Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

Tentang:

Hakikat kurikulum dalam perspektif filsafat pendidikan Islam (Landas al-Qur'an


tentang kurikulum, pengertian kurikulum, azas kurikulum, komponen kurikulum, dan
pengembangan kurikulum pendidikan Islam).

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Muharman Hazikri (2214050002 )

2. Luthfiyyah Aini Faizal (2214050034)

Dosen Pengampu :

Dr. Susilawati, MA.

TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN IMAM BONJOL PADANG

1444 H /2023 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Hakikat kurikulum
dalam perspektif filsafat pendidikan Islam (Landas al-Qur'an tentang kurikulum,
pengertian kurikulum, azas kurikulum, komponen kurikulum, dan pengembangan
kurikulum pendidikan Islam).

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas ibuk Dr. Susilawati,
MA. Pada mata kuliah filsafat pendidikan islam. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempuraan
makalah ini.

Padang, 18 April 2024

Kelompok 5

i
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................1

DAFTAR ISI ...............................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................1
C. Tujuan Masalah................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Makna Kurikulum ...........................................................................4


B. Asas/Landasan Kurikulum..............................................................5
C. Karakteristik kurikulum dalam Pendidikan Islam....................6
D. Ruang Lingkup Kurikulum Pendidikan dalam Islam.............

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................6
B. Saran................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA

ii
iii

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Manusia diciptakan Allah SWT begitu mulia, karena selain bentuk yang
sempurna manusia juga dibekali piranti-piranti berupa akal, fitrah, qolbu, dan nafsu
sehingga ia mampu mentransformasikan segala anugerah itu untuk dapat
mengaktualisasikan diri dalam mencapai kesempurnaan sebagai khalifah di muka
bumi. Untuk dapat mencapai itu semua manusia butuh proses atau kegiatan yang
ilmiah yaitu pendidikan.

Pendidikan merupakan bentuk usaha sadar dan terencana yang berfungsi untuk
mengembangkan potensi yang ada pada manusia agar bisa digunakan untuk
kesempurnaan hidupnya dimasa depan nanti. Jika dilihat dalam perspektif Islam
adalah untuk membentuk manusia menjadi manusia seutuhnya (insan kamil) dan
menciptakan bentuk masyarakat yang ideal dimasa depan. Dari istilah insan kamil ini
maka segala aspek dalam pendidikan haruslah sesuai dengan idealitas Islam.

Setiap kegiatan yang akan dilakukan apa lagi untuk mencapai sesuatu dari yang
dilakukan tersebut memerlukan suatu perencanaan atau pengorganisasian yang
dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur. Demikian juga dalam suatu pendidikan
baik jenis dan jenjangnya pasti memerlukan suatu program yang terencana dan
sistematis sehingga dapat menghantarkan pada tujuan yang diinginkan, yang proses
perencanaan ini dalam istilah pendidikan disebut dengan kurikulum.

Dalam kurikulum, tidak hanya dijabarkan serangkaian ilmu pengetahuan yang


harus diajarkan oleh pendidik kepada anak didik, tetapi juga segala kegiatan yang
bersifat kependidikan yang dipandang perlu karena mempunyai pengaruh terhadap
anak didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Islam. Disamping itu,
kurikulum juga hendaknya dapat dijadikan ukuran kwalitas proses dan keluaran
pendidikan sehingga dalam kurikulum sekolah telah tergambar berbagai pengetahuan,
keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang diharapkan dimiliki setiap lulusan sekolah. 1

Salah satu tugas dari filsafat pendidikan Islam adalah memberikan arah bagi
tercapainya tujuan pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam yang akan dicapai

1
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. 2010. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media, hal
124.

iii
iv

harus direncanakan atau di programkan melalui kurikulum.Oleh karena itu kurikulum


merupakan faktor yang sangat penting dalam proses pendidikan pada lembaga
pendidikan Islam. Dengan demikian akan menjadi jelas dan terencana tentang
bagaimana dan apa yang harus diterapkan dalam proses belajar mengajar.

B.Rumusan Masalah

Apa makna kurikulum (manhaj)?

Apa saja asas-asas kurikulum dalam pendidikan islam?

Bagaimana karakteristik kurikulum dalam pendidikan islam?

Apa saja ruang lingkup kurikulum dalam pendidikan islam?

