PROFESI KEPENDIDIKAN
(Drs. Perdy Karuru, M.Pd,
Drs. Daud Kuddi Tangkeallo, M.Pd. 2017)
Puji Syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan karunia
nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “CRITICAL BOOK REPORT” dengan tepat
waktu. Critical Book Report ini kami buat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Profesi Kependidikan. Kami menyadari Critical Book Report yang kami buat masih
banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon untuk kritikan dan saran
yang membangun agar menjadi lebih baik untuk kedepannya.
Dalam menyelesaikan penulisan Critical Book Report ini kami berterima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga critcal Book Report ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.
(Penulis)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................... iii
BAB I................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN............................................................................................................................................... 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR.................................................................................................. 1
1.2 Tujuan CBR............................................................................................................................................ 1
1.3 Manfaat CBR.......................................................................................................................................... 1
1.4 Identitas Buku................................................................................................................................ 1
BAB II.................................................................................................................................................................. 2
RINGKASAN ISI BUKU.................................................................................................................................... 2
BAB I PROFESI KEGURUAN..................................................................................................................... 2
1.1 Pengertian dan Syarat Profesi..............................................................................................2
1.2 Kode Etik Profesi Keguruan..................................................................................................3
1.3 Pengembangan Profesi Keguruan.......................................................................................4
1.4 Tujuan Pengembangan Profesi Keguruan.......................................................................4
2.2 Fungsi dan Tujuan Supervisi..................................................................................................... 5
2.3 Teknik Supervisi Pendidikan..................................................................................................... 6
2.4 Prosedur Supervisi Pembelajaran/Pelayanan Profesional Guru..................................7
BAB III PERAN PROFESI GURU DI BIDANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING..........8
3.1 Pengertian Layanan Bimbingan Dan Konseling...................................................................8
3.2 Fungsi dan Tujuan Layanan Bimbingan Konseling.............................................................8
3.3 Landasan Bimbingan Konseling................................................................................................ 9
3.4 Peran Guru Dalam Layanan Bimbingan Dan Konseling..................................................11
BAB III.............................................................................................................................................................. 12
PEMBAHASAN................................................................................................................................................ 12
3.1 Pembahasan Isi Buku...................................................................................................................... 12
3.2 Kelebihan dan Keterangan Buku................................................................................................ 13
BAB IV.............................................................................................................................................................. 15
PENUTUP......................................................................................................................................................... 15
4.1 Kesimpulan......................................................................................................................................... 15
4.2 Saran..................................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................................... 16
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR
Critical Book Report sangat penting bagi mahasiswa/i , karena kita di tuntut
untuk berfikir kritis, menganalisis dan meringkas satu buku dengan buku lainnya.
Kita dapat memberi kritik dan nilai pada buku yang di analisis. Dengan begitu akan
memudahkan para pembaca untuk memilih sebuah buku, karena terkadang
pembaca bingung memilih antara satu dengan lainnya mana kah yang lebih baik.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini bertujuan untuk
memudahkan pembaca dalam memilih buku referensi. Selain dapat mengkritik
buku, diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu buku karena sudah
memahami bagaimana kriteria buku yang baik dan benar serta langkah-langkah
dalam penulisan buku.
1
BAB II
Profesi adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu "Profess", yang dalam
bahasa Yunani adalah "Еnayуɛλia", artinya: "Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen". Sedangkan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 1996:789) bahwa profesi adalah bidang pekerjaan
yang dilandasi oleh pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dsb) tertentu.
Sedangkan Websters New Wold Dictionery (dalam Oteng: 1983) menyebutkan bahwa
profesi sebagai suatu pekerjaan yang meminta pendidikan tinggi dalam liberaltas atau
sains, dan biasanya meliputi pekerjaan mental, bukan pekerjaan manual atau pekerjaan
kasar, seperti mengajar, keinsinyuran, mengarang dan seterusnya.
Menurut Schein, E.H (1962) profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan
yang membangun suatu set norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya di
masyarakat. Sedangkan Sanusi at.al menjelaskan bahwa profesi adalah suatu jabatan
atau pekerjaan yang menuntut keahlian (experties) dari para anggotanya. Artinya ia
tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang yang tidak dilatih dan tidak disiapkan secara
khusus untuk melakukan pekerjaan itu.
"profesionalisme" adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk
komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionalnya. Seorang guru yang memiliki profesionalisme
yang tinggi akan tercermin dalam sikap mental serta komitmenya terhadap perwujudan
2
peningkatan kualitas profesional melalui berbagai arah dan strategi. "Profesionalitas"
adalah suatu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap
profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki untuk dapat
melakukan tugas-tugasnya. Dengan demikian, sebut an profesionalitas lebih
menggambarkan suatu "keadaan" derajat keprofesian seseorang dilihat dari sikap,
pengetahuan, dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Dalam hal
ini guru diharapkan memiliki profesionalitas keguruan yang memadai sehingga mampu
melaksanakan tugasnya secara efektif.
Kode etik adalah norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu
sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja. Kode
etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan
tugas dan dalam kehidupan sehari-hari sesuai jabatan. Berikut kode etik profesi guru di
Indonesia.
3
proses belajar mengajar.
4
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan tanggung jawab bersama terhadap
pendidikan.
