Soal Latihan Modul 1
Soal Latihan Modul 1
Latihan
1. Dalam sesi perkenalan, Fasilitator memperkenalkan seluruh tim fasilitator yang terlibat dalam
penyelenggaraan pelatihan dengan menyebutkan: a. Nama b. Peran c. Latar belakang d. Semua
benar
Jawaban yang benar adalah d. Semua benar.
Dalam sesi perkenalan, fasilitator biasanya memperkenalkan seluruh tim fasilitator yang terlibat
dalam penyelenggaraan pelatihan dengan menyebutkan informasi-informasi berikut:
a. Nama - Memperkenalkan nama setiap fasilitator.
b. Peran - Menguraikan peran atau fungsi yang dijalankan oleh setiap fasilitator dalam pelatihan
tersebut.
c. Latar belakang - Memberikan informasi mengenai latar belakang pendidikan, pengalaman, atau
keahlian yang relevan dengan pelatihan yang diberikan oleh setiap fasilitator.
Menyediakan informasi ini membantu peserta pelatihan untuk lebih mengenal tim fasilitator dan
memahami bagaimana setiap anggota tim dapat mendukung proses pembelajaran mereka.
2. Pendekatan andragogi untuk membangun hubungan positif antara peserta, peserta dengan
panitia, dan peserta dengan fasilitator, disebut dengan istilah: a. Motivasi belajar b. Bina suasana
c. Pengantar harapan d. Refleksi singkat
Jawaban yang benar adalah b. Bina suasana.
Pendekatan andragogi, yang merupakan metode pembelajaran khusus untuk orang dewasa,
menekankan pentingnya membangun hubungan positif antara peserta dengan peserta lainnya,
peserta dengan panitia, dan peserta dengan fasilitator. "Bina suasana" adalah istilah yang
digunakan untuk menggambarkan proses pembentukan lingkungan yang kondusif untuk
pembelajaran, di mana peserta merasa nyaman, dihargai, dan terlibat secara aktif.
a. Motivasi belajar lebih menekankan pada faktor internal dan eksternal yang mendorong
individu untuk belajar.
c. Pengantar harapan lebih terkait dengan penentuan dan pembahasan harapan atau tujuan
peserta terhadap pelatihan.
d. Refleksi singkat biasanya adalah aktivitas yang dilakukan untuk merenungkan dan
mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung.
"Bina suasana" mencakup upaya menciptakan suasana yang mendukung, seperti memastikan
bahwa setiap peserta diperlakukan dengan hormat, mendorong partisipasi, dan memfasilitasi
komunikasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat.
3. Aktivitas yang dapat mendukung motivasi belajar melibatkan hal berikut, kecuali
a. Ceramah Pendek Inspiratif
b. Aktivitas Peningkatan Semangat
c. Perencanaan Tujuan Pribadi
d. Memberikan masukan atau klarifikasi.
Jawaban yang benar adalah d. Memberikan masukan atau klarifikasi.
Dalam konteks motivasi belajar, aktivitas yang dirancang untuk mendukung dan meningkatkan
motivasi biasanya mencakup elemen-elemen yang dapat membangkitkan minat, semangat, dan
keinginan untuk belajar pada peserta. Ini melibatkan:
a. Ceramah Pendek Inspiratif - Ceramah yang memotivasi dan menginspirasi dapat meningkatkan
minat dan motivasi peserta untuk belajar.
b. Aktivitas Peningkatan Semangat - Aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan semangat dan
energi peserta dapat membantu membangkitkan motivasi belajar.
c. Perencanaan Tujuan Pribadi - Membantu peserta dalam menetapkan tujuan pribadi yang berkaitan
dengan pembelajaran dapat meningkatkan motivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut.
d. Memberikan masukan atau klarifikasi, meskipun penting dalam proses pembelajaran, lebih
berfokus pada penyampaian informasi, penjelasan, atau tanggapan terhadap pertanyaan dan kurang
secara langsung berkaitan dengan pengembangan atau peningkatan motivasi belajar. Ini lebih
terkait dengan aspek pemahaman dan penyerapan materi daripada dengan pembangkitan motivasi
untuk belajar itu sendiri.
