Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING

POLA BK 17

Disusun Oleh:

Kelompok VII

Wafiq Murtadha Ahmad : 20200121036

Wiwi Fadriani : 20200121038

Husnul Muawiyah Arif : 20200121042

Muhammad Ichsan Gani : 20200121060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas ucapkan kepada Allah‘Azza Wa Jalla atas

berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“POLA BK 17”. Tak lupa salam beriringan shalawat kita persembahkan pula

kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw. beserta keluarga, para sahabat, dan

pengikut serta penerus cita-cita perjuangannya.

Makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang pola bk 17 bagi para

pembaca dan juga penulis. Makalah ini terdiri atas 3 bab, yaitu bab pendahuluan,

pembahasan, dan penutup serta daftar pustaka. Setiap isi dari bab tersebut terangkai

secara komprehensif untuk membahas mengenai tentang mata kuliah Bimbingan

dan Konseling.

Kami menyadari, makalah yang kami buat belum mencapai kesempurnaan.

Oleh sebab itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari pembaca, guna menghasilkan laporan makalah yang lebih baik.

Kami berharap, makalah ilmiah yang kami susun bisa memberikan manfaat dan

inspirasi bagi pembaca.

Samata, 22 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 1

C. Tujuan ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 2

A. Pengertian Pola BK 17 ................................................................ 2

B. Tujuan Pola BK 17 .................................................................... 2

C. Bidang Bimbingan Pola BK 17 ................................................... 2

D. Layanan Pola BK 17 .................................................................. 6

E. Kegiatan Pendukung pola BK 17 ............................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................... 15

A. Kesimpulan ................................................................................ 15

B. Saran .......................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam aktivitas di sekolah, peserta didik memerlukan bimbingan bukan

hanya sekedar pembelajaran. Rekan peserta didik untuk menjadi pembimbing yang

paling baik dan efektif adalah guru kelas. Namun tentu saja untuk mendapatkan hasil

peserta didik yang di bimbing dengan benar. Guru mata pelajaran harus mempunyai

pengetahuan tentang pola pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah. Ini

dimaksudkan untuk dapat membimbing anak ke arah yang lebih optimal dan tidak

sembarangan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pola BK 17?

2. Apa tujuan pola BK 17?

3. Apa saja bidang bimbingan pola BK 17?

4. Apa saja layanan Pola BK 17?

5. Apa saja kegiatan pendukung pola BK 17?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Pola BK 17

2. Untuk mengetahui tujuan pola BK 17

3. Untuk mengetahui bidang bimbingan pola BK 17

4. Untuk mengetahui layanan pola BK 17

5. Untuk mengetahui kegiatan pendukung pola BK 17

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pola BK 17

Pola BK 17 adalah program bimbingan dan konseling atau pemberian

bantuan kepada peserta didik melalui, 4 bidang bimbingan, 7 layanan, dan 5

kegiatan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.

B. Tujuan Pola BK 17

Secara umum tujuan pola BK 17 adalah memberikan arah kerja atau

sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK/konselor, membantu peserta

didik mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta memilih dan

menyesuaikan diri dengan kesempatan, Pendidikan, dan merencanakan karier

yang sesuai dengan tuntutan kerja.1

C. Bidang Bimbingan Pola BK 17

1. Bimbingan Pribadi

Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling

membantu peserta didik menentukan dan mengembangkan pribadi yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta

sehat jasmani dan rohani.

Bimbingan pribadi diarahkan untuk memantapkan kepribadian dan

mengembangkan kemampuan inidividu dalam menangani masalah-masalah

dirinya.

Menurut Depdikbud (dalam sukardi,2008:54) jenis bimbingan ini

membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan mengembangkan

1
Darmawan Harefa dan Kaminuddin Telaumbanu, Teori Manajemen Bimbingan dan
Konseling: Kajian untuk Mahasiswa Pendidikan dan Keguruan (Banyumas: PM Publisher, 2020), h.
109.

