PROPOSAL
OLEH :
ANISA SARI
NPM. 20130059
PROPOSAL
OLEH :
ANISA SARI
NPM. 20130059
Anisa Sari
NPM.20130059
iv
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................i
HALAMAN LOGO...................................................................................................ii
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................iii
KATA PENGANTAR..............................................................................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................5
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................5
B. Rumusan Masalah.......................................................................................7
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................8
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................8
E. Ruang Lingkup Penelitian............................................................................8
BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................10
A. Perilaku Disiplin...........................................Error! Bookmark not defined.
1 Pengertian Disiplin.................................................................................10
2 Aspek Aspek Perilaku Disiplin.................Error! Bookmark not defined.
3 Faktor Faktor Yang mempengaruhi Perilaku Disiplin....Error! Bookmark
not defined.
B. Layanan Bimbingan Kelompok..................................................................14
1 Pengertian Layanan Bimbingan Kelompok............................................14
2 Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok..................................................16
3 Tahapan Tahapan Layanan Bimbingan Kelompok................................18
3 Faktor Faktor Perilaku Disiplin...............................................................18
C.. Efektifitas Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Problem Solving technique
Untuk Meningkatkan Perilaku Disiplin.............Error! Bookmark not defined.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kedisiplinan adalah hal yang sangat penting di sekolah, karena itu
sebuah contoh sikap disiplin di sekolah harus diterapkan dengan benar
dan konsisten. Ketika siswa memiliki sikap disiplin yang baik, mereka
akan mampu menjaga kebersihan kelas, kerapian, dan kesopanan.
Selain itu, dengan menjaga sikap disiplin yang baik, siswa juga dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran mereka dan memberikan dampak
positif pada lingkungan sekolah secara keseluruhan.
Terdapat berbagai contoh sikap disiplin yang bisa diaplikasikan oleh
siswa di sekolah, seperti:Berpakaian rapi dan sopan,Tepat waktu dalam
kegiatan sekolah,Mematuhi aturan dan tata tertib yang ada, Bekerja
keras dan tekun dalam belajar, Menjaga kebersihan di lingkungan
sekolah, Disiplin dalam penggunaan gadget di sekolah, Mempersiapkan
alat tulis dan buku pelajaran dengan baik, Membantu kawan-kawan dan
guru di sekolah, Tidak mengganggu ketertiban kelas, Bertanggung
jawab atas tugas yang diberikan.
Berdasarkan hasil pengamatan observasi dan wawancara yang
peneliti lakukan di SMPN 1 Metro juga mengindikasikan permasalahan
yang sama disana kedisiplinann siswa yang sangat rendah, berdasarkan
fenomena di atas hasil pengamatan observasi yang sering terjadi di
SMPN 1 Metro menunjukan kedisiplinan siswa yang rendah hal ini bisa
dilihat dari prilaku siswa berpakain tidak lengkap dengan atribut sekolah,
tidak memperhatikan dan ribut sendiri saat guru menerangkan,
berbicara dengan teman saat pelajaran berlangsung, membuat gaduh di
kelas, tidak mengerjakan tugas dari guru, tidak menaati tata tertip
sekolah, keluar masuk kelas tanpa izin dari guru, meminta izin tetapi
tidak masuk kekelas hingga jam pelajaran selesai, terlambat datang
kesekolah, tidak melaksanakan tugas piket, membunag sampah
sembarangan, dan membawa kendaraan kesekolah.Dengan berbagai
upaya seperti salah satunya siswa yang ketahuan kabur di jam sekolah
dikenakan sanksi seperti,membersihkan toilet dan lain
sebagainya.Berikut Data presentasi anak anak yang tidak disiplin siswa
smpn 1 metro
Tabel 1 Data Kasus Siswa yang melanggar kedesiplinan
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui layanan bimbingan kelompok dengan
menggunakan problem-solving kelompok dapat Efektif Dalam
meningkatkan perilaku disiplinan siswa di SMPN 1 Metro
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu khususnya
peningkatan perilaku disiplin melalui bimbingan
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Guru BK
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam
melaksanakan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan
prilaku disiplin siswa.
c. Bagi Sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dalam
meningkatkan perilaku disiplin siswa di sekolah.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini memuat tentang subfokus yang diteliti,
subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Dalam hal ini penulis membatasi
ruang lingkup penelitian agar penelitian ini lebih jelas dan tidak
menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya adalah:
1. Sifat Penelitian : Penelitian Kuantitatif
2. Jenis Penelitian : Eksperimen
3. Subjek Penelitian : Peserta didik kelas 3 SMPN 1 Metro
4. Objek penelitian : Layanan Bimbingan kelompok dengan Teknik
problem-solving (variabel X) dan perilaku disiplin
(variabel Y)
5. Lokasi penelitian : SMPN 1 Metro Prov. Lampung. Kab.Metro
Kec. Metro Pusat.
6. Waktu penelitian : Pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran
semester genap tahun pelajaran 2023/2024
BAB II
KAJIAN TEORI.
