Anda di halaman 1dari 22

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................i
DAFTAR TABEL........................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN...........................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................................................5
1.4 Luaran Penelitian...............................................................................................5
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................5
2.1 Penelitian Terdahulu..........................................................................................5
2.2 Kabidaran Janar Bakapur...................................................................................6
2.2.1 Pengertian Kabidaraan Janar Bakapur...............................................................6
2.2.2 Faktor-faktor .....................................................................................................6
2.2.3 Kebudayaan Bapidara di Desa Pulau Kijang....................................................7
2.2.4 Daun Bidara.......................................................................................................7
BAB 3. METODE RISET.............................................................................................7
3.1 Lokasi Riset.......................................................................................................7
3.2 Desain Riset.......................................................................................................7
3.3 Tahapan Riset.....................................................................................................8
3.4 Objek Riset.........................................................................................................8
3.5 Teknik Pengumpulan Data.................................................................................8
3.6 Teknik Analisis Data Uji Keabsahan Data........................................................8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN............................................................9
4.1 Anggaran Biaya.................................................................................................9
4.2 Jadwal kegiatan................................................................................................10
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Program...........................................................................10
Lampiran 1.Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping...........................12
Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan.................................................................19
Lampiran 3. Susunan Tim Pengusul dan Pembagian Tugas.......................................21
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pengusul...................................................22

i
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1….............................................................................................................9
Tabel 4.2…............................................................................................................10

ii
3

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap daerah memiliki kebudayaan-kebudayaan tersendiri yang
menjadi suatu ciri khas dari daerah tersebut, banyak dari kebudayaan
yang ada di masyarakat menjadi tolak ukur dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan
budaya yang beraneka ragam, kebudayaan tersebut berasal dari
daerah- daerah yang ada dan menjadi satu kesatuan. Salah satu unsur
kebudayaan daerah yang bersifat universal dan diwarisi secara turun-
temurun oleh masyarakat adalah pengetahuan tentang pengobatan
tradisional. Pengobatan tradisional merupakan bagian yang integral
dari kebudayaan karena mengandung konsep tentang kondisi sakit
dan cara pengobatannya (Martini,2022)
Suatu budaya memiliki ciri khas tersendiri yang
membedakannya dengan budaya lainnya, ciri khas itu dinamakan
kearifan lokal. Kearifan lokal biasanya diwariskan secara turun
temurun melalui cerita dari mulut ke mulut. Seperti halnya dengan
tradisi Kabidaraan Janar Bakapur dalam Masyarakat Banjar yang
mendiami desa Pulau Kijang kecamatan Reteh kabupaten Indragiri
Hilir.Tradisi ini kemudian terus berkembang di daerah Indragiri Hilir,
sehingga tidak hanya suku banjar saja yang menggunakan cara
bapidara tetapi suku asli yakni suku melayu juga menggunakan cara
tersebut saat anak mereka demam.
Kapidaraan merupakan salah satu jenis penyakit yang tidak
dapat dideteksi oleh dokter namun dapat disembuhkan dengan
metode bapidara (Rohayati, 2022). Kapidaraan adalah demam yang
disebabkan oleh pengaruh kesaktian atau hal gaib yang umumnya
menyerang anak-anak dan balita namun juga menyerang orang
dewasa. Ciri-ciri orang yang mengidap Kapidaraan adalah suhu
tubuhnya panas namun daun telinga, telapak tangan dan telapak
kakinya dingin. (Anggeriyane, 2022). Hal ini jika ditinjau dalam hal
medis, ciri-ciri tersebut merujuk ke ciri-ciri demam tifoid (Nafiah,
2018). Bapidara dilakukan dengan mengoleskan kapur sirih dan
kunyit pada beberapa bagian tubuh, lalu ditempelkan daun bidara
yang ditumbuk serta membacakan ayat suci Al-Qur'an (Rico et al.,
2024)
Didalam kunyit dan kapur sirih memiliki kandungan dan
manfaat yang dimana kunyit memiliki kandungan kurkumin, minyak
atsiri, dan protein yang bermanfaat sebagai antiinflamasi,
antioksidan, antibakteri, antifungi, dan antivirus. Kapur sirih
memililiki kandungan kalsium hidroksida yang memiliki manfaat
sebagai antiseptik, desinfektan, dan astringen (Lestari et al., 2023)
4