C.Tujuan Makalah

Untuk mengetahui makna kurikulum pendidikan Islam

Untuk mengetahui asas-asas kurikulum dalam pendidikan islam

Untuk mengetahui karakteristik kurikulum dalam pendidikan islam

Untuk mengetahui ruang lingkup kurikulum dalam pendidikan islam.


2

BAB II

PEMBAHASAN

2
Ibid ,hal.127.

iv
v

A. Makna Krikulum (Manhaj)

Secara harfiah, kurikulum berasal dari bahasa Latin, ‘’Curriculum’’, yang berarti
bahan pengajaran.Ada pula yang mengatakan berasal dari bahasa Perancis,
‘’Courier‘’, yang artinya berlari.

Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘’curier’’ yang
artinya pelari dan ‘’Curere’’ yang artinya jarak yang harus ditempuh oleh pelari.
Istilah ini pada mulanya digunakan di dunia olah raga yang berarti a lille
recesourse (suatu jarak yang harus ditempuh dalam pertandingan olah raga).
Berdasarkan pengertian ini, dalam kontek dunia pendidikan, kurikulum berarti
‘’circle of intruction’’ yaitu suatu lingkaran pembelajaran dimana guru dan peserta
didik terlibat di dalamnya. Adapula yang mengatakan kurikulum ialah arena
pertandingan, tempat pelajar bertanding untuk menguasai pelajaran untuk mencapai
garis penamat berupa diploma, ijazah, atau gelar kesarjanaan.

Kata kurikulum selanjutnya menjadi suatu istilah yang menunjukkan pada


sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan akhir, yaitu
mencapai suatu gelar atau ijazah. Pengertian ini sejalan dengan pendapat yang
mengatakan bahwa kurikulum adalah rancangan pengajaran yang berisi sejumlah
mata pelajaran yang disusun secara sistematis yang diperlukan sebagai syarat untuk
menyelesaikan suatu program pendidikan tertentu.

Dalam kosa kata bahasa Arab, istilah kurikulum dikenal dengan


istilah manhaj yang berarti jalan yang terang atau jalan terang yang dilalui manusia
dalam berbagai bidang kehidupan. Apabila pengertian ini dikaitkan dengan
pendidikan, maka manhaj atau kurikulum adalah jalan terang yang dilalui pendidik
atau guru latih dengan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap mereka.
3
Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat diketahui pengertian bahwa
kurikulum adalah landasan yang digunakan pendidik untuk membimbing peserta
didik kearah tujuan pengetahuan, keterampilan dan sikap mental. Ini berarti bahwa
proses kependidikan Islam bukanlah suatu proses yang dilakukan secara
serampangan, tetapi hendaknya mengacu pada konseptualisasi manusia paripurna
melalui transformasi sejumlah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap mental yang
harus tersusun dalam kurikulum pendidikan Islam. Di sinilah peran filsafat
pendidikan Islam dalam memberikan pandangan filosofis tentang hakekat

3
Nasution, S. Pengembangan Kurikulum.Cet ke-4. (Bandung, Citra.Aditya Bakti, 1991), hal. 9

v
vi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap mental yang dapat dijadikan pedoman dalam
pembentukan manusia yang paripurna.

Selanjutnya dilihat dari segi perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan ilmu
pendidikan, pengertian kurikulum sebagaimana telah disebutkan di atas kemudian
mengalami perkembangan. Nasution (1991: 9) mengatakan bahwa kurikulum bukan
hanya sekedar memuat sejumlah mata pelajaran, tetapi termasuk di dalamnya segala
usaha sekolah untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik usaha itu dilakukan di
dalam sekolah ataupun di luar sekolah.

Pengertian kurikulum yang disebutkan tersebut sejalan dengan definisi yang


dikemukakan oleh Langgulung, bahwa kurikulum adalah sejumlah pengalaman
pendidikan, kebudayaan, social, olah raga, dan kesenian yang disediakan oleh sekolah
untuk peserta didik di dalam dan di luar sekolah dengan maksud menolongnya supaya
dapat berkembang menyeluruh dalam segalah segi dan merubah tingkah laku mereka
kea rah tujuan pendidikan.

