Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

Oleh:

MUHAMMAD ZIDNY RIF'AT


NIM. A2P20086

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
“HUTAMA ABDI HUSADA”
TULUNGAGUNG
2021
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI

PENGKAJIAN DATA DASAR DAN FOKUS

Pengkajian diambil tgl : 06 Juni 2020 Jam : 09.30 WIB


Tempat : Panti Sosial Tresna Werdha
Diagnosa : Hipertensi

I. IDENTITAS
1. Nama : Ny. L
2. Umur : 62 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Suku / Bangsa : Jawa/Indonesia
6. Bahasa : Jawa, Indonesia
7. Pendidikan : SMP
8. Pekerjaan :-
9. Alamat : Tulungagung

II. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN


1. Keluhan utama
a. Riwayat Masuk Panti
Dibawa oleh orang ke panti
b. Proses Masuk Panti
Karena kondisi klien menurun dan tidak ada keluarga yang menampung klien
dibawa ke panti
2. Riwayat Pekerjaan
Sebelum masuk dan setelah masuk panti klien tidak bekerja dan untuk memenuhi
kebutuhannya klien hanya mengandalkan bantuan dari dinas sosial.
3. Riwayat lingkungan hidup
Klien tinggal di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Samarinda yang
beralamat di Jalan Mayjen Sutoyo. Klien ditempatkan di wisma Tulip yang berisikan 12
orang, termasuk pengasuh dan keluarganya yang berdindingkan beton dan terdapat 6
buah kamar didalamnya dimana setiap kamar diisi oleh 2 orang lansia.

1
4. Riwayat rekreasi
Untuk mengisi waktu luang klien memilih untuk menonton TV dan mengikuti
pengajian yang dilaksanakan setiap hari kamis
5. Sumber/system pendukung
Setiap bulan klien rutin diperiksa oleh dokter, dirawat oleh perawat bila sakit, terdapat
klinik untuk mengecek kesehatan dan diasuh oleh pengasuh.
6. Status kesehatan saat ini
Dalam 4 tahun terakhir klien mengidap hipertensi. Klien mengeluh nyeri dan kaku pada
tengkuk
P : tekanan darah tinggi
Q : tertusuk-tusuk
R : leher
S:6
T : hilang timbul ± 10-15 menit
Untuk mengontrol hipertensi klien minum obat yang diberikan oleh dokter Amlodipine
Basilate 10 mg 1 x 1setiap pagi.
7. Obat-obatan dan dosis
Klien mengonsumsi Amlodipine Basilate 10 mg 1 x 1setiap pagi
8. Status imunisasi
Sewaktu kecil klien tidak diimunisasi tetanus, difteri, influenza, pneumoni dikarenakan
orang tua klien tidak tau. Klien tidak memiliki alergi obat dan makanan. Selama ini klien
mengonsumsi obat Amlodipine Basilate 10 mg 1 x 1setiap pagi untuk mengatasi
hipertensi.
Selama dipanti klien tidak pernah kontak langsung dengan penderita penyakit menular
dan lingkungan klien bebas dari penderita penyakit sistem imun.
9. Nutrisi
Klien makan tiga kali sehari dengan satu porsi nasi dan lauk pauk. Klien dapat makan
sendiri dan tidak ada kesulitan dalam menelan atau mengunyah makanan. Klien menyukai
makanan yang asinasin. Klien tidak mengalami peningkatan/ penurunan BB
10. Status kesehatan masa lalu
Klien tidak mengingat penyakit yang pernah ia idap semasa anak-anak. Selama bertahun-tahun
klien mengidap hipertensi dan asam urat. Klien tidak pernah mengalami trauma dan tidak pernah
dirawat di rumah sakit maupun dilakukan tindakan operasi.