A. Perilaku Disiplin
D. Kerangka Berfikir
Perilaku Disiplin
1.Aspek prilaku disiplin
dalam ketaatan terhadap
Bimbingan Kelompok
peraturan
1.Tahap Awal
2.aspek kepedulian
2.Tahap Pelaksanaan
3.aspek partisipasidalam
3.Tahap Kesimpulan
proses pembelajaran
4.aspek kepatuhan
menjahui larangan
E. Hipotesis
smpn 1 metro.
metro.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Metode penelitian terdiri dari kata metode yang diartikan sebagai suatu
cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian
itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-
hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran.(Mardalis,2017,24)
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Iskandar
(2019.27) “Proses penelitian kuantitatif dilakukan melalui instrumen atau alat ukur
penelitian dengan menggunakan teknik atau instrumen yang objektif dan baku
yang memenuhi standar validitas dan reliabilitas yang tinggi”.Jenis penelitian
eksperimen digunakan dalam penelitian ini karena penelitian ini mempelajari
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Desain yang dipilih dalam
RUMUSAN
PERMASALHAN
Landasan Teori
Populasi Sampel
Rumusan Pengumpulan
Analisis Data
Hipotesis data
1. Definisi Konsep
finisi konseptual adalah unsur penelitian yang menjelaskan tentang
karakteristik sesuatu masalah yang hendak diteliti. Berdasarkan landasan
teori yang telah dipaparkan di atas, dapat dikemukakan definisi
konseptual dari masing-masing variabel, sebagai berikut
a. Variabel Bebas
1) Bimbingan Kelompok
Bimbingan kelompok merupakan suatu layanan bimbingan
kepada siswa secara bersama-sama atau kelompok. Mereka
memperoleh berbagai bahan dari guru pembimbing yang
bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik sebagai individu
maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat, dan
juga dapat digunakan sebagai acuan untuk mengambil
keputusan
2) Teknik Problem Solving
Teknik Problem Solving Problem Solving merupakan cara
memberikan pengertian dengan menstimulasi anak didik untuk
memperhatikan, menelaah, dan berfikir tentang suatu masalah
untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut sebagai upaya
untuk memecahkan masalah. Proses menganalisa adalah
konsep memadukan pikiran dengan kegiatan motorik untuk
memecahkan masalah.(Abdul Majid,2019,98)
b. Variabel Terikat
Perilaku Disiplin Siswa adalah tindakan atau perbuatan siswa yang
dapat diamati secara langsung yang ditunjukkan dengan nilai
kepatuhan, dan ketertiban sebagai bentuk kesediaan siswa, hal ini
timbul akibat rangsangan dari lingkungan sekitar yaitu sebuah
peraturan yang berlaku di sekolah dan siswa harus mentaati
peraturan yang berlaku di lingkungan sekolah.
2. Definisi Operasional
"Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat
yang didefinisikan akan diamati". Penelitian ini akan mengukur ada atau
tidak adanya hubungan yang signifikan antara keterbukaan komunikasi
orangtua dan perilaku seksual remaja. Pengukuran kedua variabel
dengan mengkorelasikan kedua angket yaitu angket keterbukaan
komunikasi orangtua dan perilaku seksual remaja yang disusun
berdasarkan indikator-indiator kedua variabel.
Definisi operasional dari variabel terikat dan variabel bebas dalam
penelitian ini yaitu:
a. Variabel Layanan Bimbingan Kelompok dengan teknik problem
solving adalah layanan yang diberikan kepada peserta didik dengan
memanfaatkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai
masalah yang dialami dengan tujuan meningkatkan perilaku disiplin
sswa kelompok dengan berfokus pada solusi pemecahan masalah
atau tantangan yang dihadapi oleh peserta didik.
Proses dalam Bimbingan kelompok dengan menggunakan tekhnik
problem solving adalah
1. Tahap Pembentukan
Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan
diri atau tahap memasukkan diri ke dalam kehidupan suatu
kelompok. Pada tahap ini pada umumnya para anggota saling
memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun
harapan-harapan yang ingin dicapai baik oleh masing-masing,
sebagian, maupun seluruh anggota
2. Tahap Peralihan
Para anggota kelompok dapat segera memasuki kegiatan
tahap ketiga dengan penuh kemauan dan kesukarelaan
3. Tahap Kegiatan
Tahap ini merupakan inti dari kegiatan kelompok, maka
aspek-aspek yang menjadi isi dan pengiringnya cukup banyak,
dan masing-masing aspek tersebut perlu mendapat perhatian
yang seksama dari pemimpin kelompok
4. Tahap Pengakhiran
Pada tahap pengakhiran bimbingan kelompok, pokok
perhatian utama bukanlah pada berapa kali kelompok itu harus
bertemu, tetapi pada hasil yang telah dicapai oleh kelompok itu
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada
pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam
ruang lingkup yang akan diteliti(Nanang,2017,74) populasi merupakan
keseluruhan (universum) dari objek penelitian yang dapat berupa manusi,
hewan, tumbuh tumbuhan, udara gejala, dan sebagainya, sehingga objek-
objek ini dapat menjadi sumber data penelitian.
