari hasil penelitian didapatkan hasil lebih dari
setengah penderita hipertensi berjenis kelamin wanita sekitar 56,5%.
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia dewasa
muda. Tetapi lebih banyak menyerang wanita setelah umur 55 tahun,
sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita.Hal ini sering dikaitkan
dengan perubahan hormon setelah menopause (Aisyah, 2009).
b. Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya,
jadi orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang
tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Peningkatan kasus
hipertensi akan berkembang pada umur lima puluhan dan enam
puluhan. Dengan bertambahnya umur, dapat meningkatkan risiko
hipertensi (Suzanne & Brenda, 2001).
c. Keturunan (Genetik)
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan
keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan
dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara
potasium terhadap sodium. Individu dengan orang tua dengan hipertensi
mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari
pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat
hipertensi.Selain itu didapatkan 70-80% kasus hipertensi esensial dengan
riwayat hipertensi dalam keluarga (Aisyah, 2009).
2. Faktor Resiko Yang Dapat Dikontrol:
a. Obesitas
Pada usia pertengahan (+50 tahun) dan dewasa lanjut asupan kalori
sehingga mengimbangi penurunan kebutuhan energi karena kurangnya
aktivitas. Itu sebabnya berat badan meningkat.Obesitas dapat memperburuk
kondisi lansia.Kelompok lansia karena dapat memicu timbulnya berbagai
penyakit seperti artritis, jantung dan pembuluh darah, hipertensi. (Aisyah,
2009)
b. Kebiasaan Merokok
Merokok menyebabkan peninggian tekanan darah.Perokok berat dapat
dihubungkan dengan peningkatan insiden hipertensi maligna dan risiko
terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis.Merokok
menyebabkan hipertensi karena nikotin yg terkandung di dalam rokok
memiliki kecenderungan untuk menyempitkan pembuluh darah dan arteri
yang dapat menyebabkan plak.Plak menyempitkan pembuluh
darah.Nikotin juga memiliki kemampuan untuk merangsang produksi
hormon epinefrin juga dikenal sebagai adrenalin yang menyebabkan
pembuluh darah mengerut (Aisyah, 2009).
c. Mengkonsumsi garam berlebih
Dalam diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hipertensi) kita di
wajibkan untuk membatasi asupan natrium ( garam) hanya 2/3 sendok teh
atau setara dengan 1500 mg natrium
d. Stres
Hubungan antara stres dengan hipertensi diduga melalui aktivitas saraf
simpatis peningkatan saraf dapat menaikan tekanan darah secara
intermiten (tidak menentu).Stres yang berkepanjangan dapat
mengakibatkan tekanan darah menetap tinggi. Hal ini dapat dihubungkan
dengan pengaruh stres yang dialami kelompok masyarakat yang tinggal di
kota. Menurut Aisyah (2009) mengatakan stresakan meningkatkan
resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan
menstimulasi aktivitas saraf simpatis. Adapun stres ini dapat berhubungan
dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik personal.
e. Penyakit jasmani
Penyakit jasmani merupakan penyakit yang dapat menyebabkan
meningkatkan hipertensi yaitu asam urat, arterosklerosis, hiperkolesterol
dan hiperuresemi. Asam urat dapat menyebabkan peningkatan hipertensi
karena asam urat akan menyumbat aliran darah ke jantung sehingga
jantung akan bekerja lebih keras dalam memompa jantung. Dengan
demikian tekanan darah akan meningkat (Suzanne & Brenda, 2001).
E. Upaya Pencegahan
1. Cek Kesehatan secara berkala
2. Hindari Kegemukan
3. Hindari rokok dan alkohol.
4. Hindari stress
5. Olah raga teratur / Aktifitas fisik
6. Batasi pemakaian garam
7. Istirahat cukup
F. Diet Hipertensi.
1. Pengertian.
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang bertujuan untuk
membatu menurunkan takanan darah dan mempertahankan tekanan darah
menuju normal, selain itu diet hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan
factor resiko hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi kolestrol
dan Asam Urat dalam darah.
2. Tujuan.
Membantu Menghilangkan Nutrisi garam / mengurangi air dalam jaringan
tubuh dan menurunkan tekaan darah pada hipertensi.
3. Syarat- Syarat Diet.

