Anda di halaman 1dari 12

MERUMUSKAN MASALAH

DALAM KEBIJAKAN PUBLIK


INTRODUCTION (Source: Russel L Ackoff, 1974)
• Keberhasilan dalam memecahkan suatu masalah memerlukan penemuan solusi yang tepat terhadap masalah yang juga
tepat.
• Kita lebih sering gagal karena kita memecahkan suatu masalah yang salah daripada menemukan solusi yang salah
terhadap masalah yang tepat.

GAMBAR.1
PRIORITAS PERUMUSAN MASALAH
DALAM ANALISIS KEBIJAKAN
PENGENALAN MASALAH VS PERUMUSAN MASALAH
• Proses analisis kebijakan kadang tidak berawal dari masalah yang
diartikulasikan dengan jelas.
• Masalah sering diartikan sebagai perasaan khawatir atau kondisi kacau
yang dirasakan oleh para analisis kebijakan, pembuat kebijakan dan pelaku
kebijakan
• Masalah kebijakan adalah produk pemikiran yang dibuat pada suatu
lingkungan, suatu elemen situasi masalah yang diabstraksikan dari sebuah
situasi oleh para analisis
• Harus dibedakan antara situasi masalah yang dialami oleh para analis
dengan masalah itu sendiri
PERUMUSAN MASALAH VS PEMECAHAN MASALAH

• Analisis kebijakan publik merupakan proses yang berlapis-lapis.


• Urutan tertinggi adalah metode perumusan masalah, sedangkan
metode pemecahan masalah pada urutan yang lebih rendah.
• Sebagai urutan tertinggi metode perumusan masalah disebut
sebagai rancangan kebijakan atau rancangan ilmu.
• Menggunakan metode perumusan masalah ditingkat yang lebih
rendah berisiko memecahkan masalah yang salah.
PERUMUSAN KEMBALI MASALAH VS PEMECAHAN SOLUSI
MASALAH /PEMENTAHAN MASALAH

• Pemecahan Kembali masalah mencakup analisis ulang


terhadap masalah yang dipahami secara benar untuk
mengurangi kesalahan yang bersifat kalibrasional
• Pementahan solusi masalah berupa pembuangan suluasi
dikarenakan kesalahan dalam perumusan masalah
(1) CIRI PENTING MASALAH KEBIJAKAN (CIRI-CIRI MASALAH)

(1) Saling ketergantungan dari masalah kebijakan (masalah-masalah


kebijakan di dalam suatu bidang kadang mempengaruhi masalah-masalah
kebijakan di bidang yang lain.
• Seluruh sistem masalah adalah suatu sistem kondisi eksternal yang
menghasilkan ketidakpuasan di antara segmen-segmen masyarakat yang
berbeda.
• Pemecahan masalah tidak cukup hanya menggunakan pendekatan analitis
yaitu pendekatan yang memecahkan masalah ke dalam elemen-elemen
atau bagian yang menyusunnya.
• Penyelesaian masalah harus bersifat holistik dimana pendekatan yang
digunakan memandang bagian-bagian sebagai kondisi yang tidak
terpisahkan dari keseluruhan sistem yang mengikatnya.
(2) CIRI PENTING MASALAH KEBIJAKAN (CIRI-CIRI MASALAH)

(2) Subyektivitas dari masalah kebijakan (kondisi


eksternal yang menimbulkan suatu permasalahan
didefinisikan, diklasifikasikan, dijelaskan dan dievaluasi
secara selektif)
• Suatu masalah bukan situasi masalah yang
diabstraksikan dari situasi oleh para analis.
• Harus dibedakan antara situasi masalah dengan
masalah kebijakan karena masalah adalah barang
abstrak yang timbul dengan mentransformasikan
pengalaman ke dalam penilaian para analis
(3) CIRI PENTING MASALAH KEBIJAKAN (CIRI-CIRI MASALAH)

(3) Sifat buatan dari masalah


• Masalah kebijakan hanya mungkin terjadi ketika
pembuat kebijakan mempunyai keinginan untuk
mengubah situasi masalah.
• Masalah kebijakan merupakan hasil/produk penilaian
subyektif pembuat kebijakan sebagai definsi yang sah
dari kondisi sosial yang objektif
• Tidak ada keadaan di masyarakat yang alamiah
sehingga apa yang ada di dalam masyarakat dengan
sendirinya merupakan masalah kebijakan
(4) CIRI PENTING MASALAH KEBIJAKAN (CIRI-CIRI MASALAH)

(4) Dinamika masalah kebijakan


• Terdapat banyak solusi untuk suatu masalah/
• Masalah dan solusi berada dalam perubahan-
perubahan yang tidak konstan.
• Solusi terhadap masalah dapat menjadi using
meskipun barangkali masalah itu sendiri belum
usang
MASALAH vs ISU
• Penting untuk mengenali perbedaan diantara
situasi problematis, masalah kebijakan dan isu
kebijakan---untuk memahami dan menafsirkan
sebuah peristiwa yang menimbulkan
ketidaksetujuan tentang serangkaian tindakan
pemerintah yang actual maupun potensial
• Formulasi masalah dipengaruhi oleh asumsi-
asumsi para pelaku kebijakan yang berbeda
(legislator, administrator, pimpinan-pimpinan
bisnis, kelompok konsumen.
• Formulasi masalah yang berbeda menentuikan
bagaimana isu-isu kebijakan didefinisikan
• Isu utama ditemui pada tingkat pemerintahan
tertinggi
• Isu sekunder adalah isu yang terletak pada
tingkat instansi pelaksana
• Isu fungsional pada tingkat program / proyek
• Isu minor isu yang paling sering ditemukan pada
tingkat proyek yang spesifik
GAMBAR.2
HIERARKI TIPE-TIPE KEBIJAKAN
TIGA KELAS MASALAH KEBIJAKAN

• Masalah yang sederhana


(well-structured)
• Masalah yang agak
sederhana
(moderatelyu-
structured)
• Masalah yang rumit
• Struktur masing-masing
kelas masalah
ditentukan oleh tangkat
kompleksitasnya
PERUMUSAN MASALAH DALAM ANALISIS KEBIJAKAN

• Syarat untuk memecahkan masalah yang rumit berbeda dengan


memecahkan masalah yang lebih sederhana
• Masalah sederhana bisa menggunakan metode konvensional
• Masalah yang rumit menuntut analisis untuk mengambil bagian
aktif dalam mendefinisikan hakekat dari masalah itu
• Untuk mendefinisikan secara aktif hakekat masalah----para
analis tidak saja menghadapkan pada keadaan problematis
tetapi juga membuat penilaian dan pendapat secara kreatif
• Analisis kebijakan dibagi ke dalam 2 jenis analisis: PERUMUSAN
MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

Anda mungkin juga menyukai