1. Dapat bersaing dengan bank lain, dan juga menarik minat nasabah dari kalangan
milenial.
2. Belum terbiasanya nasabah lama untuk menerima teknologi perbankan seluler ini, di
karenakan keterbatasan dalam pemahaman teknologi dan kuarangnya pembinaan dari
(AO) atau karyawan perbankan itu sendiri.
3. Melakukan upaya sosialisasi kepada nasabah melalu perantara AO yg mendampingi
mereka dan juga memberikan penawaran produk yang menarik sehingga nasabah
tertarik untuk menggunakan layanan perbankan seluler. Dan juga pihak perbankan
terus mengoptimalkan layanan melalui seluler sehingga tidak adanya bug atau down
system.
1. Karena permohonan kredit melalui perusahaan Fintech anak muda dapat mengksesnya
melalui Gadget mereka dan dapat di cairkan secara fleksible.
2. Kelebihan bank tradisional yaitu mampu mempertahankan nasabah lamanya terutama
yg belumnterbiasa oleh perkembanagan teklnologi. Kelemahannya tidak dapat
menjaring secara baik calon nasabah dari kalangan muda.
3. Mengembangkan teknologi mengikuti perkembangan jaman seperti contohnya
membuat kerja sama drngan pihak yang sudah berkembang dalam teknologi
perbankan, ataupun memberikan penawaran yang lain berupa pelayanan ofline yang
lebih cepat.
MATERI 2. STRUKTUR ORGANISASI DAN JENJANG JABATAN BANK BPR NTB
1. Komposisi struktur organisasi Bank BPR NTB sangat mempengaruhi efisiensi kinerja
dalam pengambilan keputusan karena SDM yang mumpuni dapat mempengaruhi pola
dan daya berpikir seseorang. Dengan generasi sekarang yang lebih kritis dan melek
teknologi dapat mempengaruhi fleksibilitas pengambilan keputusan. Contoh, waktu
rapat yang fleksibel karena tidak harus bertemu di satu tempat, karena bisa
memanfaatkan teknologi Zoom Meeting
2. 1. Skala dan Cakupan:
Bank BPR NTB: Biasanya merupakan bank dengan skala yang lebih kecil dan cakupan
wilayah yang terbatas, fokus pada pelayanan masyarakat di daerah tertentu, seperti
kabupaten atau kecamatan.
Bank Komersial Besar: Merupakan bank dengan skala yang lebih besar dan cakupan
wilayah yang luas, memiliki banyak cabang di berbagai kota dan wilayah.
2. Kepemilikan dan Pemangku Kepentingan:
Bank BPR NTB: Umumnya dimiliki oleh pemerintah daerah atau masyarakat setempat,
sehingga lebih terikat dengan kepentingan lokal.
Bank Komersial Besar: Bisa dimiliki oleh pemerintah, perusahaan swasta, atau investor
institusional, sehingga lebih mengutamakan kepentingan pemegang saham.
1. Bank dapat mengukur risiko yang terkait dengan penetapan suku bunga yang terlalu
rendah atau terlalu tinggi melalui analisis risiko yang komprehensif. Perubahan suku
bunga dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan keuangan bank, dan penting
bagi mereka untuk memahami dan mengelola risiko yang terkait dengan perubahan
suku bunga.
1. Value at Risk (VaR):
VaR adalah metode statistik yang digunakan untuk mengukur risiko keuangan dalam
kerangka probabilitas tertentu. Dengan menggunakan VaR, bank dapat
mengidentifikasi sejauh mana portofolio mereka rentan terhadap fluktuasi suku bunga,
baik di atas maupun di bawah.
2. Pengelolaan Portofolio:
Bank dapat menggunakan strategi pengelolaan portofolio untuk mengurangi risiko
suku bunga, seperti lindung nilai (hedging) dengan menggunakan instrumen derivatif
seperti kontrak berjangka atau opsi. Ini dapat membantu melindungi bank dari dampak
perubahan suku bunga yang tiba-tiba dan ekstrem.
3. Kebijakan Manajemen Risiko:
Penting bagi bank untuk memiliki kebijakan yang jelas dan terstruktur terkait
manajemen risiko suku bunga. Kebijakan ini harus mencakup batasan dan langkah-
langkah yang diambil untuk mengurangi risiko suku bunga dan menetapkan peran dan
tanggung jawab yang jelas bagi tim manajemen risiko bank.
2. Dalam menentukan suku bunga, bank harus mempertimbangkan berbagai faktor
termasuk risiko pasar dan kondisi ekonomi. Beberapa pertimbangan utama yang harus
dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
1. Risiko Inflasi:
Inflasi adalah faktor penting yang harus dipertimbangkan oleh bank dalam menentukan
suku bunga. Jika tingkat inflasi tinggi, bank mungkin akan cenderung menaikkan suku
bunga untuk melindungi nilai riil dari pinjaman dan deposit.