Untuk mencatatkan data tersebut ke dalam masing-masing formulir C Hasil di TPS, kita
akan mengorganisir informasi tersebut berdasarkan TPS dari setiap desa. Berikut adalah
ringkasan data untuk setiap TPS:
Jawaban ke 2
Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah catatan untuk masing-masing
formulir C Hasil di TPS:
Catatan ini mencakup jumlah total pemilih laki-laki dan perempuan di setiap TPS,
dengan mempertimbangkan DPT, DPTb, dan DPK.
Kuis evaluasi pembelajaran
1. Sebutkan 10 Istilah Singkatan, atau Ungkapan dalam proses penghitungan suara !
Jawaban :
Berikut adalah 10 istilah singkatan atau ungkapan yang sering digunakan dalam proses
penghitungan suara, terutama dalam konteks pemilihan umum:
Istilah-istilah ini sangat penting dalam proses pemilihan umum dan penghitungan suara,
masing-masing memiliki peran khusus dalam memastikan proses pemilihan yang adil
dan transparan.
1. Formulir C1: Formulir ini digunakan untuk mencatat hasil penghitungan suara di TPS.
Formulir C1 berisi rincian jumlah suara yang diperoleh setiap calon, jumlah suara sah,
jumlah suara tidak sah, dan total suara.
2. Formulir C6: Formulir pemberitahuan untuk memilih yang diberikan kepada pemilih
yang sudah terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap).
3. Formulir A5 (Surat Pindah Memilih): Formulir yang digunakan oleh pemilih yang
terdaftar di DPT di satu lokasi tetapi ingin memilih di TPS lain.
4. Formulir Model A-KWK: Formulir daftar hadir pemilih di TPS, digunakan untuk
mendata pemilih yang hadir dan menggunakan hak pilihnya.
5. Formulir C7: Formulir daftar hadir KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara)
dan saksi.
6. Formulir C8: Berisi berita acara pemungutan dan penghitungan suara di TPS.
7. Formulir C9: Formulir yang digunakan untuk mencatat pemilih tambahan yang tidak
terdaftar di DPT tapi memenuhi syarat untuk memilih (DPK - Daftar Pemilih Khusus).
8. Formulir C10: Formulir pengaduan atau temuan di TPS, biasanya digunakan oleh saksi
atau pengawas pemilu.
9. Formulir C11: Formulir rekapitulasi penggunaan surat suara, mencatat jumlah surat
suara yang digunakan, rusak, sisa, dan lain-lain.
10. Formulir C12: Formulir untuk catatan kejadian penting di TPS, jika ada.
Setiap formulir ini memiliki fungsi spesifik dan sangat penting dalam proses
dokumentasi dan transparansi selama pemilihan umum. Penggunaannya harus sesuai
dengan aturan dan prosedur yang ditetapkan oleh penyelenggara pemilu.
Ketentuan
Larangan
4. Berikan contoh beberapa Sarana dan Prasarana dalam proses Penghitungan Suara !
Jawaban
Dalam proses penghitungan suara, terdapat berbagai sarana dan prasarana
yang diperlukan untuk memastikan proses tersebut berjalan lancar, efisien,
dan transparan. Berikut adalah beberapa contoh sarana dan prasarana yang
umumnya digunakan:
1. Kotak Suara: Tempat untuk menyimpan surat suara yang telah diisi oleh
pemilih. Kotak suara ini biasanya disegel dan dibuka hanya untuk proses
penghitungan suara.
2. Bilik Suara: Tempat pemungutan suara yang dirancang untuk memastikan
kerahasiaan pilihan pemilih.
3. Surat Suara: Kertas yang digunakan oleh pemilih untuk memberikan
pilihannya. Surat suara harus dirancang dengan jelas dan mudah untuk
dipahami oleh pemilih.
4. Formulir Penghitungan Suara: Seperti Formulir C1 yang digunakan untuk
mencatat hasil penghitungan suara di TPS.
