Anda di halaman 1dari 25

PENGAMATAN URAT DAGING BELUT SAWAH

(Monopterus albus zeuiew)


LAPORAN PRAKTIKUM IKTIOLOGI
PENGAMATAN URAT DAGING BELUT SAWAH
(Monopterus albus zeuiew)

Oleh :
Nama : Ivani Marenata Yedija
NIM : 2210714320010
Kelompok : 26 (Dua Puluh Enam)
Asisten : M. Faris Afqhori Zidan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
BANJARBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur praktikan panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan karunia yang diberikan sehingga praktikan dapat menyelesaikan
laporan iktiologi Pengamatan Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew) ini dengan baik
dan tepat pada waktunya.
Praktikan mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam pembuatan laporan ini, terutama kepada Dosen pengampu Mata
Kuliah Iktiologi dan asisten praktikum yang telah memberikan bimbingan dalam
pelaksanaan praktikum, serta teman-teman yang telah bekerjasama dalam
melaksanakan praktikum ini.
Praktikan menyadari bahwa laporan praktikum ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, praktikan menerima dengan terbuka jika ada kritik dan saran yang
membangun agar laporan ini bisa lebih baik lagi. Demikian yang dapat praktikan
sampaikan, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terimakasih.

Banjarbaru, 29 April 2023

Praktikan

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ iii
BAB 1. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Tujuan Praktikum .......................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 4
BAB 3. METODE PRAKTIKUM .............................................................. 7
3.1. Waktu dan Tempat ........................................................................ 7
3.2. Alat dan Bahan .............................................................................. 7
3.3. Prosedur Kerja ............................................................................... 7
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 9
4.1. Hasil............................................................................................... 9
4.1.1. Pengamatan Urat Daging Belut Sawah
(Monopterus albus zeuiew) ....................................................... 10
4.2. Pembahasan ................................................................................... 12
4.2.1. Pengamatan Urat Daging Belut Sawah
(Monopterus albus zeuiew) ....................................................... 12
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 14
5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 14
5.2. Saran ............................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
3.1 Alat yang digunakan ................................................................... 7
3.2 Bahan yang digunakan ................................................................ 7

DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
4.1 Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew). Secara utuh. ............ 9
4.2 Otot daging Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew).............. 10
4.3 Otot Daging Tubuh Bagian Melintang Belut Sawah
(Monopterus albus zeuiew). ...................................................... 11

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
1. Dokumentasi Ikan Kelompok 26
2. Daftar Nama-nama Ikan Shift 2 Laboratorium dan Lobby
3. Laporan Sementara

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ikan mempunyai tiga macam otot daging, yaitu otot daging licin (smooth),
otot daging jantung (cardiac), dan otot daging bergaris (skeletal). Otot daging licin
(smooth) terdapat pada saluran pencernaan. Otot daging jantung (cardiac) yang terdiri
dari epicardium (terletak disebelah luar), endocardium (terletak disebelah dalam) dan
paricardium (terdapat di urat daging membran). Otot daging bergaris (skeleta) yang
terdiri dari otot daging tubuh berfungsi untuk gerakan-gerakan tubuh, otot daging
kepala yang berhubungan dengan insang dan memiliki 2 komponen, yaitu komponen
permukaan dan komponen dalam.
Fungsi utama sistem otot adalah untuk berbagai variasi gerak dari organ tubuh.
Gerak otot yang disengaja pada ikan terutama untuk membuka dan menutup mulut,
menggerakkan mata, membuka dan menutup lubang insang, menggerakkan sirip dan
10Ibid. 12 gerakan ke atas atau ke samping, atau melawan arus air. Gerakan tersebut
hanya memerlukan sistem otot yang sederhana. Tipe otot tubuh ikan masih
menampangkan susunan apabila tubuh ikan dipotong tegak lurus dengan punggung,
akan tampak bahwa otot-otot tersusun menurut lingkaran-lingkaran konsentri.
Potongan otot yang melingkar ini tersusun dari arah kranial ke kaudal berbentuk
konimuskuli (berbentuk kerucut). Otot tersebut disebut miomer yang tersusun secara
segmental. Masing-masing miomer dibungkus dan dipisahkan oleh jaringan ikat
miocommata. Otot-otot brankial berfungsi untuk menutup dan membuka lubang insang
dan mulut, terutama otot konstriktor (dorsal dan ventral). Otot ini di inervensi oleh
saraf spinal. Otot sirip pada ikan yang paling banyak adalah berupa otot ektensordorsar
dan fleksor ventral.
Otot daging licin (smooth) yang terdiri atas saluran pencernaan memiliki
ciriserat memanjang dan melingkar, peranannya dalam gerak peristalis yaitu
gerakanuntuk mendorong dan memeras, gerakan ini teratur dari depan ke belakang
usus. Saluran darah pada pembuluh nadi (arteri) berupa serat-serat melingkar dan
berfungsi dalam mempertahankan tekanan darah. Pada saluran reproduksi

