Anda di halaman 1dari 9

COVER

STANDAR KUALITAS HASIL KERJA DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENYULUH AGAMA

Berdasarkan Peraturan MENPANRB


Nomor 9 Tahun 2021
Dan Nomor 1 Tahun 2023

TAHUN 2023

DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF

Standar Kualitas Hasil Kerja dan Pedoman Penilaian Kinerja Penyuluh Agama
merupakan dokumen yang bertujuan untuk memberikan panduan dan kerangka
penilaian kinerja bagi penyuluh agama. Dokumen ini membahas standar yang
harus dicapai dalam hasil kerja penyuluh agama serta proses penilaian yang
objektif dan adil. Pemahaman sederhana, agar fungsional penyuluh agama
mendapat pengetahuan (informasi) dan taat hukum, sesuai peraturan perundang-
undangan dalam bekerja.

Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN sesuai amanah PermenPANRB No. 6/2022


menekankan pada peningkatan kinerja pegawai ASN secara signifikan, juga
peningkatan Kinerja organisasi yang berdampak. Bukan sekadar penilaian kinerja.
Kinerja yang dimaksud tidak hanya hasil kerja pegawai, tetapi juga perilaku kerja
pegawai yang sesuai dengan core values ASN BerAKHLAK. Pengharapan Pegawai
ASN, mampu memenuhi ekspektasi kinerja yang dinamis dan berkelanjutan.
Bukan sekadar uraian tugas serta perilaku yang ditunjukkan selama bekerja dan
berinteraksi dengan orang lain.

Standar Kualitas Hasil Kerja, penjelasan terkait teknis-teknis Kepegawaian


penyuluh agama untuk peningkatan karir dan membentuk sikap profesionalisme
dalam tatanan pekerjaan yang diamanahkan. Tak luput dalam memberikan
kejelasan serta kepastian hukum dalam pencapaian hasil kerja penyuluh agama.
Menjawab dampak evaluasi kinerja nantinya membuat pegawai ASN terdorong
untuk berkinerja. hal ini meliputi: Pertama, Kompetensi Agama: Penyuluh agama
diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam tentang agama yang
ditekuninya. Mereka harus mampu menyampaikan ajaran agama dengan akurat,
relevan, dan bermanfaat bagi masyarakat. Kedua, Pelayanan Masyarakat:
Penyuluh agama diharapkan memberikan pelayanan yang baik kepada
masyarakat. Mereka harus dapat merespons kebutuhan masyarakat, memberikan
bimbingan spiritual, mengadakan kegiatan yang memperkuat nilai-nilai agama,
dan membantu dalam memecahkan masalah sosial. Ketiga, Kegiatan Edukasi:
Penyuluh agama diharapkan melaksanakan kegiatan edukasi yang efektif. Mereka
harus mampu merancang dan melaksanakan program pendidikan agama yang
sesuai dengan target audiens, menggunakan metode yang inovatif, dan mengukur
dampaknya secara objektif. Keempat, Keterlibatan Komunitas: Penyuluh agama
diharapkan terlibat dalam kegiatan komunitas dan membangun hubungan yang
baik dengan berbagai pihak. Mereka harus aktif dalam kegiatan sosial,
berkolaborasi dengan organisasi agama dan lembaga terkait, serta membangun
jejaring untuk mendukung pembangunan komunitas yang lebih baik.

Menjawab dampak evaluasi kinerja nantinya membuat pegawai ASN terdorong


untuk berkinerja. Penetapannya tertuang dalam Surat Edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No. 03/2023
tentang Tata Cara Penetapan Predikat Kinerja Pegawai ASN. Pendelegasian dari SE
tersebut diberlakukan Tahun 2023 setelah ditetapkan pada 31 Januari 2023.

Pedoman Penilaian Kinerja, menukilkan bahwa kebijakan ini bersifat transisi


sebelum ditetapkannya ketentuan yang mengatur kinerja organisasi. Konsep dasar
Penetapan predikat kinerja penyuluh agama, dilakukan dengan memperhatikan
pola distribusi predikat kinerja berdasarkan capaian kinerja organisasi tempatnya
bekerja. Hal ini meliputi: Pertama, Objektivitas dan Keadilan: Proses penilaian
kinerja harus dilakukan dengan objektif dan adil, berdasarkan kriteria dan
indikator yang telah ditetapkan. Penilai harus mempertimbangkan hasil kerja
penyuluh agama secara komprehensif, termasuk kompetensi agama, pelayanan
masyarakat, kegiatan edukasi, dan keterlibatan komunitas. Kedua, Pengukuran
Kinerja: Penilaian kinerja penyuluh agama harus menggunakan metode dan alat
pengukuran yang sesuai. Hal ini dapat meliputi penilaian oleh atasan, peer review,
evaluasi kinerja berdasarkan indikator kuantitatif, dan umpan balik dari
masyarakat yang dilayani. Ketiga, Pengembangan Profesional: Penilaian kinerja
harus memberikan umpan balik yang konstruktif kepada penyuluh agama untuk
membantu mereka dalam pengembangan profesional. Penilai harus memberikan
rekomendasi dan arahan yang jelas mengenai area yang perlu diperbaiki dan
peluang pengembangan yang dapat diambil. Keempat, Penghargaan dan Insentif:
Penilaian kinerja yang baik harus diikuti dengan penghargaan dan insentif yang
sesuai. Ini dapat berupa pengakuan publik, kenaikan pangkat setingkat lebih
tinggi dan bahkan Kenaikan Jabatan.

