Anda di halaman 1dari 7

Nama : Azwiyatul Arofah

NIM : 11220183000011
Kelas : 2A PGMI

1. Sebutkan pengertian Al-Qur'an, cara berinteraksi dengan Al-Qur'an dan


Keutamaan Al-Qur'an dan sebutkan jumlah surah yang anda hafal.
Jawab :
Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui perantara
malaikat Jibril dan disampaikan kepada umat manusia untuk dijadikan pedoman dalam
kehidupan di dunia ini. Bagi kaum muslimin, Alquran adalah hukum dan perintah, pedoman
untuk berperilaku dan moral, serta berisi filosofi agama.
Berikut ini beberapa cara berinteraksi dengan Al-Qur'an:
1. Membaca dengan menghayatinya, bacalah Al-Qur'an dengan memahami maknanya
dan menghayati setiap kata yang terkandung di dalamnya. Usahakan membaca
dengan tartil (pengucapan yang baik) dan tajwid yang benar.
2. Memahami tafsir Al-Qur'an, pelajari tafsir Al-Qur'an untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam tentang pesan-pesan yang terkandung di dalamnya. Buku tafsir
Al-Qur'an dan ulama yang ahli dalam bidang ini dapat membantu dalam memahami
makna ayat-ayat Al-Qur'an.
3. Mengamalkan ajaran Al-Qur'an, jadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk hidup dan
praktekkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Terapkan nilai-nilai Al-
Qur'an dalam tindakan, sikap, dan perilaku sehari-hari.
4. Menghafal dan mempelajari ayat-ayat Al-Qur'an, usahakan untuk menghafal dan
mempelajari ayat-ayat Al-Qur'an yang paling sering dibaca atau yang dianggap
penting. Ini akan memudahkan untuk mengingat dan mengaplikasikan ajaran-
ajarannya.
Dan adapun beberapa keutamaan Al-Qur'an antara lain:
1. Wahyu Allah SWT, Al-Qur'an dianggap sebagai wahyu Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW. Hal ini menjadikan Al-Qur'an sebagai kitab yang memiliki nilai
dan keutamaan yang luar biasa karena berasal langsung dari sumber yang ilahi.
2. Petunjuk Hidup, Al-Qur'an merupakan petunjuk hidup yang lengkap bagi umat
manusia. Di dalamnya terkandung ajaran-ajaran moral, hukum, etika, dan prinsip-
prinsip yang dapat membimbing manusia dalam menjalani kehidupan yang baik.
3. Kebenaran dan Kekuatan, Al-Qur'an mengandung kebenaran yang tidak diragukan
lagi. Di dalamnya terdapat informasi tentang sejarah, ilmu pengetahuan, dan
fenomena alam yang baru dikonfirmasi oleh ilmu pengetahuan modern. Keberadaan
kebenaran ini memberikan kekuatan dan keyakinan kepada umat Islam.
4. Penyembuh dan Penghibur, Al-Qur'an memiliki kekuatan penyembuh dan penghibur.
Di dalamnya terdapat ayat-ayat yang memberikan ketenangan, kekuatan, dan
penghiburan bagi mereka yang membacanya dengan hati yang ikhlas. Al-Qur'an juga
dapat menyembuhkan penyakit-penyakit spiritual dan menyegarkan jiwa.
5. Sumber Kebijaksanaan, Al-Qur'an mengandung hikmah dan kebijaksanaan yang
mendalam. Di dalam setiap ayat terkandung pelajaran dan pengetahuan yang dapat
membantu manusia untuk mengambil keputusan yang bijaksana, menjalani kehidupan
dengan penuh tanggung jawab, dan melaksanakan tindakan yang tepat.
6. Pahala yang Besar, membaca, menghafal, dan mempelajari Al-Qur'an merupakan
amal yang sangat dianjurkan dalam agama Islam. Setiap amalan tersebut akan
