Anda di halaman 1dari 2

Tujuannya adalah : Refleksi perubahan diri dan dampak pendidikan

Fokus Pendampingan:
- Persiapan panen hasil belajar
- Pengumpulan survei umpan balik dan refleksi hasil survei tentang kompetensi guru penggerak
(feedback 3600)
- Refleksi perubahan dalam pembelajaran yang sudah diterapkan selama 6 bulan, diskusikan dampak
pada diri guru dan murid yang terjadi
- Penilaian pemetaan aset; diskusi apakah tujuan program sudah dikomunikasikan ke warga sekolah
Penilaian: Refleksi CGP dan Dokumentasi pemetaan aset secara kolaboratif

1. proses yang sudah berjalan selama satu bulan terakhir, Proses yang sudah berjalan yaitu
melaksanakan program yang sudah dibuat.Rencana tindak lanjut yaitu melaksanakan dan
mempraktikkan materi atau modul yang telah dipelajari
2. Refleksi hasil survei (feedback 360). Hasil feedback 360 yang harus ditingkatkan menurut :
a. Kepala sekolah CGP perlu terus meningkatkan diri secara konsisten untuk membantu rekan sejawat
dalam mengembangkan kualitas pembelajarannya dengan banyak berbagi praktik baik dan
membantu rekan sejawat menganalisis masalah dan berbagi dengan rekan sejawat dari sekolah lain
b. Rekan sejawat CGP perlu meningkatkan kolaborasi dengan rekan sejawat untuk membantu rekan
sesama guru untuk menemukan strategi pengembangan kompetensi diri berdasarkan kebutuhan
belajarnya. Selanjutnya, CGP perlu untuk meningkatkan kolaborasi dengan rekan guru sekolah lain
untuk berbagi praktik baik,
c. Murid CGP perlu konsisten dalam membangun pengajaran kolaborasi dimana CGP mengajak guru ke
kelas, kemudian menceritakan pengalaman organisasi atau pelatihan dan meminta murid dari kelas
lain serta penyediaan buku paket yang tidak maksimal.
Kompetensi guru penggerak yang harus dimiliki yaitu kolaborasi, inovasi ,aktif dan kreatif dalam
mengembangkan diri beserta orang lain,proses pembelajaran,pengembangan sekolah dan
management sekolah. Yang akan dilibatkan untuk peningkatan kompetensi guru Penggerak adalah
pimpinan )kepala sekolah) rekan sejawat dan siswa
3. Perubahan dalam Pembelajaran Yang bu Meti setelah menjalani 6 bulan Pendidikan guru penggerak
ini yang pertama adalah semakin terbukanya wawasan terhadap bagaimana pembelajaran yang
berpihak pada murid seharusnya, hal-hal apa yang harus di pertimbangkan, peranan apa yang harus
diambil ketika menghadapi suatu permasalahan. Kemudian cara kerja juga menjadi lebih teratur,
lebih tertata rapi dari administrasi, perangkat ajar dan yang lebih rasakan perubahan pada diri bu
Meti adalah, dengan menerapkan hal-hal yang pelajari ini di dalam kelas, menjadi dekat secara
emosional dengan peserta didiknya.
Dengan wali murid pun bu Meti menjadi lebih dekat secara professional, terus berkolaborasi dan juga
bekerjasama dalam menjaga keseimbangan pembelajaran anak-anak di sekolah dan juga di rumah.

Perubahan yang terjadi pada murid bu Meti adalah menjadi lebih dekat secara emosional, murid bu
Meti pun menjadi lebih senang ketika pembelajaran di mulai. Karena bu Meti lebih ramah karena
selalu tersenyum terus membuat mereka semakin bersemangat. Bu Meti masih merasa perjalanan 6
bulan ini belum puas, karena memang sepadat itu ilmu dan pengetahuan yang didapatkan bu Meti
merasa masih banyak lagi yang harus gali dan juga dipelajari. Kebersamaan bersama teman-teman
CGP lainnya, bersama PP, bersama Fasilitator yang selalu membersamai waktu pelaksanaan dan
pengerjaan tugas-tugas pada LMS, rasa kekeluargaannya itu yang membuat perjalanan 6 bulan ini
menyenangkan sekali. Yang cukup menantang bagi bu Meti selama 6 bulan ini adalah Dimana bu
Meti harus berpacu dengan waktu, dengan keadaan Dimana selain Pendidikan ini bu Meti juga punya
tugas pokok sebagai guru di sekolah, dan juga tugas kita di rumah. Hal ini benar-benar membuat bu
Meti harus mengatur waktu seefisien mungkin agar tidak ada yang di korbankan.
Kemudian yang menjadi tantangan bagi bu Meti adalah selama 6 bulan ini banyak sekali kegiatan di
luar sekolah seperti mengikuti perlombaan dan kemarin mendapat musibah kesehatan suami drop
sehingga harus menjalani perwatan di rumah sakit. Bu Meti menganggap itu tantangan dan suatu
pengorbanan yang harus dilalui demi mendapatkan hasil yang maksimal pada Pendidikan ini.
4. Penilaian pemetaan asset. Kepala Sekolah, rekan sejawat, murid, wali murid dan komite ( tokoh
masyarakat) Diawal bu Meti menyusun terlebih dahulu skenario kegiatan yang akan dijalani,
kemudian saya meminta ijin kepada kepala sekolah untuk melaksanakan kegiatan ini di komunitas
sekolah. Setelah mendapatkan ijin dari kepala sekolah barulah memulai kegiatan di di hari yang
berbeda beda dengan 5 narasumber. Diawali dengan bersama kepala sekolah, kemudian dengan
rekan sejawat, bersama murid, bersama wali murid dan komite. Teknis yang digunakan adalah
dengan berdiskusi, diawali dengan menjelaskan apa maksud dan tujuan dari kegiatan ini,
menjelaskan apa saja 7 aset yang sebenarnya kita miliki. Dan mulai mengidentifikasi dari 7 aset yang
ada di sekolah. Waktu, terbenturnya waktu pelaksanaan dengan kegiatan lainnya, membuat bu Meti
harus mengatur ulang lagi waktu kegiatan agar bisa terlaksana dan juga tidak mengganggu jam
belajar/bermain anak-anak. Sangat senang dan terkejut, senangnya karena rekan atau narasumber
sangat kooperatif dan sangat membantu selama proses identifikasi aset. Para narasumber dapat
berkolaborasi dengan baik sehingga selama kegiatan berlangsung tidak ada waktu terbuang, dan
luarbiasa semua narasumber adalah bahwa di Tengah keterbatasan sekolah ternyata sekolah
memiliki aset yang mampu menunjang kemajuan sekolah. Pertimbangannua dalam menentukan aset
sekolah adalah hal-hal yang benar-benar real ada di sekolah. Dalam artian sudah menunjukkan hasil
pada kelangsungan kegiatan di sekolah. Tidak ada asset yang belum ditemukan
5. Persiapan panen hasil belajar.
Ide bu Meti adalah dengan menampilkan hasil karya CGP yang sudah di buat selama pendidikan guru
penggerak Angkatan 9, seperti hasil belajar selama 6 bulan Hasil karya tugas dari modul 1.1 sampai
dengan modul 3.3

Anda mungkin juga menyukai