Proposal Skripsi Bitak
Proposal Skripsi Bitak
Oleh :
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang Masalah.
Pada hakikatnya, manusia setiap waktu dihadapkan dengan sederet bahaya yang
mengancam jiwa, harta, kehormatan, agama, dan tanah airnya. serta manusia juga dihadapkan
dengan beragam resiko kecelakaan, mulai dari kecelakaan transportasi udara hingga angkutan
darat dengan beragam jenisnya, ditambah lagi kecelakaan kerja, kebakaran, perampokan,
pencurian, sakit hingga kematian. Lalu juga ancaman mental, seperti ancaman globalisasi
ekonomi, kegelisahan mental, dan lain sebagainya. 1
Kendala tersebut dapat di naungi oleh sebuah badan, badan tersebut adalah
asuransi.Asuransi merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia,
dimana sebagian besar masyarakat Indonesia sudah melakukan perjanjian asuransi dengan
perusahaan asuransi, baik perusahaan asuransi milik negara maupun milik swasta nasional.
Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 246 menyatakan bahwa “Asuransi atau
pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri
kepada tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan,
yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. (SiGma, 2011).2
Selain itu, terdapat Pengertian otentik tentang asuransi yang saat ini berlaku adalah yang
tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1992 tentang usaha
Perasuransian Bab 1 pasal 1, yang berbunyi sebagai berikut :
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
1
Husain Syahatah, “Asuransi Dalam Perspektif Syariah”,( Jakarta: Sinar Grafika Offset, 2006), hlm.1.
2
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246
1
2
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang
dipertanggungkan”. (SiGma, 2011).3
3
Republik Indonesia, 1992. Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian
4
Imsar, Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pakaian Bekas (Monza) Pasar
Melati Medan, 2016, hlm. 13.
3
Selain produk, kualitas pelayanan juga diperlukan dalam suatu perusahaan asuransi
untuk memikat nasabah, dengan adanya kualitas pelayanan yang baik dapat mendorong
nasabah untuk memilih asuransi tersebut. Dan yang terakhir adalah faktor besaran premi.
Besaran Premi adalah iursn berkala (bulanan atau tahunan) yang wajib dibayar nasabah
asuransi ke perusahaan asuransi yang telah disepakati kedua belah pihak tersebut. Besaran
premi setiap perusahan asuransi tentunya berbeda-beda, sehingga sebelum memilih
perusahaan asuransi pastinya nasabah juga menilai dari bagaimana sistem besaran premi suatu
perusahaan tersebut.
1. JP-BONDING.
JP-BONDING dikemas untuk memberikan layanan asuransi yang menyediakan solusi
untuk kebutuhan jasa, asuransi kerugian dan Surety-Bond (Suretyship). Tersedia berbagai
jenis Surety Bond yaitu:
Progress Payment Bond
Jaminan Penawaran (Bid Bond), Jaminan Pelaksanaan (Perfarmance Bond), Jaminan
Uang Muka (Advance PaymentBond) dan Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
untuk seluruh jenis Pekerjaan Konstruksi, Pengadaan dan Konsultan.
Installment Sales Bond
Down Payment Bond
4
terbaik dengan menerapkan konsep pelayanan PRIME (Proaktif, Ramah, Ikhlas, Mudah dan
Empati). Lalu dalam hal pengajuan klaim asuransi, Pengajuan klaim dalam asuransi Jasa
Raharja pun tidak sulit. Cukup dengan mengisi formulir online dan mengumpulkan seluruh
dokumen yang diminta, lalu pihak perusahaan Jasa Raharja akan menganalisis pengajuan
klaim tersebut. Pengajuan klaim asuransi tidak boleh lebih dari enam bulan setelah kejadian
berlangsung. Selama proses pengajuan tersebut, pihak yang melakukan pengajuan klaim harus
menjalani masa tunggu selama tiga bulan.