mendatangkan pahala yang besar dan meningkatkan derajat di sisi Allah SWT. Al-
Qur'an juga memberikan ganjaran yang melimpah bagi mereka yang mempraktikkan
ajaran-ajarannya dengan baik.
7. Perlindungan dari Kesesatan, Al-Qur'an adalah sumber petunjuk yang jelas dan
menjadi perlindungan bagi umat Islam dari kesesatan dan godaan syaitan. Dengan
memahami dan mengamalkan ajaran-ajarannya, umat Islam dapat menjaga diri
mereka dari jalan yang salah dan menjauhi perbuatan dosa.
8. Koneksi dengan Allah SWT, melalui Al-Qur'an, umat Islam dapat mengenal lebih
dekat Allah SWT. Al-Qur'an mengajarkan tentang sifat-sifat Allah, perintah-Nya, dan
hubungan manusia dengan-Nya. Dengan memperdalam pemahaman Al-Qur'an, umat
Islam dapat memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT.
Dan adapun surah yang saya hafal yaitu 30 surah
2. Sebutkan Pengertian As-Sunnah dan Kedudukan Hadits atau As-Sunnah dalam
Islam, serta bagaimana Fungsi As-Sunnah terhadap Al-Qur'an?
Jawab :
Pengertian As-Sunnah
As-Sunnah merujuk kepada segala perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad
SAW yang menjadi contoh dan teladan bagi umat Muslim. As-Sunnah juga mencakup
perilaku, ajaran, dan praktik-praktik yang diamalkan oleh Nabi Muhammad SAW dan
diwariskan kepada umat Islam.
Kedudukan Hadits atau As-Sunnah
Kedudukan Hadits atau As-Sunnah dalam Islam sangat penting. Hadits merupakan sumber
kedua dalam agama Islam setelah Al-Qur'an. Hadits-hadits mengandung ajaran, perintah,
larangan, dan penjelasan yang tidak terdapat secara rinci dalam Al-Qur'an. Hadits juga
memberikan konteks historis dan praktis tentang bagaimana Nabi Muhammad SAW
mempraktikkan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi As-Sunnah terhadap Al-Qur'an:
1. Sebagai Penjelasan dan Tafsiran, As-Sunnah memberikan penjelasan dan tafsiran
lebih lanjut terhadap ayat-ayat Al-Qur'an yang mungkin membutuhkan konteks dan
pemahaman lebih dalam. As-Sunnah memberikan perspektif langsung dari Nabi
Muhammad SAW tentang maksud dan aplikasi praktis ayat-ayat Al-Qur'an.
2. Pelengkap dan Penjelas, As-Sunnah melengkapi dan menjelaskan ajaran Al-Qur'an
yang bersifat umum atau singkat. Dalam beberapa kasus, Al-Qur'an memberikan
pedoman umum, sedangkan As-Sunnah memberikan contoh konkret tentang
bagaimana ajaran tersebut diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Sebagai Implementasi Praktis, As-Sunnah memberikan contoh konkret tentang cara
Nabi Muhammad SAW menerapkan ajaran Al-Qur'an dalam berbagai situasi. Ini
membantu umat Muslim untuk memahami dan mengimplementasikan ajaran Al-
Qur'an secara praktis dalam kehidupan sehari-hari.
4. Sebagai Penjagaan Terhadap Kesucian Al-Qur'an, As-Sunnah berfungsi sebagai
penjaga dan pemelihara kesucian Al-Qur'an. Hadits melarang perubahan atau
penambahan pada Al-Qur'an, dan melalui As-Sunnah, kita memahami dengan jelas
bagaimana Al-Qur'an harus dihormati dan dijaga keasliannya.
5. Sebagai Sumber Hukum Syariat, As-Sunnah menjadi sumber penting dalam
menetapkan hukum syariat dalam Islam. Hadits mencatat perintah, larangan, dan
panduan praktis dari Nabi Muhammad SAW, yang menjadi sumber hukum yang
diikuti oleh umat Islam.