2. Tingkat Risiko Pasar:
Perubahan suku bunga dapat mempengaruhi posisi risiko pasar bank, terutama bank
yang memiliki portofolio investasi besar atau posisi derivatif. Bank harus
mempertimbangkan eksposur mereka terhadap perubahan suku bunga dan
mengevaluasi potensi dampaknya terhadap hasil keuangan dan modal bank.
3. Tujuan Strategis dan Tujuan Keuangan Bank:
Setiap bank memiliki tujuan strategis dan keuangan yang berbeda. Tujuan-tujuan ini
harus selaras dengan kebijakan suku bunga yang ditetapkan. Bank harus
mempertimbangkan dampak suku bunga terhadap laba bersih, margin bunga, dan
pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.
3. Bank dapat mengelola risiko suku bunga yang berfluktuasi terkait dengan produk kredit
jangka panjang dan jangka pendek melalui beberapa strategi dan alat manajemen risiko.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh bank:
1. Kontrak Berjangka dan Opsi:
Bank dapat menggunakan kontrak berjangka (futures) dan opsi untuk melindungi diri
dari risiko suku bunga. Misalnya, mereka dapat memperdagangkan kontrak berjangka
untuk mengunci tingkat suku bunga masa depan pada tingkat yang lebih stabil. Selain
itu, opsi suku bunga dapat memberikan fleksibilitas kepada bank untuk melindungi diri
dari kenaikan suku bunga atau memanfaatkan potensi penurunan suku bunga.
2. Diversifikasi Portofolio Kredit:
Diversifikasi portofolio kredit dapat membantu bank mengurangi paparan risiko suku
bunga. Dengan menyediakan berbagai produk kredit dengan jangka waktu yang
berbeda, bank dapat mengurangi dampak fluktuasi suku bunga pada pendapatan dan
biaya mereka.
3. Lihat Struktur Tarif Kredit:
Bank harus memperhatikan struktur tarif kredit yang mereka tawarkan kepada nasabah.
Misalnya, dalam kondisi suku bunga yang tidak stabil, bank dapat menggunakan
struktur tarif yang lebih fleksibel seperti suku bunga yang mengambang (floating rate)
atau suku bunga yang terkunci (capped rate) untuk membatasi dampak fluktuasi suku
bunga pada hasil kredit.
4. Untuk memberikan keputusan yang lebih cepat dan tepat dalam penyesuaian suku
bunga kredit sesuai kondisi pasar, bank dapat menggunakan beberapa strategi dan alat
berikut:
1. Penggunaan Teknologi Analitik:
Implementasi teknologi analitik dan kecerdasan buatan dapat membantu bank dalam
mengumpulkan dan menganalisis data secara cepat untuk memahami tren pasar,
kondisi ekonomi, dan indikator risiko. Dengan menggunakan algoritma yang canggih,
bank dapat membuat keputusan tentang penyesuaian suku bunga secara lebih cepat dan
berdasarkan data yang lebih akurat.
2. Pendekatan Berbasis Aturan (Rule-Based Approach):
Bank dapat mengadopsi pendekatan berbasis aturan untuk mengotomatisasi proses
penyesuaian suku bunga. Aturan yang telah ditentukan sebelumnya dapat diprogram
dalam sistem untuk memandu keputusan dalam menyesuaikan suku bunga berdasarkan
berbagai faktor pasar dan ekonomi.
3. Monitoring Real-Time:
Dengan memanfaatkan teknologi real-time, bank dapat mengawasi perubahan pasar
dan suku bunga secara langsung. Data yang diperbarui secara real-time memungkinkan
bank untuk merespons perubahan pasar dengan cepat dan mengambil keputusan yang
lebih tepat waktu.
1. Untuk menilai resiko keamanan yang terkait dengan fitur inovatif pada kartu kredit, bank
perlu melakukan penilaian menyeluruh yang mencakup beberapa langkah berikut:
1. Analisis Risiko secara Komprehensif: Bank harus melakukan analisis risiko secara
komprehensif terhadap setiap fitur inovatif yang akan ditambahkan ke dalam kartu kredit.
Ini mencakup mengidentifikasi potensi risiko keamanan, seperti penipuan, kebocoran data,
akses tanpa izin, dan lainnya yang mungkin timbul dari penggunaan teknologi baru
tersebut.
2. Uji Keamanan dan Pengujian Penetrasi: Sebelum meluncurkan fitur inovatif, bank harus
melakukan uji keamanan dan pengujian penetrasi untuk mengevaluasi kelemahan dan
kerentanannya. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi celah keamanan potensial dan
memperbaiki masalah sebelum fitur tersebut digunakan oleh nasabah.