Besaran premi pada PT. Jasa Raharja Putera, Sistem pembayaran yang dilakukan pun
dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu Iuran Wajib (IU) dan Sumbangan Wajib (SW). Iuran
Wajib dikenakan kepada transportasi umum seperti pesawat terbang, kereta api, bus, dan
angkutan umum lainnya. Hal ini tidak berlaku untuk kendaraan umum dalam kota dan kereta
api berjarak kurang dari 50 km. Sedangkan untuk Sumbangan Wajib dikenakan oleh para
pemilik kendaraan pribadi, termasuk kendaraan bermotor 2 (dua) atau 4 (empat).
Pembayaran premi pun dilakukan jauh berbeda dengan produk asuransi lainnya. Pada
pembayaran Iuran Wajib, pembayaran premi dilakukan melalui penggabungan ongkos tiket.
Maka dari itu, setiap tiket angkutan umum setiap instansi transportasi sudah termasuk premi
untuk perlindungan dari asuransi Jasa Raharja. Sedangkan untuk pembayaran Sumbangan
Wajib dilakukan saat pendaftaran atau perpanjangan STNK di kantor SAMSAT di setiap kota.
Tabel 1.1
Jumlah Nasabah Pada Asuransi Jasa Raharja Putera (JP-INSURANCE)
Tabel Jumlah Nasabah Jumlah Perubahan
2018 2035 -
2019 2757 722
2020 2985 228
2021 2560 -425
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui jumlah nasabah setiap tahunnya masih tidak
stabil atau naik turun, hal itu mungkin disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi tolak
ukur nasabah dalam pengambilan keputusannya dalam memilih polis asuransi, mulai dari
6
Faktor Produk, kualitas pelayanannya, maupun Besaran Premi. Hal ini yang menarik
perhatian penulis untuk melihat bagaimana sebenarnya yang dilakukan oleh PT Jasa Raharja
Putera Jambi untuk menarik keputusan nasabah dalam memilih asuransi yang ada
diperusahaan tersebut.
Berdasarkan latar belakang dan kesenajangan inilah yang menarik perhatian penulis
untuk meneliti dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah
Memilih Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi.”
B. RumusanMasalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. 1 Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah memilih Asuransi?
C. Batasan Masalah.
Tujuan pembatasan masalah ini adalah agar ruang lingkup peneliti tidak luas dan lebih
fokus untuk menghindari kesalahan sehingga tidak menyimpang dari pokok permasalahan serta
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarakan identifikasi masalah tersebut, peneliti
membatasi masalah yang ada hanya faktor yang mempengaruhi minat nasabah memilih
asuransi pada PT Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi.
D. TujuanPenelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih
asuransi,khususnya asuransi Jasa Raharja Putera.
2. Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan perusahaan Jasa Raharja Putera dalam
menyelesaikan masalah yang menghambat keputusan nasabah dalam memilih asuransi
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIRIR DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori.
a. Pengertian Asuransi.
Pengertian otentik tentang asuransi yang saat ini berlaku adalah yang tercantum dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No.2 Tahun 1992 tentang usaha Perasuransian Bab 1 pasal 1, yang
berbunyi sebagai berikut :
“Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi,
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan
suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seorang yang
dipertanggungkan”. (SiGma, 2011).5
Selain pengertian asuransi diatas, terdapat pula pengertian asuransi yang tercantum pada pasal
246 K.U.H. Dagang, yang berbunyi sebagai berikut :
“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian dangan mana seorang penanggung
mengikat diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk penggantian
kepadanya karena suatu kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan yang mungkin
akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak tentu.” (SiGma, 2011 ).6
2. Jenis-Jenis Asuransi.
Usaha Perasuransian dilaksanakan oleh :
Perusahaan Asuransi.
a. Perusahaan Asuransi Umum, adalah perusahaan yang memberikan jasa pertanggungan risiko
yang memberikan penggantian karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan
5
Republik Indonesia, 1992. Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian
6
Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246
8
keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti.
b. Perusahaan Asuransi Jiwa, adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam penanggulangan
risiko yang memberikan pembayaran kepada pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang
berhak dalam hal tertanggung meninggal dunia atau tetap hidup, atau pembayaran lain kepada
pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur
dalam perjanjian, yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan
dana.
c. Perusahaan Reasuransi, adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam pertanggungan
ulang terhadap risiko yang dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian, Perusahaan Asuransi
Jiwa, Perusahaan Penjaminan, atau Perusahaan Reasuransi lainnya.
b. Keputusan Nasabah.