2
III. PEMERIKSAAN FISIK

A. Kesan Umum / Keadaan Umum


Kesadaran komposmentis

B. Tanda – tanda vital


Suhu Tubuh : 36,5⁰C Nadi : 65/menit
Tekanan darah : 140/80 mmHg Respirasi : 19 x/menit
Tinggi Badan : 153 cm Berat Badan : 53 kg
C. Pemeriksaan Fisik
1. Integumen: Tekstur kulit klien mengendur dan rambut klien beruban
2. Hemapoetik: Klien tidak mengalami perdarahan/memar, anemia, pembengkakan
kelenjar limfa ataupun riwayat tranfusi darah sebelumnya
3. Kepala: Klien mengeluh pusing jika tekanan darahnya naik, tidak memiliki riwayat
trauma kepala pada masa lalu dan gatal pada kulit kepala
4. Telinga: Klien tidak mengalami perubahan pendengaran, infeksi, vertigo, maupun
tinnitus
5. Hidung: Klien tidak mengalami infeksi, alergi, mendengkur ataupun nyeri pada
sinus.
6. Mulut dan Tenggorokan : Klien tidak mengalami masalah seperti sakit
tenggorokan, serak, perubahan suara, kesulitan menelan, riwayat infeksi dan klien 2x
sehari menggosok gigi pagi dan sore hari ketika mandi.
7. Leher: Klien mengalami nyeri dan kaku pada leher apabila tekanan darah naik.
8. Payudara : Klien tidak memiliki benjolan, nyeri, bengkak, cairan yang keluar pada
putting susu maupun perubahan pada puting susu.
9. Pernafasan: Klien tidak mengalami batuk, sesak nafas, tidak ada bunyi nafas
tambahan. Klien memiliki riwayat asma sejak kecil, asmanya akan kambuh bila
kondisi dingin.
10. Kardiovaskuler: Klien tidak mengalami nyeri ddaa, sesak nafas, tidak terdengar
bunyi murmur, tidak terdapat edema, varises maupun parastesia
11. Gastrointestinal: Klien tidak mengalami nyeri dada, sesak nafas, tidak terdengar
bunyi murmur, tidak terdapat edema, varises maupun parastesia
12. Perkemihan: Klien tidak mengalami disuria, hematuria, poliura, oliguria, nokturia,
nyeri saat berkemih, batu kemih maupun infeksi
13. Genitalia: Tidak ada luka pada genitalia, tidak terdapat nyeri dan infeksi
14. Muskuloskletal: Klien tidak mengalami nyeri persendian, kekakuan, kelemahan,
otot, kram, dan masalah cara berjalan. Klien mengikuti senam 1x minggu
15. Persyarafan: Klien memiliki masalah memori jangka panjang saat ditanya ditanya
dengan SPMSQ interprestasi hasil klien mengalami kerusakan intelektual sedang
3
dengan skor 6 salah dimana klien tidak bisa menjawab pertanyaan berkaitan dengan
masa lampau
16. Endokrin: Pada pemeriksaan endokrin tidak terjadi perubahan pigmentasi kulit,
rambut beruban, tidak mengalami polifagi, poliuri, polidipsi.

IV. Pengkajian Status Fungsional


Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandiri Skor
Bantuan Yang
Didapat
1 Makan 5 10 10
2 Berpindah dari kursi roda ke tempat tidur, atau sebaliknya 5-10 15 15
3 Personal toilet (cuci muka, menyisir rambut, gosok gigi) 0 5 5
4 Keluar masuk toilet (mencuci pakaian, menyeka tubuh, 5 10 10
menyiram)
5 Mandi 0 5 15
6 Berjalan di permukaan datar (jika tidak bisa, dengan kursi 0 5 5
roda )
7 Naik turun tangga 5 10 10
8 Mengenakan pakaian 5 10 10
9 Kontrol bowel (BAB) 5 10 10
10 Kontrol Bladder (BAK) 5 10 10
Jumlah : 90
Interpretasi : Ny. L mandiri
Jika skore kurang dari 60 : memerlukan bantuan pada beberapa aktifitas
Jika skore > 60 - < 90 : memerlukan bantuan minimal/ ringan
Jika skore 90 : mandiri

V. Pengkajian status mental


Dengan menggunakan SPMSQ (short portable mental status quesioner).
Ajukan beberapa pertanyaan pada daftar dibawah ini :

