Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Buletin Kesehatan Volume 3 No 8, Hal 1–5, Januari 2023

RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

MEMBANGUN KEPATUHAN KONTROL TERHADAP PENDERITA


RELAPS SKIZOFRENIA PASCA RAWAT INAP

Oleh : Rudi Hermawan Setiyanto, S.kep,Ns

Gangguan jiwa adalah pola perilaku atau psikologis yang ditunjukkan oleh

individu yang menyebabkan distres, disfungsi dan menurunkan kualitas kehidupan.

Selain itu, suatu perilaku yang muncul dan tidak terkontrol sehingga menurunkan

kualitas kehidupan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan

(Stuard, 2016).

Pasien skizofrenia seringkali memerlukan rawat inap dirumah sakit dengan

berbagai alasan, dimana setelah medikasi 60% pasien mengalami readmission

(Simbolon, J, 2014). Readmission dapat dilakukan ketika pasien mengalami gejala

psikosis yang tidak dapat dikontrol atau relaps, sehingga dapat berbahaya baik bagi

pasien maupun bagi orang lain. Readmission pada pasien gangguan jiwa dapat terjadi

karena kekambuhan akibat dari ketidakpatuhan pengobatan/ kontrol rutin, dukungan

social keluarga yang kurang terhadap pasien sehingga dapat meningkatkan prevalensi

pasien jiwa (Novitayani, Sri. 2016).

Menurut World Health Organization (WHO, 2016) terdapat sekitar 21 juta

mengalami skizofrenia di dunia. Berdasarkan prevalensi di Indonesia yakni sebesar 1 . 7

per mil penduduk secara nasional dan mengalami peningkatan signifikan menjadi 6.7 per

mil (Riskesdas, 2018). Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi urutan kelima yang

memiliki penderita skizofrenia terbanyak setelah Yogyakarta, Aceh, Sulawesi selatan,

dan Bali. Prevalensi di Jawa Tengah yaitu 0.23% dari jumlah penduduk melebihi angka
Jurnal Buletin Kesehatan Volume 3 No 8, Hal 1–5, Januari 2023

RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

nasional 0.17%. Berdasarkan data Tim Pengarah Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM)

Provinsi Jawa Tengah tergolong tinggi, dimana totalnya adalah 107 ribu penderita atau

2.3% dari jumlah penduduk (Widiyanto, 2015). Di jawa tengah data dari Dinas

Kesehatan Pemprov Jateng, jumlah kunjungan gangguan jiwa dari tahun ketahun terus

meningkat secara signifikan, pada tahun 2014 sebanyak 260.247 penderita, sedangkan

tahun 2015, meningkat menjadi 317.504 (Wibowo, 2016).

Menurut laporan tahunan RSJD Dr. Amino Gondohutomo Semarang, jumlah

pasien gangguan jiwa meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017,

sekitar 2.730 penderita rawat inap dan tahun 2018 meningkat menjadi 2.845, sedangkan

pasien lama yang rawat jalan/ kontrol pada bulan Juni sebanyak 1.128 penderita, bulan

Juli sebanyak 943 penderita, hal ini mengalami penurunan pesien untuk patuh melakukan

kontrol rutin sehingga bisa menyebabkan terjadinya relaps. Pada pasien Re-Admission/

kambuh pasca rawat inap tahun 2017 sebanyak 294 pasien, tahun 2018 mengalami

peningkatan sebanyak 299 pasien.

Kontrol adalah cara untuk memeriksa, menyelidiki, dan mengawasi (Bakir,

2009). Kontrol didefinisikan dalam hal pencapaian outcomes atau rencana yang

diinginkan (Hayland, 1987 dalam Walker, 2001). Peran anggota keluarga sangat

menentukan bagi kelangsungan kesembuhan pasien gangguan jiwa berat, oleh sebab

itu anggota keluarga perlu mengetahui beberapa hal penting tentang kontrol rutin.

Manfaat rawat jalan atau kontrol, Setelah diperiksa oleh dokter di poliklinik kesehatan

jiwa (waktu berobat jalan) diantaranya :

a. Menurunkan dosis obat secara bertahap, apabila jiwa pasien membaik

b. Meningkatkan dosis obat apabila keadaan jiwa pasien bertambah jelek setelah

dirawat keluarganya di rumah


Jurnal Buletin Kesehatan Volume 3 No 8, Hal 1–5, Januari 2023

RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

c. Mengganti obat, apabila ternyata obat yang selama ini diminum kurang berhasil

meningkatkan kesembuhan pasien

d. Menyarankan agar pasien dirawat inapkan lagi, apabila penyakit pasien tersebut

diduga akan kambuh

e. Mengatasi efek samping dari obat-obat yang diberikan

f. Memberikan Edukasi pada pasien dan keluarga pasien

Dukungan sosial keluarga sangat diperlukan oleh penderita ganguan jiwa relaps

untuk meningkatkan motivasi pasien kontrol rutin. Keluarga memberikan dukungan

sosial keluarga yang baik, bukan di asingkan dan dijauhkan dari keluarga dan

lingkungan sosialnya. Penderita diharapkan dapat menerima kenyataan ini dan segera

kontrol rutin untuk menjalani pengobatan teratur dan benar sampai dinyatakan

sembuh oleh medis.


Jurnal Buletin Kesehatan Volume 3 No 8, Hal 1–5, Januari 2023

RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah

DAFTAR PUSTAKA

Akbar. (2008). Konsep Stres. Dipublikasikan dalam


http://drakbar.Wordpress.com/2019/01/31/2/. Diakses pada tanggal 10 Maret 2019 jam 20.15
WIB.

Arif, I.S. (2006). Skizofrenia: Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Bandung: Refika
Aditama

Bakir. (2009). Definisi Kontrol Rutin. Dipublikasikan dalam


http://repository.library.uksw.edu/handle/123456789/2752. Diakses pada tanggal 01 Agustus
2019 jam 20.30 WIB.

Depkes RI (2016). Peran Keluarga Dukung Kesehatan Jiwa Masyarakat. Diakses di


http://www.depkes.go.id/article/print/16100700005/peran-keluargadukung-kesehatan-jiwa-
masyarakat.html pada 01 Agustus 2019 jam 15.30 WIB.

Fleischhacker, W; Oehl, M.A & Hummer, M (2003). Factors Influencing Compliance in


Schizofrenia Patients. Journal Clin Psychiatry; 64 (Suppl 6); 10-13

Kartika, K. I (2008). Dinamika Emosi Kepatuhan Diet pada Diabetes Melitus. Journal.
Universitas Gajah Mada

Keliat, Budi Anna. (1996). Hubungan Therapeutik Perawat-Klien. Jakarta: EGC.

_______________. (2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta: EGC.

Kalseth, Lassemo, dkk. (2016). Psychiatric readmission and their association with
environmental and health system characteristic: a systematic review of the literature. BMC
psychiatriy

Keliat, B. A., & Akemat. (2011). Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC

Maramis, W.F. (2010). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University
Press.

Minister Supply & Service Canada. (2005). Schizophrenia (Sebuah panduan bagi
keluarga penderita skizofrenia). Yogyakarta: Dozz (Kelompok Penerbit Qalam).

Anda mungkin juga menyukai