Anda di halaman 1dari 3

MASYARAKAT MARITIM DAN PENGELOMPOKANNYA

A. Definisi/Pengertian Masyarakat Maritim


Masyarakat : “Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system
adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan yang terikat oleh suatu rasa identitas
bersama. Identitas yang dimaksudkan ialah kebudayaan milik suatu kesatuan
kelompok, golongan, komunitas, etnis/suku bangsa atau masyarakat bangsa”
Masyarakat maritim : “Kesatuan-kesatuan hidup manusia yang saling berinteraksi
berupa kelompok-kelompok kerja, kampung atau desa, suku bangsa (ethnic group),
komunitas, kesatuan-kesatuan administratif berupa kecamatan, provinsi, bahkan bisa
merupakan negara atau kerajaan, yang sebagian besar atau sepenuhnya
menggantungkan kehidupan ekonominya secara langsung atau tidak langsung pada
pemanfaatan sumberdaya hayati atau nonhayati laut serta jasa-jasa laut, yang
dipedomani oleh dan dicirikan bersama dengan kebudayaan maritim/baharinya”.

B. Kelompok-Kelompok Etnik (Suku-Bangsa) Sebagai Cikal Bakal Masyarakat


Maritim Pedesaan di Indonesia
 Etnis-etnis Bajo (Sea Gypsies)
 Bugis (bermula di Teluk Bone)
 Makassar (bermula di Galesong)
 Mandar (Sulawesi Barat)
 Buton (dalam wilayah Sulawesi Tenggara)
 Madura (dalam wilayah Jawa Timur)
Mereka adalah pewaris kebudayaan maritim dari Ras Melayu-Polinesia perintis
dan pengembang kebudayaan maritim di Asia Tenggara sejak ribuan tahun silam
(Adrian Horridge).

C. Kelompok-Kelompok Masyarakat Maritim Pedalaman dan Kota Pantai Setelah


Indonesia Merdeka
1. Kategori Masyarakat Maritim yang Bersentuhan Secara Langsung dengan
lingkungan laut
a. Penduduk nelayan (pakkaja) = miskin tradisional dan kaya modern
b. Petambak (pallawa)
c. Pelayar/pengusaha transportasi laut (passompe) = miskin tradisional dan kaya
modern
d. Petambang batu karang dan pasir laut
e. Petambang migas dan mineral (modern)
f. Pengelola industri pariwisata bahari
g. Penyelam dan olahragawan laut
h. Pecinta lingkungan laut
i. Peneliti dari kalangan akademisi yang terlibat secara langsung dalam dunia
laut
j. Marinir/Angkatan Laut dan Satuan-satuan Tugas Keamanan Laut
2. Kategori Masyarakat Ekonomi Maritim yang Kurang Bersentuhan dengan
Lingkungan Laut
a. Pedagang hasil laut
b. Pemodal/rentenir
c. Pekerja di pelabuhan/pasar pelelangan ikan
d. Pengelola dan pekerja hasil-hasil laut
e. Pengusaha dan pekerja industri perahu/kapal, alat tangkap, tali-temali, dsb.
f. Birokrat dan praktisi dari kementrian, lembaga non-pemerintah, peneliti dari
Lembaga ilmiah yang terkait
g. LSM dan pemerhati lingkungan laut, dll.

D. Kelas Sosial-Ekonomi dan Struktur Sosial dalam Masyarakat Maritim


1. Terdapat dua tipe sosioal-ekonomi masyarkat maritim (pada kasus nelayan dan
pelayar/pekerja transportasi dan perdagangan)
a. Tipe pedesaan lokal-tradisional yang sdedang berkembang
b. Tipe modern perkotaan berskala besar yang kapitalis-industrial
2. Masyarakat ekonomi maritim tipe pertama dicirikan dengan struktur sosial tidak
tajam, kurang berkelas/stratifikasi, dan cenderung dipedomani dengan ideolog
egalitarian. Perbedaan status dan peran dari para pemimpin kelompok dan ABK
(anak buah kapal) atau anggota kelompok seringkali tidak jelas lantaran
pembagian kerja dalam organisasi dan hubungan sosial di antara mereka bersifat
akrab, santai dan penuh persaudaraan, pertemanan/persahabatan dan tolong
menolong. Pada kelompok masyarakat maritim tersebut lazimnya diterapkan
aturan bagi hasil yang menekankan pemerataan.
3. Masyarakat maritim tipe kedua justru dicirikan dengan struktur sosial
berkelas/berstratifikasi yang terwujudkan dalam perbedaan status dan peran
dalam organisasi sosial yang tajam serta hubungan sosial yang formal/resmi.
Pada kelompok kerja masyarakat maritim (nelayan atau pelayar) seperti ini
diterapkan aturan pengupahan dengan porsi pendapatan yang bertingkat-tingkat
menurut status dan peranan.

Anda mungkin juga menyukai