Pekanbaru, Juli 2023


Guru Besar,
Ketua STAIN Bengkalis

Prof. Dr. H. Samsul Nizar, M.Ag


Nip. 197010241997031001

KATA SAMBUTAN

Puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kepada Tuhan YME atas ridha
dan rahmat-Nya. Buku ini disusun dalam konteks mendorong peningkatan kinerja
bagi pemangku Jabatan Fungsional Penyuluh Agama, khususnya dilingkungan
Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, yang berjumlah 106
orang. Penyampaian pesan, dalam standar kualitas hasil kerja yang terukur dan
menjadi pedoman penilaian kinerja penyuluh agama. Pemahaman sederhana, agar
fungsional penyuluh agama mendapat pengetahuan (informasi) dan taat hukum,
sesuai peraturan perundang-undangan dalam bekerja. Pengelolaan Kinerja
Pegawai ASN sesuai amanah PermenPANRB No. 6/2022 menekankan pada
peningkatan kinerja pegawai ASN secara signifikan, juga peningkatan Kinerja
organisasi yang berdampak. Bukan sekadar penilaian kinerja. Kinerja yang
dimaksud tidak hanya hasil kerja pegawai, tetapi juga perilaku kerja pegawai yang
sesuai dengan core values ASN BerAKHLAK. Pengharapan Pegawai ASN, mampu
memenuhi ekspektasi kinerja yang dinamis dan berkelanjutan. Bukan sekadar
uraian tugas serta perilaku yang ditunjukkan selama bekerja dan berinteraksi
dengan orang lain.
Buku ini menguraikan penjelasan terkait teknis-teknis Kepegawaian
penyuluh agama untuk peningkatan karir dan membentuk sikap profesionalisme
dalam tatanan pekerjaan yang diamanahkan. Tak luput dalam memberikan
kejelasan serta kepastian hukum dalam pencapaian hasil kerja penyuluh agama.
Menjawab dampak evaluasi kinerja nantinya membuat pegawai ASN terdorong
untuk berkinerja. Penetapannya tertuang dalam Surat Edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) No. 03/2023
tentang Tata Cara Penetapan Predikat Kinerja Pegawai ASN. Pendelegasian dari SE
tersebut diberlakukan Tahun 2023 setelah ditetapkan pada 31 Januari 2023,
menukilkan bahwa kebijakan ini bersifat transisi sebelum ditetapkannya
ketentuan yang mengatur kinerja organisasi. Konsep dasar Penetapan predikat
kinerja penyuluh agama, dilakukan dengan memperhatikan pola distribusi
predikat kinerja berdasarkan capaian kinerja organisasi tempatnya bekerja.
Standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian kinerja penyuluh
agama 2023 ini diharapkan dapat digunakan sebagai rujukan untuk menetapkan
serta klarifikasi ekspektasi dalam perencanaan kinerja mengakomodir target,
capaian, hasil dan manfaat yang dicapai serta perilaku PNS dalam mendukung
pencapaian kinerja organisasi khususnya pada Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Riau. Tersajinya Standar kualitas hasil kerja dan pedoman
penilaian kinerja penyuluh agama juga memudahkan penyusunan Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) pada tahun 2023. Pelaksanaan, pemantauan, pengukuran serta
pembinaan kinerja sebagaimana yang diatur dalam Permenpan RB Nomor 6 Tahun
2022 tentang Pengelolaan Kinerja, pada jabatan penyuluh agama dapat
terakomodir. Sehingga dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh setiap PNS dan PPPK di
Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau. Demikian Standar
kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian kinerja penyuluh agama ini disajikan,
semoga bermanfaat.