3. Sebutkan Pengertian Hadits Shohih, Hadits Hasan dan Dho'if jelaskan perbedaan
ketiganya serta sebutkan jenis-jenis hadits dhoif dan bagaimana hukum menggunakan
Hadits Dhoif menurut para Ulama?
Jawab :
Pengertian Hadits
➢ Hadits Shahih
Hadits Shahih adalah hadits yang memiliki sanad (rantai perawi) yang kuat dan tidak
memiliki cacat dalam perawinya. Hadits Shahih merupakan hadits yang dapat
diterima keabsahannya dan dapat dijadikan landasan hukum dalam agama Islam.

➢ Hadits Hasan
Hadits Hasan adalah hadits yang memiliki sanad yang baik, tetapi tidak mencapai
tingkat kekuatan sanad yang dimiliki oleh hadits shahih. Meskipun demikian, hadits
ini juga dianggap dapat diterima dan dapat digunakan sebagai sumber hukum dalam
Islam.

➢ Hadits Dha'if
Hadits Dha'if adalah hadits yang memiliki kelemahan dalam sanadnya, baik karena
kelemahan dalam periwayatannya, kesalahan dalam ingatan perawinya, atau adanya
kecacatan lain yang membuat hadits tersebut tidak mencapai tingkat kekuatan yang
cukup. Hadits Dha'if tidak digunakan sebagai sumber hukum utama dalam Islam,
tetapi masih bisa digunakan dalam hal-hal yang tidak bersifat penting atau tidak
memiliki dampak besar.
Perbedaan antara hadits shahih, hadits hasan, dan hadits dha'if terletak pada tingkat
keotentikannya, yaitu kekuatan dan kelemahan sanad (rantai perawi) hadits tersebut. Berikut
ini adalah perbedaan antara ketiga hadits tersebut:
Hadits Shahih
1. Memiliki sanad yang kuat dan dapat ditelusuri dengan jelas hingga kepada Nabi
Muhammad SAW.
2. Perawinya terpercaya dan memiliki integritas yang tinggi.
3. Tidak ada cacat atau kelemahan dalam sanad atau matan (teks) hadits.
4. Hadits ini dianggap memiliki tingkat kekuatan tertinggi dalam keotentikannya.
Hadits Hasan
1. Memiliki sanad yang baik, tetapi tidak sekuat dan seketat hadits shahih.
2. Perawinya dapat dipercaya, meskipun mungkin ada beberapa perawi yang kurang
dikenal atau terdapat perbedaan pendapat tentang mereka.
3. Tidak ada cacat serius dalam sanad atau matan hadits, tetapi mungkin ada beberapa
kelemahan minor yang tidak signifikan.
4. Hadits ini dianggap diterima dan dapat digunakan sebagai sumber hukum dalam
Islam, meskipun tidak memiliki kekuatan sebesar hadits shahih.
Hadits Dha'if
1. Memiliki kelemahan dalam sanadnya, seperti adanya perawi yang tidak terpercaya,
perawi yang tidak diketahui identitasnya, atau adanya cacat lain dalam rantai perawi.
2. Ada kelemahan dalam matan hadits, seperti adanya inkonsistensi dengan hadits yang
lebih kuat, kejanggalan logika, atau keanehan lain yang menunjukkan
ketidakreliabilitasan hadits tersebut.
3. Hadits ini dianggap memiliki tingkat keotentikan yang rendah dan tidak dapat
digunakan sebagai dasar hukum utama dalam agama Islam. Namun, masih dapat
digunakan dalam hal-hal yang tidak bersifat penting atau tidak memiliki dampak
besar.
Para ulama memiliki pendapat yang berbeda tentang penggunaan hadits dha'if sebagai
sumber hukum dalam agama Islam. Berikut ini adalah beberapa pandangan yang umum di
kalangan ulama:
➢ Kelompok yang Menerima Penggunaan Terbatas
Beberapa ulama memperbolehkan penggunaan hadits dha'if dalam beberapa konteks
terbatas, seperti dalam masalah fadhail (keutamaan) atau anjuran-amalan yang tidak
bersifat penting. Namun, penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati, dengan
memperhatikan kaidah-kaidah ilmu hadits dan menjelaskan status hadits dha'if saat
mengutipnya.