Pendapat yang terakhir mengenai kurikulum ini berbeda dengan pendapat yang
dikemukakan sebelumnya. Perbedaan tersebut tampak dari segi sumber pelajaran
yang termuat dalam kurikulum. Jika sebelumnya kurikulum (pendidikan) hanya
terbatas pada kegiatan pengajaran yang dilakukan di ruang kelas, maka pada
perkembangan berikutnya pendidikan dapat pula memanfaatkan berbagai sumber
pengajaran yang terdapat di luar kelas, seperti perpustakaan, museum, majalah surat
kabar, media elektronik dan sebagainya.

Dengan demikian, cakupan bahan pengajaran yang terdapat dalam kurikulum pada
masa sekarang tampak semakin luas. Hal ini selain disebabkan kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan sebagaimana telah disebutkan di atas, juga
karena semakin bertambahnya beban yang harus dipikul oleh sekolah.4

B.Asas / Landasan Kurikulum

Muhammad al Thoumy al Syaibany mengemukakan asas-asas pembentuk kurikulum


sebagai berikut:

1.Asas religius/agama

Kurikulum pendidikan Islam yang diterapkan berdasarkan nilai-nilai Ilahiyah


sehingga dengan adanya dasar ini kurikulum diharapkan dapat menolong peserta
didik untuk membina iman yang kuat, teguh terhadap ajaran agama, berakhlak mulia
dan melengkapinya dengan ilmu yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Sebagaimana
sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya “sesungguhnya aku telah meninggalkan
4
Nizar, Syamsul. Filsafat Pendidikan Islam.cet.ke-1. (Jakarta, Ciputat Pers,2002), hal.55-56

vi
vii

untuk kamu, yang jika kamu berpegang teguh kepadanya, maka kamu tidak akan
tersesat selama-lamanya yaitu kitabullah dan sunnah nabi-Nya” (HR. Hakim).

2.Asas falsafah

Asas ini memberikan arah tujuan pendidikan Islam. Dengan dasar filosofis maka
kurikulum akan mengandung suatu kebenaran terutama kebenaran di bidang nilai-
nilai sebagai pandangan hidup yang diyakini sebagai suatu kebenaran.

3.Asas Psikologis

Asas ini mempertimbangkan tahapan kejiwaan peserta didik, yang berkaitan dengan
perkembangan jasmaniah, intelektual, bahasa, emosi dan lain-lain, sehingga dengan
landasan ini kurikulum bisa memberikan peluang belajar bagi anak-anak dan
bagaimana belajar itu berlangsung, serta dalam keadaan bagaimana anak itu bisa
memberikan hasil yang sebaik-baiknya.5

4.Asas Sosiologis

Kurikulum diharapkan turut serta dalam proses kemasyarakatan terhadap peserta


didik, penyesuaian mereka dengan lingkungannya, pengetahuan dan kemahiran yang
akan menambah produktifitas dan keikutsertaan mereka dalam membina umat dan
bangsanya. Dan dapat ditambahkan pula asas Organisatoris. Dasar ini mengenai
bentuk penyajian bahan pelajaran, yakni organisasi kurikulum. Dasar ini berpijak
pada teori psikologi asosiasi, yang menganggap keseluruhan adalah bagian-
bagiannya, sehingga menjadikan kurikulum merupakan mata kuliah yang terpisah-
pisah. Selanjutnya perlu ditekankan bahwa satu asas dengan asas lainnya merupakan
suatu kesatuan yang integral sehingga dapat membentuk kurikulum pendidikan Islam
yang terpadu, yaitu kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pengembangan anak
didik dalam unsur ketauhidan, keagamaan, pengembangan pribadinya sebagai
individu dan pengembangannya dalam kehidupan sosial.

C.Karakteristik Kurikulum Pendidikan dalam Islam

Secara umum karakteristik kurikulum pendidikan Islam adalah pencerminan nilai-


nilai Islami yang dihasilkan dari pemikiran kefilsafatan dan termanifestasi dalam
seluruh aktivitas dan kegiatan pendidikan dalam prakteknya. Dalam konteks ini
karakteristik kurikulum pendidikan Islam memiliki keterkaitan yang tidak dapat
dipisahkan dengan prinsip-prinsip yang telah diletakkan Allah SWT dan Rasulnya
Muhammad SAW. Konsep inilah yang membedakan kurikulum pendidikan Islam
dengan kurikulum pendidikan pada umumnya.