1. Pengertian pengambilan keputusan.
Menurut Terry (1994) pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku tertentu
dari dua atau lebih alternatif yang ada. Sementara Wang dan Ruhe (2007) berpendapat bahwa
pengambilan keputusan adalah proses yang memilih pilihan yang lebih disukai atau suatu
tindakan dari antara alternatif atas dasar kriteria atau strategi yang diberikan.
Selain itu, Menurut Eisenfuhr (dalam Lunenburg, 2010) pengambilan keputusan adalah
proses membuat pilihan dari sejumlah alternatif untuk mencapai hasil yang diinginkan. Definisi
ini memiliki tiga kunci elemen. Pertama, pengambilan keputusan melibatkan membuat pilihan
dari sejumlah pilihan. Kedua, pengambilan keputusan adalah proses yang melibatkan lebih dari
sekedar pilihan akhir dari antara alternatif. Ketiga, "hasil yang diinginkan" yang disebutkan
dalam definisi melibatkan tujuan atau target yang dihasilkan dari aktivitas mental bahwa
pembuat keputusan terlibat dalam mencapai keputusan akhir (dalam Lunenburg, 2010).
Pada hakikatnya, pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis
terhadap hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang
dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan
9
tindakan yang paling tepat.7 Berdasarkan dari beberapa iuran diatas, pengambilan keputusan
dapat disimpulkan sebagai suatu proses pemilihan dari antara alternatif untuk mencapai suatu
hasil.
Dalam Firman Allah SWT. Dalam Qs. Al-Maidah (7):100 yang berbunyi:
7
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi Dua Belas Jilid Satu (Jakarta : Erlangga, 2008), hlm. 267
8
Muhammad Muflih, Prilau Konsumen Dalam Perspektif Ilmu Ekonomi Islam, (Jakarta: Grafindo Persada, 1990),
hlm. 12.
10
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun
banyaknya keburukan itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah wahai orang-orang
yang mempunyai akal sehat, agar kamu beruntung.”9
Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap pekara bermanfaat lebih baik dari pada banyak
pekara haram yang menimbulkan mudharat. Orang-orang yang berakal akan menjauhi hal-hal
yang haram dan akan menerima hal-hal yang halal yang cukup baginya. Hal itu akan
memberikan keuntungan di akhirat kelak.
Prefensi pada apa yang disebut dengan thayyib (baik) dan yang halal dengan dihadapkan
dengan sesuatu yang khabits (jelek) serta haram adalah salah satu cara yang dianggap baik
untuk pengambilan keputusan yang sehat, dan sesuatu yang jelek tidak pernah sama. Bisnis
yang menguntungkan selalu dberikan pada hal yang thayyib, meskipun dari kualitasnya lebih
banyak dari yang jelek (khabits)
9
Departemen Agama Republik Inonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, (Madina: Al Karim Fahd, 1990), hlm. 606
10
Rizky Dermawan, Pengambilan Keputusan (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 141.
11
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: indeks, 2009), hlm. 125.
11
Masalah pengambilan keputusan terletak dari pengaturan tentang bagaimana tujuan yang
hendak kita capai itu terwujud, dengan melalui dukungan informasi, data yang terolah secara
akurat.
Faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah memilih asuran terbagi menjadi:
1. Produk.
Menurut Philip Kotler, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
unutuk diperhatikan, dimiiki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. 12 Produk merupakan apa saja yang dapat ditawarkan kepada
pasar agar dapat dibeli, digunakan atau dikonsumsi, yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan mereka. Dengan adanya produk yang ditawarkan oleh perusahaan dengan
kualitas yang baik tentunya akan menarik minat nasabah untuk memilih asuransi tersebut.
Produk yang diterima oleh nasabah adalah produk yang kualitasnya dapat memuaskan
nasabah,kualitas produk sangat berpengaruh terhadap pengambilan keputusan seorang
nasabah memilih sebuah perusahaan asuransi tersebut.