Pekanbaru, Juli 2023


Plh. Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Agama
Provinsi Riau

Dr. H. Muliardi, M. Pd
Nip. 196910011997031004

KATA PENGANTAR
Dampak Evaluasi kinerja nantinya membuat pegawai ASN terdorong untuk
berkinerja, salah satunya pemangku jabatan penyuluh agama. Kebijakan
penetapan predikat kinerja Pegawai ASN disampaikan kepada Menteri PANRB
sebagai bahan evaluasi kebijakan dan Kepala BKN untuk membantu proses
verifikasi administrasi pelayanan Kepegawaian. Penetapan PerMENPANRB Nomor 9
Tahun 2021 tentang jabatan Fungsional Penyuluh Agama sebagai pengganti
Keputusan Menteri Negara Koordinator Bidang Pengawasan Pembangunan dan
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 54/KEP/MENKOWASBANGPAN/9/1999
tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama dan Angka Kreditnya, tuntutan
dinamisnya regulasi. Sesuai tuntutan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
secara penuh oleh Pejabat yang Berwenang untuk melakukan bimbingan atau
penyuluhan agama, dan pengembangan bimbingan atau penyuluhan agama dan
pembangunan.
Pada tatanan konsep bimbingan dan penyuluhan dituntut mengubah
perilaku yang dilakukan melalui penyebarluasan informasi, komunikasi, motivasi,
konseling, edukasi, fasilitasi dan advokasi baik secara lisan, tulisan dan praktik
dalam rangka pengembangan pengetahuan, sikap dan perilaku kelompok
masyarakat sasaran agar mereka mengetahui, termotivasi dan mampu memahami,
melaksanakan ajaran agama dengan benar sekaligus mempunyai kepedulian dan
partisipasi aktif dalam pembangunan bidang sosial atau keagamaan dengan
menggunakan bahasa atau ajaran agama. Penyuluhan agama adalah usaha
penyampaian ajaran Islam kepada umat manusia oleh seseorang atau kelompok
orang secara sadar dan terencana, dengan berbagai metode yang baik dan sesuai
dengan sasaran penyuluhan, sehingga berubahlah keadaan umat itu kepada yang
lebih baik, untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Menghadapi transisi reformasi pengelolaan kinerja pegawai ASN dari Perka
BKN No. 1 Tahun 2013 ke Peraturan Pemerintah No. 30 Tahun 2019 dan
Permenpan RB No. 8 Tahun 2021 dalam penerapannya banyak yang belum
dipahami oleh ASN karena adanya perubahan mindset. Pemberlakuan Permenpan
RB No. 8 Tahun 2021 pun hanya berlaku 6 bulan tanpa evaluasi, yang kemudian
pada bulan Februari tahun 2022 terbitlah Permenpan RB No. 6 Tahun 2022.
Menghadapi akuisisi pengelolaan kinerja pegawai ASN tersebut, diperlukan suatu
konsep tatanan standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian hasil kerja
bagi pemangku jabatan fungsional penyuluh agama.
Melihat dari peran dan fungsi jabatan penyuluh agama yang diuraikan
tersebut diatas, diperlukan standar kompetensi yang mempuni. Standar
Kompetensi merupakan deskripsi pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang
diperlukan seorang aparatur sipil negara dalam melaksanakan tugas sebagai
jabatan Fungsional Penyuluh Agama.
Buku Standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian kinerja penyuluh
agama 2023 ini disusun sebagai salah satu instrumen pertanggungjawaban dan
sekaligus sebagai salah satu alat evaluasi dan refleksi dalam penyempurnaan
pengelolaan kinerja penyuluh agama. Buku ini mengurai tugas dan tanggung
jawab penyuluh agama. Pada tatanan konsep perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan pengukuran dan pembinaan kinerja utuk Standar kualitas hasil kerja
dan pedoman penilaian kinerja penyuluh agama pada tahun ini. Semoga Allah
SWT berkenan memberikan perlindungan dan ridho-Nya atas semua upaya yang
kita kerjakan Bersama.

Pekanbaru, Juli 2023


Kepala Bagian Tata Usaha
Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Riau

Drs. H. Asmuni, MA
Nip.196512311995031011
SURAT PERNYATAAN

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Andriandi Daulay
Alamat : Jl. Rupat No 22 PU 131 Kel. Simpang Empat
NIK : 1471032410800021
Telp./HP : 081378417210

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa :


Judul : STANDAR KUALITAS HASIL KERJA DAN PEDOMAN
PENILAIAN KINERJA PENYULUH AGAMA
Penulis : Andriandi Daulay
Masrizal

adalah benar merupakan karya asli yang dibuat untuk diterbitkan dan
disebarluaskan secara umum, melalui :
Penerbit : ------
Alamat : ---

Demikian surat ini dibuat dengan sebenar-benarnya serta akan menjadi


pertanggungjawaban kami jika terdapat penyalahgunaan dan akibat yang
ditimbulkannya.

Pekanbaru, Juni 2023

Penanggung jawab Penerbit, Penulis,

Meterai
Rp10.000,-

--------------------------- Andriandi Daulay

Anda mungkin juga menyukai