ِإَّن ِم ْن ُيْمِن اْلَم ْر َأِة َتْيِس يَر ِخ ْطَبِتَها َو َتْيِس يَر َص َد اِقَها َو َتْيِس يَر َرِح ِمَها
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Studi al-Hadis
Via Hadis Soft dan Sumber Internet
Dosen Pengampu :
Dr. H. Achmad Zuhdi, DH, M.Fil.I
Disusun oleh :
LAURA ARTHA DAMORA (03040223080)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat,
nikmat, dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah Penelitian Hadits
ini, serta tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi besar
Nabi Muhammad Saw. yang telah membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang,
yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penulis ucapkan terimakasih kepada bapak Dr. H. Achmad Zuhdi, DH, M.Fil,l. selaku
dosen pengampu mata kuliah Studi Hadits yang telah memberi tugas ini sehingga kami sebagai
penulis dapat menambah pengetahuan dan bisa mempelajari bagaimana cara meneliti sebuah
hadits. Kami berharap makalah penelitian hadits ini dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran
bagi semua pihak.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah penelitian hadits ini
masih banyak kekurangan, baik dari susunan kalimat maupun penulisannya. Oleh karena itu
penulis mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi penyempurnaan dan
perbaikan makalah ini agar menjadi makalah yang lebih baik lagi kedepannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi dan milenial adalah dua hal yang jalan berdampingan. Diharapkan kedua hal
tersebut tidak menjadi penghalang bagi manusia untuk tetap mengkaji dan mempelajari ilmu-
ilmu terdahulu. Banyak orang berfikir bahwa ilmu yang penting untuk dikaji dan dikuasai adalah
ilmu per gadget-an. Karena untuk saat ini, ilmu itulah yang dibutuhkan. Padahal pada nyatanya,
ilmu apapun tidak akan termakan waktu. Entah sudah berapa lama ilmu tersebut muncul, sampai
kapanpun harus tetap dipelajari. Justru, dengan adanya teknologi yang semakin maju ini, akan
lebih mudah untuk kita mencari informasi dari web-web, jurnal, aplikasi, bahkan di platform
sosial media.
Seperti salah satu aplikasi HadisSoft yang mampu digunakan untuk menganalisa ke
shahihan suatu hadis. Dalam aplikasi tersebut, kita bisa meneliti siapa perawinya, bagaimana
biografinya, perjalanan hidupnya, dan ketepatan matan nya. Mengingat hadis merupakan salah
satu sumber hukum dalam Islam, maka penting bagi umat Muslim untuk menelaah kebenaran
suatu hadis. Apakah hadis tersebut mampu untuk diterima, bertentangan atau tidak dengan al-
Quran, dan bagaimana latar belakang perawi hadis tersebut, dan apakah sanadnya tersambung
sempurna sampai ke Rasulullah.
Dalam penelitian ini, penulis memetik satu hadis dari Imam Ahmad:
َح َّد َثَنا ِإْبَر اِهيُم ْبُن ِإْس َح اَق َقاَل َح َّد َثَنا اْبُن ُمَباَرٍك َع ْن ُأَس اَم َة ْبِن َزْيٍد َع ْن َص ْفَو اَن ْبِن ُس َلْيٍم َع ْن ُعْر َو َة َع ْن:٢٣٣٣٨ مسند أحمد
َعاِئَشَة
َأَّن َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل ِإَّن ِم ْن ُيْم ِن اْلَم ْر َأِة َتْيِس يَر ِخ ْطَبِتَها َو َتْيِس يَر َص َداِقَها َو َتْيِس يَر َر ِحِمَها
Musnad Ahmad 23338: Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Ishaq berkata: Telah
menceritakan kepada kami Ibnu Mubarak dari Usamah bin Zaid dari Shafwan bin Sulaim dari
Urwah dari Aisyah bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya di antara kebaikan seorang wanita adalah mudah dipinang, mudah maharnya,
dan mudah rahimnya."