PT Jasa Raharja Putera memiliki 4 produk utama sesuai kebutuhan masing-masing
seperti JP-BONDING yang dikemas untuk memberikan layanan asuransi yang
menyediakan solusi untuk kebutuhan jasa. asuransi kerugian dan Surety Bond (Suretyship),
JP-ASTOR (Asuransi Kendaraan Bermotor), JP- GRAHA (Asuransi Kebakaran), JP-
ASPRI (Asuransi Kecelakaan Pribadi), dan produk lain-lain seperti Asuransi Pengangkutan,
Asuransi Rangka Kapal, Asuransi Alat Berat, Asuransi Harta Benda, Asuransi Tanggung
Gugat, Asuransi Varia, dan Asuransi Rekayasa yang seluruhnya terus dikembangkan
sejalan dengan tekad perusahaan untuk menjadi One-Stop Insurance Service Company.
2. Kualitas Pelayanan.
Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001).
Dengan demikian, kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan
konsumen (Tjiptono, 2007).
Selain produk,kualitas pelayanan juga mempengaruhi kepuusan nasabah memilih
sebuah asuransi,karena dengan adanya pelayanan yang diberikan perusahaan kepada
nasabah pastinya akan mempengaruhi nasabah untuk memilih sebuah perusahaan asuransi
atau tetap lanjut dengan perusahaan asuransi yang telah dipakainya tersebut.
PT. Jasa Raharja Putera dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya
seperti,korban kecelakaan alat angkutan penumpang umum dan lalu lintas jalan, selalu
berupaya memberikan pelayanan yang terbsik dengan menerapkan konsep pelayanan yang
terbaik dengan menerapkan konsep pelayanan PRIME (Proaktif, Ramah, Ikhlas, Mudah dan
Empati). Lalu dalam hal pengajuan klaim asuransi, Pengajuan klaim dalam asuransi Jasa
Raharja pun tidak sulit. Cukup dengan mengisi formulir online dan mengumpulkan seluruh
dokumen yang diminta, lalu pihak perusahaan Jasa Raharja akan menganalisis pengajuan
klaim tersebut. Pengajuan klaim asuransi tidak boleh lebih dari enam bulan setelah kejadian
berlangsung. Selama proses pengajuan tersebut, pihak yang melakukan pengajuan klaim
harus menjalani masa tunggu selama tiga bulan.
12
Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manejemen Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS, 2014), hlm. 69.
12
3. Besaran Premi.
Menurut Undang-Undang Nomor 40 tahun 2014, premi asuransi adalah sejumlah uang
yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi dan disetujui oleh
pemegang polis untuk dibayarkan berdasarkan perjanjian asuransi atau perjanjian
reasuransi, atau sejumlah uang yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang mendasari program asuransi wajib untuk memperoleh manfaat. 13
Besaran premi ini juga sangat berpengaruh terhadap keputusan nasabah, dimana
nasabah bisa memilih berapa pembayaran premi yang diinginkannya, bisa dengan perbulan,
triwulan (per tiga bulan) ataupun per semester (per tahun). Besaran premi akan menentukan
investasi yang akan diperoleh nasabah apabila terjadi sesuatu yang diinginkan dan apabila
sudsh habis masa jatuh temponya. Sehingga dari hal ini, nasabah bisa menimbang lagi
apakah ingin memilih asuransi tersebut atau tidak sesuai dengan kebijakan besaran premi
perusahaan tersebut.
Besaran premi pada PT. Jasa Raharja Putera, Sistem pembayaran yang dilakukan
pun dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu Iuran Wajib (IU) dan Sumbangan Wajib (SW).
Iuran Wajib dikenakan kepada transportasi umum seperti pesawat terbang, kereta api, bus,
dan angkutan umum lainnya. Hal ini tidak berlaku untuk kendaraan umum dalam kota dan
kereta api berjarak kurang dari 50 km. Sedangkan untuk Sumbangan Wajib dikenakan oleh
para pemilik kendaraan pribadi, termasuk kendaraan bermotor 2 (dua) atau 4 (empat).