2
3

potensi dan kecakapan, bakat, dan minat, serta kondidi sesuai dengan

karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik.2

Bidang bimbingan pribadi ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok

berikut:

a. Pemantapan sikap dan kebiasaan seta pengembangan wawasan dalam

beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

b. Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya

untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif

c. Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta

penyaluran dan pengembangan

d. Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha

penanggulannnya

e. Pemantapan kemampuan mengambil keputusan

f. Pengembangan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan

yang diambil

g. Pemantapan dalam perencanaan dan penyelanggaraan hidup sehat

2. Bimbingan Sosial

Dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling di

sekolah berusaha untuk membantu peserta didik dalam mengenal dan

berhubungan dengan lingkungan sosialnya.

Bimbingan sosial diberikan dengan menciptakan linkungan yang

kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan sistem

pemahaman diri dan sikap-sikap yang positif, serta keterampilan-keterampilan

sosial yang tepat.

2
Henni Syafriana Nasution dan Abdillah, Bimbingan Konseling: Konsep, Teori dan
Aplikasinya (Medan: LPPI, 2019), h. 66
4

Bimbingan sosial juga dapat membantu peserta didik untuk memahami,

menilai,dan mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan

efektif terhadap teman sebaya, anggota keluarga, dan terhadap masyarakat

sosial yang lebih luas.

Bidang ini dirinci menjadi beberapa pokok, sebagai berikut:

a. Pemantapan kemampuan berkomunikasi baik melalui lisan maupun

tulisan.

b. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial,

baik dirumah, disekolah, maupun dimasyarakat.

c. Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan produktf dengan

teman sebaya.

d. Pemantapan tentang peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah, rumah dan

lingkungan.

e. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta

berargumentasi.

f. Orientasi tentang hidup berkeluarga.

3. Bimbingan Belajar

Dalam bimbingan belajar, pelayanan bimbingan konseling membantu

peserta didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebisasaan

belajar yang baik.

Bidang bimbingan ini memuat pokok-pokok berikut:

a. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar untuk mencari informasi

dari berbagai sumber belajar.

b. Pemantapan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri atau

kelompok

c. Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah.


5

d. Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial, dan

budaya yang di lingkungan sekitar dan masyarakat.

e. Orientasi yang di lingkungan sekitar dan masyarakat.

4. Bimbingan Karir

Bimbingan karir yaitu bimbingan untuk membantu individu dalam

perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah-masalah karir, seperti

pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi dan

kemampuan diri, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan

pengembangan karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah-masalah

karir yang dihadapi.

Dalam bidang bimbingan karir ini, pelayanan bimbingan konseling

ditujukan untuk mengenal potensi diri, mengembangkan dan memantapkan

pilihan karir.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir merupakan upaya

membantu peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal

dunia kerjanya, mengembangkan masa depannya yang sesuai dengan bentuk

kehidupan yang diharapkan, serta mampu menentukan dan mengambil

keputusan secara tepat kemudian bertanggung jawab atas keputusan yang

diambilnya.

Bimbingan ini memuat pokok-pokok berikut:

a. Pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk memperoleh

penghasilan untuk memulai kebutuhan hidup.

b. Pementapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier

yang hendak dikembangkan.

c. Pemantapan informasi tentang kondisi tuntutan dunia kerja, jenis-jenis

pekerjaan.
6

d. Pemanfaatan cita-cita karier sesuai dengan bakat minat dan kemampuan.

D. Layanan Pola BK 17

1. Layanan Orientasi

Menurut Prayitno (2015: 225) menjelaskan bahwa layanan orientasi

yaitu layanan konseling yang memungkinkan klien mempermudah dan

memperlancar berperannya klien dalam lingkungan baru tersebut. Menurutnya

layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk

memperkenallkan peserta didik baru atau seseorang terhadap lingkungan yang

baru dimasukinya.