Benar Salah Nomo Pertanyaan


r
√ 1 Tanggal berapa hari ini ?
√ 2 Hari apa sekarang ?
√ 3 Apa nama tempat ini ?
√ 4 Dimana alamat anda ?
√ 5 Berapa umur anda ?
√ 6 Kapan anda lahir ?
√ 7 Siapa presiden Indonesia ?
4
√ 8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
√ 9 Siapa nama ibu anda ?
√ 10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap
angka baru, secara menurun
JUMLAH
Interpretasi :
Salah 0 — 3 : Fungsi intelektual utuh
Salah 4 — 5 : Fungsi intelektual kerusakan ringan
Salah 6 — 8 : Fungsi intelektual kerusakan sedang
Salah 9 — 10 : Fungsi intelektual kerusakan berat
Kesimpulan : Ny. L fungsi intelektualnya mengalami kerusakan sedang

VI. Riwayat Psikososial


Selama interaksi klien menunjukkan sikap kooperatif dan prilaku baik sesama teman wisma dan
sekitar
VII. Riwayat Spiritual
Klien mengatakan sering mengikuti pengajian di masjid

5
DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny. L


Umur : 62 th

DIAGNOSA
TANGGAL
NO ANALISIS DATA KEPERAWATAN
MUNCUL
(Kode SDKI)
1 06/06/20 DS: Ketidakseimbangan
a. Klien mengatakan memiliki riwayat neurotransmitter
tekanan darah tinggi ↓
b. Klien mengatakan lehernya sering nyeri Nyeri kronis
dan kaku (D.0078)
c. P : tekanan darah tinggi
Q : tertusuk-tusuk
R : leher
T : hilang timbul ± 10-15 menit
DO :
a. Klien terlihat beberapa kali memijit
tengkuknya
b. Skala nyeri 6
c. TD : 140/100 mmHg
N : 65 x/i
RR : 19 x/i
T :36, 5o
2 06/06/20 DS : Proses Penuaan
a. Klien mengatakan lupa tanggal hari ini ↓
b. Klien lupa nama tempat ini Gangguan memori
c. Klien lupa nama alamat panti (D.0062)
d. Klien mengatakan lupa tahun lahir
e. Klien mengatakan lupa presiden sebelum
pak Jokowi
f. Klien salah dalam berhitung
DO :
a. Pengkajian tingkat kerusakan intelektual
dengan menggunakan SPMSQ
jumlahsalahnya adalah 6 yang berarti
keruskaan intelektual sedang
6
3 06/06/20 DS : Kurang terpapar informasi
a. Klien mengatakan ia tak pernah diberi ↓
Pendidikan kesehatan mengenai tekanan Defisit pengetahuan
darah tinggi (D.0111
b. Klien mengatakan mengapa ia bisa
terkena tekanan
c. Klien mengatakan mengapa ia tidak
boleh makan asinasin
DO :
a. Klien mengonsumsi ikan asin

7
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny. L


Umur : 62 th

N DIAGNOSA RASIONA
TUJUAN dan KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN
O KEPERAWATAN L
1 Nyeri kronis NOC NIC
(D.0078) Comfort level Pain management
Pain control 1. Kaji TTV
Pain level 2. Lakukan pengkajian nyeri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5 x 24 secara komprehensif
jam diharapkan nyeri berkurang. Dengan kriteria hasil : 3. Observasi reaksi non verbal
1. Melaporkan nyeri berkurang klien
2. Skala nyeri berkurang menjadi 2 4. Ajarkan teknik non
3. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri farmakologi untuk
berkurang mengurangi nyeri (Teknik
relaksasi otot progresif)
5. Kolaborasi dokter untuk
pemberian obat. (k/p)
2 Gangguan memori NOC NIC :
(D.0062) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x 24 1. Kaji derajat gangguan
jam diharapkan gangguan memori tidak bertambah buruk, memori, seperti perubahan
dengan kriteria hasil : orientasi terhadap orang,
1. Klien mampu mengenali orang-orang terdekatnya waktu, dan tempat