Menurut Sugiyono (2016,80) Menyatakan Bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudiaan di tarik kesimpulannya
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa
SMPN 1 Metro yang berjumalah 350 siswa.
Tabel 3.1 Jumlah Populasi
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2015) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun sampel pada
penelitian ini ditentukan dengan teknik yaitu teknik sampling yang
dilakukan dengan pertimbangan kriteria tertentu sesuai dengan tujuan
atau permasalahan penelitian.
Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 15 anak karena
dalam bimbingan kelompok idealnya adalah 10 -15 siswa atau anak,maka
dalam penelitian ini di ambil dari beberapa kelas yang ada di masing
masing kelas dari kelas 7 sampai kelas 9 maka didapatkan sampel 15
anak atau siswa yang kita ambil karena anak anak tersebut mempunyai
latar belakang dalam perilaku disiolin yang sangat buruk.
3. Tekhnik Sampling
Teknik sampling atau cara pengambilan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah cluster random sampling. Cluster random sampling
merupakan teknik penentuan sampel berdasar kelompok demografi
maupun geografi yang tidak memiliki tingkatan secara strata dari anggota
populasi penelitian
Pengambilan sampel dilakukan setelah mempertahtikan ciri-ciri yaitu
siswa yang mempunyai kreteria perilkau displinan yang sangat
buruk,siswa yang sering bolos dalam pembelajaran,siswa yang tidak
mentatati peraturab sekolah siswa yang tidak berpatisipasi dalam
pembelajaran,maka dari ciri ciri itu dapat di ambil sampel 15 orang dari
masing masing kelas dari kelas 1 sampai kelas 3 smp.
1. Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Angket dipergunakan sebagai instrument untuk mengukur keterampilan
pemecahan masalah peserta didik. Angket adalah cara mengumpulkan
data dengan memberikan pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab (Sugiyono, 2019) Melalui penyebaran
angket/angket, akan diperoleh informasi sebagai berikut: gambaran
perilaku kedesiplinan siswa.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian, fenomena sosial ini telah ditentukan secara khusus oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan
skala likert, indikator tersebut digunakan sebagai titik tolak untuk
menyusun butir-butir instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan. Instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan informasi
menggunakan angket skala ordinal, dengan teknik skala likert. Menurut
(Dryon et al., 2019,34) Skala Pengukuran pada penelitian ini
menggunakan Skala Likert. Ada dua bentuk pertanyaan yang
menggunakan Likert yaitu pertanyaan positif untuk mengukur minat positif
, dan bentuk pertanyaan negatif untuk mengukur minat negatif.
Adapun kisi – kisi intrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
menggunakan instrumen Teknik Problem solving dan perilaku disiplin
E. Analisis Data
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan- tingkatan
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak di ukur
(Suhrnarsami,2016,211) Suatu instrumen dikatakan valid apabila
instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas
konstruk (construct validity), karena validitas konstruk memiliki
pendekatan yang cukup objektif dan sederhana. Validitas konstruk
diukur dengan koefisien korelasi antara skor masing- masing item
pertanyaan dengan skor totalnya. Untuk mengukur kevaliditas antar
skor, peneliti gunakan korelasi product moment Berikut:
2
N Σ x Y −( Σ x 1 )( ΣY )
rXi =
√(N Σ X 1)−( Σ x 1 ) (N Σ Y 2 )−(Σ Y 2 )
Keterangan
rxy = Angka indeks Korelasi “r” product Moment
N = Number of Cases (banyaknya Responden) Σ
XY = jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
ΣX = jumlah seluruh skor X
ΣY = jumlah seluruh skor Y.(Sugiyono,2016,228)
Hasil perhitungan rxy dibandingkan dengan r tabel pada taraf nyata (α)
5% Kriteria kelayakan adalah sebagai berikut:
rxy > rtabel berarti valid
rxy < rtabel berarti tidak valid
Langkah uji validitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara
menyebarkan angket kepada 15 responden yang termasuk dalam
sampel tetapi termasuk dalam populasi, dengan tujuan untuk
mengetahui seberapa jauh tingkat kevalidan suatu instrumen, kemudian
mengumpulkan data hasil pengisian instrumen ke dalam tabel untuk
menghitung koefisien korelasi. Kriteria valid atau tidak valid instrument
adalah jika nilai rhitung˃rtabel maka pernyataan dinyatakan valid, dan
jika rhitung˂rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Peneliti
melakukan analisis data untuk mengetahui pengaruh layanan bimbingan
kelompok terhadap perilaku disiplin pada siswa.
2. Reabilitas
Reliabilitas atau keterandalan ialah indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat ukur dapat di percaya atau diandalkan. Hal ini
berarti menunjukkan sejauh mana alat pengukur dikatakan konsisten,
jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang
sama Pengujian reliabilitas pada penelitian ini, peneliti memilih teknik
Cronbach’s Alpha, yaitu
t
k Σσ 2
α=( ¿ . (1 ¿
k−1 σ2
t