5. Alat Tulis: Pensil atau pulpen untuk mengisi formulir penghitungan suara dan
melakukan tanda tangan.
6. Meja dan Kursi: Untuk fasilitas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan
Suara) dan saksi dalam mengawasi proses penghitungan suara.
7. Papan Pengumuman: Untuk menampilkan informasi tentang proses
pemilihan dan hasil penghitungan suara.
8. Lampu Penerangan: Penting terutama jika penghitungan suara berlangsung
hingga malam hari.
9. Segel Keamanan: Digunakan untuk menyegel kotak suara dan dokumen
penting lainnya.
10.Alat Penghitung Manual: Seperti kalkulator atau alat bantu lain untuk
membantu dalam proses penghitungan.
11.Kamera atau Alat Rekam: Untuk mendokumentasikan proses penghitungan
suara dan menjaga transparansi.
12.Sarung Tangan Sekali Pakai: Mungkin diperlukan untuk menghindari kontak
langsung dengan surat suara demi menjaga kebersihan dan keamanan.
1. Ketua KPPS: Bertanggung jawab atas keseluruhan proses penghitungan suara. Ketua
memimpin dan mengkoordinasi kegiatan anggota KPPS lainnya, memastikan
penghitungan suara berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, dan membacakan hasil
penghitungan suara.
2. Sekretaris KPPS: Mencatat hasil penghitungan suara pada formulir resmi (misalnya
Formulir C1) dan memastikan semua dokumen terkait penghitungan suara lengkap dan
akurat.
3. Anggota KPPS: Biasanya dibagi menjadi beberapa tugas, termasuk:
Penyortir dan Penghitung Suara: Bertugas menyortir surat suara (memisahkan
suara sah dan tidak sah) dan menghitung jumlah suara yang diperoleh setiap
calon.
Pengawas Kotak Suara: Memastikan kotak suara tidak dibuka atau diganggu
sebelum waktu penghitungan suara.
Pencatat Jumlah Pemilih: Mencatat jumlah pemilih yang hadir dan
menggunakan hak suaranya.
Pengawas Keterlibatan Saksi: Memastikan
Pembukaan Kotak Suara: Kotak suara dibuka setelah pemungutan suara selesai.
Pengeluaran dan Penyortiran Surat Suara: Surat suara dikeluarkan dari kotak dan
disortir berdasarkan keabsahan.
Penghitungan Suara: Surat suara yang sah dihitung berdasarkan pilihan calon presiden
dan wakil presiden.
Pencatatan Hasil: Hasil penghitungan suara dicatat dalam formulir yang sesuai.
Penyampaian Hasil: Hasil penghitungan diumumkan di TPS dan dikirim ke tingkat yang
lebih tinggi untuk rekapitulasi.
2. Pemilihan Legislatif
Penghitungan Suara Per Partai: Terlebih dahulu dihitung jumlah suara yang diperoleh
oleh setiap partai politik.
Penghitungan Suara Calon Anggota Legislatif: Selanjutnya, dihitung suara yang
diperoleh oleh masing-masing calon dari partai tersebut.
Pencatatan dan Pelaporan: Hasil penghitungan untuk setiap partai dan calon dicatat
dan dilaporkan sesuai prosedur.
Penghitungan Suara per Calon: Suara dihitung berdasarkan pilihan calon kepala
daerah.
Penyortiran dan Penghitungan Suara: Proses serupa dengan pemilihan presiden,
dimulai dari penyortiran hingga penghitungan suara.
Pencatatan Hasil: Hasil penghitungan dicatat dalam formulir yang sesuai.
Pengumuman Hasil: Hasil penghitungan di TPS diumumkan dan dikirim ke tingkat
yang lebih tinggi untuk rekapitulasi.
7. Bagaimana perbedaan Surat Suara Sah dan Surat Suara Tidak Sah ?
Jawaban :
Perbedaan antara surat suara sah dan surat suara tidak sah terletak pada kepatuhan
surat suara terhadap aturan dan kriteria yang ditetapkan oleh penyelenggara pemilu.