Daun bidara mengandung etanol yang memberikan efek dingin


ketika ditempelkan pada kulit (Rohayati, 2022). Manfaat pembacaan
ayat kepada orang yang sakit memberikan manfaat meningkatkan
relaksasi, meningkatkan produksi endorfin di otak, menjaga suasana
hati dan fikiran, serta dapat menghilangkan stress dan kecemasan.
Ayat Al-Quran dibacakan dalam tradisi Bapidara sebagai doa untuk
memohon kesembuhan kepada Allah SWT (Lestari et al., 2023)
Tradisi Kabidaraan Janar Bakapur ini telah dipraktekkan dalam
kehidupan masyarakat suku Banjar dan melayu yang ada di
Kabupaten inhil. Banyak di antara anggota masyarakat sering berobat
Kabidaraan Janar Bakapur antara lain tatkala jatuh sakit, keteguran
makhluk halus, demam panas, demam menggigil dan terjatuh.
Berobat dengan cara mendatangi “dukun” Kabidaraan Janar Bakapur
ini bahkan kadang- kadang lebih diutamakan oleh masyarakat Desa
Pulau Kijang Kecamatan Reteh daripada berobat ke rumah sakit.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, berikut adalah
rumusan masalah penelitian tentang Tradisi Kabidaraan Janar Bakapur :
1. Bagaimana makna dan nilai budaya yang terkandung dalam Tradisi
Kabidaraan Janar Bakapur di Desa Pulau Kijang?
2. Bagaimana tradisi ini mencerminkan keyakinan masyarakat
terhadap kekuatan gaib dan pengaruhnya terhadap kesehatan
manusia?
3. Bagaimana fungsi sosial Tradisi Kabidaraan Janar Bakapur
dalam masyarakat Banjar dan Melayu di Desa Pulau Kijang?
4. Bagaimana pandangan medis terhadap Tradisi Kabidaraan Janar
Bakapur?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami makna dan nilai budaya yang terkandung dalam tradisi
ini.
2. Mengungkap keyakinan masyarakat terhadap kekuatan
gaib dan pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
3. Menganalisis fungsi sosial Tradisi Kabidaraan Janar Bakapur
dalam masyarakat Banjar dan Melayu di Desa Pulau Kijang.
4. Memahami pandangan medis terhadap Tradisi Kabidaraan Janar
Bakapur.
5

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian tentang Tradisi Kabidaraan Janar Bakapur


diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Masyarakat
Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang makna dan nilai
budaya tradisi ini, serta mendorong partisipasi masyarakat dalam
upaya pelestariannya.
2. Pemerintah
Memberikan masukan bagi pemerintah dalam merumuskan
kebijakan terkait pelestarian budaya lokal.
3. Peneliti
Memperkaya pengetahuan tentang budaya Banjar dan Melayu serta
tradisi pengobatan tradisional.
4. Masyarakat luas
Meningkatkan pengetahuan tentang keragaman budaya
Indonesia dan tradisi pengobatan tradisional.

1.4 Luaran Penelitian


Luaran yang diharapkan adalah:
1. Laporan kemajuan
2. Laporan akhir
3. Artikel Ilmiah
4. Akun media social

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian (Noor et al., 2023) menyatakan dalam
penelitiannya bahwa bapidara adalah teknik pengobatan tradisional
yang berasal dari suku Banjar di Kalimantan Selatan digunakan untuk
mengobati penyakit kapidaraan hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa gen Z memiliki beragam pandangan terhadap tradisi bapidara
ini beberapa orang menyatakan skeptis kemudian yang lain berusaha
mempertahankan tradisi tersebut Lalu mempromosikannya Adapun
pandangan praktisi bapidara menjelaskan perbedaan dalam proses
dan bahan yang digunakan serta menyoroti pentingnya melestarikan
tradisi ini melalui keturunannya yang mewarisi ilmu tersebut
penelitian itu juga menyatakan bahwa budaya ini dilestarikan oleh
suku Banjar dan memahami pandangan generasi Z terhadap tradisi
bapidara.
6