Berikut disertakan cara pengaplikasian HadisSoft dan cara mendownloadnya :
1. Buka laptop atau PC yang anda gunakan untuk mendownload dan menggunakan
HadisSoft
4. Setelah muncul halaman seperti pada gambar, klik pada lingkaran merah
5. Scroll laman kebawah sampai menemukan tulisan DOWNLOAD
6. Jika aplikasi sudah terdownload, akan muncul di halaman PC seperti dibawah ini. Klik
pada gambar
7. Jika sudah di klik, akan muncul laman seperti ini
10. Ikon rantai pada sisi kiri layar berfungsi untuk mengetahui sanad hadisnya. Dan untuk
mengetahui ke shahih an hadisnya, bisa dilihat di kotak yang ada dibawahnya. Untuk
mengetahui klasifikasi dari perbedaan warna, bisa di klik pada ikon warna-warni diatas
tabel nama
11. Untuk mengetahui klasifikasi dari setiap perawi, klik saja pada setiap kotaknya dan akan muncul
tampilan seperti ini
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Sanad dan Matan
Sanad dan matan merupakan komponen penting yang harus dianalisa dalam suatu
hadis. Sanad sendiri merupakan rentetan para perawi dari hadis. Perlu dianalisa karena
harus dipastikan dengan baik biografi dari perawi, bagaimana perjalanan hidupnya,
apakah hafalannya kuat, dan bagaimana pendapat para ulama mengenai perawi tersebut.
Sedangkan penganalisaan terhadap matan juga diperlukan mengingat isi dari
hadis adalah hal yang penting. Apakah isi dari hadis tersebut dapat diterima, dan juga
harus dipastikan bahwa yang disampaikan tersebut tidak bertentangan dengan Al-Quran
dan dengan hadis-hadis yang lain yang sahih.
Kesimpulan:
Aisyah binti Abi Bakar Ash-Shiddiq dikatakan bersambung karena
Guru beliau adalah Rasulullah dan sanadnya jelas tersambung.
Menurut komentar ulama' Atha bin Abi Rabah berkata, "Aisyah
adalah orang yang paling berilmu dan paling baik pendapat di
antara orang-orang biasa." Di kuatkan juga oleh ulama' syuaib Al
arnauth bahwasanya beliau adalah sahabat.
b. Urwah bin Az Zubair bin Al ‘Awwam bin Khuwailid bin Asad bin ‘Abdul
‘Izzi bin Qun
Urwah bin az Zubair adalah salah satu dari Tujuh Fuqaha Madinah, yaitu sebutan untuk
sekelompok ahli fiqih dari generasi tabi'in yang merupakan para tokoh utama ilmu fiqih di
kota Madinah setelah wafatnya generasi Sahabat yang hidup sezaman dengan Nabi
Muhammad. Beliau lahir pada tahun 29 H, putra dari pasangan Asma binti Abu Bakar and
Zubair bin Awwam, adik dari Abdullah bin Zubair, dan juga keponakan dari Aisyah.
Urwah bin az-Zubair adalah periwayat atas sebagian besar hadits yang berasal dari
sekaligus berguru kepada Aisyah, selain dari para Sahabat lainnya seperti Ali, Umar, Ibnu
Abbas, Abu Ayyub al-Ansari, dll. Selain itu, beliau juga mendapat pengajaran dari Said bin
al-Musayyib, yang lebih tua tujuh atau delapan tahun darinya.
Beliau belajar kepada para sahabat Beliau memiliki banyak murid yang diantaranya
Abdullah, Utsman, Hisyam, Muhammad, Yahya, cucunya Umar bin Abdullah bin
Urwah,keponakannya Muhammad bin Ja’far bin Az-Zubair, Abu Al-Aswad Muhammad bin
Abdirrahman bin Naufal,Hubaib dan Zumail budaknya, dll. Beliau Wafat pada tahun 93 H.
