Makalah Kimia
Makalah Kimia
Oleh:
Kelas 11 – Kimia 1
Guru pembimbing:
Hendra Chandra
MANADO
KATA PENGANTAR
Puji syukur, limpah terima kasih, saya haturkan kepada Allah Bapa di Sorga atas
berkat yang telah diberikan sehingga makalah dengan judul “Penentuan kandungan asam
lemak bebas dalam minyak goreng” dapat diselesaikan. Melalui makalah ini saya berharap
bisa menambah wawasan teman-teman sekalian mengenai apa pentingnya melakukan
pengujian pada terhadap kadar FFA pada minyak goreng.
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN................................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3. Tujuan..................................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................................3
ISI.........................................................................................................................................................3
2.1. Dasar Teori...........................................................................................................................3
2.1.1. Asam Basa....................................................................................................................3
2.1.2. Penetralan Asam Basa.................................................................................................5
2.1.3. Indikator Asam Basa...................................................................................................5
2.1.4. Titrasi Asam Basa........................................................................................................9
2.1.5. Free Faty Acid (FFA).................................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................13
KESIMPULAN..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Minyak goreng sawit adalah minyak goreng yang menggunakan bahan baku
berasal dari kelapa sawit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Di
Indonesia penggunaan minyak goreng sudah menjadi hal umum untuk memasak.
Penggunaan minyak goreng berulang saat memasak tidak baik bagi kesehatan tubuh,
sebab ada terjadi beberapa perubahan fisika pada minyak goreng (i) meningkatnya
viskositas, (ii) specific heat yang besar, (iii) perubahan tegangan permukaan dan (iv)
perubahan warna (Irawan, 2013). Juga terjadi reaksi selama proses pemanasan berupa
reaksi termolitik, oksidasi, dan hidrolisis. Akibat dari reaksi tersebut, menyebabkan
terbentuknya beberapa komponen yang berbahaya bagi manusia, sehingga bersifat
racun. Salah satu dari komponen tersebut adalah Free Faty Acid (FFA).
Dalam makalah kali ini kita akan melakukan uji mengenai asam lemak bebas
atau free faty acid pada minyak goreng. Pengujian FFA (free faty acid) penting untuk
mengetahui kandungan asam lemak bebas yang terkandung dalam minyak goreng.
Sebab pada umumnya minyak goreng yang sehat adalah minyak goreng yang
mengandung FFA sedikit. Namun sebelum masuk ke pembahasan lebih dalam
mengenai FFA kita perlu mengetahui mengenai konsep dasar asam dan basa. Sebab
dalam pengujian FFA nanti kita akan menggunakan
1
1.2. Rumusan Masalah
1) Mengapa harus dilakukan uji FFA?
2) Apa hubungan FFA dengan prinsip asam basa?
3) Mengapa menggunakan titrasi untuk menentukan kadar FFA?
4) Apa bahaya yang dapat terjadi jika kadar FFA tinggi?
1.3. Tujuan
1) Menjelaskan pentingnya uji FFA.
2) Menjelaskan hubungan FFA dengan prinsip asam basa.
3) Menjelaskan apa kegunaan tirasi dalam menentukan kadar FFA.
4) Menjelaskan bahaya FFA.
2
BAB II
ISI
1.1. Dasar Teori
1.1.1. Free Faty Acid (FFA)
3
Ernaviata, M.Pd dengan judul “Interaksi Asam Basa dan Kehidupan”, ada tiga
teori dari tiga ahli yang menjelaskan mengenai teori asam basa.
Jadi bisa disimpulkan bahwa penerapan asam basa dapat kita temui
dalam kehidupan sehari-hari. Pengertian dari asam basa sendiri adalah, asam
menghasilkan ion H+ dan berperan sebagai akseptor, sedangkan basa
menghasilkan ion OH-. Asam dan Basa juga menghasilkan reaksi bolak-balik.
Asam dan Basa kuat memiliki daya hantar listirik yang kuat
karena terionisasi dengan sempurna dalam air. Daya hantar listrik
yang terdapat dalam larutan bergantung pada konsentrasi ion-ion di
dalam larutan tersebut (Ernaviata, 2018). Berikut adalah tabel daftar
zat asam kuat dan basa kuat.
4
Berikut adalah rumus asam kuat:
Keterangan:
pH=−log ¿
Keterangan:
1) x = valensi basa
2) [OH-] = konsentrasi ion OH-
3) Mb = Molaritas basa
4) Mb = (gr/Mr) × (1000/ml)
pOH =−log ¿
pH=14− pOH
5
sedikit (Ernaviata, 2018). Berikut tabel asam lemah dan basa lemah
Keterangan:
Keterangan:
∝=
√ Ka
Ma
6
pH=−log ¿
(Rumus pH)
Keterangan:
Keterangan:
∝=
√ Kb
Mb
pOH =−log ¿
pH=14− pOH
7
dan basa direaksikan maka akan menghasilkan garam dan air. Pada
reaksi untuk menghasilkan keadaan netral, atau disebut reaksi
penetralan, jumlah asam harus ekuivalen dengan jumlah basa, untuk
itu perlu ditentukan titik ekuivalen reaksi (Febrieanto, 2015). “Titik
ekuivalen adalah keadaan dimana jumlah mol asam tepat bereaksi
habis dengan jumlah mol basa” (Febrieanto, 2015). Jadi reaksi
penetralan adalah ketika jumlah mol asam dapat habis bereaksi
dengan jumlah mol basa dan menghasilkan garam dan air sebagai
hasil akhir dari reaksi penetralan. Dapat juga mengukur titik
ekuivalen menggunakan yang namanya indikator asam basa.