1
2

daneksresi (ginjal). Pada mata yang berfungsi mengakomodasi pandangan dengan


menggerakkan lensa dan mengendalikan intensitas cahaya. Kontraksi tanparangsangan
dari otak.
Urat daging licin (smooth) yang terdiri atas saluran pencernaan memiliki ciri
serat memanjang dan melingkar, peranannya dalam gerak peristalis yaitu gerakan
untuk mendorong dan memeras, gerakan ini teratur dari depan ke belakang usus.
Saluran darah pada pembuluh nadi (arteri) berupa serat-serat melingkar dan
berfungsi dalam mempertahankan tekanan darah. Pada saluran reproduksi dan eksresi
(ginjal). Pada mata yang berfungsi mengakomodasi pandangan dengan menggerakkan
lensa dan mengendalikan intensitas cahaya. Kontraksi tanpa rangsangan dari otak.
Urat daging jantung Urat daging jantung berwarna merah tua, berbeda dengan
urat daging bergaris yang berkisar antara warna putih sampai merah jambu tergantung
pada species ikannya. Kontraksi otot ini bersifat involuntary. Urat daging jantung
disebut pula sebagai myocardium. Myocardium ini dilapisi oleh pericardium (selaput
luar) dan endocardium (selaput dalam).
Urat bergaris bekerjanya digerakkan oleh rangsangan dari otak. Bila sisik atau
ikan dilepas, akan terlihat kumpulan otot daging. Setiap blok dari otot-otot tersebut
dinamakan myotome (miotoma atau miomer) yang tampak seperti garis-garis zigzag,
yang dilapisi oleh myoseptum atau miosepta. Potongan tubuh ikan secara melintang
menampakkan garis-garis konsentris miotoma, sehingga jelas sekalai lokasi
mioseptanya.
Otot dan daging ikan kebanyakan dapat ditemui pada bagian tubuh ikan, dan
merupakan jaringan pengikat yang meliputi bagian perut, bagian punggung, bagian
sirip punggung, pangkal sirip ekor dan pangkal sirip belakang. Disamping itu otot juga
terdapat pada bagian kepala, daging. Daging dan otot ikan mempunyai struktur yang
mirip dengan mamalia.
3

1.2. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum kali ini adalah sebagai berikut:


Untuk Mengamati susunan otot daging ikan, baik pada permukaan tubuh dibawah kulit
maupun pada potongan melintang tubuh ikan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Ikan merupakan binatang vertebrata yang berdarah dingin (poikiloterm),


hidup di dalam lingkungan air, pergerakan dan keseimbangan tubuhnya terutama
menggunakan sirip dan umumnya bernafas dengan insang.Setiap jenis ikan memiliki
ciri-ciri taksonomi biologis dan ekologis yang spesifik meskipun ada beberapa
kemiripan pada ikan.Alam mempelajarinya diperlukan pendekatan baik secara kasat
mata (ekternal anatomi), bagian dalam tubuh (internal anatomi) dan organ tambahan
yang dimiliki oleh beberapa jenis ikan. Struktur internal dan eksternal ikan memberi
gambaran bentuk tubuh dan bagian tubuh ikan yang akan menunjukkan pola makan,
membedakan jenis kelamin, dan diagnosis penyakit (Hasanah, 2019).
Pengertian mengenai istilah “ikan” pada umumnya adalah hewan akuatik yang
memiliki tulang belakang (vertebra), bernafas dengan insang, memiliki struktur tulang
yang terdiri dari tulang sejati (Actinopterygii) ataupun tulang rawan (Chondrichthyes),
serta umumnya memiliki sirip (Rianta, 2013).
Otot merupakan jaringan peka yang dapat dirangsang untuk menimbulkan
suatu potensial aksi. Otot rangka melekat pada tulang dan berperan sebagai sistem
perototan yang menggerakan tubuh. Aktivitas otot diatur oleh susunan saraf melalui
persarafan motoric (Madri, 2017).
Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh dengan tugas utamanya
kontraksi. Kontraksi otot berfungdi untuk menggerakkan bagian-bagian tubuh dan
substansi dalam tubuh (Mustiadi, 2017).
Tubuh ikan mas hampir seluruhnya dipenuhi oleh urat daging yang memiliki
peran dan fungsi sesuai tempatnya. Urat daging berperan dalam gerak renang ikan dan
sangat penting terutama dalam pergerakan tubuh ikan mas dan organ lainnya seperti
sirip. Peranan urat daging yang terbanyak disoroti oleh para pakar dalam analisis gerak
renang ikan adalah peranan myomere untuk menghasilkan gelombang tubuh
(metachronal) yang menimbulkan daya tolak dalam renang ikan. Mekanisme kontraksi
myomere untuk menimbulkan gelombang gerak tubuh ikan (Kilawati dan Arifiati
2017).

