DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan dalam
menyelesaikan makalah dengan tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,kami tidak
akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
sehingga makalah “Komunikasi Efektif dalam Kebidanan” dapat diselesaikan. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Kami terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar makalah ini
dapat lebih baik.Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini,baik terkait
penulisan,kami mohon maaf.
Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca dan juga kami selaku penulis makalah ini.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
a. Evaluasi formative
Evaluasi formative adalah evaluasi yang dilakukan pada tahap pelaksanaan
program dengan tujuan untuk mengubah atau memperbaki program. Evaluasi ini
dilakukan untuk memperbaiki program yang sedang berjalan dan didasarkan atas
kegiatan sehari-hari, minggu, bulan bahkan tahun, atau waktu yang relatif pendek.
Manfaat evaluasi formative terutama untuk memberikan umpan balik kepada
manajer program tentang hasil yang dicapai beserta hambatan-hambatan yang
dihadapi. Evaluasi formative sering disebut sebagai evaluasi proses atau
monitoring.
b. Evaluasi summative
Evaluasi summative adalah evaluasi yang dilakukan untuk melihat hasil
keseluruhan dari suatu program yang telah selesai dilaksanakan. Evaluasi ini
dilakukan pada akhir kegiatan atau beberapa kurun waktu setelah program, guna
menilai keberhasilan program.
2
Sedangkan menurut Azwar (1996) dalam (Selvia & Desi, 2020), jenis evaluasi
antara lain:
3
2) Komunikasi nonverbal: Berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh, ekspresi
wajah, dan nada suara.
3) Komunikasi visual: Berkomunikasi menggunakan gambar, grafik, dan video.
4) Komunikasi aktif: Mendengarkan dengan penuh perhatian dan memberikan
umpan balik yang konstruktif.
5) Komunikasi pasif: Menerima informasi tanpa memberikan umpan balik.
5
pemahaman atau persepsi yang akurat terhadap pesan tersebut. Proses ini penting dalam
memastikan efektivitas komunikasi antara pengirim dan penerima pesan.
Evaluasi memiliki tahapan yang harus diikuti, meski tak selalu sama, tetapi
berbagai tahapan penting untuk dilakukan, berkaitan dengan hasil akhir dari proses
evaluasi itu sendiri.
a. Menentukan Apa Saja yang Akan Dievaluasi
Dapat mengacu pada suatu program kerja atau kegiatan lainnya, di mana terdapat
faktor-faktor yang bisa serta perlu dievaluasi. Tetapi secara umum, yang menjadi
prioritas adalah hal-hal yang menjadi kunci utama (key-success).
b. Merancang Kegiatan Evaluasi
Desain, evaluasi seperti apa yang akan dilaksanakan, agar data-data yang
dibutuhkan, tahapan kerja, serta siapa saja yang dilibatkan, dan apa saja yang
dihasilkan, menjadi jelas, sebelum evaluasi berlangsung.
c. Pengumpulan Data Evaluasi
Pengumpulan data dapat dilakukan secara efisien dan efektif, sesuai kaidah-kaidah
ilmiah yang berlaku, dan kebutuhan serta kemampuan.
d. Analisis Data dan Pengolahannya
Menganalisis data yang diterima, bisa berupa pengelompokan agar lebih mudah di-
analisis dengan menggunakan alat penganalisis yang sesuai. Sehingga
menghasilkan fakta terpercaya, dan hasil analisis, kemudian dapat dibandingkan
dengan harapan atau rencana awal.
e. Pelaporan Hasil Evaluasi
Tahapan evaluasi terakhir adalah pelaporan hasil, untuk dimanfaatkan oleh pihak-
pihak yang mempunyai kepentingan. Sebab, hasil evaluasi itu harus di-
dokumentasikan secara tertulis, agar bisa dibaca dan bermanfaat sebagaimana
mestinya.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi merupakan suatu proses penting dalam meningkatkan kualitas, kinerja,
dan produktivitas suatu lembaga atau program. Tanpa evaluasi, manajemen tidak akan
memperoleh informasi tentang tingkat keberhasilan suatu kegiatan. Terdapat dua jenis
komunikasi utama, yaitu komunikasi verbal (bahasa lisan) dan komunikasi nonverbal
(bahasa tubuh). Keduanya memiliki peran penting dalam menyampaikan pesan dengan
efektif.
Teknik komunikasi meliputi komunikasi verbal, nonverbal, visual, aktif, dan
pasif. Sementara itu, metode komunikasi mencakup komunikasi interpersonal,
kelompok, massa, dan digital. Evaluasi komunikasi dilakukan untuk menilai efektivitas
komunikasi. Cara untuk mengevaluasi komunikasi meliputi umpan balik, observasi,
dan analisis data. Proses evaluasi komunikasi melibatkan beberapa tahapan, termasuk
menentukan apa yang dievaluasi, merancang kegiatan evaluasi, pengumpulan data,
analisis data, dan pelaporan hasil evaluasi. Evaluasi terdiri dari dua macam, yaitu
evaluasi formative (yang dilakukan selama pelaksanaan program untuk perbaikan) dan
evaluasi summative (yang dilakukan setelah program selesai untuk menilai keseluruhan
hasil).
Dengan memahami jenis evaluasi, teknik, metode, dan proses evaluasi, serta
pentingnya evaluasi dalam konteks komunikasi kebidanan, lembaga atau program dapat
mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kualitas komunikasi
dan pencapaian tujuan mereka.
3.2 Saran
Semoga makalah yang kami buat dapat memberikan informasi dan memperluas
wawasan pengetahuan dalam “ Evaluasi Dalam Komunikasi Efektif”.Kami menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karenanya,kami
mengharapkan saran dan masukan agar makalah ini menjadi jauh lebih baik.
7
DAFTAR PUSTAKA
Adinda, D. (2021). Komponen Dan Jenis-Jenis Evaluasi Dalam Asuhan Keperawtan. In Jurnal
Manajemen: Untuk Ilmu Ekonomi dan Perpustakaan (Vol. 4, Issue 1, pp. 141–149).
Ahmad, M., & Pajarianto, H. (2015). Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan. 43–44.
Johnson, K., & Scott, C. (Eds.). (2014). Medical Communication: Defining the Discipline (49-
63). Peter Lang Inc., International Academic Publishers.
Schuster, S. (2015). Effective Communication in Nursing: Theory and Practice. Jones &
Bartlett Learning.
Street, R. L., Makoul, G., Arora, N. K., & Epstein, R. M. (2014). How does communication
heal? Pathways linking clinician-patient communication to health outcomes. Patient
education and counseling, 74(3), 295-301.
Selvia Anisya, Desi Ernita Amru. (2020). Komunikasi Efektif Dalam Praktik Kebidanan.
Jakarta: CV Trans Info Media.