Anda di halaman 1dari 4

Nama Kelompok Miratussholihat

Cyntia Anggraini D

Lola Veranika

Putri Sindiani

Kelas PPG Prajabatan Angkatan 1 Tahun 2024

Mata Kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen

Topik Topik 2/ Ruang Kolaborasi

Dosen Pengampu Dr. Ahmad Nana Mahmur Suryana, M.Pd.

Tugas Kelompok 2.1 Telaah Asesmen


1. Apa jenis, teknik, dan instrumen asesmen yang dikembangkan guru di sekolah?

Jenis sasesment yang digunakan yaitu:

1. Asesmen diagnostic non kogniktif pada asesmen ini guru


mengajukan pertanyaan tentang asal daerah masing masing
peserta didik hal ini dilakukan untuk mengetahui latar belang
peserta didik dari daerah mana saja dan guru memberikan
pertanyaan kepada peserta didik tentang kebudayan apa saja
yang ada di daerah mereka. Yang bertujuan untuk mengetahui
pemahaman awal peserta didik tentang materi yang akan di
bahas
2. assesment of learning (asesmen sumatif), serta dalam asesmen
sumatif ini guru menggunakan teknik tes tertulis pada akhir
pertemuan peroses pembelajaran materi sumpah pemuda.
3. Assessment as learning (Asesmen Formatif), Peserta didik
diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi dirinya
sendiri. Penilaian diri dan antar teman merupakan contoh
assessment as learning. Pada proses asesmen formatif ini
dilaksanakan ketika proses pembelajaran pada Elemen
Bhinneka Tunggal Ika. Peserta didik dibentuk secara
berkelompok dan diarahkan untuk mengidentifikasi kearifan
lokal dan budaya di lingkungan keluarga. Kemudian hasil diskusi
dipresentasikan dan dilakukan penilaian rekan sejawat.
Penilaian rekan sejawat diberikan oleh kelompok lain ketika ada
kelompok yang sedang presentasi.
Teknik penilaian yang digunakan yaitu:
- Observasi
- Tes Lisan
- Penugasan
2. Apakah instrumen asesmen yang digunakan guru sudah sesuai? Uraikan pendapatmu!

- Iya karena pada asesmen awal guru memulai bertanya tentang asal
daerah dan kebudayaan apa yang ada di lingkungan mereka untuk
mengetahui tentang pemahaman awal peserta didik terhadap
kebudayaan yang ada dilingkungan mereka.
- Iya karena asesmen sumatif yang menggunakan tes tertulis di akhir
pembahasan materi ini dapat digunakan sebagai panduan untuk
mengetahui ketercapaian pemahaman siswa terhadap materi yang telah
di bahas dan di pelajari.
- Untuk asesmen formatif yang digunakan sudah sesuai dengan materi
serta rubrik yang telah disusun maupun dilaksanakan pada proses
pembelajaran.
3. Apa saja yang perlu diperbaiki dari instrumen asesmen yang digunakan guru?

- Bentuk soal Karena pada tes tertulis yang di berikan hanya berupa soal
pilihan ganda sebaiknya guru juga menambahkan beberapa soal esay
untuk lebih mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah
di pelajari
- Instrumen yang perlu diperbaiki yaitu terdapat pada asesmen formatif
khususnya pada penilaian rekan sejawat (peer assessment) karena
kolom yang disediakan masih kurang jelas, karena lembar penilaian
rekan sejawat tergabung dalam satu lembar dengan lembar asesmen
formatif. Sehingga peserta didik merasa sedikit kebingungan dalam
pengisian lembar penilaian rekan sejawat. Seharusnya lembar
penilaian harus terpisah dengan lembar asesmen formatif.
FORUM DISKUSI

Pendapat/ pertanyaan dari kelompok lain

1. Apakah asesmen diagnostik sama dengan apersepsi , apakah asesmen awal ini hanya
dilakukan di awal semester saja ?
Jawab:
Asesmen diagnostik dengan apersepsi tidak sama karena, fungsi dan tujuan kedua hal
tersebut berbeda. Apersepsi di lakukan oleh guru untuk mengetahui Tingkat pemahaman
peserta didik terkait materi yang telah di pelajari sebelumnya sedangkan asesmen diagnostic
ini di lakukan untuk mengetahui latar belakang karakterristik, gaya belajar dan pemahaman
peserta didik terhadap materi pembelajaran yang akan di pelajari dan asesmen diagnostic ini
dapat dilakukan setiap awal pembelajaran maupun awal pembahasan materi pembelajaran.

2. Di dalam kurikulum Merdeka kita sebagai pendidik menghadapi berbagai macam karakter,
latar belakang dari peserta didik. Bagaimana cara menyikapi anak berkebutuhan khusus
dalam pembelajaran?
Jawab:
Perlu diketahui bahwa keberagaman peserta didik bukan hanya terdapat pada kurikulum
Merdeka, pada zaman apapun kurikulum apapun sekolah mencakup keberagaman karakter
dari peserta didik. Untuk menjawab pertanyaan kedua yakni bagaimana cara menghadapi
anak berkebutuhan khusus, dapat dijawab dengan penerapan prinsip fleksibel. Sebagai
seorang pendidik hendaknya tidak menjadi idealis, sebagai pekerja lapangan yang memang
perlu melakukan banyak penyesuaian yang harus dihadapi. Seperti menghadapi peserta didik
dengan kebutuhan khusus, sebagai pendidik diperlukan pertimbangan yang juga khusus
terkait standar kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai