Anda di halaman 1dari 7

KASUS 4 HEPATITIS

Tn E berusia 25 tahun, sdah 3 hari sakit .Dia melaporkan sakit kepala, nyeri sendi, demam ringan, batuk,
anoreksia, dan mual dan muntah , terutama setelah makan makanan berlemak. Tn E menggambarkan
nyeri perut samar-samar yang dimulai pada waktu yang hampir bersamaan dengan masalah lainnya.
Riwayat kesehatan masa lalunya menunjukkan bahwa dia tidak memiliki masalah kesehatan, bukan
perokok, dan minum “beberapa” bir setiap malam untuk bersantai. Tanda-tanda vital (VS) adalah
TD:128/84, N:88x/mnt, RR:26x/mnt, S:38,1° C; terjaga, waspada, menggerakkan semua ekstremitas
dengan baik kecuali nyeri pada ototnya; sedikit kuning pada sclera; bising usus jelas di seluruh perut
dan panggul; perut lembut dan teraba tanpa massa yang jelas. Anda mencatat hepatomegali sedang
yang diukur pada garis midklavikula; tepi hati mudah teraba dan nyeri saat dipalpasi. PM. menyebutkan
bahwa urinnya semakin gelap selama 2 hari terakhir. Tn E menunjukkan tanda-tanda utama hepatitis.
Dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengidentifikasi masalahnya, dan hasilnya ditunjukkan di
bawah ini.

Natrium : 140 mEq/L ,Kalium : 3.9 mEq/L, Klorida : 102 mEq/L, BUN:10 mg/dL

Kreatinin : 1.0 mg/dL, Platelet : 210.000 /mm3, Bilirubin indirek : 1, Bilirubin total : 2.3 mg/dL

Albumin : 3.8, Protein Total : 6.5 gr/dL, ALT : 66, AST : 52 units/L, LDH :245, Alkali Phosfatase : 176
unit/L, Protombin Time (PT)/INR : 1/1.06, aPTT : 32 sec, Urin urobilinogen: 1.6IU/L, IgM Anti HAV
: negative, Hepatitis B surface antigen (HBsAg) : Positive

a. Tes diagnostik utama manakah yang dapat menentukan jenis hepatitis apa yang ada?
b. Hasil lab Tn E manakah yang disebutkan sebelumnya, yang secara spesifik
mengindikasikan penyakit hati?
c. Apa perbedaan antara antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) dan antibodi permukaan hepatitis
B (HBsAb)?
d. Sebutkan tiga obat yang dapat menyebabkan peningkatan kadar ALT?
e. Berdasarkan hasil lab Tn E berada dalam periode akut penyakit. Apakah penyakit ini menular?
f. Tindakan pencegahan apa yang akan Anda ambil saat dia berada di rumah sakit?g
g. Buat Patoflow dari Hepatitis
h. Tegakan diagnose keperawatan yang mungkin muncul beserta intervensinya
i. Pruritus biasanya berhubungan dengan penyakit kuning. Apa yang akan Anda lakukan
untuk meringankan masalah Tn E ini?j
j. Bagaimana Anda menjelaskan kepada Tn E kemungkinan perkembangan penyakitnya?
k. Tn E tinggal di rumah bersama orang tua dan empat adiknya. Yang termuda berusia 4 tahun.
Orang tuanya bertanya bagaimana cara mencegah anggota keluarga lainnya terkena hepatitis.
Instruksi spesifik apa yang akan Anda berikan? Bagaimana Anda mengetahui bahwa
instruksi ini dipahami?
Jawaban

a. Hepatitis B surface antigen (HBsAg) : Positive

HBsAg adalah singkatan dari “Hepatitis B Surface Antigen” yang merupakan sebuah protein
yang terdapat pada permukaan virus hepatitis B. HBsAg adalah salah satu dari beberapa jenis
antigen yang dihasilkan oleh virus hepatitis B dan merupakan salah satu indikator utama untuk
mendeteksi infeksi hepatitis B.

Ketika seseorang terinfeksi virus hepatitis B, HBsAg akan muncul dalam darahnya. Oleh karena
itu, HBsAg adalah salah satu tes laboratorium yang umum digunakan untuk mendeteksi infeksi
hepatitis B. Tes ini dapat dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin, skrining
donor darah, atau dalam kasus-kasus di mana ada kecurigaan adanya infeksi hepatitis B. Hasil
positif untuk HBsAg menunjukkan bahwa seseorang sedang mengalami infeksi aktif hepatitis B.
Jika hasil tes HBsAg positif, biasanya diperlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan
apakah infeksi adalah infeksi akut atau kronis, serta untuk menilai tingkat kerusakan hati yang
mungkin terjadi. Pengobatan dan pengelolaan yang tepat akan ditentukan berdasarkan hasil
pemeriksaan tambahan dan kondisi kesehatan individu yang terinfeksi.

