Anda di halaman 1dari 5

1.

Jelaskan tentang Pemeliharaan Pada Masa Nabi sebagai berikut :


 Jelaskan Tahapan-tahapan pemeliharaan Al-Qur'an !
Pada Masa Nabi Muhammad, Al Qur’an dipelihara terutama melalui Hafalan.
Karena orang arab pada saat itu rata-rata memiliki kemampuan yang kuat dalam
hal menghafal, dan juga Al-Qur’an dturunkan secara bertahap. Oleh karena itu
tidak diragukan lagi kekuatan hafalan pada sahabat mengenai Al-Qur’an.
Kemudian para sahabat tidak akan melanjutkan ke ayat selanjutnya sebelum ia
telah hafal, paham maknanya, serta mengamalkannya.
Pada Zaman Nabi, Rasulullah selalu memerintahkan sahabatnya untuk
mengingat atau menulis setiap ada wahyu yang turun, sekaligus memberitahukan
bahwa wahyu ini akan diletakan dimana. Ada juga sabda Nabi Muhammad
mengenai larangan dalam menulis apapun yang bersumber dari Rasulullah selain
Al-Qur’an. La taktub ‘anni, wa mankataba ‘anni ghoirul qur’an, falyamhuh.
Pada Zaman Nabi, Ketika terjadi kesalahpahaman dalam pembacaan Al-
Qur’an, atau terjadi perbedaan pemahaman antar sahabat lainnya, maka mereka
akan langsung menanyakan hal tersebut kepada Rasulullah. Sehingga setiap
persoalan mengenai Al—Qur’an. Akan langsung terjawab.

 Sebutkan Para penghafal Al-Qur'an pada Masa Nabi !


Para penhafal di zaman Nabi banyak sekali, Namun karena keterbatasan dari
ingatan saya mengenai nama nama tersebut, saya hanya mengingat beberapa nama
yang utama, yakni : Abu Bakr Ashiddiq, Umar Bin Khathab, Ustman Bin Affan, Ali
Bin Abi Tholib, Zaid Bin Tsabbits, Ubay Bin Ka’ab, Abu darda, Abdullah Bin
Mas’ud

 Sebutkankan Pula Para penulis Wahyu pada masa Nabi !


Abu Bakr Ashiddiq, Umar Bin Khathab, Ustman Bin Affan, Ali Bin Abi Tholib,
Zaid Bin Tsabbits, Ubay Bin Ka’ab, Penulis Wahyu pada Masa nabi yang terkenal
yakni Zaid Bin Tsabits, Karena kepiayawan beliau dalam hal menulis, dan
pengetahuan beliau akan hal tulis menulis bisa dibilang lebih baik dari sebagian
sahabat yang lain. Zaid Bin Tsabbits juga dijuluki sebagai Sekretaris Nabi.
 Jelaskan knp pada masa Nabi, Nabi melarang menuliskan yg selain Al-Qur'an !
La taktub ‘anni, wa mankataba ‘anni ghoirul qur’an, falyamhuh. Janganlah
menulis sesuatu dariku, barang siapa yang menulis sesuatu dari ku selain Al-
Qur’an, Maka Hapuslah. Hal ini menunjukan betapa tegasnya Nabi Muhammad
dalam menjaga kemurnian Al-Qur’an. Karena jika para sahabat menulis sesuatu
selain Al-Qur’an, Khawatir Bacaan Al-Qur;an akan mudah tercampur dengan
bacaan selain dari pada itu. Dan akan berdampak pula kepada zaman setelah Nabi
Muhammad Wafat. Khawatirnya jika tidak ada larangan tersebut, para sahabat
akan lebih sulit lagi untuk membedakan mana ayat Al-Qur’an, dan mana yang
bukan temasuk ayat Al-Qur’an.