5
Pengertian supervisi pendidikan pada umumnya mengacu kepada usaha
perbaikan pembelajaran. Akan tetapi nampaknya masih banyak keragaman pendapat
dalam menafsirkan istilah tersebut. Untuk menumbuhkan suatu kerangka acuan
mengenai pengertian supervisi, ada baiknya kita mengkaji kembali beberapa pendapat
para ahli.
a) Menyelenggarakan inspeksi
6
menemukan masalah-masalah, kekurangan-kekurangan, baik pada guru,
peserta didik, perlengkapan, kurikulum, tujuan pendidikan, metode
mengajar, maupun perangkat lain di sekitar keadaan proses belajar
mengajar. Sebagai fungsi supervisi, inspeksi harus bersumber pada data
yang aktual dan tidak pada informasi yang sudah kadaluwarsa.
1) Kunjungan Kelas
7
2) Pertemuan Pribadi
Rapat dewan guru merupakan pertemuan antar semua guru dan kepala
sekolah yang membicarakan berbagai hal yang menyangkut penyelenggaraan
pendidikan dan proses pembelajaran.
8
BAB III PERAN PROFESI GURU DI BIDANG LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
3.1 Pengertian Layanan Bimbingan Dan Konseling
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal,
dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan
dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No.
025/D/1995). Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik
dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal,
pengembangan perilaku yang efektif, pengembangan lingkungan, dan peningkatan
fungsi atau manfaat individu dalam lingkungannya. Semua perubahan perilaku tersebut
merupakan proses perkembangan individu, yakni proses interaksi antara individu
dengan lingkungan melalui interaksi yang sehat dan produktif.
9
f) Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala
Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program
pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan
kebutuhan konseli.
g) Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu
konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara
dinamis dan konstruktif.
h) Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir, berperasaan dan
bertindak (berkehendak).
i) Fungsi Fasilitasi, memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang
seluruh aspek dalam diri konseli.
j) Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu
konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang
telah tercipta dalam dirinya.
B. Tujuan Layanan Bimbingan Konseling
Tujuan pelayanan bimbingan ialah agar konseli dapat: (1) merencanakan
kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa
yang akan datang; (2) mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang
dimilikinya seoptimal mungkin; (3) menyesuaikan diri dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan
kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan
pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
1
dan konseling itu
1
sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien).
Selanjutnya, di bawah ini akan dideskripsikan dari masing-masing landasan bimbingan
dan konseling tersebut :
1. Landasan Filosofis
2. Landasan Psikologis
3. Landasan Sosial-Budaya
1
yang dituangkan dalam bentuk laporan penelitian, buku teks dan tulisan-tulisan
ilmiah lainnya. Sejak awal dicetuskannya gerakan bimbingan, layanan bimbingan
dan konseling telah menekankan pentingnya logika, pemikiran, pertimbangan
dan pengolahan lingkungan secara ilmiah (McDaniel dalam Prayitno, 2003).
Bimbingan dan konseling merupakan ilmu yang bersifat "multireferensial".
Berkenaan peran guru kelas dan guru mata pelajaran dalam bimbingan
dan konseling, Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran
dalam melakukan pendekatan kepada peserta didik harus manusiawi-religius,
bersahabat, ramah, mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan
menghargai tanpa syarat. Prayitno dkk (2004) memerinci peran, tugas dan
tanggung jawab guru kelas dan guru mata pelajaran dalam bimbingan dan
konseling sebagai berikut:
1
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pembahasan Isi Buku
1
dapat melaksanakan
1
tugasnya secara efektif dan efisien. Menurut Alfonso (1981), Neagley dan Evans
(1980), serta Marks Stroops (1978) yang dikutip oleh Djam"an Satori,
melukiskan hubungan supervisi, proses pembelajaran dan hasil belajar.
Berdasarkan kedua pendapat diatas, Supervisi Pendidikan adalah suatu
proses bimbingan yang bertujuan untuk membantu pengembangan professional
guru/calon guru, khususnya dalam penampilan mengajar, berdasarkan observasi
dan analisis data secara teliti dan objektif sebagai pegangan untuk perubahan
tingkah laku mengajar tersebut.
c) Pembahasan BAB III Peran Profesi Guru Di Bidang Layanan Bimbingan Dan
Konseling
Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik,
baik perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang
berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995). Bimbingan dan konseling merupakan
upaya proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat
perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku yang efektif,
pengembangan lingkungan, dan peningkatan fungsi atau manfaat individu dalam
lingkungannya.
1
3) Dari aspek isi buku, buku ini menyajikan informasi yang cukup luas ditambah
lagi banyak pendapat-pendapat dari para ahli yang membantu pembaca
semankin memahami materi.
4) Dari aspek tata bahasa, buku ini cukup bagus karena menggunakan bahasa
Indonesia yang mudah dipahami pembaca. Akan tetapi pada isi buku terdapat
istilah-istilah yang sulit dipahami, sehingga mempersulit pembaca untuk
memahaminya, sehingga pembaca harus mencari arti kata tersebut untuk
memahaminya.
1
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Kita seharusnya mahasiswa calon guru sudah seharusnya mempersiapkan
keprofesionalan kinerja dari sekarang agar kelak kita dapat menjadi guru dengan
profesinalisme yang tinggi. Pemahaman akan kinerja yang baik dapat menjadi satu
langkah awal dalam mencapai profesionalisme karena dalam bekerja pada profesi
tertentu kita harus membulatkan tekad dan pikiran, jangan tanggung-tanggung. Sekali
kita terjun pada sebuah profesi maka kita harus menaruh hati dan pikiran kita guna
mencapai tujuan yang semaksimal mungkin. Jadi, marilah kita berupaya menjadi
individu yang memiliki profesionalisme dalam profesi kita.
1
DAFTAR PUSTAKA