Anda di halaman 1dari 4

Modul 1.

2 Nilai dan Peran Guru Penggerak Mulai dari diri

Pada modul 1.2 nilai dan peran guru penggerak, melalui tahap M-E-R-D-E-K-A di setiap
sub-modul. setelah membuka modul 1.2 ini diawali dengan Mulai dari Diri modul 1.2 nilai
dan peran guru penggerak. Ini adalah bagian dari tugas yang harus Saya kerjakan di
Program Guru Penggerak memasuki Minggu ke-3. Pada tahap ini, pembelajaran akan
dimulai dengan membuat diagram trapesium usia dan menjawab beberapa pertanyaan
mengenai diri saya. dari kegiatan ini, hal yang perlu diperhatikan ketika menjawab
pertanyaan nanti adalah kejujuran dalam memberikan jawaban. Tidak ada jawaban benar
ataupun salah. Apa yang menjadi pertanyaan hanyalah upaya untuk membantu menggali
pengalaman serta nilai diri sendiri sebagai calon guru penggerak.

Untuk membuat trapesium usia ada beberapa langkah yang harus Saya lakukan.

 Pertama, buat garis miring ke kanan atas. Garis ini adalah menggambarkan garis
usia sekolah. Yaitu mulai dari 0 tahun sampai Saya terakhir bersekolah di jenjang
pendidikan terakhir yaitu S1 pada usia 23 tahun.
 Kedua, tarik garis horisontal ke kanan. Ini menggambarkan usia aktif kerja Saya.
Di mulai dari awal usia kerja sampai ujung garis itu ditulis 60 sebagai usia pensiun
Saya. Sementara 35 adalah usia Saya sekarang.
 Ketiga, Saya harus mengingat-ingat dua peristiwa penting yang terjadi di usia
sekolah Saya saat itu. Peristiwa tersebut adalah peristiwa positif dan negatif.
Kemudian dihitung selisih antara usia sekarang dan kedua peristiwa tersebut.

Ini adalah "TRAPESIUM USIA" yang sudah Saya buat desain canva:
Kali ini Saya akan menuliskan 2 peristiwa positif dan peristiwa negatif saat masih usia
sekolah di tugas kali ini, ikuti terus ya!

Refleksi Saya:

1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?

Peristiwa postif dimana saat usia 13 tahun, saat duduk bangku SLTP saya banyak
memiliki teman baik, selalu dapat masuk peringkat 5 besar, selalu mendapatkan nilai A
di raport kategori kepribadian siswa kerajinan, kerapian dan kebersihan dan paling masih
teringat sampai sekarang salah satu guru mengajarkan saya sikap berani dan percaya
diri saat waktu praktek berpidato dihadap teman kelas.

Sedangkan, peristiwa negatif saat usia 17 tahun, pada saat duduk di bangku SMA banyak
peristiwa negatif yakni telat datang ke sekolah dengan diberikan hukuman berdiri di
halaman sekolah dengan menghadap matahari setelah itu dilanjutkan membersihkan
toilet, saat waktu upacara senin saya tidak membawa topi dipisahkan barisan yang tidak
seragam, saat waktu mata pelajaran biologi saya pernah rasakan tangan dipukul dengan
kayu karena tidak menghafal nama-nama flora dan fauna dengan menggunakan bahasa
latin, dan juga saya sempat gagal dalam ujian nasional (tidak lulus), banyak teman-teman
saya senasib gagal ujian nasional.

2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?

Peristiwa positif: Yang terlibat dalam peristiwa positif adalah Ibu guru wali kelas, Bapak
guru mata pelajaran agama islam, teman kelas dan orang tua

Peristiwa negatif: Yang terlibat dalam peristiwa negatif adalah guru piket, guru biologi dan
teman kelas

3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan
roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan
Bapak/Ibu di masa itu)

Peristiwa positif: Dengan bimbingan dari guru agama, saya menjadi berani dan percaya
diri tampil pidato di depan. saya juga termotivasi untuk lebih dalam mengali potensi diri
saya

Peristiwa negatif: Saya merasa marah dan sedih mendapatkan hukuman fisik yang
diberikan. selain itu saya merasa terkejut dan sedih saat membaca pengumuman hasil
ujian nasional tidak lulus, saya duduk termenung dan menyesal tidak serius belajar serta
ada perasaan takut pulang ke rumah jika orang tua menanyakan hasil ujian.
4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan
masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?

Karena momen peristiwa positif dan negatif tersebut memberikan dampak perubahan
dalam hidup saya dan masih membekas sampai sekarang, hal tersebut sedikit banyak
mempengaruhi pembentukan karakter diri saya.

5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda
emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?

Trapesium Usia: Dari kegiatan trapesium usia, saya mempelajari bahwa suatu emosi
positif dan negatif dapat bertahan lama dalam ingatan jangka panjang serta
mempengaruhi perkembangan karakter diri kita. Saya sebagai guru harus selalu
berusaha untuk memberikn pelayanan terbaik dan pengalaman-pengalaman luar biasa
ke murid yang dapat menumbuhkan emosi positif, agar karakter murid kita berkembang
semakin baik.
Roda Emosi: Sedangkan, dari roda emosi, saya lebih bisa mengenali tentang emosi dan
membedakan emosi dasar manusia dan gabungan emosi tersebut akan menimbulkan suatu
emosi yang baru. ini sangat penting bagi kita sebagai guru, dengan mengetahui keadaan emosi
murid, kita bisa memberikan tindakan yang tepat dalam menyelesaikan masalah murid.

6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru,
dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar",
"makna", "peran"?

Peran menjadi seorang guru itu tidak mudah, butuh proses tanpa putus semangat belajar serta
butuh ekstra tenaga dan pikiran untuk melayani murid dalam rangka untuk mendorong kekuatan
kodrat murid agar menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan pembelajaran yang
bermakna.

Nilai dan peran guru penggerak menurut saya

1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan
guru, dan komunitas sekolah saya?

 Nilai yang ada pada diri saya adalah saya orangnya suka belajar dan suka
mencoba hal-hal baru yang menantang diri sendiri dengan sesuatu hal yang belum
saya miliki karena prinsip saya selagi masih mampu dan ada jalan pasti bisa kalau
kita berusaha dan berdoa.
 Kolaboratif dan menjalin bekerjasama yang baik dengan rekan guru dan
komunitas sekolah
 Komunikatif dan perhatian kepada murid dengan memberikan kesempatan dan
kebebasan sesuai kebutuhan belajarnya.
2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan
guru, dan komunitas sekolah saya?

Peran yang saya mainkan dalam menggerakkan murid adalah melayani dan menuntun murid
dalam rangka untuk mendorong kekuatan kodrat murid agar menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan dan pembelajaran yang bermakna serta menjadi sahabat terbaik bagi murid agar
tercipta keakraban.
Dan juga berkolaborasi dengan rekan guru, komunitas sekolah dan semua pihak yang terlibat
untuk saling gotong royong dengan bersama-sama untuk memajukan pendidikan khususnya di
sekolah saya bertugas.

Anda mungkin juga menyukai