b. Hasil lab Tn E manakah yang disebutkan sebelumnya, yang secara spesifik


mengindikasikan penyakit hati? Ialah di tandai dengan hasil , Hepatitis B surface antigen
(HBsAg) : Positive

c. HBsAg adalah tes darah yang mendeteksi antigen permukaan hepatitis B (HBsAg). HBsAb adalah
protein pada permukaan virus hepatitis B. Tingkat HBsAg yang tinggi biasanya menunjukkan
infeksi virus hepatitis B yang aktif.

d. Steroid anabolic, obat anti jamur (ketoconazole, terbinaffine), acarbose (obat diabetes),
antiretroviral/ARV (obat Hiv), disulfiram. selain itu ada juga paracetamol yang
digunakan secara rutin dan melebihi dosisdapat menyebabkan terjadinya kerusakan
hati. asam mefenamat yang rutin setiap hari dapat meningkatkan aktivitas ALT
plasma,sebagai penanda perubahan histopatogenic karena adanya inflamasi dan
necrosis pada sel-sel hati. ranitidin merupakan obat antagonis reseptor histamin(H2)
yang umumnya digunakan untuk pengobatan gastritis,ranitidin dapat menginduksi
kerusakan hati karena metaboliknya yang menyebabkan kerusakan hati.

e. Tn. E di indikasikan menderita Hepatitis B, hepatitis B menular melalui kontak dengan cairan
tubuh pasien hepatitis B. Cairan tubuh itu seperti darah, air liur, cairan serebrospinal, cairan
peritoneum, cairan pleura, cairan amnion, semen, cairan vagina, dan cairan tubuh lainnya.

Adapun cara lain penularan hepatitis B adalah:


1. Dari ibu ke janin melalui kehamilan.
2. Hubungan seksual tanpa pengaman (kondom) dengan orang yang terinfeksi hepatitis B.
3. Melalui jarum suntik, alat cukur, gunting kuku, alat tattoo, alat tindik, dan alat pribadi
lainnya yang terinfeksi darah penderita hepatitis B.
4. Hepatitis B tidak akan menular melalui sejumlah aktivitas seperti berjabat tangan,
berpelukan atau berciuman, batuk dan bersin, serta makanan atau minuman.
f. Tindakan pencegahan apa yang anda ambil saat dia berada di rumah sakit?
Jawaban:
Berikut ini adalah beberapa tips pencegahan dari pasien hepatitis , yang dapat
kita lakukan bersama saat berada di rumah sakit, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker dan mencuci
tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
2. Memastikan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan matang dan bersih

3. Menghindari kontak dengan orang yang sakit

4. Kurangi mobilitas

5. Tidak bergantian alat makan dengan orang lain.

Dengan menerapkan beberapa cara mencegah hepatitis diatas, diharapkan mampu


meminimalisir kemungkinan paparan hepatitis.
Segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat apabila mengalami gejala
hepatitis seperti mual, muntah, diare berat hingga demam ringan untuk mendapatkan
diagnosa lebih awal. Sehingga proses penanganan pasien dapat dilakukan secara cepat
dan tepat.
g. Patflow

Pengaruh alcohol, Virus


Hepatitis, Toksik

DP : Hypertermi Inflamasi pada hepar Peregangan kapsul hati

Ganguan Suplai darah Hepatomegali


normal pada sel-sel hepar

Perasaan tidak nyaman di


Gangguan metabolism Kerusakan sel parenkim, sel hati kuadran kanan atas
karbohidrat, lemak dan protein dan duktuli empedu intrahepatik

DP : Nyeri Anoreksia
Glukogenesis Glukoneogenesis

DP : Perubahan nutrisi : kurang


dari kebutuhan
Glukaogen dalam hepar berkurang

Glikogenolisis
Kerusakan sel parenkim, sel hati
dan duktuli empedu intrahepatik

Glukosa dalam darah berkurang

Obstruksi Kerusakan
Cepat lelah

Kerusakan Sel Bilirubin tidak di keluarkan


Keletihan melalui duktus hepatikus

Refensi bilirubin
DP : Intoleransi Aktivitas
Bilirubin direk

Bilirubin direk
Ikterus

Garam Empedu dalam Ikterus Larut Dalam

Priuriti Bilirubin dan kemih


Perubahan Eskresi kedalam kemih
berwarna gelap
h.
N Diagnosa Tujuan Intervensi (SIKI) Rasional
o keperawatan (SLKI)
(SDKI)
1. Nyeri akut Setlah Manajemen Nyeri 1). Untuk
berhubungan dilakukkan mengetah
dengan tindakan 1).Identifikasi lokasi, ui prinsip-
pembengkakka keperawata karakteristik,durasi,kualitas,intensi prinsip
n hepar n selama tas nyeri nyeri
ditandai 1x24 jam 2). Identifikasi skala nyeri 2). Untuk
dengan nyeri maka 3). Ientifikasi faktor yang mengetah
tekan tingkat memperberat dan memperingan ui rentang
abdomen nyeri nyeri nyeri
menurun pasien
dengan 3). Untuk
kriteria hasil mengetah
: ui faktor
1). Nyeri pemberat
berkurang dan
2). Tidak peringan
kesakitan nyeri
3). Tanda-
tanda vital
dalam
rentang
normal

i. Sebagian besar pasien dengan hepatitis B kronik tidak menunjukkan gejala.