Menurut Al-Syaibany ciri-ciri kurikulum pendidikan Islam yaitu:


5
Ibid.,hal.57

vii
viii

A.Mementingkan tujuan agama dan akhlak dalam berbagai hal seperti tujuan,
kandungan, kaedah, alat dan tekniknya.

B.Meluaskan perhatian dan kandungan hingga mencakup perhatian pengembangan


serta bimbingan terhadap segala aspek pribadi pelajar dari segi intelaktual, psikologi,
sosial dan spritual. Begitu juga cakupan kandungannya termasuk bidang ilmu, tugas
dan kegiatan yang bermacam-macam.

C.Adanya prinsip keseimbangan antara kandungan kurikulum tentang ilmu dan seni,
pengalaman dan kegiatan pengalaman yang bermacam-macam.

D.Bersikap menyeluruh dalam menata seluruh mata pelajaran yang diperlukan oleh
anak didik, dan juga meliputi seni halus, aktifitas pendidikan jasmani, latihan militer,
teknik, pertukangan, bahasa asing dll.6

E.Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan dengan minat, bakat, keperluan dan
perbedaan individual antara siswa. Disamping itu juga dikaitkan dengan alam sekitar,
budaya dan sosial diman kurikulum itu dilaksanakan.

Kurikulum pendidikan Islam adalah kurikulum yang dibangun di atas prinsip


kontinuitas yang memiliki arti bahwa masing-masing bagian kurikulum itu saling
berkesinambungan baik secara vertical maupun horizontal.

Kurikulum tersebut tidak akan bermakna apapun apabila tidak dilaksanakan dalam
situasi dan kondisi dimana tercipta interaksi edukatif yang timbal balik antara
pendidik disatu sisi dengan peserta didik disisi lain. Aspek kurikulum yang tertulis
dan lebih popular itu sering disebut “stated curriculum” atau “manifested
curriculum”. Adapun aspek kurikulum yang tidak tertulis itu sering disebut “hidden
curriculum” atau “unstudied curriculum”. Karekteristik dari kurikulum terutama
stated curriculum ialah:

1. Kurikulum harus bersifat fleksibel, mudah diubah menuju kesempurnaan,


sesuai dengan kebutuhan dan kemajuan ilmu pengetahuan.
2. Kurikulum adalah merupakan deskripsi atau uraian tentang rencana atau
program yang akan dilaksanakan.
3. Kurikulum biasanya berisi tentang bermacam-macam bidang studi areas of
learning.
4. Kurikulum dapat diperuntukkan bagi seorang pelajar saja atau disusun bagi
suatu kelompok yang besar.
5. Kurikulum selalu berhubungan dengan atau merupakan program dari sutau
lembaga pendidikan educational centre.

6
Crow and Crow. Pengantar Ilmu Pendidikan.edisi ke-1( Yokyakarta, Rake Sirasi,1990), hal.75

viii
ix

D.Ruang Lingkup Kurikulum Pendidikan dalam Islam

Secara umum, cakupan kurikulum pendidikan Islam meliputi seluruh kawasan


kehidupan manusia muslim, baik dalam ruang lingkup wilayah kekhilafahan maupun
pengabdiannya kepada Allah Swt sebagai makhluk ibadah. Ruang lingkup kurikulum
pendidikan dalam Islam meliputi, keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara
lain:

1. Hubungan manusia dengan Allah SWT. Artinya sejauh mana kita sebagai
hamba Allah telah melaksanakan segala kewajiban yang diperintahkan-Nya
dan seberapa taat kita mematuhi segala dalam Islam di kehidupan kita sehari-
hari.7
2. Hubungan manusia dengan sesama manusia. Artinya kita sebagai Muslim
menjadikan orang lain tenteram berada didekat kita dan jangan sampai kita
merugikan orang lain apalagi sampai mendholiminya.
3. Hubungan manusia dengan diri sendiri. Artinya penghargaan orang lain
terhadap diri kita, tergantung sejauh mana kita menghargai diri kita sendiri.
4. Hubungan manusia dengan makhluk lain dengan lingkungannya. Artinya
manusia di bumi mempunyai tugas dan tanggung jawab mengelola dan
melestarikan alam serta makhluk didalamnya, jangan sampai alam dan
makhluk lain terusik karena keberadaan manusi yang akibatnya akan kembali
kepada manusia itu sendiri.