Berikut adalah penjelasan tentang surat suara sah dan tidak sah:
1. Kepatuhan terhadap Aturan Pemilihan: Surat suara diisi sesuai dengan cara yang
benar sebagaimana diinstruksikan oleh penyelenggara pemilu. Biasanya, ini berarti
menandai atau mencoblos pada area yang ditentukan untuk calon atau pilihan yang
diinginkan.
2. Kejelasan Pilihan: Harus jelas bahwa pemilih memiliki niat untuk memilih calon atau
pilihan tertentu, tanpa adanya keraguan.
3. Tidak Ada Tanda Tambahan: Surat suara tidak boleh memiliki tanda tambahan atau
modifikasi yang tidak sesuai dengan instruksi pemungutan suara.
Surat suara dianggap tidak sah jika memenuhi salah satu atau lebih dari kriteria berikut:
1. Ketidakjelasan Pilihan: Jika tidak jelas siapa atau apa yang dipilih oleh pemilih,
misalnya karena mencoblos lebih dari satu calon atau tidak mencoblos pada area yang
ditentukan.
2. Adanya Tanda Tambahan: Surat suara yang memiliki coretan, tulisan, atau tanda lain
yang tidak sesuai dengan aturan pemilu.
3. Tidak Terisi atau Kosong: Surat suara yang tidak memiliki tanda coblosan atau
penandaan sama sekali.
4. Kerusakan: Surat suara yang rusak atau tidak layak pakai sehingga tidak memungkinkan
untuk menentukan pilihan pemilih.
Pemahaman yang jelas tentang apa yang membedakan surat suara sah dan tidak sah
sangat penting untuk memastikan proses penghitungan suara berlangsung dengan adil
dan akurat. Penyelenggara pemilu sering memberikan pelatihan dan panduan terperinci
kepada petugas pemilu untuk membantu mereka dalam mengidentifikasi surat suara
sah dan tidak sah selama proses penghitungan suara.
Formulir C Hasil-Salinan merupakan bagian integral dari sistem pemilihan umum yang
bertujuan untuk menjamin integritas dan keabsahan hasil pemilu, serta mendukung
prinsip-prinsip demokrasi seperti transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik.
Sirekap merupakan inovasi teknologi dalam proses pemilihan umum yang dirancang
untuk mendukung penyelenggaraan pemilu yang lebih efisien, akurat, transparan, dan
dapat dipercaya. Penggunaan sistem ini merupakan langkah maju dalam upaya
meningkatkan kualitas demokrasi dan integritas pemilihan umum.
10. Jelaskan proses penyampaian Kotak Suara Penghitungan Suara kepada PPK-PPS!
Jawaban :
Proses penyampaian kotak suara dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) ke
Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau Panitia Pemungutan Suara (PPS)
merupakan tahapan penting dalam pemilihan umum untuk memastikan
integritas dan keamanan suara yang telah dihitung. Berikut adalah gambaran
umum dari proses tersebut:
c. Surat Rekomendasi
a. C.HASIL masing-masing jenis Pemilu: Ini adalah formulir resmi yang digunakan
untuk mencatat hasil penghitungan suara di TPS untuk setiap jenis pemilihan umum,
seperti pemilihan presiden, legislatif, atau kepala daerah.
b. C.HASIL SALINAN masing-masing jenis Pemilu: Formulir ini merupakan salinan dari
C.HASIL yang digunakan untuk keperluan dokumentasi dan pengawasan oleh pihak-
pihak terkait, seperti saksi dari calon atau partai politik.
c. Surat Rekomendasi: Biasanya, surat rekomendasi tidak termasuk dalam jenis formulir
yang digunakan di TPS selama proses pemilihan umum. Surat rekomendasi lebih sering
terkait dengan proses administratif lain atau dalam konteks yang berbeda.