Disisi lain menurut Wills (2007:33) mengungkapkan bahwa layanan

orientasi adalah layanan bimbingan yang dikoordinir guru pembimbing dengan

bantuan semua guru dan wali kelas, dengan tujuan membantu mengorientasikan

(mengarahkan, membantu, mengadaptasi) peserta didik (juga pihak lain yang

dapat memberi pengaruh, terutama orang tuanya) dari situasi lama kepada

situasi baru.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

layanan orientasi adalah layanan bimbingan konseling yang memungkinkan

peserta didik memahami lingkungan sekolah yang baru dimasukinya, dalam

rangka mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di

lingkungan yang baru itu dan dikoordinir oleh guru pembimbing dengan

bantuan semua guru dan wali kelas.

Adapun beberapa kegiatan materi yang harus disampaikan kepada

peserta didik melalui layanan orientasi ada berbagai macam, antara lain:

a. Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.

b. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban peserta didik


7

c. Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan meningkatkan

hubungan sosial peserta didik.

d. Kurikulum dengan seluruh aspek-aspeknya.

e. Peranan kegiatan bimbingan karier.

f. Peranan pelayanan bimbingan konseling dalam membentuk segala jenis

masalah dan kesulitan peserta didik.

2. Layanan Informasi

Layanan informasi yaitu layanan bimbingan konseling yang

memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan

pengaruh yang besar kepada peserta didik (terutama orang tua) menerima dan

memahami informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang

dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan

sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.

Bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan

pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri,

merencakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota

keluarga dan masyarakat. Layanan informasi berupaya memenuhi kekurangan

seseoranng akan informasi yang dibutuhkan.3

Materi layanan informasi, antara lain:

a. Informasi pengembangan pribadi.

b. Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat dan minat.

c. Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku" tata krama dan sopan santun.

d. Data pelajaran dan pembidangannya seperti program inti, program

khusus dan tambahan.

3
Siti Handayani, Motivator Sang Konselor: Meski Sulit Tetap Solutif (Makassar: Tatakata
Grafika, 2021), h. 49.
8

e. Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti

EBTA/EBTANAS.

f. Imformasi pendidikan tinggi.

3. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan bimbingan

konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) memperoleh penempatan

dan penyaluran yang tepat sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi

pribadi, sehingga perencanaan karier dapat dilaksanakan dengan baik. Tujuan

layanan ini agar setiap individu dapat mengembangkan diri secara optimal

tentunya dengan kemampuan yang ada dalam diri individu.

Materi layanan penempatan dan penyaluran, antaralain:

a. Penempatan di dalam kelas, serta program studi atau jurusan

b. Penempatan dan penyaluran ke dalam kelompok belajar

c. Penempatan dan penyaluran ke dalam ekstrakurikuler yang dapat

menunjang pengembangan sikap, kebiasaan, kemampuan bakat dan

minat.4

4. Layanan Pembelajaran

Layanan pembelajaran yaitu layanan bimbingan konseling yang

memungkinkan peserta didik mengembangkan diri dengan sikap dan kebiasaan

belajar yang baik, materi belajar dengan kecepatan dan kesulitan belajar serta

berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya. Materi layanan bimbingan

belajar, antara lain:

a. Pengenalan peserta didik yang mengalami masalah belajar tentang

kemampuan, motivasi, sikap dan kebiasaan belajar.

4
Roma Ardika sari, Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus Jenis Layanan BK
(Padang: 2021), h.3.
9

b. Pengembangan keterampilan belajar, membaca, mencatat, bertanya dan

menjawab serta menulis.

c. Pengajaran perbaikan

d. Program pengayaan

5. Layanan Konseling Perorang

Layanan konseling perorang yaitu layanan bimbingan konseling yang

memungkinkan peserta didik mendapat layanan langsung tatap muka (secara

perorangan) dengan guru pembimbing dalam rangka pembahasan pengentasan

permasalahan pribadi yang dideritanya. Pelaksanaan usaha pengentasan

permasalahan peserta didik dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:

Pengenalan dan pemahaman permasalahan, analisis yang tepat, aplikasi dan

pemecahan permasalahan, evaluasi, baik evaluasi awal proses atau evaluasi

akhir, tindak lanjut.