2. Untuk melindungi data pelanggan dan mencegah penipuan terkait dengan fitur inovatif
pada kartu kredit, bank dapat mengambil langkah-langkah mitigasi berikut:
1. Enkripsi Data: Melindungi data pelanggan dengan menggunakan enkripsi yang kuat saat
data sedang dipindahkan atau disimpan dapat membantu mencegah kebocoran data yang
tidak sah. Pastikan bahwa seluruh data sensitif seperti nomor kartu kredit, nama pemegang
kartu, dan data transaksi dienkripsi dengan standar keamanan yang tinggi.
2. Verifikasi Identitas Pengguna: Implementasikan metode verifikasi identitas yang kuat
untuk memastikan bahwa hanya pemilik kartu kredit yang berwenang yang dapat
mengakses fitur inovatif. Penggunaan otentikasi ganda, sidik jari, atau pengenalan wajah
dapat membantu mencegah akses tanpa izin.
3. Untuk mengenali dan mengatasi risiko potensial dari kegagalan teknologi yang dapat
mengganggu layanan kartu kredit, bank dapat melakukan beberapa langkah berikut:
1. Uji Keandalan dan Pengujian Penyimpangan: Sebelum meluncurkan fitur inovatif, bank
harus melakukan pengujian menyeluruh untuk memastikan keandalan teknologi yang
digunakan. Uji keandalan ini harus mencakup skenario-skenario penyimpangan untuk
mengidentifikasi kemungkinan masalah dan mengatasi mereka sebelumnya.
2. Sistem Pemantauan Proaktif: Bank harus memasang sistem pemantauan proaktif untuk
memantau kinerja teknologi dan mendeteksi dini potensi masalah. Sistem ini dapat
memberikan peringatan jika ada indikasi kegagalan teknologi yang berpotensi
mengganggu layanan kartu kredit.
4. Untuk mengkomunikasikan manfaat dan risiko dari fitur inovatif pada kartu kredit kepada
pelanggan dengan jelas dan transparan, bank dapat mengambil beberapa langkah berikut:
1. Membuat Materi Pemasaran dan Informasi yang Jelas: Bank harus menyusun materi
pemasaran dan informasi yang jelas tentang fitur inovatif yang ditawarkan. Pastikan bahwa
manfaat dari setiap fitur dijelaskan dengan baik dan mudah dipahami oleh pelanggan.
2. Penyusunan Kebijakan Privasi dan Syarat Penggunaan: Bank harus menyediakan
kebijakan privasi yang rinci dan syarat penggunaan yang jelas tentang bagaimana data
pelanggan akan digunakan dan dilindungi dalam menggunakan fitur inovatif. Pastikan
bahwa kebijakan ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak ambigu.
Jawaban Studi Kasus 3 : Pengembangan Layanan Perbankan Digital
1. Bank dapat mengidentifikasi risiko keamanan pada layanan digital dengan mengecek
sistem secara berkala sehingga meminimalisir terjadinya serangan cyber dari hacker yang
berkemungkinan mengincar data nasabah.
2. angkah-langkah untuk melindungi data pelanggan dan keamanan transaksi yaitu dengan
melakukan verifikasi dua langkah terhadap email atau akun nasabah sehingga
meminimalisir terjadinya scaming yang marak terjadi saat ini. Selain itu dapat juga dengan
mengganti sandi akun secara berkala dan membedakan sandi akun perbankan dengan akun
lainnya
3. Untuk mengenali dan mengatasi risiko potensial dari kegagalan teknologi yang dapat
mengganggu layanan kartu kredit, bank dapat melakukan beberapa langkah berikut:
1. Uji Keandalan dan Pengujian Penyimpangan: Sebelum meluncurkan fitur inovatif, bank
harus melakukan pengujian menyeluruh untuk memastikan keandalan teknologi yang
digunakan. Uji keandalan ini harus mencakup skenario-skenario penyimpangan untuk
mengidentifikasi kemungkinan masalah dan mengatasi mereka sebelumnya.
2. Sistem Pemantauan Proaktif: Bank harus memasang sistem pemantauan proaktif untuk
memantau kinerja teknologi dan mendeteksi dini potensi masalah. Sistem ini dapat
memberikan peringatan jika ada indikasi kegagalan teknologi yang berpotensi
mengganggu layanan kartu kredit.
4. Untuk mengkomunikasikan manfaat dan risiko dari fitur inovatif pada kartu kredit kepada
pelanggan dengan jelas dan transparan, bank dapat mengambil beberapa langkah berikut:
1. Membuat Materi Pemasaran dan Informasi yang Jelas: Bank harus menyusun materi
pemasaran dan informasi yang jelas tentang fitur inovatif yang ditawarkan. Pastikan bahwa
manfaat dari setiap fitur dijelaskan dengan baik dan mudah dipahami oleh pelanggan.