Secara umum, formulir yang digunakan di TPS dalam pemilihan umum dirancang
khusus untuk keperluan pemungutan dan penghitungan suara, dokumentasi hasil, dan
proses pengawasan oleh saksi dan pengawas pemilu.
a. Ketua KPPS
3. KPPS mengatur sarana dan prasarana penghitungan suara yang meliputi berikut ini, Kecuali :
a. Alat keperluan administrasi
b. Poster
c. Segel
d. Sampul kertas/kantong plastik pembungkus;
jawaban :
Dalam konteks sarana dan prasarana penghitungan suara yang diatur oleh KPPS
(Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara), pilihan yang tidak termasuk dalam
kategori ini adalah:
b. Poster
b. Poster: Biasanya, poster tidak termasuk dalam sarana dan prasarana untuk
penghitungan suara. Poster lebih sering digunakan untuk keperluan informasi, edukasi
pemilih, atau kampanye sebelum hari pemungutan suara.
c. Segel: Segel sangat penting dalam proses penghitungan suara untuk menyegel kotak
suara, dokumen, dan lainnya guna memastikan keamanan dan integritas hasil pemilihan.
4. Berikut ini yang Bukan tugas Ketua KPPS dalam proses penghitungan suara adalah:
a. Memeriksa pemberian tanda coblos pada setiap Surat Suara yang telah dibuka
b. Mengatur pembagian tugas anggota KPPS
c. Memimpin pelaksanaan Penghitungan Suara di TPS
d. Mencatat hasil penelitian terhadap tiap lembar Surat Suara
jawaban :
Dalam konteks tugas Ketua KPPS dalam proses penghitungan suara, pilihan
yang bukan merupakan tugas Ketua KPPS adalah:
a. Memeriksa pemberian tanda coblos pada setiap Surat Suara yang telah
dibuka
a. Memeriksa pemberian tanda coblos pada setiap Surat Suara yang telah
dibuka: Tugas ini biasanya dilakukan oleh anggota KPPS yang bertanggung
jawab atas penyortiran dan penghitungan suara, bukan secara khusus oleh
Ketua KPPS.
b. Mengatur pembagian tugas anggota KPPS: Ini adalah tugas Ketua KPPS,
yang bertanggung jawab mengatur dan koordinasi pembagian tugas di antara
anggota KPPS.
d. Mencatat hasil penelitian terhadap tiap lembar Surat Suara: Ini bukan
tugas spesifik Ketua KPPS. Pencatatan hasil penghitungan suara biasanya
dilakukan oleh Sekretaris KPPS atau anggota KPPS yang ditunjuk untuk tugas
tersebut.
Ketua KPPS memiliki peran penting dalam mengawasi dan memastikan proses
penghitungan suara berjalan dengan lancar dan sesuai dengan aturan yang
berlaku, tetapi tugas spesifik seperti memeriksa tanda coblos pada surat suara
lebih banyak dilakukan oleh anggota KPPS lainnya.
5. Tugas Anggota KPPS Kedua dalam menghitung dan mengisi data rincian perolehan suara setiap
Peserta Pemilu adalah:
a. Membuka Surat Suara lembar demi lembar dan memberikan Surat Suara tersebut kepada Ketua KPPS.
b. Menunjukkan kepada Saksi, Pengawas TPS, anggota KPPS, Pemantau Pemilu atau masyarakat/Pemilih
yang hadir
c. Meneliti pemberian tanda coblos pada Surat Suara
d. Menyampaikan hasil penelitian dan mengumumkan dengan suara yang terdengar jelas suara
sah/tidak sah.
Jawaban :
Tugas Anggota KPPS Kedua dalam menghitung dan mengisi data rincian
perolehan suara setiap Peserta Pemilu adalah:
Penjelasan:
c. Meneliti pemberian tanda coblos pada Surat Suara: Tugas ini umumnya
dilakukan oleh anggota KPPS yang bertanggung jawab atas penyortiran surat
suara, untuk memastikan surat suara sah atau tidak sah.
d. Menyampaikan hasil penelitian dan mengumumkan dengan suara yang
terdengar jelas suara sah/tidak sah: Tugas ini biasanya dilakukan oleh Ketua
KPPS atau anggota KPPS yang ditunjuk untuk mengumumkan hasil
penghitungan suara.