Sedangkan dalam konteks wilayah kekhalifahan manusia, maka kurikulum


pendidikan Islam harus memuat tentang:

a.Hakikat manusia sebagai:

1. Kreasi atau makhluk yang diciptakan Allah Swt


2. Makhluk yang dianugrahi potensi jismiyah dan ruhiyah sehingga
berkemampuan membelajarkan diri
3. Makhluk yang dipilih sebagai khalifah dimuka bumi yang diberi tugas
untuk memimpin dan memakmurkan kehidupan didalamnya.

b.Kapasitas atau kemampuan manusia dalam meneladani dan mengembangkan sifat-


sifat ketuhanan yang tersimpul dalam al-asma al-husna ke dalam dirinya.

c.Adab atau akhlaq al-karimah, yakni nilai-nilai universal untuk menata kehidupan
diri sendiri, masyarakat dan alam semesta yang sejahtera, anggun dan mulia.

7
Al –Shaibani, Umar Muhammad al-Taumi.Filsafat Pendidikan Islam, Terj. Hasan Langgulung, cet. ke-
2( Jakarta, Bulan Bintang,1979), hal.478

ix
x

d.Al-‘ilm, yaitu ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk mampu


menjalankan tugas kekhalifahannya, baik ilmu-ilmu yang didatangkan Allah Swt
melalui nabi dan rasulNya di alam semesta dan dalam diri manusia, yang dapat
didekati manusia lewat pengindraan , pemikiran dan eksperimentasi ilmiah.
Karenanya, dalam konteks ini, kurikulum pendidikan Islam harus memuat ilmu-ilmu
kealaman dan ilmu-ilmu terapan. 8

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Kurikulum merupakan suatu rancangan tentang seperangkat rencana dan peraturan


mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
dalam kegiatan pembelajaran untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan sesuai dengan perkembangan zaman. Filsafat pendidikan
Islam memandang bahwa, kurikulum merupakan suatu objek kajian yanag
memerlukan renungan fisafat secara logis, kritis, radikal sistimatis, metodis, utuh dan
menyeluruh dalam memecahkan persoalan pendidikan terutama pendidikan Islam
agar mampu menciptakan sumberdaya manusia kearah yang lebih baik berdasarkan
iman dan bersumberkan kepada Al-Quran dan Hadis, agar mendapatkan kebahagian
hidup Dunia dan akhirat. Oleh sebab itu pendidikan tak bisa terlepas dari kajian filsat
dan fisafat tak boleh mengabaikan pendidikan, karena keduanya seumpama dua sisi
mata uang antara satu dengan lainya saling ketergantungan karena yang menjadi
objek kajianya adalah manusia, baik manusia sebagai diri sendiri, bermasayakat dan
berketuhanan.

Asas kurikulum satu dengan asas lainnya merupakan suatu kesatuan yang integral
sehingga dapat membentuk kurikulum pendidikan Islam yang terpadu, yaitu
kurikulum yang relevan dengan kebutuhan pengembangan anak didik dalam unsur
ketauhidan, keagamaan, pengembangan pribadinya sebagai individu dan
pengembangannya dalam kehidupan sosial.

B.Saran
8
Ibid.,hal.490

x
xi

Dengan segala keterbatasan kami, demikianlah makalah ini kami buat.


Kesempurnaan hanyalah ada pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Oleh karena itu sudah
pasti makalah ini memerlukan kritik dan saran yang membangun dari pembaca yang
baik hatinya demi lebih baiknya makalah setelah ini. Selamat membaca dan semoga
bermanfaat. Amin.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir. (2010). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana

Al –Shaibani, Umar Muhammad al-Taumi.(1979).Filsafat Pendidikan Islam, Terj.


Hasan Langgulung.Jakarta, Bulan Bintang.

Crow and Crow. (1990).Pengantar Ilmu Pendidikan.Yokyakarta, Rake Sirasi.

Nasution, S. (1991).Pengembangan Kurikulum.Bandung, Citra.Aditya Bakti.

Nizar, Syamsul. (2002).Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta, Ciputat Pers.

xi
12

Anda mungkin juga menyukai