Orang
dewasa umumnya akan lebih mudah menggambarkan sakit perut
yang dirasakan; apakah seperti ditusuk-tusuk, melilit, mulas seperti
mau buang air, atau kembung karena banyak gas. Namun, anak yang
masih kecil belum bisa membedakan rasa sakit perutnya.
Nah, tulisan ini semoga dapat membantu Bunda mengenali sakit perut
yang tengah dirasakan si kecil.
1. Kolik
2. Infeksi bakteri
3. Disentri
Amuba sering membuat sakit perut yang dikenal sebagai disentri.
Makhluk yang lebih besar dari bakteri ini menggigit dinding usus
sehingga menimbulkan luka. Gejalanya, diare atau buang-buang air
berlendir disertai bercak darah. Sakit perutnya terasa sebelum buang
air besar. Penanganannya harus dilakukan dengan obat-obatan
antiamuba. Asupan selama disentri pun harus khusus, yakni makanan
yang mudah dicerna.
Sakit perut ini mirip disentri hanya penyebabnya adalah rotavirus. Bibit
penyakit bisa masuk ke dalam tubuh melalui udara atau dari makanan.
Gejalanya, sebelum atau selama buang air besar anak akan merasakan
sakit di perut sebelah bawah. Rasa sakitnya kadang tak tertahankan
hingga membuatnya menangis.
Diare yang terjadi karena virus bisa hilang sendiri dalam 3—4 hari,
namun terkadang sampai dua minggu baru sembuh. Dalam proses
penyembuhan, anak harus diberi cairan oralit. Bila kondisinya
mengkhawatirkan (anak tak mau minum) sebaiknya ia menjalani
perawatan di rumah sakit untuk mendapat cairan infus.
5. Usus buntu
Beberapa penyakit ini bisa dihindarkan dengan gaya hidup sehat dan
daya tahan tubuh yang kuat. Salah satu caranya adalah dengan
memberikan vidoran Gummy Multivitamin dan vidoran Gummy Vit C
setiap hari.