Pembayaran premi pun dilakukan jauh berbeda dengan produk asuransi lainnya. Pada
pembayaran Iuran Wajib, pembayaran premi dilakukan melalui penggabungan ongkos tiket.
Maka dari itu, setiap tiket angkutan umum setiap instansi transportasi sudah termasuk premi
untuk perlindungan dari asuransi Jasa Raharja. Sedangkan untuk pembayaran Sumbangan
Wajib dilakukan saat pendaftaran atau perpanjangan STNK di kantor SAMSAT di setiap
kota.
13
Undang-undang Nomor 40 Tahun 2014.
13
B. Studi Relevan
1. Ferry Sartika Pasaribu, Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah memilih
asuransi (Studi Kasus Pada Nasabah PT. Asuransi Sun Life Financial Indonesia Syariah
Medan). Metode penelitian ini menggunakan 3 variabel. yaitu variabel faktor
produk,variabel kualitas pelayanan, variabel besaran premi,serta variabel kualitas
pelayanan dan faktor produk. dimana hasil pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
variabel kualiatas pelayanan adalah variabel yang lebih dominan terhadap keputusan
nasabah memilih asuransi, kemudian variabel besaran premi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah memilih asuransi, variabel besaran premi berada di
posisi kedua setelah variabel kualitas pelayanan dan faktor produk berada diposisi terkahir
terhadap keputusuan nasabah memilih asuransi tetapi variabel produk berpengaruh postif
dan signifikan terhadap keputusan nasabah memilih asuransi syariah pada PT Asuransi
Sun Life Financial Indonesia Syariah Medan. 14
2. Arista Milka Nasrul, Pengaruh Faktor Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian
Asuransi Jiwa pada AJB Bumi Putera 1912 Cabang Cibubur. Penelitian ini menggunakan
Metode Kuantitatif, Prilaku Konsumen (Y) dan KeputusanPembelian(X), menggunakan
uji Validitas, Realibilitas, Asumsi Klasik dan Analisis Regresi Linier Berganda. Hasil
penelitian : Berdasarkan penelitian ini, faktor budaya tidak berpengaruh positif dan
siginifkan terhadap keputusan pembelian asuransi. 15
3. Hadi Ananda, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Memilih Asuransi
Jiwa Syariah Pada AJB Bumiputera 1912 Tulungagung. Penelitian ini menggunakan
Metode Kuantitatif, menggunakan pendekatan Asosiatif, meliputi uji validitas dan
14
Ferry Sartika Pasaribu, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Memilih Asuransi (Studi Kasus Pada Nasabah
PT. Asuransi Sun Life Financial Indonesia Syariah Medan) (Skripsi UIN SUMATERA UTARA MEDAN,2019)
15
Arista Milka Nasrul, Pengaruh Faktor Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Asuransi Jiwa pada AJB Bumi
Putera 1912 Cabang Cibubur(Skripsi UIN JAKARTA,2014)
14
reliabilitas, uji asumi klasik, uji normalitas data, uji regresi berganda, dengan
menggunakan 10 variabel. Hasil Penelitian : Berdasarkan penelitian ini berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah memilih asuransi. 16
4. Ariefah Yulandari, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Garuda Indonesia Airways
Terhadap Kepuasan Konsumen Di Kota Surakarta”. Hasil uji t menunjukan bahwa
dimensi tangibles, reliability, responsiveness, dan emphaty memiliki pengaruh yang
signifikan, sedangkan dimensi assurance tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kepuasan konsumen karena tidak seluruhnya mempunyai pengaruh dan signifikan
terhadap kepuasan konsumen Garuda Indonesia Airways. Hasil pengujian regresi tampak
bahwa variabel tangibles, reliability, responsiveness, dan emphaty merupakan variabel
yang mempunyai pengaruh dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Garuda Indonesia
Airways, sedangkan variabel assurance tidak memiliki pengaruh yang signifikan. 17
5. Husnul Khatimah, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan nasabah
(Studi pada Nasabah BRI Cabang Semarang Pattimura)”. Pengujian hipotesis
menggunakan uji t menunjukkan bahwa hanya pada variabel empathy dan assurance yang
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah. Sedangkan pada variabel
responsiveness, tangible dan reliability berpengaruh postif namun tidak signifikan.18
C. Kerangka Berfikir.
Dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat
nasabah. Berikut kerangka teoritis ini disajikan agar lebih mudah dipahami:
PRODUK (X1)
17
Yulandari, Ariefah. 2009. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Garuda Indonesia Airways Terhadap Kepuasan Konsumen Di
Kota Surakarta. Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan, Vol. 2, No. 3, Hal. 170110.
