Membangun Kepatuhan Kontrol Terhadap Penderita Relaps Skizofrenia Pasca Rawat Inap
Membangun Kepatuhan Kontrol Terhadap Penderita Relaps Skizofrenia Pasca Rawat Inap
Gangguan jiwa adalah pola perilaku atau psikologis yang ditunjukkan oleh
Selain itu, suatu perilaku yang muncul dan tidak terkontrol sehingga menurunkan
kualitas kehidupan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
(Stuard, 2016).
psikosis yang tidak dapat dikontrol atau relaps, sehingga dapat berbahaya baik bagi
pasien maupun bagi orang lain. Readmission pada pasien gangguan jiwa dapat terjadi
social keluarga yang kurang terhadap pasien sehingga dapat meningkatkan prevalensi
per mil penduduk secara nasional dan mengalami peningkatan signifikan menjadi 6.7 per
mil (Riskesdas, 2018). Provinsi Jawa Tengah merupakan provinsi urutan kelima yang
dan Bali. Prevalensi di Jawa Tengah yaitu 0.23% dari jumlah penduduk melebihi angka
Jurnal Buletin Kesehatan Volume 3 No 8, Hal 1–5, Januari 2023
nasional 0.17%. Berdasarkan data Tim Pengarah Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM)
Provinsi Jawa Tengah tergolong tinggi, dimana totalnya adalah 107 ribu penderita atau
2.3% dari jumlah penduduk (Widiyanto, 2015). Di jawa tengah data dari Dinas
Kesehatan Pemprov Jateng, jumlah kunjungan gangguan jiwa dari tahun ketahun terus
meningkat secara signifikan, pada tahun 2014 sebanyak 260.247 penderita, sedangkan
pasien gangguan jiwa meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2017,
sekitar 2.730 penderita rawat inap dan tahun 2018 meningkat menjadi 2.845, sedangkan
pasien lama yang rawat jalan/ kontrol pada bulan Juni sebanyak 1.128 penderita, bulan
Juli sebanyak 943 penderita, hal ini mengalami penurunan pesien untuk patuh melakukan
kontrol rutin sehingga bisa menyebabkan terjadinya relaps. Pada pasien Re-Admission/
kambuh pasca rawat inap tahun 2017 sebanyak 294 pasien, tahun 2018 mengalami
2009). Kontrol didefinisikan dalam hal pencapaian outcomes atau rencana yang
diinginkan (Hayland, 1987 dalam Walker, 2001). Peran anggota keluarga sangat
menentukan bagi kelangsungan kesembuhan pasien gangguan jiwa berat, oleh sebab
itu anggota keluarga perlu mengetahui beberapa hal penting tentang kontrol rutin.
Manfaat rawat jalan atau kontrol, Setelah diperiksa oleh dokter di poliklinik kesehatan
b. Meningkatkan dosis obat apabila keadaan jiwa pasien bertambah jelek setelah
c. Mengganti obat, apabila ternyata obat yang selama ini diminum kurang berhasil
d. Menyarankan agar pasien dirawat inapkan lagi, apabila penyakit pasien tersebut
Dukungan sosial keluarga sangat diperlukan oleh penderita ganguan jiwa relaps
sosial keluarga yang baik, bukan di asingkan dan dijauhkan dari keluarga dan
lingkungan sosialnya. Penderita diharapkan dapat menerima kenyataan ini dan segera
kontrol rutin untuk menjalani pengobatan teratur dan benar sampai dinyatakan
DAFTAR PUSTAKA
Arif, I.S. (2006). Skizofrenia: Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Bandung: Refika
Aditama
Kartika, K. I (2008). Dinamika Emosi Kepatuhan Diet pada Diabetes Melitus. Journal.
Universitas Gajah Mada
Kalseth, Lassemo, dkk. (2016). Psychiatric readmission and their association with
environmental and health system characteristic: a systematic review of the literature. BMC
psychiatriy
Keliat, B. A., & Akemat. (2011). Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Maramis, W.F. (2010). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University
Press.
Minister Supply & Service Canada. (2005). Schizophrenia (Sebuah panduan bagi
keluarga penderita skizofrenia). Yogyakarta: Dozz (Kelompok Penerbit Qalam).