2. Jelaskan tentang Pemeliharaan Al-Qur'an pada masa sahabat sebagai berikut:


 Jelaskan pemeliharaan Al-Qur'an pada masa Abu Bakar As-Shidiq !
Pada Masa Abu Bakr As-Shiddiq, merupakan awal mulanya terjadi
kodifikasi Al-Qur’an secara resmi. Hal itu dipicu dari adanya perang yamamah
yang menyebabkan ratusan para sahabat yang Hafal Al-Qur’an gugur di medan
perang. Pada saat itu Ummar Bin Khatab memiliki rasa khawatir jika terjadi
perang lagi, maka para hafidz kemungkinan banyak yang gugur lagi. Untuk itu,
Ummar bin Khattab mendatangi Abu Bakr untuk menyampaikan kegelisahannya.
Namun beberapa kali Abu Bakr sempat menolak akan tawaran untuk
mengkodifikasi Al-Qur’an. Namun, pada akhirnya beliau menerimaya.
Kemudian Abu Bakr dan Ummar menyampaikan program kodifikasi Al-
Qur’an itu kepada Zaid Bin Tsabbits untuk mempimpin jalannya program ini.
Pengumpulan Al-Qur’an dilakukan dengan sangat teliti dan ketat. Zaid
mengumpulkan para sahabat yang mempunyai Hafalan Al-Qur’an ataupun tulisan
Al-Qur’an utuk disetorkan serta dikumpulkan kepada zaid. Dalam penyerahan
tersebut, salah satu persyaratannya adalah harus didampingi oleh 2 orang saksi
untuk memperkuat akan kebenaran yang disampaikan tersebut.
Pengumpulan Al-Qur’an pada masa Abu-Bakr, dilakukan dalam kurun waktu
kurang darai 2 Tahun. Al-Qur’an yang dikumpulkan juga bukan dalam betuk
Mushaf, hanya berentuk lembaran – lembaran atau suhuf.

 Jelaskan Pemeliharaan Al-Qur'an pada masa Umar bin Khatab


Setelah Pengkodifikasian di zaman Abu Bakar selesai, maka lembaran
lembaran suhuf tersebut disimpan pada hafsah. Di zaman saya belum mengetahui
lebih lanjut mengenai perkembangan yang menonjol pada Al-Qur’an. Mungkin di
Zaman ini Al-Qur’an di lebih difokuskan untuk lebih disebar luaskan, dengan
mengutus beberapa Utusan untuk menyampaikan makna serta kandungan yang ada
pada Al-Qur’an

3. Jelaskan Makiyah dan Madaniyah sebagai Berikut :


 Definisi Makiyah dan Madaniyah
Pada pendefisian mengenai Makiyyah dan madaniyah, ada perbedaan
pendapat, setidaknya ada 3. Pertama, Ada yang mengatakan bahwa makkiyah dan
madaiyah di definisikan berdasarkan tempat turunnya wahyu tersebut. Semisal jika
wahyu diturunkan di mekkah, maka disebut makkiyah, begitupun sebaliknya.
Kedua, Ayat makkiyah dan madanyah di definisikan berdasarkan objek orang
yang dituju, semisal jika wahyu diturunkan untuk masyarakat mekkah, maka ayat
tersebut disebut makkiyah, begitupun sebaliknya
Ketiga, Ayat Makkiyah dan madaniyah di definisikan berdasarkan masa
hijrahnya nabi. Setiap ayat yang di turunkan sebelum hijrah, maka disebut
makkiyah, jika ayat diturunkan setelah hijrah walaupun diturnkannya di mekkah,
maka disebut madaniyah.
Pendapat yang ke 3 ini lah yang paling populer.

 Bagaimana cara mengetahui Makiyah dan Madaniyah !


Ada 2 cara untuk mengetahui makkiyah atau madaniyah, pertama melalui
jalur periwayatam, yang kedua dengan ciri-cirinya.
Untuk jalur periwayatan, Sudah jelas, jika riwayat tersebut secara shohih
bersambung kepada sahabat yang mengetahui langsung bagaimana kejadian ayat
itu diturunkan, maka bisa dihukumi dengan mudah apakah ayat tersebut termasuk
makkiyah atau madaniyah.
Makkiyah dan madaniyah juga bisa ketahui melalui ciri-cirinya. Ada
beberapa ciri-ciri yang dapat terlihat di setiap ayat makkiyah atau madaniyah.
Seperti
Jika di awal kalimat berbunyi Ya Ayyuhalladzi na amanu, Dapat gikatakan
ayat ini adalah Madaniyah, Sedangkan Ya Ayyuhannas, Makkiyah