18
Husnul Khatimah, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan nasabah (Studi pada Nasabah BRI Cabang
Semarang Pattimura." (Skripsi UNDIP,2011)
15
D. Hipotesis.
Hipotesis dalam suatu penelitian dapat diterima tetapi juga dapat ditolak, diterima
apabila bahan-bahan penelitian membenarkan kenyataan dan di tolak apabila menyangkal
(menyangkal kenyataan).19 Penelitian ini mengajukan beberapa hipotesis yang akan
digunakan untuk menarik kesimpulan:
𝐻1: Produk sangat berpengaruh positif terhadap minat nasabah memilih asuransi
syariah pada PT Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi.
𝐻2: Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap minat nasabah memilih
asuransi syariah pada PT Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi..
𝐻3: Besaran Premi berpengaruh positif terhadap minat nasabah memilih asuransi
syariah pada PT Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi.
19
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2013), hlm. 28.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Lokasi Penelitian.
Lokasi penelitian ini dilakuakn di Kantor PT. Asuransi Jasa Raharja Putera Jambi yang
beralamat di Jl. Kolonel Slamet Riyadi No.99, Legok, Kec.Telanaipura Kota Jambi, Jambi
36124.
Data Sekunder.
Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
melaui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain). Data sekunder umumnya
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter) yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini, data
17
sekunder diambil dari berbagai tulisan, baik tulisan yang berupa laporan hasil penelitian
sebelumnya yang memiliki persoalan yang hampir sama, jurnal-jurnal, dokumen, dan
arsip-arsip, serta buku-buku dan artikel..
2. Sampel.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Karena digunakan untuk mewakili populasi yang diteliti, sampel cenderung
digunakan untuk riset yang berusaha menyimpulkan generalisasi dari hasil temuannya.
Riset-riset kuantitatif seperti misalnya survei cenderung melibatkan jumlah responden
yang banyak supaya hasil risetnya dapat dipandang mewakili seluruh populasi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik simple random sampling.
Teknik random sampling atau dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan
anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu. Dalam menentukan besarnya sampel dalam penelitian ini
didasarkan pada perhitungan yang dikemukakan oleh Slovin dalam buku V. Wiratna
Sujarweni, sebagai berikut:
n= 𝑁
1+ 𝑛e2
18
Keterangan:
n : Sampel
N : Populasi nasabah yaitu 2560
e : persentase kelonggaran ketidakterikatan karena kelasahan pengambilan sampel
yang masih diinginkan, sebanyak 10%
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang diambil dalam
penelitian ini dengan data yang diperoleh dari tahun 2021 adalah sebagai berikut:
n= 𝑁
1+ 𝑛e2
n= 2560
1+2560 𝑥 10%2
n= 2560
1+2560 𝑥 (0,1 𝑥 0,1 )
n= 2560
1+2560 𝑥 0,01
n= 2560
26,6
n = 96,24 ≈ 96
penelitian ini ada tiga yaitu Produk, Kualitas pelayanan, dan Besaran Premi.