Materi layanan konseling perorangan, antara lain:

a. Pemahaman sikap, kebiasaan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat dan

minat serta penyalurannya.

b. Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri.

c. Informasi karier, dunia kerja dan prospek masa depan karier.

d. Pengambilan keputusan sesuai dengan kondisi pribadi, keluarga dan

sosial.

6. Layanan Bimbingan Kelompok

Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan yang

memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh

berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing atau

konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik

individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat serta untuk
10

pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Layanan bimbingan kelompok

mempunyai tiga fungsi yaitu informatif, pengembangan dan preventif dan

kreatif.

Materi layanan bimbingan kelompok, yaitu:

a. Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman dan hidup sehat.

b. Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana

adanya (termasuk perbedaan individu, sosial dan budaya).

c. Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier.

d. Pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan.

7. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan konseling yang

memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan

pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.

Dinamika kelompok adalah suasana yang hidup yang berdenyut, yang bergerak,

yang berkembang, yang ditandai dengan adanya interaksi antar sesama anggota

kelompok.

Tujuan konseling kelompok, meliputi:

a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.

b. Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman

sebaya.

c. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota

kelompok.

d. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.


11

Proses pelaksanaan konseling kelompok dilaksanakan melalui tahap-

tahap berikut:

1. Tahap pembentukan,

2. Tahap peralihan

3. Tahap kegiatan

4. Tahap pengakhiran.

E. Kegiatan Pendukung Pola BK 17

1. Aplikasi Instrumentasi BK

Aplikasi instrumentasi BK yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan

konseling untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang diri peserta didik,

keterangan tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan yang lebih luas.

Aplikasi instrumentasi bimbingan konseling bertujuan untuk

mengumpulkan data dari keterangan tentang peserta didik (baik secara

individual maupun kelompok), keterangan tentang lingkungan peserta didik dan

lingkungan yang lebih luas (termasuk di dalamnya informasi pendidikan dan

jabatan). Data ini dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui intrumen baik

tes maupun nontes.

Data dan keterangan yang perlu dikumpulkan melalui aplikasi

instrumentasi bimbingan konseling pada umumnya meliputi:

a. Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang

Maha Esa.

b. Kondisi mental dan fisik peserta didik, pengenalan terhadap diri sendiri.

c. Kemampuan pengenalan lingkungan dan hubungan sosial.

d. Tujuan, sikap, kebiasaan dan keterampilan serta kemampuan belajar.

e. Informasi karier dan pendidikan.

f. Kondisi keluarga dan lingkungan.


12

2. Penyelenggaraan Himpunan Data

Penyelenggaraan himpunan data yaitu kegiatan pendukung bimbingan

konseling untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan

keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data perlu diselenggarakan

secara berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.

Data yang perlu dikumpulkan, disusun dan dipelihara, meliputi:

a. Identitas pribadi

b. Latar belakang rumah dan keluarga

c. Kemampuan mental, bakat dan kondisi kepribadian

d. Sejarah pendidikan, nilai-nilai pelajaran

e. Sejarah kesehatan

f. Minat dan cita-cita

3. Konferensi Kasus

Konferensi kasus yaitu kegiatan pendukung bimbingan konseling untuk

membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik dalam suatu forum

pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat

memberikan bahan, keterangan dan komitmen bagi terentaskannya

permasalahan tersebut. Tujuan konferensi kasus ialah untuk:

a. Diperolehnya gambaran yang lebih jelas, mendalam dan menyeluruh

tentang permasalahan peserta didik.

b. Terkomunikasinya sejumlah aspek permasalahan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan, guru pembimbing atau guru kelas, wali kelas,

guru mata pelajaran dan kepala sekolah.