➢ Kelompok yang Menolak Penggunaan


Sebagian ulama lebih berhati-hati dan cenderung tidak menggunakan hadits dha'if
sebagai dasar hukum agama, terutama dalam masalah hukum ibadah atau hukum-
hukum yang penting. Mereka berargumen bahwa dalam menjalankan ajaran agama,
haruslah didasarkan pada hadits yang memiliki tingkat keotentikan yang tinggi, yaitu
hadits shahih atau hadits
hasan.

➢ Pendekatan Kombinasi
Sebagian ulama menggunakan pendekatan yang lebih fleksibel dalam penggunaan
hadits dha'if. Mereka memperbolehkan penggunaan hadits dha'if sebagai tambahan
atau pelengkap dalam memahami suatu masalah, tetapi tidak menjadi dasar tunggal
untuk mengambil keputusan hukum. Dalam hal ini, hadits dha'if dapat memberikan
pandangan tambahan, tetapi keputusan akhir masih harus didasarkan pada hadits
shahih atau hasan.
Nah dalam semua pendekatan tersebut, penting bagi kita untuk memperhatikan bahwa hadits
dha'if tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Al-Qur'an atau hadits yang
shahih. Penggunaan hadits dha'if harus dilakukan dengan pengetahuan yang cukup dan
dengan memahami kriteria-kriteria penilaian hadits yang ditetapkan oleh para ulama.
4. Jelaskan 4 Rukun Pendidikan Islam dan 4 rukun kurikulum Pendidikan islam yang
anda ketahui dilengkapi ayat-ayat Al-Qur'an atau hadits
Jawab :
4 rukun pendidikan islam yaitu
1. Guru
2. Murid
3. Kurikulum
4. Lingkungan
Al-Qur’an yang menjelaskan tentang rukun prndidikan islam yaitu

‫ول ِمن أنفه ِس ِهم يتلهوا علي ِهم ء َٰايتِ ِۦه ويهز ِكي ِهم ويهع ِل هم هه هم ٱل ِك َٰتب‬
ً ‫س‬
‫لقد من ٱّلله على ٱل همؤ ِمنِين إِذ بعث فِي ِهم ر ه‬
‫وٱل ِحكمة وإِن كانهوا ِمن قب هل ل ِفى ض َٰلل ُّمبِين‬
Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah
mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan
kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada
mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka
adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (Q.S. Ali Imran ayat 164)
4 rukun kurikulum pendidikan islam yaitu:
1. Tujuan
2. Isi (Mata pelajaran/ilmu)
3. Metode (Strategi/Pendidikan/Metode)
4. Evaluasi (Penilaian/Pengukuran)
Ayat Al-qur’an atau Hadist yang menjelaskan tentang rukun kurikulum yaitu

‫خي هر هكم من تعلم القهرآن وعلمهه‬

5. Tuliskan Hadits-hadits tetang metode-metode Pembelajaran Pendidikan Islam dan


Psikologi Pendidikan dalam Hadits Nabi saw
Jawab :
Hadits tentang Metode Pembelajaran Pendidikan Islam
1. Metode peragaan dan demonstrasi

‫َللا صلى َللاه علي ِه وسلم كافِ هل اليتِي ِم لهه أو ِلغي ِر ِه أنا وههو كهاتي ِن فِي‬
ِ ‫سو هل‬ ‫عن أ ِبي ههريرة قال قال ر ه‬
‫الوسطى‬ ‫الجن ِة وأشار ما ِلك بِالسباب ِة و ه‬
(‫)رواه مسلم‬
Dari Abu Hurairah r.a , Ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : orang yang menanggung
hidup anak yatim atau yang lainnya, maka saya ( Nabi) dan dia seperti ini di dalam syurga
dan Imam Malik mengisyaratkan seperti jari telenjuk dan tengah (HR. Imam Muslim)

