Anda di halaman 1dari 3

http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/biokimia/bab%205.

pdf PDF Uji Kelarutan Merupakan uji untuk mengetahui ada atau tidaknya noda dan larut atau tidaknya suatu sampel untuk mngetahui termasuk larutan non polar atupun polar. Dari hasil pengamatan diperoleh: Air, Alkohol Panas, Alkohol Dingin, dan NaCo3 2% ini terdapat noda dan tidak larut pada saat diteteskan minyak, sedangkan kloroform tidak terdapat noda tetapi larut ketika diteteskan minyak. Kloroform termasuk larutan non polar sedangkan larutan lainnya termasuk larutan polar. Uji Ketidakjenuhan Merupakan uji untuk mengetahui apakah sampel-sampel ini termasuk asam lemak jenuh atau tidak jenuh. Dari hasil pengamatan oleat, minyak curah, minyak kemasan, mentega, dan lemak hewan ini termasuk asam lemak tidak jenuh karena pada saat ditambahkan 5,7,5,5,5 tetes larutan yod. Hubl. Warna yod ium menjadi hilang ini menandakan bahwa larutan tersebut termasuk asm lemak tidak jenuh, sedangkan khusus untuk margarin pada saat ditambahkan 2 tetes larutan yod. Hubl. Maka warna yodium tidak hilang jadi margarin termasuk ke dalam asam lemak jenuh. Warna menjadi hilang disebabkan karena sampel mengandung asam lemak tida jenuh. Uji Akrolein Merupakan uji untuk menentukan ada tidaknya gliserol. Dari hasil pengamatan diperoleh minyak curah, minyak kemasan, gliserol murni keseluruhannya mengandung gliserol karena terdapat asap putih Uji Kolesterol Merupakan uji untuk mengetahui banyaknya kolesterol yang terkandung pada sampel. Dari hasil pengamatan minyak curah mengandung banyak kolesterol dengan jumlah positif 3 buah, mentega dan margarin tidak mengandung kolesterol, lemak hewan mengandung sedikit kolesterol dengan jumlah positif 2 buah, kolesterol murni mengandung kolesterol terbanyak dengan jumlah positif 3 buah, minyak kemasan mengandung sedikit kolesterol dengan jumlah positif 2 buah, semakin banyak positif semakin tinggi tingkat kolester Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2089454-uji-kelarutan-ujiketidakjenuhan-uji/#ixzz1Z4yGynUX

eckhochems.blogspot.com/2010/04/kloroform.htm

Kloroform merupakan senyawa organik berwujud cair dengan titik didih 61,2 0 C, indeks bias 1,487 dan berbau menyengat, serta mudah menguap. Dalam Kamus Kimia (2002: Balai Pustaka) kloroform adalah zat cair tanpa warna dengan bau manis, menyenangkan dan anestetik. Dalam kehidupan sehari-hari kloroform berfungsi sebagai pembius, dan pelarut senyawa organik. Menurut Riawan (1990) kloroform (CHCl3) dapat digunakan untuk pelarut lemak, dry cleaning, obat bius. Untuk penggunaan obat bius dibubuhi etanol, disimpan dalam botol coklat, diisi sampai penuh. Kloroform dapat dibuat melalui reaksi substitusi elektrofilik atom-atom H semua senyawa karbonil yang bergugus asetil (CH3CO-) dalam suasana basa. Juga dapat digunakan bahan alkohol yang bila dioksidasi menghasilkan gugus asetil.

OO CH3CCH3 + Cl2 CCl3CCH3 + 3 HCl

OO 2CCl3CCH3 + Ca(OH)2 2 CHCl3 + (CH3CO)2Ca Kloroform pada awalnya digunakan dalam obat-obatan sebagai suatu anastesik. Akan tetapi kloroform mudah teroksidasi dengan adanya udara dan cahaya menjadi posgen atau karbonil klorida COCl2 yang berbahaya.

2 C2H5OH + COCl2 (C2H5O)CO + 2 HCl Disamping itu, kloroform dan beberapa senyawa lain yang mengandung gugus metilkloro, -CCl3 menunjukkan efek fisiologi yang kuat, seperti trikloroasetaldehida, atau kloral hidrat, Cl3CCH(OH)2 , dan trikloro-tert-butanol atau kloretone, Cl3C(CH3)2OH yang dapat memberi efek hipnotis.

Anda mungkin juga menyukai