c. Terkoordinasinya penanganan masalah yang dimaksud sehingga upaya

penanganan itu lebih efektif dan efisien


13

4. Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah yaitu kegiatan pendukung bimbingan konseling untuk

memperoleh data, keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya

permasalahan peserta didik melalui kunjungan ke rumahnya. Kegiatan ini

memerlukan kerja sama yang penuh antara orang tua atau wali dan anggota

keluarga lainnya dengan guru pembimbing. Dengan kunjungan rumah akan

diperoleh berbagai data dan keterangan tentang berbagai hal yang besar

kemungkinan ada sangkut paut dengan permasalahan peserta didik. Data dan

keterangan ini meliputi:

a. Kondisi rumah tangga dan orang tua

b. Fasilitas belajar yang ada di rumah

c. Hubungan antar anggota keluarga

d. Sikap dan kebiasaan peserta didik dirumah

e. Komitmen orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam

perkembangan dan pengentasan masalah peserta didik

5. Alih Tangan Kasus

Alih tangan kasus yaitu kegiatan pendukung bimbingan konseling untuk

mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami

peserta didik dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak ke pihak

lainnya. Di sekolah alih tangan kasus dapat diartikan bahwa guru mata pelajaran

atau praktek, wali kelas atau staf sekolah lainnya, atau orang tua mengalih

tangankan peserta didik bermasalah kepada guru pembimbing atau guru kelas.

Alih tangan kasus bertujuan untuk mendapatkan penanganan yang lebih

tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik, dengan jalan

memindahkan penanganan kasus dari satu pihak kepada pihak yang lebih ahli.
14

Fungsi utama bimbingan yang diemban oleh kegiatan alih tangan kasus ialah

fungsi pengentasan.5

5
Safrianus Haryanto Djehaut, Bimbingan Konseling di Sekolah (Yogyakarta: Absolute
Media, 2011), h.116.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pola BK 17 adalah program bimbingan dan konseling atau pemberian

bantuan kepada peserta didik melalui, 4 bidang bimbingan, 7 layanan, dan 5

kegiatan pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku.

Secara umum tujuan pola BK 17 adalah memberikan arah kerja atau

sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK/konselor, membantu peserta didik

mengenal bakat, minat, dan kemampuannya, serta memilih dan menyesuaikan diri

dengan kesempatan, Pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai dengan

tuntutan kerja.

Kegiatan bimbingan konseling secara menyeluruh meiliputi empat bidang

bimbingan yaitu: bimbingan pribadi; bimbingan sosial; bimbingan belajar; dan

bimbingan karir. Kegiatan BK dalam keempat bidang bimbingan diselenggarakan

melalui tujuh jenis layanan, yaitu: layanan orientasi; layanan informasi, layanan

penempatan dan penyaluran; layanan pembelajaran; layanan konseling

perorangan; layanan bimbingan kelompok; serta layanan konseling kelompok.

Untuk mendukung ketujuh jenis layanan itu diselenggarakan lima kegiatan

pendukung yaitu: aplikasi instrumentasi BK; penyelenggaraan himpunan data;

konferensi kasus; kunjungan rumah; dan alih tangan kasus.

B. Saran

Materi tentang Pola BK 17 dalam makalah ini belum memuat secara

keseluruhan. Maka diharapkan kepada para peserta didik agar lebih produktif dalam

mempelajari literatut-literatur lainnya.

15
DAFTAR PUSTAKA
Djehaut, Safrianus Haryanto. Bimbingan Konseling di Sekolah. Yogyakarta:
Absolute Media, 2011.
Handayani, Siti. Motivator Sang Konselor: Meski Sulit Tetap Solutif. Makassar:
Tatakata Grafika, 2021.
Harefa, Darmawan dan Kaminuddin Telaumbanu. Teori Manajemen Bimbingan
dan Konseling: Kajian untuk Mahasiswa Pendidikan dan Keguruan.
Banyumas: PM Publisher, 2020.
Nasution, Henni Syafriana dan Abdillah. Bimbingan Konseling: Konsep, Teori
dan Aplikasinya. Medan: LPPI, 2019.
Sari, Roma Ardika. Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus Jenis
Layanan. Padang: 2021.

16

Anda mungkin juga menyukai