8
2. Klien mampu mengingat nama panti dan alamatnya 2. Pertahankan lingkungan yang
3. Klien mampu mengenali waktu menyenangkan dan tenang
3. Ajarkan klien dalam
mengingat tempat dan orang
dengan kata-kata pendek dan
sederhana
3 Defisit pengetahuan NOC: NIC :
(D.0111) Knowledge : disease process Teaching : disease process
Knowledge : health behavior 1. Jelaskan patofisiologi dari
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 20 penyakit dan bagaimana hal
menit diharapkan deficit pengetahuan teratasi dengan ini berhubungan dengan
kriteria hasil : anatomi dan fisiologi
1. Pasien menyatakan pemahaman tentang penyakit, 2. Gambarkan tanda dan gejala
paragnosis dan program pengobatan yang biasa muncul pada
2. Pasien mampu menjelaskan kembali apa yang telah penyakit
dijelaskan perawat 3. Identifikasi kemungkinan
penyebab
4. Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi
5. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
TINDAKAN KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien : Ny. Y Umur : 62 th Kasus Hipertensi Lansia

9
TANGGAL
N IMPLEMENTASI EVALUASI
/
O
JAM
1 06/06/20 DX 1 DX 1
1. Mengukur TD, N, RR, T S:
Hasil: Klien mengatakan lebih enak setelah melakukan Teknik relaksasi
TD : 140/100 mmHg P : tekanan darah tinggi
N : 65 x/menit Q : tertusuk-tusuk
RR : 19x/ menit R : leher
T : 36,5 T : hilang timbul
2. Menanyakan nyeri secara O:
menyeluruh TD : 140/100 mmHg
Hasil: N : 65 x/mgg
P : tekanan darah tinggi RR : 19x/mgg
Q : tertekan benda berat T : 36,5
R : leher S:5
S:6 Klien terlihat meringis
T : hilang timbul Klien terlihat beberapa kali memegang tengkuknya
3. Melihat reaksi non verbal klien A : masalah teratasi sebagian
Hasil: Klien terlihat meringis P : lanjutkan intervensi
4. Mengajarkan teknik relaksasi otot 1. Kaji TTV
progresif 2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif

10
Hasil: Klien dapat melakukan 3. Observasi reaksi non verbal klien
teknik relaksasi otot progresif 4. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
DX 2 (teknik relaksasi otot progresif)
5. Menilai derajat gangguan memori 5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat. (k/p)
orang, waktu, tempat
Hasil: Orientasi terhadap tempat, DX 2
waktu orang baik S:
6. Mempertahankan lingkungan yang Klien mengatakan Panti Sosial Tresna Werdha
aman dan nyaman O:
Hasil: Lingkungann menyenangkan Lingkungan nyaman dan tenang
dan tenang Klien dapat mengingat nama tempat setelah beberapa kali belajar
7. Mengajarkan klien untuk mengingat mengingat
nama panti A: Masalah teratasi sebagian
Hasil: Klien belajar mengingat P : Lanjutkan intervensi
nama panti 1. Kaji derajat gangguan memori, seperti perubahan orientasi
terhadap orang, waktu, dan tempat
2. Pertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang
3. Ajarkan klien dalam mengingat tempat dan orang dengan
kata-kata pendek dan sederhana
2 07/06/20 DX 1 DX1
1. Mengukur TD, N, RR, T S:
Hasil: Klien mengatakan nyeri pada leher berkurang
TD : 140/90 mmHg P : tekanan darah tinggi

11
N : 68 x/mgg Q : tertusuk-tusuk
RR : 19x/mgg R : leher
T : 36,7 T : hilang timbul
2. Menanyakan nyeri secara O :
menyeluruh TD : 140/90 mmHg
Hasil: N : 68 x/mgg
P : tekanan darah tinggi RR : 19x/mgg
Q : tertusuk-tusuk T : 36,5
R : leher S:5
S:5 Klien terlihat meringis
T : hilang timbul Klien terlihat beberapa kali memegang tengkuknya
3. Melihat reaksi non verbal klien A : masalah teratasi sebagian
Hasil: Klien terlihat meringis P : lanjutkan intervensi
4. Mengajarkan teknik non 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
farmakologi Teknik relaksasi otot 2. Observasi reaksi non verbal klien
progresif 3. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
Hasil: Klien dapat melakukan (teknik relaksasi otot progresif)
teknik relaksasi otot progresif 4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat. (k/p)
DX 2
5. Menilai derajat gangguan memori DX2
orang, waktu, tempat S:
Hasil: Orientasi terhadap orang, Klien mengatakan Pantri Sosial berada di Jl. Wahidin sudiro

