T2-3 - Ruang Kolaborasi - Kelompok 8
T2-3 - Ruang Kolaborasi - Kelompok 8
Cyntia Anggraini D
Lola Veranika
Putri Sindiani
- Iya karena pada asesmen awal guru memulai bertanya tentang asal
daerah dan kebudayaan apa yang ada di lingkungan mereka untuk
mengetahui tentang pemahaman awal peserta didik terhadap
kebudayaan yang ada dilingkungan mereka.
- Iya karena asesmen sumatif yang menggunakan tes tertulis di akhir
pembahasan materi ini dapat digunakan sebagai panduan untuk
mengetahui ketercapaian pemahaman siswa terhadap materi yang telah
di bahas dan di pelajari.
- Untuk asesmen formatif yang digunakan sudah sesuai dengan materi
serta rubrik yang telah disusun maupun dilaksanakan pada proses
pembelajaran.
3. Apa saja yang perlu diperbaiki dari instrumen asesmen yang digunakan guru?
- Bentuk soal Karena pada tes tertulis yang di berikan hanya berupa soal
pilihan ganda sebaiknya guru juga menambahkan beberapa soal esay
untuk lebih mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah
di pelajari
- Instrumen yang perlu diperbaiki yaitu terdapat pada asesmen formatif
khususnya pada penilaian rekan sejawat (peer assessment) karena
kolom yang disediakan masih kurang jelas, karena lembar penilaian
rekan sejawat tergabung dalam satu lembar dengan lembar asesmen
formatif. Sehingga peserta didik merasa sedikit kebingungan dalam
pengisian lembar penilaian rekan sejawat. Seharusnya lembar
penilaian harus terpisah dengan lembar asesmen formatif.
FORUM DISKUSI
1. Apakah asesmen diagnostik sama dengan apersepsi , apakah asesmen awal ini hanya
dilakukan di awal semester saja ?
Jawab:
Asesmen diagnostik dengan apersepsi tidak sama karena, fungsi dan tujuan kedua hal
tersebut berbeda. Apersepsi di lakukan oleh guru untuk mengetahui Tingkat pemahaman
peserta didik terkait materi yang telah di pelajari sebelumnya sedangkan asesmen diagnostic
ini di lakukan untuk mengetahui latar belakang karakterristik, gaya belajar dan pemahaman
peserta didik terhadap materi pembelajaran yang akan di pelajari dan asesmen diagnostic ini
dapat dilakukan setiap awal pembelajaran maupun awal pembahasan materi pembelajaran.
2. Di dalam kurikulum Merdeka kita sebagai pendidik menghadapi berbagai macam karakter,
latar belakang dari peserta didik. Bagaimana cara menyikapi anak berkebutuhan khusus
dalam pembelajaran?
Jawab:
Perlu diketahui bahwa keberagaman peserta didik bukan hanya terdapat pada kurikulum
Merdeka, pada zaman apapun kurikulum apapun sekolah mencakup keberagaman karakter
dari peserta didik. Untuk menjawab pertanyaan kedua yakni bagaimana cara menghadapi
anak berkebutuhan khusus, dapat dijawab dengan penerapan prinsip fleksibel. Sebagai
seorang pendidik hendaknya tidak menjadi idealis, sebagai pekerja lapangan yang memang
perlu melakukan banyak penyesuaian yang harus dihadapi. Seperti menghadapi peserta didik
dengan kebutuhan khusus, sebagai pendidik diperlukan pertimbangan yang juga khusus
terkait standar kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.