Menurut ulama' Al Ajli dan Ibnu hajar Beliau adalah Tabi'in yang tsiqoh dan menurut ulama'
Ibnu hibban beliau di sebutkan di dalam 'Ats Tsiqat
1. Bukhari : 629
2. Muslim : 328
3. Tirmidzi : 131
4. Abu Daud : 210
5. Nasa’i : 270
6. Ibnu Majah : 165
7. Darimi : 97
8. Ahmad : 890
9. Malik : 14
Kesimpulan :
Urwah bin Az Zubair bin Al ‘Awwam bin Khuwailid bin Asad bin
‘Abdul ‘Izzi bin Qun dikatakan bersambung karena berguru kepada
sahabat Nabi yakni ali bin abi thalib dan jarak wafat terhadap perowi
sebelimnya tidak lebih 50 tahun
Menurut ulama' Al Ajli dan Ibnu hajar Beliau adalah Tabi'in yang
tsiqoh dan menurut ulama' Ibnu hibban beliau di sebutkan di dalam
'Ats Tsiqat
Nama lengkap beliau adalah Shafwan bin Sulaim. Nasab beliau adalah Az-Zuhriy. Beliau
dari tabi’in kalangan biasa, mempunyai kunyah Abu Abdullah. Beliau selama hiup berada di
Madinah Yang berguru kepada Hamid bin Abdurrahman bin Auf dan Abi Ishaq. Beliau memiliki
murid salah satunya adalah abdul aziz dan wafat pada 132 H. menurut komentar ulama’ ibnu sad,
dan ibnu uyainah beliau Tabi’in tsiqah
Jumlah hadits yang diriwayatkan:
1. Bukhari : 10
2. Muslim : 5
3. Tirmidzi : 6
4. Abu Daud : 7
5. Nasa’i : 10
6. Ibnu Majah : 7
7. Darimi : 6
8. Ahmad : 16
9. Malik : 8
Kesimpulan :
Shafwan bin Sulaim dikatakan bersambung karena beliau berguru
kepada Hamid bin Abdurrahman bin Auf dan Abi Ishaq dan jarak
wafat antara perowi sebelumnya tidak lebih dari 50 tahun.
Menurut komentar ulama’ ibnu sad,dan ibnu uyainah sebagian ulama’
mengatakan bahwa beliau tabi’in tsiqah
Kesimpulan :
Usamah bin Zaid dikatakan bersambung karena beliau berguru kepada
Usamah bin Zaid al-Laitsi dan Abu Zaid al-Madani. Antara beliau dan
perowi sebelumnya wafatnya tidak lebih dari 50 tahun
Menurut komentar ulama’ Yahya bin Ma’in beliau merupakan tsiqah
shalih, An nasa’I merupakan laisa bi qowi, Al Ajli merupakan tsiqah
Nama lengkap beliau adalah Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal
Abi Abdullah Al Shiybaniy. Beliau lahir di Baghdad tahun 164 H dan wafat pada
tahun 241 H. Beliau berguru kepada Abu Yusuf al-Qady, Imam Isma'il bin
Aliyyah, Hasyim bin Basyir, Hammad bin Khalil, Mansyur bin Salamah, Utsman
bin Umar, Masyim bin Qasim, Abu Said Maula Bani Hasyim, Muhammad bin
Yazid, Muhammad bin 'Ady, Yazid bin Harun, Muhammad bin Bakar, Abu Daud
ath-Thayasili, Ruh bin Ubaidah, Wakil bin al-Jarrah, Mu'awiyah al- Aziz,
Abdullah bin Muwaimir, Abu Usamah, Sufyan bin Uyainah.
Beliau juga memiliki bayak murid diantarannya adalah Shaleh dan
Abdullah (anak kandung Imam Ahmad), Hanbal ibn Ishaq, Al-Hasan ibn ash-
Shabba al-Bazzar, Muhammad ibn Ubaidillah al-Munadi, Muhammad ibn Ismail
al-Bukhari, Muslim ibn al-Hajjaj an-Naisaburi. Menurut komentar Ulama’
Qutaibah berkata: "Sebaik-baik orang di zaman kita adalah Abdullah bin
Mubarak, kemudian pemuda ini, yakni Ahmad bin Hanbal. Jika aku melihat ada
seseorang yang mencintai Ahmad, maka tahulah aku dia adalah pengikut sunnah."
Kesimpulan:
PENUTUP
Kesimpulan:
1. Sanad pada hadis ini dapat dinilai masih tersambung sampai nabi Muhammad SAW
(muttashil), tidak ada Syadz, tidak ada illat, perowiya adil tidak ada yang dhaif.
2. Hadis ِإَّن ِم ْن ُيْم ِن اْلَم ْر َأِة َتْيِس يَر ِخ ْطَبِتَها َو َتْيِس يَر َص َداِقَها َو َتْيِس يَر َر ِحِمَهاtermasuk hadits yang shahih dan
tidak bertentangan dengan hadis lain yang dinilai shahih.
DAFTAR PUSTAKA
HadisSofty
https://m.voa-islam.com/news/muslimah/2015/02/13/35671/ingin-tahu-seperti-apa-wanita-yang
diberkahi-allah-ini-tiga-cirinya/
Urwah bin az-Zubair https://g.co/kgs/HG1khi