12
waktu tempat baik husodo
6. Mempertahankan lingkungan yang O :
aman dan nyaman Lingkungan nyaman dan tenang
Hasil: Lingkungan menyenangkan Klien dapat mengingat nama dan alamat setelah beberapa kali
dan nyaman belaja
7. Mengajarkan klien untuk mengingat A : masalah teratasi sebagian
alamat panti P : lanjutkan intervensi
Hasil: Klien dapat mengingat 1. Kaji derajat gangguan memori, seperti perubahan orientasi
alamatnya terhadap orang, waktu, dan tempat
2. Pertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang
3. Ajarkan klien dalam mengingat tempat dan orang dengan
kata-kata pendek dan sederhana
3 08/06/20 DX 1 DX1
1. Mengukur TD, N, RR, T S:
Hasil: Klien mengatakan nyeri pada leher berkurang
TD : 130/80 mmHg P : tekanan darah tinggi
N : 61 x/mgg Q : tertusuk-tusuk
RR : 17x/mgg R : leher
T : 36,9 T : hilang timbul
2. Menanyakan nyeri secara O :
menyeluruh TD : 130/80 mmHg
Hasil: N : 61 x/mgg
P : tekanan darah tinggi RR : 17x/mgg

13
Q : tertusuk-tusuk T : 36,9
R : leher S:3
S:5 Klien terlihat nyaman
T : hilang timbul A : masalah teratasi sebagian
3. Melihat reaksi non verbal klien P : lanjutkan intervensi
Hasil: Klien terlihat meringis 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
4. Mengajarkan teknik non 2. Observasi reaksi non verbal klien
farmakologi Teknik relaksasi otot 3. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
progresif (teknik relaksasi otot progresif)
Hasil: Klien dapat melakukan 4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat. (k/p)
teknik relaksasi otot progresif
DX 2 DX2
5. Menilai derajat gangguan memori S :
orang, waktu, tempat Klien mengatakan Anggun, Desi, Febri, Amel
Hasil: Orientasi terhadap orang, O :
waktu tempat baik Lingkungan nyaman dan tenang
6. Mempertahankan lingkungan yang Klien dapat mengingat nama setelah beberapa kali belajar
aman dan nyaman A : masalah teratasi sebagian
Hasil: Lingkungan menyenangkan P : lanjutkan intervensi
dan tenang 4. Kaji derajat gangguan memori, seperti perubahan orientasi
7. Mengajarkan klien untuk mengingat terhadap orang, waktu, dan tempat
beberapa kata 5. Pertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang

14
Hasil: Klien dapat mengingat kata- 6. Ajarkan klien dalam mengingat tempat dan orang dengan
kata yang diajarkan kata-kata pendek dan sederhana
4 09/06/20 DX 1 DX1
1. Mengukur TD, N, RR, T S:
Hasil: Klien mengatakan nyeri pada leher berkurang
TD : 130/80 mmHg P : tekanan darah tinggi
N : 70 x/mgg Q : tertusuk-tusuk
RR : 19/mgg R : leher
T : 36,5 T : hilang timbul
2. Menanyakan nyeri secara O :
menyeluruh TD : 130/80 mmHg
Hasil: N : 70 x/mgg
P : tekanan darah tinggi RR : 19/mgg
Q : tertusuk-tusuk T : 36,5
R : leher S:3
S:4 Klien terlihat nyaman
T : hilang timbul A : masalah teratasi sebagian
3. Melihat reaksi non verbal klien P : lanjutkan intervensi
Hasil: Klien terlihat meringis 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
4. Mengajarkan teknik non 2. Observasi reaksi non verbal klien
farmakologi Teknik relaksasi otot 3. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
progresif (teknik relaksasi otot progresif)
Hasil: Klien dapat melakukan 4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat. (k/p)