2.2 Kabidaran Janar Bakapur


2.2.1 Pengertian Kabidaraan Janar Bakapur
Kabidaraan jannar bakapur atau bapidara merupakan istilah
yang digunakan oleh masyarakat suku Banjar yang berdomisili
di Kelurahan Pulau Kijang Kecamatan reteh Kabupaten
Indragiri Hilir namun tradisi ini tidak hanya digunakan oleh
suku Banjar saja tetapi juga suku lain yang ada di desa tersebut
termasuk lah di dalamnya juga suku Melayu banyak melakukan
tradisi bapidara ini. Kabidaraan jannar bakapur adalah suatu
usaha untuk mengantisipasi atau dengan kata lain disebut juga
dengan benteng penolak bala yang diakibatkan oleh gangguan
makhluk halus seperti jin,setan dan lain-lain (Lestari et al.,
2023). Tradisi ini biasanya dilakukan dengan membuat bentuk
berupa tanda tanda tambah yang merupakan tanda pengaman
yang dibuat dari bahan- bahan antara lain kunyit dan kapur
sirih. Kemudian setelah selesai mengoleskan pada bagian-
bagian tubuh yang telah dijelaskan diatas kunyit tersebut
dibuang sejauh mungkin dari si penderita (Rohayati, 2022)
2.2.2 Faktor-faktor
Adapun hal-hal yang menjadi latar belakang pemikiran
masyarakat terhadap tradisi bapidara ini disebabkan oleh
faktor-faktor sebagai berikut: (Rico et al., 2024)
1. Faktor keturunan
Tradisi bapidara di bawa oleh etnis Banjar kemudian
dipopulerkan oleh mereka di wilayah Kabupaten Indragiri
Hilir lalu berkembang dan juga dilestarikan dan juga di
gunakan oleh suku Melayu yang ada di Kabupaten Indragiri
Hilir dilakukan dari dulu hingga sekarang secara turun-
temurun.
2. Faktor sosial budaya
Faktor ini sangat berpengaruh pada pola pikir
masyarakat yang ada di Kelurahan Pulau Kijang, sosial
budaya merupakan suatu kultur yang melekat pada diri
masyarakat karena mereka beranggapan dengan tingkat
sosial yang tinggi akan terjalin hubungan yang erat antara
satu dengan yang lain.
7

2.2.2 Kebudayaan Bapidara di Desa Pulau Kijang


Pulau Kijang, kelurahan di Kecamatan Reteh,
merupakan ibukota Kecamatan di Indragiri Hilir, Provinsi Riau.
Meskipun bersejarah sebagai bagian dari Kerajaan Melayu
Indragiri, kini didominasi oleh masyarakat Banjar. Bahasa dan
dialek yang digunakan melibatkan Melayu, Banjar, Jawa,
Minang, Batak, dan lainnya. Seiring waktu, dominasi kultural
bergeser, dengan banyak masyarakat Banjar mendominasi
wilayah yang dahulu termasuk dalam Kerajaan Melayu. Hal ini
memengaruhi kebudayaan sehari-hari, termasuk tradisi
bapidara, suatu warisan dari suku Banjar. Tradisi ini melibatkan
penggunaan kebidaraan janner kapur sebagai solusi untuk
masalah kehidupan, seperti sakit demam karena keteguran oleh
roh-roh halus (Saldina et al., 2023)

2.2.3 Daun Bidara


Daun bidara mengandung flavanoid, alkanoid, fenol,
karotenoid, kuercetin, metil ester, terpenoid, dan saponin yang
bermanfaat untuk menurunkan demam. Kandungan etanol pada
daun bidara memberikan efek dingin pada pasien ketika daun
ditempelkan, hal tersebut karena terjadinya reaksi konduksi
panas, yaitu pertukaran suhu panas dari tubuh ke daun. Daun
bidara akan menyalurkan sifat dinginnya pada kulit, pembuluh
darah pada kulit kemudian akan memberikan respon dan
menyalurkan rangsangan tersebut pada hipotalamus (bagian
dasar otak) untuk menurunkan suhu tubuh (Rohayati, 2022).