8
adalah lakmus merah dan biru, fenolftlein, metil jingga, metil
merah, bromtimol biru. Berikut daftar perubahan warna yang terjadi.
2) Indikator Alami
Pengukuran rentang pH dan pOH asam dan basa bisa
menggunakan bahan alami yaitu tumbuh-tumbuhan. Tetapi sebelum
digunakan sebagai indikator, tumbuh-tumbuhan tersebut harus
diekstrak terlebih dahulu dan membuatnya dalam bentuk larutan
(Bitar, 2023). Berikut adalah daftar tumbuh-tumbuhan tersebut: 1)
Bunga sepatu; 2) Hydrangea; 3) Kunyit; 4) Bunga Terompet; 4)
Wortel: 5) Kol merah; 6) Kulit manggis; dan 7) Kubis ungu. Dan
berikut daftar perubahan warna dari ekstrak tanaman dalam larutan
9
asam dan basa.
3) pH Meter
4) Indikator Universal
10
Berikut adalah tabel warna indikator universal pada berbagai pH
5) Larutan Indikator
Phenol Ptalein
Metil Merah
11
“Indikator metil merah adalah salah satu indikator asam
basa yang memiliki warnah merah dalam asam dan jingga
dalam basa dengan trayek pH 3,1 - 4,4” (Bitar, 2023).
Metil Jingga.
Bromtimol Blue
6) Indikator Campuran
12
konsentrasinya secara tepat. Prinsip dasar titrasi asam basa didasarkan pada
reaksi netralisasi asam basa (Arzaq, 2016). Dalam proses titrasi dilakukan
akan terjadi perubahan pH. Dan dalam proses titrasi, perlu diukur titik
ekuivalennya. “Titik ekuivalen pada titrasi asam basa adalah pada saat dimana
sejumlah asam dinetralkan oleh sejumlah basa” (Arzaq, 2016). Pada umumnya
titik ekuivalen sulit untuk diukur, yang mudah diukur adalah titik akhirnya
yang ditandai dengan perubahan warna selama proses titrasi. Namun titik akhir
titrasi tidak selalu berhimpit dengan titik ekuivalen. Oleh karena itu dengan
pemilihan indikator yang tepat kita dapat memperkecil kesalahan (Arzaq,
2016).
Pada titrasi asam basa, maupun titrasi lainnya, terdapat yang namanya
titik ekuivalen dan titik akhir titrasi. “Titik ekuivalen adalah titik teoritis, tidak
dapat ditentukan berdasarkan eksperimen/percobaan namun ditentukan melalui
pengamatn perubahan warna, perubahan besar partikel (terbentuknya
endapan), dan perubahan beda potesial” (Husniyyah, 2021). Sedangkan titik
akhir adalah titik dimana proses titrasi berakhir yang disertai perubahan warna
dan umumnya dideteksi dengan penambahan indikator yang akan berubah
pada kondisi lingkungan tertentu (misal, kondisi asam) (Husniyyah, 2021).
13
Terdapat 2 macam titrasi yaitu titrasi asidimetri dan alkalimetri.
Asidemetri adalah salah satu metode penentuan konsentrasi suatu larutan
dengan menggunakan larutan asam sebagai larutan standarnya sedangkan
alkalimetri menggunakan larutan basa sebagai larutan standarnya dan
phenolphthalein sebagai indikatornya (Husniyyah, 2021). Larutan asam
standar yang digunakan adalah asam klorida dan asam sulfat. Kelebihan dari
asam klorida adalah mudah larut dalam air dan tidak membentuk garam sukar
larut. Sedangkan larutan basa yang biasanya digunakan sebagai standar adalah
natrium hidrokisida, karena mudah larut dalam air, murah, dan memiliki
tingkat kemurnian yang tinggi (Husniyyah, 2021).
14
1.1.4.3. Penetralan Basa Lemah oleh Asam Kuat
1.2. Praktikum
1.2.1. Pembuatan Larutan NaOH
15
16
BAB III
KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/292059253/Dasar-Teori-Penetralan#
https://emodul.kemdikbud.go.id/C-Kimia-8/C-Kimia-8.pdf
https://tirto.id/materi-asam-basa-pengertian-ciri-ciri-contoh-rangkuman-gbLp
https://www.gurupendidikan.co.id/indikator-asam-basa/
https://mahasiswa.ung.ac.id/421415063/home/2016/8/12/laporan-titrasi-asam-basa.html
file:///C:/Users/User/Downloads/243-759-1-PB.pdf
https://www.utakatikotak.com/Perhitungan-Lengkap-Titrasi-Penetralan-dan-Contohnnya/kongkow/
detail/10505#:~:text=Titrasi%20Penetralan%20merupakan%20penetralan%20antara,titrasi
%20Redoks%2C%20dan%20titrasi%20kompleksometri.
https://industria.ub.ac.id/index.php/industri/article/download/243/246
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/konversi/article/download/82/35
https://www.chem8sci.com/menghitung-ph-asam-basa/#Cara_Menghitung_pH_Asam
https://www.tribunnews.com/tribunners/2016/02/24/bahaya-minyak-jelantah-bagi-kesehatan
https://ejurnal.seminar-id.com/index.php/jharma/article/download/85/59
https://ejournal.stifibp.ac.id/index.php/jibf/article/view/58/57
18