15
teknik relaksasi otot progresif
DX 2 DX2
5. Menilai derajat gangguan memori S :
orang, waktu, tempat Klien Klien mengatakan hipertensi adalah tekanan darah tinggi
Hasil: Orientasi terhadap orang, O :
waktu tempat baik Lingkungan nyaman dan tenang
6. Mempertahankan lingkungan yang Klien dapat mengingat nama setelah beberapa kali belajar
aman dan nyaman A : masalah teratasi sebagian
Hasil: Lingkungan menyenangkan P : lanjutkan intervensi
dan tenang 7. Kaji derajat gangguan memori, seperti perubahan orientasi
7. Mengajarkan klien untuk mengingat terhadap orang, waktu, dan tempat
beberapa kata 8. Pertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang
Hasil: Klien dapat mengingat kata- 9. Ajarkan klien dalam mengingat tempat dan orang dengan
kata yang diajarkan kata-kata pendek dan sederhana
5 10/06/20 DX 3 DX 3
1. Menjelaskan patofisiologi dari S :
penyakit dan bagaimana hal ini Klien mengatakan memahami proses penyakit
berhubungan dengan anatomi dan Klien mengatakan paham mengenai tanda dan gejala penyakit
fisiologi Klien mengatakan paham mengenai kondisinya
Hasil: Klien memahami proses O :
penyakit Klien mengangguk
2. Menjelaskan tanda dan gejala yang A: masalah teratasi
biasa muncul pada penyakit P: Pertahankan Intervensi

16
Hasil: Klien paham mengenai tanda 1. Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimanahal ini
dan gejala penyakit berhubungan dengan anatomi dan fisiologi
3. Menilai kemungkinan penyebab 2. Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada
Hasil: Klien paham yang menjadi penyakit
penyebab penyakit 3. Identifikasi kemungkinan penyebab
4. Menyediakan informasi pada pasien 4. Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi
tentang kondisi 5. Diskusikan pilihan terapi atau penanganan
Hasil: Klien paham mengenai
kondisinya DX1
DX 1 S:
5. Mengukur TD, N, RR, T Klien mengatakan nyeri pada leher berkurang
Hasil: P : tekanan darah tinggi
TD : 130/90 mmHg Q : tertusuk-tusuk
N : 70 x/mgg R : leher
RR : 20/mgg T : hilang timbul
T : 36,5 O:
6. Menanyakan nyeri secara TD : 130/90 mmHg
menyeluruh N : 71 x/mgg
Hasil: RR : 20/mgg
P : tekanan darah tinggi T : 36,6
Q : tertusuk-tusuk S:3
R : leher Klien terlihat nyaman

17
S:3 A : masalah teratasi sebagian
T : hilang timbul P : lanjutkan intervensi
7. Melihat reaksi non verbal klien 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
Hasil: Klien terlihat nyaman 2. Observasi reaksi non verbal klien
8. Mengajarkan teknik non 3. Ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi nyeri
farmakologi Teknik relaksasi otot (teknik relaksasi otot progresif)
progresif 4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat. (k/p)
Hasil: Klien dapat melakukan
teknik relaksasi otot progresif DX2
DX 2 S:
9. Menilai derajat gangguan memori Klien mengatakan batasi konsumsi garam
orang, waktu, tempat O:
Hasil: Orientasi terhadap orang, Lingkungan nyaman dan tenang
waktu tempat baik Klien dapat mengingat nama setelah beberapa kali belajar
10. Mempertahankan lingkungan yang A : masalah teratasi sebagian
aman dan nyaman P : lanjutkan intervensi
Hasil: Lingkungan menyenangkan 1. Kaji derajat gangguan memori, seperti perubahan orientasi
dan tenang terhadap orang, waktu, dan tempat
11. Mengajarkan klien untuk mengingat 2. Pertahankan lingkungan yang menyenangkan dan tenang
nama pengurus pantai 3. Ajarkan klien dalam mengingat tempat dan orang dengan
Hasil: Klien dapat mengingat nama kata-kata pendek dan sederhana
pengurus panti

18
19

Anda mungkin juga menyukai