BAB 3. METODE RISET

3.1 Lokasi Riset


Riset ini dilakukan di Desa Kelurahan Pulau Kijang, Kecamatan
Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau. Waktu penelitian
dilaksanakan selama 10 Hari.
3.2 Desain Riset
Didalam riset ini peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif dengan pendekatan etnografi dengan teknik pengumpulan
data melalui studi lapangan dan dokumentasi, karena dalam penelitian
kualitatif menghendaki data dan informasi yang berbentuk deskripsi
untuk dapat mengungkapkan makna yang berada dibalik deskripsi
8
untuk dapat mengungkapkan makna yang berada di balik deskrispsi
atau uraian (Notoadmodjo, 2018)

3.3 Tahapan Riset


Tahapan dalam riset ini adalah Peneliti terlebih dahulu akan
melakukan perencanaan penelitian secara daring melalui aplikasi
zoom, lalu peneliti melakukan persiapan penelitian dengan menyusun
instrumen dan survei lokasi serta pengurusan izin penelitian.
Kemudian, jika izin penelitian sudah didapatkan, maka peneliti akan
memulai penelitian dengan melakukan observasi untuk mengisi
format yang telah disiapkan sebelumnya. Setelah itu, peneliti akan
melakukan sesi wawancara dengan masyarakat setempat dan
dilanjutkan dengan studi dokumentasi sebagai bahan pembanding
kesesuaian informasi yang telah peneliti dapatkan sehingga peneliti
dapat menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilaksanakan.

3.4 Objek Riset


Objek dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kelurahan
Pulau Kijang, Kecamatan Reteh, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi
Riau. Jumlah penduduk tersebut 15.037 jiwa. Dari jumlah tersebut
diambil 34 orang yang merupakan tokoh masyarakat untuk dijadikan
sampel dalam penelitian ini
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data primer pada penelitian ini, penulis
mempergunakan metode wawancara, dan observasi.
3.6 Teknik Analisis Data Uji Keabsahan Data
Untuk dapat mengetahui keabsahan data, maka digunakan
teknik triangulasi sumber data yang dilakukan dengan cara mengecek
informasi atau data yang telah didapatkan guna untuk memperoleh
keyakinan terhadap kebenaran data pada penelitian yang dilakukan,
beberapa teknik tersebut antara lain:
1. Membandingkan data hasil observasi dengan hasil wawancara,
2. Membandingan data hasil observasi dan wawancara dengan isi
kajian kesehatan yang berupa peraturan perundang-undangan, dan
manfaat bahan– bahan yang digunakan dalam tradisi berkapur.
3. Membandingkan situasi dan kondisi serta perspektif orang pada
saat penelitian berlangsung dengan apa yang dikatakan orang-
orang sepanjang masa,
4. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum
dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Tabel Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Sumber Dana Besaran


1 Bahan habis pakai Belmawa Rp. 1.800.000
(ATK, Termometer, Perguruan Tinggi Rp. 250.000
Kertas HVS,Buku
Revisi, dan tinta Instansi lain jika
printer ) ada
2 Sewa dan jasa ( Banner, Belmawa Rp. 200.000
Listrik dan Internet) Perguruan Tinggi Rp. 100.000
Instansi lain jika
ada
3 Tranportasi (Survey Belmawa Rp. 5.000.000
Lokasi ke lokasi Perguruan Tinggi Rp. 600.000
penelitian)
Instansi lain jika
ada
4 Lain lain (Pulsa, biaya Belmawa Rp. 775.000
publikasi dan promosi Perguruan Tinggi Rp. 1.050.000
kegiatan di sosial media,
dan Pembuatan Laporan Instansi lain jika
Akhir) ada
JUMLAH Rp. 9.775.000

Belmawa Rp. 7.775.000


Perguruan Tinggi Rp. 2.000.000
Rekap Sumber Dana
Instansi lain jika
ada
Jumlah Rp. 9.775.000
4.2 Jadwal kegiatan 10
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Program