 Berikan contoh Surat yg semuanya Makiyah dan berikan contoh surat yang
semuanya Madaniyah !
Makkiyah => Al Muddtsir
Madaniyah => Ali Imron, An-Nisa

4. Jelaskan Tentang I'jaz Al-Qur'an sebagai Berikut :


 Definisi I'Jaz
I’jaz berarti lemah, atau melemahkan, atau menjadi lemah. Mukjizat adalah
suatu kejadian luar biasa yang terjadi pada seorang Rasul atau Nabi, yang mana
kejadian tersebut diluar dari nalar manusia.

 Sebutkan Tokoh/Ulama yg menulis tentang I'jaz !


Salah satu Tokoh Indonesia yang mendefinisikan mengenai I’jaz adalah
Muhammad Quraish Syihab.

 Sebutkan keistimewaan I'Jaz Al-Qur'an !


Pada Al Qur’an, Banyak sekali keistimewaannya, Kalau menurut Muhammad
Quraisy Syihab, Jika kita mengkaji sisi tertentu dari Al-Qur’an, maka terdapat
keistimewaan, Jika Kita mengkaji dari sisi lain, maka terdapat pula ke Istimewaan,
begitupun pada sisi sisi lainnya. Hal tersebut menandaan bahwasanya sulit bahkan
tidak ada celah ataupun kecacatan pada Al-Qur’an. Berikut beberapa
Keistimewaannya.
- Jika kita melihat dari sisi tatanan Bahasanya, Maka dapat ditemukan betapa indah
dan sempurnanya tatanan atau susunan bahasa yang digunakan dalam Al-Qur;an.
Bahkan dari sisi ini lah, yang membuat Umar Bin Khatab kagum dengan Al-
Aqur’an sehinnga beliau masuk kedalam Islam.
- Dari sisi Maknanya, Maka jelas, Betapa semuprnanya makna yang terkandung
didalam Al-Qur’an, apalagi jika kita dalami lebih dalam huruf per hurufnya, maka
bisa ditemukan makna yang lebih dalam lagi.
 Sebutkan Macam-macam I'Jaz dan jelaskan !
Ada 2 Macam terkait I’jaz, yakni Hissiyah dan Manawi. Hissiyah bisa di
rasacakan oleh panca Indera. Sedangkan Manawi Tidak bisa dirasakan Panca Indera,

5. Jelaskan tentang Universalitas A-Qur'an


 Definisi
Universalitas Al-Qur’an adalah ssalah satu karakteristik Al-Quran yang
mepunya arti yakni bahwasanya Al-Qur’an ditujukan untuk mencakup seluruh ummat
manusia, bukan hanya kepada ummat islam saja.

 Sebutkan doktrin-doktrin dari Ajaran Al-Qur'an


Ajaran – ajaran yang termuat di dalam Al-Quran terutama terkait dengan
Aqidah, Ibadah, Hukum hukum Mu’amalah, serta kisah kisah, baik itu kisah nabi,
maupun kisah dari umat terdahulu yang dapat kita ambil hikmahnya.

 Jelaskan apa tujuan dari kehadiran Al-Qur'an !


Hadirnya Al-Qur’an memiliki berbagai macam manfaat bagi kehidupan kita
ini, baik untuk menjalani kehidupan di dunia, maupun untuk mempersiapkan
kehidupan kelak di akhirat. Berikut beberapa Tujuan hadirnya Al-Qur’an, yakni
sebagai Al-Huda, Sebagai petunjuk kehidupan bagi Manusia, agar tidak tersesat dan
agar isa selamat di hari akhir kelak. Kemudian sebagai Al-Furqan, Yakni sebagai
pembeda antara yang baik adan yang buruk. Kemudian sebagai Asy- Syifa, Sebagai
Obat bagi Jiwa dan Hati bagi Manusia.

Anda mungkin juga menyukai