a. Cukup energy, Protein, Mineral dan Vitamin

b. Bentuk makanan di sesuaikan dengan keadaan penyakit

c. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat ringannya Hipertensi


4. Makanan yang dianjurkan / Boleh di konsumsi :
a. Pisang

b. Sayuran Hijau kecuali daun singkong , daun melinjo dan bijinya


c. Buah- buahan kecuali buah durian
d. Yogurt dan olahan susu lainnya yang rendah lemak
e. Susu Skim
f. Oatmeal
g. Ikan

4. Makanan yang di Hindari /Dibatasi


1. Makanan yang mengandung garam, seperti makanan cepat saji, makanan
kemasan.
2. Makanan yang banyak mengandung Gula
3. Makanan Berlemak
4. Makanan dan Minuman mengandung Alkohol
5. Contoh jus Penurun Hipertensi yang mudah di buat dan di peroleh bahan –
bahan nya :
1. Jus Apel dan Seledri
1 buah apel ukuran sedang di tambah 2-3 sendok irisan seledri
2. Jus belimbing dan Timun
3- 4 iris belimbing buah di tambah 5-7 iris mentimun segar bisa di tambah
perasan jeruk nipis sesuai selera
3. Jus timun Seledri
5-7 iris mentimun segar ditambah 2-3 sendok irisan seledri.
Koesioner

I. Pengetahuan hipertensi
No. Pertanyaan B S
1. Apa yang dimaksud dengan hipertensi
2. Apa penyebab hipertensi
3. Bagaimana tanda dan gejala hipertensi
4. Bagaimana cara penanganannya ?
5. Bagaimana cara mencegah hipertensi
6. Apa saja komplikasi yang ditimbulkan
hipertensi ?
7. Apakah anda tahu bagaimana seseorang dapat
menderita hipertensi ?
8. Menghindari stress dapat mencegah
peningkatan tekanan darah ?
9. Kapan harus minum obat hipertensi ?
10 Apa yang di maksud diet hipertensi ?
11 Kenapa Harus Diet ?
12 Makanan apa yang boleh / di anjurkan?
13 Makanan apa yang harus di batasi ?
14 Bagaimana cara mencegah komplikasi ?
WASPADAI HIPERTENSI MENCEGAH HIPERTENSI : . Umur dan jenis kelamin

. Keturunan/ Riwayat keluarga


KENDALIKAN TEKANAN CERDIK
APAKAH GEJALA HIPERTENSI ?
DARAH Cek kesehatan secara berkala . Sakit kepala

Mengendalikan Hipertensi: Enyahkan asap rokok . Rasa Berat di Tengkuk

. Keletihan / mudah lelah


Gaya hidup sehat dan minum obat secara Rajin aktifitas Fisik
teratur,Pengobatan secara teratur adalah : . Telinga berdenging
. Meminum obat secara teratur sesuai Diet seimbang
. Sulit tidur
rekomendasi Dokter. Istirahat cukup . Rasa sakit di dada
. Melakukan control teratur.
Kelola stress . Penglihatan kabur
. Mulai masak sendiri makanan di rumah . Jantung berdebar _ debar
Apa yang menyebabkan Hipertensi ?
. Olahraga . mimisan
. Gaya Hidup tidak Sehat
. Jaga pikiran sampai Stress
1. Konsumsi garam berlebih
Kenapa Hipertensi Harus di cegah ?
APAKAH TEKANAN DARAH TINGGI / 2. Merokok Karena Hipertensi dapat menyebabkan :
HIPERTENSI ITU ? 3. Minum – minuman beralkohol
4. Kurang Olah Raga 1. Penyakit jantung.
Tekanan darah tinggi adalah kenaikan
tekanan darah sistolik di atas 140mmhg dan
. Kegemukan 2. Gangguan syaraf
tekanan darah diastolic lebih dari 90mmhg . Stress /Banyak pikiran 3. Gangguan otak/ Stroke
4. Kerusakan Ginjal

Anda mungkin juga menyukai