Waktu Kegiatan
No Jenis Kegiatan (Bulan) Penanggung jawab

1 2 3 4

1 Persiapan riset 1. Karina Rahendra


dan penyusunan 2. Musarofah Camelia
instrumen

2 Pengurusan 1. Riovano Syah


penelitian Anaris
2. Karina Rahendra

3 Penelitian, 1. Riovano Syah


analisis, dan uji Anaris
valid data 2. Aqil Arian Hawari

4 Revisi dan laporan 1. Aqil Arian Hawari


akhir 2. Musarofah
Camelia
11

DAFTAR PUSTAKA

Anggeriyane, E. (2022) ‘Mother ’ s Experience of Banjar Tribe for Handling


Fever in Children Under Five Years Old in Banjarmasin City’, 1(11), pp.
2407–2416.
Lestari, B. et al. (2023) ‘ISLAMIC LAW GUIDELINES REGARDING THE
BANJAR PEOPLE ’ S BELIEF IN USING TURMERIC AND WHITING
TO CURE " KEPIDARAAN "’, 1(2), pp. 85–91.
Noor, I.H. et al. (2023) ‘Journal of S ocial and Economics Research’, Journal of
social and economic research, 5(2), pp. 676–683.
Notoadmodjo, S. (2018) Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Rico, M. and Nadilla, D.F. (2024) ‘ETNOMEDISIN PADA MASYARAKAT
GANG CENDRAWASIH Pendahuluan Pada umumnya manusia sebagai
makhluk sosial yang memiliki akal senantiasa’, 9, pp. 1–15.
Rohayati, N. (2022) ‘Terapi Bapidara Masyarakat Banjar pada Masa Pandemi
Covid-19’, Jurnal Kajian Islam Kontemporer, 4(2), pp. 109–117.
Available at: https://doi.org/10.18592/msr.v4i2.7665.
Saldina, A.N. and Suhandano (2023) ‘PEMILIHAN BAHASA DALAM
CERAMAH AGAMA ISLAM Hilir ( disingkat Inhil ) di provinsi Riau .
Penduduk yang mendiami wilayah ini menggunakan’, Semiotika, 24, pp.
20–30.
12

Lampiran 1.Biodata Ketua dan Anggota, serta Dosen Pendamping

Biodata Ketua Tim


13

Biodata Anggota Pelaksana 1


14

Biodata Anggota Pelaksana 2


15

Biodata Anggota Pelaksana 3


16

.Biodata Dosen Pendamping


17
18
19

Lampiran 2.Justifikasi Anggaran Kegiatan

NO Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) Total (Rp)


1 Belanja Bahan
ATK 1 set 500.000,00 500.000,00
Termometer 3 buah 50.000,00 150.000,00
Kertas HVS 5 rim 70.000,00 450.000,00
Buku Referensi 5 buku 50.000,00 250.000,00
Tinta Printer 2 catridges 350.000,00 700.000,00
SUB TOTAL 2.050.000,00
2 Belanja Sewa
Rental Printer 1 buah 100.000,00 100.000,00
Rental Kamera 1 buah 200.000,00 200.000,00
SUB TOTAL 300.000,00
3 Perjalanan Lokal

Kegiatan Penyiapan Pra 1 bulan 500.000,00 500.000,00


Riset
Biaya Pendampingan 4 bulan 50.000,00 200.000,00
Transportasi ke tempat 4 orang 1.000.000, 00 4.000.000,00
penelitian
20

Dokumentasi 4 bulan 100.000,00 400.000,00


Keperluan Uji Coba 10 orang 50.000,00 500.000,00
SUB TOTAL 5.600.000,00
4 Lain-lain

Biaya Publikasi Artikel 1 publikasi 1.000.000,00 1.000.000,00


Jurnal
Biaya Percetakan Laporan 1 buah 25.000,00 25.000,00
Proposal
Promosi Sosial Media 1 bulan 300.000,00 300.000,00
Kuota Internet dan Telepon 4 bulan 50.000,00 200.000,00
SUB TOTAL 1.825.000,00
GRAND TOTAL 9.775.000,00

GRAND TOTAL (Terbilang Sembilan Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah)
21

Lampiran 3. Susunan Tim Pengusul dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu Waktu
(Jam/M
inggu)
1 Karina Rahendra Ilmu Ilmu 15 1. Bertugas sebagai
/2111113717 Keperawatan Keperawatan penanggung jawab
pelaksanaan tugas
2. Koordinasi dengan
anggota pelaksana dan
dosen pembimbing
3. Mengurus administrasi
PKM-RSH
2 Musarofah Ilmu Ilmu 15 1. Melakukan
Camelia Keperawatan Keperawatan perancangan riset
/2111112164 2. Mempersiapkan alat
dan bahan
3 Riovano Syah Ilmu Ilmu 15 1. Mengurus surat pra riset
Anaris Keperawatan Keperawatan 2. Membuat laporan dan
/2111126067 dokumentasi
4 Aqil Arian Ilmu Ilmu 15 1. Melakukan riset
Hawari / Keperawatan Keperawatan 2. Mempersiapkan alat
2211112166 dan bahan serta
dokumen yang
diperlukan
22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Tim Pengusul

Anda mungkin juga menyukai