Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Untuk mengeksplorasi potensi pemanfaatan limbah kulit jeruk nipis sebagai bahan
baku alami dalam pembuatan shampo yang efektif dalam menghilangkan ketombe.

Ketombe adalah kondisi kulit kepala yang ditandai dengan pengelupasan kulit yang
berlebihan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi jamur,
kulit kepala yang kering, produksi minyak berlebih di kulit kepala, atau reaksi alergi
terhadap bahan kimia dalam produk perawatan rambut.

Saat ini, masyarakat membutuhkan kosmetik yang berbahan alami dan tidak
berbahaya bagi kesehatan. Berdasarkan hasil wawancara dengan 35 Orang dari
berbagai kalangan masyarakat Di Yogyakarta, seperti pelajar, mahasiswa, karyawan,
dan ibu rumah tangga, mereka Membutuhkan shampo anti ketombe yang aman dan
alami, dengan harga yang terjangkau. Mereka lebih percaya dengan Shampo herbal
dari pada shampo yang berbahan kimia. Di sisi lain, permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat adalah banyaknya limbah, salah satunya kulit Jeruk nipis. Limbah kulit
jeruk nipis banyak ditemukan di berbagai tempat, Seperti kedai jus dan warung
makan. Jeruk nipis secara kimia memiliki unsur-unsur senyawa yang dapat
menggantikan fungsi

Senyawa yang dapat menggantikan fungsi obat kimiawi untuk mengatasi ketombe
limonen, linanin asetat, asani sitrat, minyak asitri, belerang (sulfur), posfor dan
vitamin C. Kulit jeruk nipis pun dapat dimanfaatkan karena kandungan asam sitratnya
yang mampu menghilangkan ketombe

Dalam KTI ini, penelitian akan dilakukan untuk mengevaluasi potensi limbah kulit
jeruk nipis sebagai bahan baku dalam pembuatan shampo yang efektif dalam
menghilangkan ketombe. Penelitian ini akan melibatkan pengumpulan limbah kulit
jeruk nipis, ekstraksi senyawa aktifnya, formulasi shampo yang tepat, dan pengujian
efektivitasnya dalam menghilangkan ketombe.
Diharapkan bahwa hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan produk perawatan rambut yang alami, ramah lingkungan, dan efektif
dalam mengatasi masalah ketombe. Selain itu, pemanfaatan limbah kulit jeruk nipis
juga dapat membantu mengurangi limbah organik yang dihasilkan oleh industri
pengolahan jeruk nipis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini
sebagai berikut:

1.2.1 Apakah limbah kulit jeruk nipis efektif menghilangkan ketombe?

1.2.2 Bagaimana proses pembuatan shampo dari limbah kulit jeruk nipis
dilakukan?
1.2.3 Apakah shampo yang dihasilkan mampu menghilangkan ketombe
dengan efektif?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
sebagai berikut :

1. 1.3.1 Mengembangkan proses ekstraksi zat aktif dari limbah kulit jeruk nipis
dan merancang formula yang tepat untuk pembuatan shampo.
1.3.2 Menilai dampak positif pemanfaatan limbah kulit jeruk nipis terhadap
lingkungan dan aspek ekonomi, seperti pengurangan limbah dan potensi
penghematan biaya.
1.3.3 Menganalisis kandungan kimia dalam limbah kulit jeruk nipis untuk
mengidentifikasi zat-zat yang memiliki potensi sebagai agen penghilang
ketombe.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dalam karya tulis ini sebagai berikut:

1.4.1 Shampo yang dihasilkan dari limbah kulit jeruk nipis dapat menjadi
alternatif inovatif untuk produk perawatan rambut yang lebih ramah
lingkungan. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya
penggunaan sumber saya secara berkelanjutan.
1.4.2 Pemanfaatan limbah sebagai bahan baku dapat membantu mengurangi
biaya produksi karena limbah seringkali tersedia secara murah atau
bahkan gratis. Ini dapat menjadi faktor ekonomis yang menguntungkan.
1.4.3 Dengan memanfaatkan limbah kulit jeruk nipis sebagai bahan baku,
penelitian ini dapat membantu mengurangi jumlah limbah organik yang
masuk ke lingkungan. Ini berkontribusi pada upaya pelestarian
lingkungan dan pengelolaan limbah

Anda mungkin juga menyukai