2. Penyusunan Kebijakan Privasi dan Syarat Penggunaan: Bank harus menyediakan
kebijakan privasi yang rinci dan syarat penggunaan yang jelas tentang bagaimana data
pelanggan akan digunakan dan dilindungi dalam menggunakan fitur inovatif. Pastikan
bahwa kebijakan ini ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak ambigu.
1. Untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan pengguna yang berbeda melalui fitur-
fitur inovatif dalam aplikasi perbankan mobile, bank dapat mengambil beberapa langkah
berikut:
1. Penelitian Pengguna: Lakukan penelitian mendalam tentang kebutuhan dan preferensi
pengguna potensial. Bank dapat melakukan survei, wawancara, dan studi pengguna untuk
memahami secara mendalam tentang apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh para
pengguna dalam aplikasi perbankan mobile.
2. Segmentasi Pengguna: Setiap pengguna memiliki kebutuhan dan preferensi yang
berbeda. Bank dapat mengelompokkan pengguna berdasarkan karakteristik dan kebutuhan
mereka, seperti usia, tingkat pendapatan, tujuan keuangan, dan perilaku keuangan. Dengan
memahami profil pengguna secara rinci, bank dapat mengidentifikasi kebutuhan yang
spesifik dan merancang fitur-fitur inovatif yang sesuai untuk setiap kelompok pengguna.
2. Untuk menguji aplikasi perbankan mobile secara menyeluruh dan memastikan kinerja yang
stabil serta terhindar dari bug atau masalah teknis, bank dapat mengadopsi pendekatan
pengujian yang komprehensif dengan langkah-langkah berikut:
1. Pengujian Fungsional: Melakukan pengujian fungsional untuk memastikan bahwa
setiap fitur aplikasi berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Pastikan bahwa transaksi,
laporan, dan fitur manajemen keuangan lainnya berjalan dengan baik dan sesuai dengan
kebutuhan bisnis.
2. Pengujian Kompatibilitas: Pastikan aplikasi dapat berfungsi dengan baik di berbagai
perangkat dan sistem operasi yang berbeda, seperti iOS, Android, dan versi perangkat
yang berbeda.
3. Untuk mengkomunikasikan aplikasi perbankan mobile baru dengan fitur inovatif secara
efektif kepada pelanggan dan mendapatkan adopsi yang baik, bank dapat mengambil
langkah-langkah berikut:
1. Kampanye Pemasaran Terintegrasi: Bank harus merancang kampanye pemasaran yang
terintegrasi dan komprehensif. Kampanye ini harus mencakup berbagai saluran seperti
media sosial, situs web bank, iklan digital, e-mail, dan pemasaran berbasis cetak. Pesan
pemasaran harus menonjolkan manfaat utama dan fitur inovatif dari aplikasi perbankan
mobile yang akan menarik minat pelanggan.
2. Komunikasi Jelas dan Menarik: Pastikan bahwa pesan komunikasi tentang aplikasi
perbankan mobile mudah dipahami dan menarik bagi pelanggan. Hindari penggunaan
jargon teknis yang dapat membingungkan pelanggan dan gunakan bahasa yang mudah
dimengerti.
4. Untuk memastikan bahwa data dan informasi keuangan di aplikasi perbankan mobile
terlindungi dengan baik dari potensi ancaman cyber, bank dapat mengambil langkah-
langkah berikut untuk meningkatkan keamanan aplikasi:
1. Proteksi dari Serangan Phishing: Edukasi pengguna tentang serangan phishing dan cara
menghindarinya. Pastikan bahwa aplikasi perbankan mobile memiliki mekanisme untuk
mendeteksi dan mencegah serangan phishing, seperti memperingatkan pengguna tentang
URL yang mencurigakan atau pesan palsu.
2. Pengawasan dan Pendeteksian Aktivitas Mencurigakan: Implementasikan sistem
pemantauan dan deteksi untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan dalam aplikasi. Misalnya,
jika ada upaya akses yang mencurigakan atau perubahan data yang tidak biasa, sistem harus
memberikan peringatan atau mengambil tindakan pencegahan.
1. Memperkuat sistem keamanan seperti menggunakan keamanan berlapis berupa kode OTP
serta dilengkapi dengan teknologi Liveness Detection
2. Membuat kode rahasia berupa pertanyaan yg bersifat pribadi yg hanya diketahui oleh
pengguna (nasabah). Bank juga melakukan penyetujuan dokumen2 kesepakatan secara
digital.
3. Bank perlu memastikan terjaganya privasi nasabah serta memberikan edukasi lebih dalam
dan detail pada nasabah terkait produk.
4. Bank perlu melakukan survey baik survey langsung, melalui kotak suara ataupun meng
scan barkot yg tersedia