4
5

Ada dua bagian utama otot yaitu muskularis superfisial, yang terdiri dari
serabut otot merah dan maskularis literalis profundus, yang terdiri dari serabut putih.
Sel darah merah adalah sel darah yang tinggi konsentrasi hemoglobinnya. Kepadatan
kapiler pada otot ini cukup tinggi untuk memastikan otot merah menerima cukup
oksigen untuk metabolisme lemak dan mempertahankan kinerja secara terus-menerus.
Oleh karena itu, ikan yang terus aktif memiliki sebagian besar segmen ototnya
berwarna merah. Sel darah putih lebih besar daripada sel darah merah. Otot putih
merupakan otot yang memiliki lebih sedikit darah. Jaringan otot putih bergntung pada
oksigen, dan sel darah putih biasanya mengubah glikogen menjadi laktat melalui jalur
anaerob. Otot putih berguna untuk kontraksi singkat dan mengontrol massa otot ikan
perenang lambat (Muafiah, 2019).
Jaringan otot rangka terutama melekat pada tulang dan berfungsi
menggerakan bagian-bagian skeleton. Jaringan otot ini tergolong otot bercorak/striated
karena pada pengamatan mikroskopik jaringan ini memperlihatkan adanya garis/pita
gelap terang bergantian. Jaringan otot rangka bersifat volunteer karena berkontraksi
dan berelaksasi di bawah control kesadaran. Jaringan otot jantung juga tergolong otot
bercorak tetapi kontraksinya tidak di bawah control kesadaran (Sunny Wangko, 2014).
Sisitem perototan atau muscularis pada ikan adalah sama seperti pada sistem
perototan vertebrata lainnya yang terdiri dari otot rangka, otot polos, dan otot jantung.
Sistem muscularis yang paling sederhana idtemukan pada kelompok Cyclostomata
karena pada posisi evolusinya dan tidak ada spesialisasi pada ototnya. Berdasarkan
bentuknya, otot pada ikan terbagi atas Cyclostomata yang dimiliki oleh kelompok
Agnatha dan Pisces, yang dimiliki oleh kelompok Osteichthyes dan Condrichthyes.
Pada kelompok Cyclostomata, bentuk myomere terdiri dari satu lekukan kedalam dan
dua lekukan keluar dimana ujungnya tumpul. Sedangkan pada myomere penyusun otot
piscine memiliki lekukan yang ujungnya tajam. Penyebutan otot rangka pada ikan
tergantung dari sistem gerak yang dilakukan, lokasi otot, struktur otot dan
pergerakannya (Raharjo, 2018).
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk alat gerak,
menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot
6

jantung dan otot rangka. Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai 4 bentuk
yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) /
involuntary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya
terdapat pada saluran pencernaan seperti: lambung dan usus. Otot Lurik (otot rangka).
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya
disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki
nukleus banyak yang terletak di tepi sel. (Ashary dkk, 2016).
Belut merupakan jenis ikan dari famili Synbranchidae dan tergolong ordo
Synbrachordae, yaitu jenis ikan yang tidak bersirip atau anggota tubuh lain untuk
bergerak.
Klasifikasi Ikan Belut (Synbranchidae) sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Subklas : Teleostei
Ordo : Synbranchoidae
Famili : Synbranchidae
Genus : Monopterus
Spesies : Monopterus albus zeuiew (Belut sawah), Synbranchus
bengalensis Mc clell (Belut rawa), dan Macrotema caligants
(Belut Laut). (Iwan Hermawan, 2013).
BAB 3. METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum Iktiologi Pengamatan Urat Daging Belut Sawah (Monopterus albus


zeuiew) dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 April 2023 pukul 10:30-12:30 WITA.
Bertempat di Laboratorium Iktiologi Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru.

3.2. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum Pengamatan Urat daging Belut
Sawah (Monopterus albus zeuiew) adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Alat-alat yang digunakan
No Alat Kegunaan
1. Alat Tulis Untuk mencatat hasil identifikasi ikan
2. Jarum Pentul Menahan posisi ikan
3. Kompor Untuk memanaskan air untuk merebus ikan
4. Nampan Tempat ikan disiram dengan air panas
5. Panci Wadah unruk merebus ikan
6. Pisau Untuk memotong tubuh ikan
7. Styrofoam Tempat menaruh ikan

Tabel 3.2 Bahan-bahan yang digunakan


No Bahan Kegunaan
1. Belut Sawah (Monopterus Bahan pengamatan otot daging ikan dan
albus zeuiew) rangka tubuh ikan
2. Air Bahan untuk mencelup dan merendam ikan