2. Metode cerita dan kisah

‫ش‬ َ ‫علَ ْي ِه ْال َع‬


ُ ‫ط‬ َ ‫سله َم قَا َل َب ْينَا َر ُج ٌل َي ْمشِي فَ ْشتَده‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ ‫صلهى ه‬
َ ُ‫َّللا‬ ِ ‫س ْو َل ه‬
َ ‫َّللا‬ ُ ‫ع ْنهُ أَ هن َر‬ ‫ي ه‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع ْن أَ ِبي ه َُري َْرةَ َر‬ َ
‫ط ِش فَقَا َل لَقَ ْد َبلَ َغ َهذَا ِمثْ َل الهذِي‬ َ ‫ث َيـأ ْ ُك ُل الث ه َرى ِمنَ ْال َع‬ ُ ‫ب َي ْل َه‬ ْ
‫َل‬‫ك‬ ‫ب‬ ‫ُو‬‫ه‬ ‫و‬ ‫ا‬َ ‫ذ‬ ‫إ‬
ٍ ِ َ َ ِ َ َ ‫ِ َ ِ َ ه‬ َ ‫ف‬ ‫ج‬ ‫َر‬ ‫خ‬ ‫م‬ُ ‫ث‬ ‫ا‬ ‫ه‬ ْ
‫ن‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫َر‬ ‫ش‬ َ ‫ف‬ ‫ا‬‫ر‬ ْ
ً ِ َ ‫فَن‬
‫ئ‬ ‫ب‬ ‫ل‬ َ‫َز‬
‫َّللا َوإِ هن لَنَا فِي‬
ِ ‫س ْو ُل ه‬ ُ ‫ار‬ َ َ‫َّللاُ لّهُ فَغَفَ َر لَهُ قَالُ ْوا ي‬
‫شك ََر ه‬ َ َ‫ب ف‬ َ ‫سقَى ْالك َْل‬َ َ‫ي ف‬َ ِ‫س َكهُ بِ ِف ْي ِه ث ُ هم َرق‬ َ ‫بَلَ َغ بِي فَ َمالَ ُحفههُ ث ُ هم أَ ْم‬
‫طبَ ٍة أَجْ ُر‬ ْ ‫البَ َهائِ ِم أَجْ ًرا قَا َل فِي َك ِّل َكبِ ٍد َر‬

Dari Abu Hurairah r.a, Ia berkata sesungguhnya Rasululllah SAW bersabda : “Ketika
seorang laki-laki sedang berjalan-jalan tiba-tiba ia merasa sangat haus sekali kemudian ia
menemukan sumur lalu ia masuk kedalamnya dan minum, kemudian ia keluar (dari sumur).
Tiba-tiba datang seekor anjing menjulur-julurkan lidahnya ia menjilati tanah karena sangat
haus, lelaki itu berkata : anjing itu sangat haus sebagaimana aku, kemudian masuk kesumur
lagi dan ia penuhi sepatunya (dengan air), kemudian ia (haus lagi) sambil menggigit
sepatunya dan ia beri minum anjing itu kemudian Allah bersyukur kepadanya dan
mengampuni, sahabat bertanya wahai Rasulullah: adakah kita mendapat pahala karena kita
menolong hewan ? Nabi SAW menjawab : disetiap yang mempunyai limpa basah ada
pahalanya”. (HR.Imam Bukhori)
3. Metode tanya jawab
‫اس ِب ُحس ِْن الصُّحْ بَ ِة ؟ قَا َل أ ُ ُّمكَ ث ُ هم أ ُ ُّمكَ ث ُ هم أ ُ ُّمكَ ث ُ هم‬
ِ ‫َّللا َم ْن أَ َح ُّق النه‬
ِ ‫س ْو ُل ه‬ َ َ‫ع ْن أَ ِبي ه َُري َْرةَ قَا َل قَا َل َر ُج ٌل ي‬
ُ ‫ار‬ َ
)‫أَب ُْوكَ ث ُ هم أَ ْدنَاكَ أَ ْدنَاكَ (رواه مسلم‬
Dari Abu Hurairah r.a Berkata : ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasul. Ya Rasulullah,
siapakah orang yang paling berhak saya hormati? Beliau menjawab : “Ibumu, kemudian
ibumu, kemudian ibumu, kemudian ayahmu, kemudian yang lebih dekat dan yang lebih dekat
dengan kamu (HR. Muslim)

