Anda di halaman 1dari 2

FACTS (Peristiwa)

Pada tanggal 23 Oktober 2022 diadakan lokakarya orientasi secara luring. Dalam kegiatan ini
diundang juga Kepala sekolah tempat CGP mengajar. Dengan bimbingan Bapak Hermawan selaku
Pengajar Praktik saya merasa lokakarya orientasi ini menjadi sangat menyenangkan sehingga waktu
yang cukup lama tersebut menjadi tidak terasa. Kegiatan dimulai dengan membuat kesepakatan
kelas, kemudian mempresentasikan harapan menjadi CGP melalui modle. Beliau juga meminta kami
membuat google site sebagai wadah guru penggerak yang nantinya siap berbagi praktik baik bagi
guru-guru yang lain. Kurang lebih selama dua minggu belajar mandiri melalui LMS yang dirancang
dengan sangat bersahabat, sehingga para CGP tidak susah untuk mengeksplore fitur-fitur yang ada di
dalam LMS itu sendiri. Kegiatan demi kegiatan dilaksanakan hingga kami diharuskan membuat karya
berupa demonstrasi konstektual. Berdiskusi dan terus belajar sehingga kami ditugaskan untuk
membuat modul itu dalam bentuk grafik, infografis, blogspot, video, dll berupa modul koneksi antar
materi, kesimpulan dan refleksi pemikiran Ki Hajar dewantara. Dan saya memilih membuat video

FEELINGS (Perasaan)

Selama kurang lebih dua minggu menjadi CGP, banyak sekali hal yang dirasakan. sedih , senang,
bahagia, semua bercampur aduk dengan keinginan dan tekad yang kuat untuk dapat menyelesaikan
Program Guru Penggerak ini. Keseluruhan rangkaian yang ada di dalam LMS membuat saya
merasakan bahwa apa yang saya miliki tentang Pendidikan sangat jauh dari yang diharapkan dengan
pemikiran Ki Hajar Dewantara. Betapa harus dicontohnya sosok Ki Hajar Dewantara yang
mengatakan bahwa kita harus memanusiakan manusia, sehingga murid dapat mencapai kodrat
alam, namun juga tetap selalu membuka mata untuk setiap hal positif di luaran sana (kodrat zaman)
sehingga anak didik kita dapat merasakan kebahagiaan dan keselamatan sejati.

FINDINGS (Pembelajaran)

Dalam pembelajaran ini saya menemukan hal-hal yang kurang saya pahami sebelumnya yaitu
tentang filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara. Bahwa anak memiliki kodrat merdeka, merdeka
batin adalah pendidikan sedangkan merdeka lahir adalah pengajaran. Dua hal yang saling bergantug
satu sama lain. Oleh karena itu saya harus memberikan kemerdekaan kepada anak-anak untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya sesuai dengan minat, bakat , dan kreatifitasnya sebab manusia
merdeka adalah manusia yang hidupnya tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar
atas kekuatan sendiri. Menerapkan budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia merupakan keharusan
yang tidak terbantahkan dengan cara mengintegrasikan setiap proses pembelajaran dengan
pencapaian profil pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri , bernalar kritis dan kreatif.

FUTURE (Penerapan)

Banyak hal yang akan saya benahi, karena saya sadar selama ini yang saya lakukan jauh dari kata
sempurna jika dikaitkan dengan filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara . Pembelajaran yang berpusat
pada guru harus segera diganti dengan pembelajaran yang berpusat pada murid, agar tercipta
interaktif yang menyenangkandidalam kelas. Memberi kebebasan kepada anak-anak untuk menggali
potensi yang dimilikinya harus terjadi dalam proses pembelajaran agar mereka menemukan jati
dirinya sehingga menjadi manusia seutuhnya.

Anda mungkin juga menyukai