Sebagian dapat merasakan kelemahan dan tidak nyaman pada perut bagian kanan atas.
Hepatitis kronik dapat berkembang menjadi fibrosis hati atau sirosis hati yang ditandai
dengan adanya jaringan luka yang menyelimuti hati, sehingga fungsi hati tidak dapat
berjalan secara optimal dan dapat terjadi gejala gagal hati seperti ikterus (penyakit
kuning), bengkak pada kedua tungkai, cairan di perut (asites), dan gangguan kesadaran
Perkembangan penyakit hepatitis C kronik berjalan lambat, 10-20% diantaranya akan
menjadi sirosis hati dalam waktu 15 - 20 tahun. Setelah menjadi sirosis hati, sekitar 1-5%
per tahun akan berkembang menjadi kanker hati.
j. Cara mencegah anggota keluarga lainnya agar tidak terkena hepatitis :
1. Edukasi Anggota Keluarga yang Tidak Terinfeksi untuk Vaksinasi hepatitis

Instruksi spesifik : Edukasi keluarga menghindari tertularnya virus hepatitis A dan B dengan
vaksin. Vaksin adalah langkah terbaik sebagai cara mencegah hepatitis. Jelaskan pentingnya
manfaat vaksin, berikan informasi fasilitas kesehatan yang memberikan vaksin hepatitis,
jadwalkan klien untuk vaksinasi.

Cara mengetahui instruksi ini dipahami: keluarga sudah mengetahui manfaat dan tempat untuk
mendapatkan vaksin hepatitis.

2. Hindari Penggunaan Barang Pribadi Bersama Pengidap hepatitis

Hindari menggunakan barang pribadi secara bersama dengan pengidap hepatitis dan tidak
saling bergantian seperti menggunakan sikat gigi dengan orang rumah.

Instruksi spesifik : Ketika pengidap hepatitis menggosok gigi dan mungkin ada darah yang
tertinggal di sikat dari gusi yang berdarah, orang selanjutnya yang memakai sikat gigi itu tanpa
sadar bisa tertular virus darinya. Oleh karena itu, berikan setiap anggota keluarga masing-
masing satu sikat gigi khusus dan jangan satukan tempat penyimpanannya agar tidak keliru saat
mengambilnya. Selain itu, jika kamu memiliki lebih dari satu kamar mandi di rumah, tidak ada
salahnya mengkhususkan salah satu kamar mandi bagi pengidap hepatitis agar dapat
menghindari penularan.

Cara mengetahui instruksi ini dipahami : Evaluasi dengan meminta menjelaskan kembali apa
yang sudah kita instruksikan.

3. Ingatkan untuk Selalu Mencuci Tangan

Edukasi keluarga untuk membuat kebiasaan mencuci tangan.

Instruksi spesifik : Edukasi 6 langkah cuci tangan yang benar & Mengingatkan mereka untuk
mencuci tangan dengan seksama setelah dari kamar mandi, saat mengganti popok, dan
sebelum menyiapkan makanan

Cara mengetahui instruksi ini dipahami : Evaluasi keluarga dengan cara mempraktikkan kembali
cuci tangan 6 langkah.

4. Edukasi mengenai penyajian Makanan dan Minuman Keluarga yang dikonsumsi

Mencuci tangan sebelum dan setelah dari kamar mandi tidaklah cukup jika makanan disiapkan
oleh pengidap hepatitis yang tidak berhati-hati dalam membersihkan bahan makanan. keluarga
masih berisiko terkena hepatitis. Pada umumnya, buah-buahan segar, roti lapis, salad, dan
makanan mentah lainnya lebih mungkin menjadi sumber penyebaran hepatitis jika
dibandingkan dengan makanan matang. Makanan laut seperti kerang, remis, tiram, dan udang
bisa diambil dari air yang terkontaminasi. Maka dari itu, lebih baik bagi kamu dan keluarga untuk
berpikir dua kali sebelum mengonsumsi makanan mentah tersebut.

Instruksi spesifik : Berikan edukasi mengenai penyajian, pengolahan bahan makanan dan
minuman yang sehat, Seperti cuci dulu bahan makanan dengan bersih dan berulang, minum air
yang matang.

Cara mengetahui instruksi ini dipahami : Evaluasi ulang dengan memberikan pertanyaan
mengenai cara penyajian dan pengolahan bahan makanan

Anda mungkin juga menyukai