4. Metode diskusi
ْ ‫ظا ِل ًما أَ ْو َم‬
‫ظلُ ْو ًما فَقَا َل َر ُج ٌل َيا‬ َ َ‫ص ْر أَخَاك‬ ُ ‫سله َم ا ْن‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬
َ ُ‫َّللا‬ ‫صلهى ه‬ َ ‫َّللا‬ ِ ‫س ْو ُل ه‬ ُ ‫ع ْنهُ قَا َل قَا َل َر‬ ‫ي ه‬
َ ُ‫َّللا‬ ِ ‫ع ْن أَن ٍَس َر‬
َ ‫ض‬ َ
‫الظ ْل ِم فَإِ هن‬
ُّ َ‫ص ُرهُ قَا َل تَحْ ُج ُزهُ أَ ْو ت َْمنَعُهٌ ِمن‬
ُ ْ
‫ن‬ َ ‫أ‬ ‫ْف‬
َ ‫ي‬ َ
‫ك‬ ‫ا‬ ‫م‬ً ‫ل‬
ِ ‫ا‬ َ
‫ظ‬ َ‫ان‬ َ
‫ك‬ ‫ا‬َ ‫ذ‬ ‫إ‬
ِ ‫ي‬
َ‫ْت‬ َ ‫أ‬‫ر‬ َ ‫ف‬َ
َ ً ْ َ‫أ‬ ‫ا‬ ‫م‬‫و‬ُ ‫ل‬‫ظ‬ْ ‫م‬ َ‫ان‬ َ
‫ك‬ ‫ا‬َ ‫ذ‬ ‫إ‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫ص‬
ِ ُ ُُ ِ ْ
‫ن‬ َ ‫أ‬ ‫ه‬
‫َّللا‬ ُ
‫ل‬ ‫و‬
ْ ‫َر‬
‫س‬
ُ
ُ‫ص ُره‬ْ َ‫ذَلِكَ ن‬
)‫(رواه البخارى‬
Dari Anas bin Malik ra, Ia berkata, Rasulullah SAW telah bersabda : “Tolonglah saudaramu
yang dzalim maupun yang didzalimi. Mereka bertanya : “Wahai Rasulullah bagaimana jika
menolong orang dzalim? Rasulullah menjawab : “tahanlah (hentikan) dia dan kembalikan
dari kedzaliman, karena sesungguhnya itu merupakan pertolongan kepadanya (HR. Imam
Bukhari)