Tabel Berikut menggambarkan penjabaran dari variabel-variabel penelitian
dalam konsep dan indikator-indikator yaitu:
No. Variabel DefinisI Variabel Indikator
1. Produk Produk merupakan sesuatu yang - Keandalan
berwujud maupun tidak berwujud, - Kesesuaian
yang didalamnya terdapat harga,
- Fitur/Informasi
kemasan, nama baik perusahaan
dan pelayanan perusahaan yang - Pemahaman
diterima oleh pembeli untuk Nasabah
memuaskan keinginannya
2. Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan dapat diartikan - Jaminan
sebagai upaya pemenuhan - Empati
kebutuhan dan keinginan
- Kehandalan
konsumen serta ketepatan
penyampaiannya dalam - Bukti Fisik
mengimbangi harapan konsumen
3. Besaran Premi Besaran premi merupakan - Unsur Premi
besaran atau angsuran yang - Tarif
dibayarkan nasabah pada
- Pengelolaan
perusahaan sesuai dengan
kemampuan finansial nasabah dan - Fungsi
kebutuhan nasabah Besaran Premi
4. Keputusan Nasabah Keputusan pembelian merupakan - Pencarian
suatu tahap proses dimana Informasi
nasabah melakukan pembelian,
- Pengenalan
sehingga keputusan pembelian
merupakan bagian dari perilaku Kebutuhan
nasabah pada saat memutuskan - Kepercayaan/
untuk membeli.
Keyakinan
- Evaluasi
Alternatif
1. Observasi.
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas
20
fenomena yang diteliti. Dalam arti luas observasi tidak hanya terbatas kepada pengamatan
yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Observasi dilakukan untuk
memperoleh informasi tentang kelakuan manusia seperti terjadi dalam kenyataan.
3. Dokumentasi.
Dokumentasi adalah teknik penggunaan data dengan memanfaatkan data sekunder
seperti, pencatatan sumber-sumber informasi khusus dari karangan, buku, arsip, jurnal
artikel dan sebagainya yang tersedia dalam dokumen-dokumen dengan menggunakan bukti
yang akurat.
G. Analisis Data.
1. Uji Deskriftif.
Berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat rata-
rata (mean), standar deviasi, variasi, maksimum, minimum, range, sum, skewness. Uji
Deskriptif digunakan untuk menganilisis dan menyajikan data disertai dengan
perhitungan agar dapat memperoleh keadaan dan karakteristik data yang bersangkutan.
Langkah awal dari dari setiap uji pada sebuah kajian atau penelitian adalah dengan
melakukan deskripsi terhadap variabel-variabel penelitian tersebut.
Dengan hal ini, maka akan terlihat gambaran data secara umum yang dapat
menjadi pertimbangan awal dalam mengambil sebuah kesimpulan terhadap hipotesis
penelitian. Untuk melakukan sebuah uji deskriptif variabel penelitian atau lebih
dikenal dengan uji statistik deskriptif, maka perlu ditampilkan beberapa indikator
21
dalam menggambarkan hasil uji tersebut. Dalam melakukan uji deskriptif, digunakan
program statistik yang akan lebih memudahkan kita dalam menghasilkan uji tersebut
bila dibandingkan dengan menghitung manual. Salah satu paket program yang sering
digunakan karena kemudahannya adalah SPSS.
b. Uji Reabilitas.
Uji Reabilitas adalah untuk mengukur suatu kusioner yang merupakan indikator
dari variabel atau konstruk. Suatu kusioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Perhitungan reliabilitas menggunkan SPSS dengan melihat reliablity
coefficient pada alpha.
Realibilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima,
dan diatas 0,8 adalah baik. Koefisien reliabilitas diperoleh dengan menggunkan
rumus alpa cronbach, bila Cronbach Alpha < 0,6 maka dinyatakan tidak reliabel
dan sebaliknya dikatakan reliabel.
22
b. Uji Multikolinieritas.
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Pengujian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap variabel saling berhubungan secara
linier. Uji multikolinieritas dapat dilihat dari dari Variance Inflation Factro (VIF)
dan nilai tolerance.
Kedua ukuran ini menunjukkan sikap variabel independen manakah yang
dijelaskan variabel lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nili VIF tinggi (karena VIF = 1/tolerance).
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas
adalah nilai tolerance > 0,10 (10%) atau sama dengan nilai VIF < 10.
c. Uji Heteroskedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari resid ual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,
maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi
23
Ket :
Y : Memilih Asuransi Syariah
X1 : Produk
X2 : Kualitas Pelayanan
X3 : Besaran Premi
a : Konstanta, nilai Y jika X : 0
b : Nilai koefisien masing-masing variabel bebas
Ɛ : error
5. Uji Hipotesis.
a. Uji Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dilakukan dengan maksud untuk menunjukkan seberapa
besar variasi dari variasi variabel bebas dapat menereangkan variabel terikat. Nilai R2
berkisar antar 0-1. Bila nilai koefisien determinasi (R2) sama dengan 1 maka dapat
diartikan bahwa variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat dengan sempurna.
Sebaliknya apabila R2 mencapai angka 0 berarti variabel bebasnya tidak dapat atau lemah
dalam menerangkan variabel terikat. Jika koefisien determinasi semakin mendekati 1,
maka semkain baik garis regresi. Dengan demikian baik atau buruknya suatu persamaan
regresi ditentukan oleh R2-nya.
24
b. Uji t
Uji t merupakan pengujian terhadap koefisien dari variabel bebas secara parsial.Uji ini
dilakukan untuk melihat tingkat signifikasi dari variabel bebas secara individu dalam
mempengaruhi variasi dari variabel terikat.
1. Jika nilai thitung > ttabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima yaitu seluruh variabel
faktor produk yang mempengaruhi minat nasabah memilih asuransi syariah.
2. Jika nilai thitung < ttabel, maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak.
c. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen, sebagai berikut :
1. Jika nilai Fhitung> Ftabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima yaitu variabel
independen secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai Fhitung< Ftabel, maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak yaitu variabel
independen.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hasan. Asuransi dalam Perspektif Islam, Jakarta:Kencana, cet. 1. 2004. Amir, M. Hartono, Sri
Rejeki. Hukum Asuransi dan Perusahaan Asuransikuji, Jakarta:Sinar Grafika. 2008.
Djojosoedarso, Soeisno. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi, Jakarta: Salemba Empat. 2003
Imsar, Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pakaian Bekas
(Monza) Pasar Melati Medan, 2016, hlm. 13.
Republik Indonesia, 1992. Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian.
Departemen Agama Republik Inonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, (Madina: Al Karim Fahd, 1990), hlm.
606
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
Danang Sunyoto, Dasar-dasar Manejemen Pemasaran, (Yogyakarta: CAPS, 2014), hlm. 69.
Harahap, Isnaini. “Pengaruh Pengambilan Keputusan Dalam Berbelanja Online Shop di Kota
Medan “ dalam Jurnal Hukum Ekonomi Syariah. Vol III, No 01. 2018
Yulandari, Ariefah. 2009. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Garuda Indonesia Airways
Terhadap Kepuasan Konsumen Di Kota Surakarta. Jurnal Bisnis Dan Kewirausahaan, Vol. 2,
No. 3, Hal. 170110
Ferry Sartika Pasaribu, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Memilih Asuransi (Studi
Kasus Pada Nasabah PT. Asuransi Sun Life Financial Indonesia Syariah Medan) (Skripsi UIN
SUMATERA UTARA MEDAN,2019).
Ivan Muttaqin, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Asuransi
Jasaraharja Putera Semarang (Skripsi,UNDIP SEMARANG,2013).
25
Husnul Khatimah, “Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan nasabah (Studi pada
Nasabah BRI Cabang Semarang Pattimura." (Skripsi UNDIP,2011)
Arista Milka Nasrul, Pengaruh Faktor Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Asuransi Jiwa
pada AJB Bumi Putera 1912 Cabang Cibubur(Skripsi UIN JAKARTA,2014)
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2013), hlm. 28.
26
LAMPIRAN
LAMPIRAN I
RANCANGAN KUISIONER
Kepada Yth,
Bapak/Ibu/Sdr/I Nasabah PT Asuransi Jasa Raharja Putera
Jambi
Di Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama : Sabita Az-zahra
NIM : 501190189
Jurusan : Ekonomi Syariah.
2. Jenis Kelamin :
a. Laki-laki b. Perempuan
3. Agama:
a. Islam c. Budha
b. Kristen d. Hindu
6. Sudah berapa lama saudara menjadi nasabah PT Asuransi Asurans i Jasa Raharja Putera
Cabang Jambi:
a. < 1 tahun c. 3-5 tahun
b. 1-2 tahun d. > 5 tahun
a. Faktor Produk