5. Metode ceramah
‫سلَ َم‬ َ ُ‫صلهى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ار‬
َ ‫ع‬ َ َ‫ د‬،)125:‫ع ِشي َْر نَكَ اْأل َ ْق َر ِبيْنَ " (الشعراء‬ َ ‫ت َه ِذ ِه األ َ َي ِة " َوأَ ْنذِر‬ْ ‫ َل هماأَ ْنزَ َل‬،َ‫َقال‬
،‫ب‬ ِ َ‫ يَابَنِ ْي ُم َرةْ بْن َكع‬.‫ار‬ ِ ‫ أَ ْن ِقذُوا أَ ْنفُ ِس ُك ْم ِمنَ النه‬،‫ي‬ْ ‫ "يَابَنِ ْي َكعَبْ بِ ْن لُ َؤ‬،َ‫ فَقَال‬.‫َص‬ ُّ ‫ فَعَ ُّم َوخ‬،‫ فَاجْ تَ َمعُ ْوا‬،‫قُ َر ْي ِسيها‬
‫ يَا‬.‫ار‬ ِ ‫ ا ُ ْن ِقذُوا أَ ْنفُ ِس ُك ْم ِمنَ النه‬، ْ‫طلِب‬
َ ‫ع ْبدُ اْل ُم‬
َ ‫ يَابَنِ ْي‬.‫ار‬ِ ‫ أَ ْن ِقذُوا أَ ْنفُ ِس ُك ْم ِمنَ النه‬،‫ يَابَنِ ْي هَا ِش َم‬.‫ار‬ ِ ‫أَ ْن ِقذُوااَ ْنفَ ِس ُك ْم ِمنَ النه‬
‫ " )رواه‬.‫سا ِبلُ َها ِب ِب َال ِل َها‬ َ ‫غي َْر أَ هن لَ ُك ْم َر ِح ًما‬
َ .‫ش ْيئَا‬َ ِ‫ فَإِنِّ ْي َل أَ ْملَكَ لَ ُك ْم ِمنَ هللا‬،‫ار‬ ِ ‫ِك ِمنَ النه‬ ِ ‫ِي أَ ْنفُس‬
ْ ‫ أَ ْن ِقذ‬،ُ‫فَا ِط َمة‬
(‫مسلم‬

Menceritakan kepada kami Qutaibah ibn Sa’id dan Zuhair ibn Harb, berkata, “Menceritakan
kepada kami Jarir, dari ‘Abdul Malik ibn ‘Umair, dari Musa ibn Thalhah, dari Abu Hurairah,
ia berkata, “Tatkala diturunkan ayat ini: “Dan peringatkanlah para kerabatmu yang
terdekat(Q.S. Al-Syu’ara:125), maka Rasulullah SAW memanggil orang-orang Quraisy.
Setelah meraka berkumpul, Rasulullah SAW berbicara secara umum dan khusus. Beliau
bersabda, “Wahai Bani Ka’ab ibn Luaiy, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani
‘Abdi Syams, selamatkanlah diri kalian dari neraka! Wahai Bani ‘Abdi Manaf, selamatkanlah
diri kalian dari neraka! Wahai Bani Hasyim, selamatkanlah diri kalian dari neraka!, wahai
Fatimah, selamatkanlah dirimu dari neraka! Karena aku tidak kuasa menolak sedikitpun
siksaan Allah terhadap kalian. Aku hanya punya hubungan kekeluargaan dengan kalian yang
akan aku sambung dengan sungguh-sungguh”. (H.R. Muslim )

Hadits tentang Metode Psikologi Pendidikan

ِ ‫ و يهن‬، ‫هك ُّل مولهود يهولده على ال ِفطرةِ فأبواهه يهه ِودانِ ِه‬
‫ أو يهم ِجسانِه‬، ‫صرانِ ِه‬
Artinya: “Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan suci bersih (Fitrah dan Islam), maka
kedua orangtuanyalah yang menjadikan dia yahudi, Majusi dan Nashrani” (HR: Bukhari,
Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dll).
Mendidikan dengan kasih sayang dan kebaikan

‫ وإذا مات صاحبكم فدعوه‬،‫خيركم خيركم ألهله وأنا خيركم ألهلي‬


‫ من ل يرحم الناس ل يرحمه هللا‬،‫من ل يرحم ل يهرحم‬
Perbedaan Individu manusia dan hubungan antar manusia

‫ واألروا هح هجنهود‬،‫اإلسالم ِإذا فقه ههوا‬


ِ ‫ارههم فِي‬
‫ارههم فِي الجا ِه ِلية ِخي ه‬
‫ ِخي ه‬،‫اس معادِن كمعادِن الذهب وال ِفضة‬
‫الن ه‬
‫ وما تناكر ِمنها اختلف‬،‫ فما تعارف ِمنها ائتلف‬،‫» همجندة‬
Manusia dipengaruhi psikologinya eleh manusia lain
‫ فلين ه‬،‫الر هج هل على دِي ِن خ ِلي ِل ِه‬
‫ظر أحده هكم من يهخا ِل هل‬

Anda mungkin juga menyukai