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah:


a. Pengamatan urat daging Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew)
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Menyalakan kompor dan memanaskan air di dalam panci.
3. Menggambar ikan yang telah dibagikan oleh asisten, secara utuh di lembar
laporan sementara

7
8

4. Setelah air mendidih, matikan kompor


5. Celupkan ikan ke dalam air yang telah dipanaskan hingga kulit ikan mudah
terlepas dari tubuh ikan dan otot daging ikan dapat terlihat
6. Mengamati dan menggambar otot daging ikan yang telah terlihat
7. Memotong tubuh ikan menjadi 2 bagian (secara melintang)
8. Mengamati dan menggambar otot daging ikan yang telah dipotong
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil yang didapatkan dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
4.1.1. Pengamatan Urat Daging Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew)

Gambar 4.1. Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew) secara utuh.


Keterangan:
1. Mulut
2. Hidung
3. Mata
4. Linea lateralis

9
10

Gambar 4.2. Otot daging Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew).


Keterangan:
1. Otot Lengkung/myomeres (Otot Lurik)
2. Otot Daging Dada (Otot Lurik)
3. Otot Daging Ekor (Otot Lurik)
4. Otot Daging Perut (Otot Lurik)
5. Otot Daging Punggung (Otot Lurik)
6. Otot Daging Bagian Kepala Ikan (Otot Lurik)
11

Gambar 4.3. Otot Daging Tubuh Bagian Melintang Belut Sawah (Monopterus albus
zeuiew).
Keterangan:
1. Epacial
2. Hypaxial
3. Myotome
4. Myoseptum
5. Rongga Badan (Coelom)
6. Tulang Belakang (Vertebrata)
12

4.2. Pembahasan

4.2.1. Pengamatan Urat Daging Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew)


Ikan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Belut Sawah (Monopterus
albus zeuiew). Belut biasa didapati di rawa, sungai, sawah dan muara hingga ke
perairan laut. Belut memangsa aneka ikan kecil-kecil atau plankton dan berbagai
hewan air lain termasuk udang dan cacing. Ikan ini mengubur atau menyembunyikan
diri di dalam lumpur dan aktif dimalam hari.
Ikan mempunyai susunan otot daging yang jauh lebih sederhana dibandingan
dengan vertebrata lainnya. Otot daging pada ikan tersebar hampir di seluruh tubuhnya,
otot daging mempunyai peranan atau fungsi tersendiri sesuai dengan letak dimana otot
daging tersebut berada.
Secara umum sistem otot atau urat daging adalah sekumpulan blok daging yang
mendapatkan energi melalui pembuluh darah dan berfungsi untuk mengatur pergerakan
pada ikan dibantu oleh sistem rangka. Fungsi lain disamping mengatur gerak, otot juga
berperan dalam memberikan bentuk tubuh ikan.
Otot daging terbagi 3 macam, yaitu: otot polos, otot lurik dan otot jantung. Bila
dilihat secara keseluruhan, urat daging bergaris diseluruh tubuh ikan terdiri dari
kumpulan blok urat daging. Tiap-tiap blok urat daging ini dinamakan miotom yang
dilapisi oleh mioseptum. Utat daging bergaris terdapat disepanjang tubuh ikan mulai
belakang kepala sampai ekor.
Pada praktikum kali ini praktikan menyiapkan air yang direbus pada panci dan
kompor. Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew) bersihkan lendir dengan tisu agar
tidak terlalu licin kemudian rendam belut selama 30 detik kedalam air yang telah
direbus, hal ini bertujuan untuk mengangkat kulit ikan tersebut. Setelah kulitnya
dibuang urat daging Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew) dapat terlihat dengan
jelas.
Berdasarkan hasil praktikum pada gambar 4.2 otot Belut Sawah (Monopterus
albus zeuiew) secara utuh terdiri dari beberapa bagian yakni otot daging punggung, otot
daging ekor, otot daging perut, dan otot daging bagian melintang. Semua otot tersebut
merupakan bagian dari otot lurik.
13

Otot lurik dinamakan demikian karena serabut ototmya memperlihatkan


adannya garis-garis melintang dengan banyak inti yang tersebar pada bagian pinggir
tersebut. Serabut otot lurik tersusun atas ikatan sebanyak 20-30 buah serabut yang
dinamakan fasciculum. Otot lurik merupakan otot sadar (voluntary) dan biasa diberi
nama untuk memudahkan dalam pengenalannya sesuai dengan letak, fungsi, asal dan
lain sebagainya. Bila dilihat secara keseluruhan, otot bergaris pada seluruh tubuh ikan
gabus (Synbranchus bengalensis) terdiri dari kumpulan blok-blok otot atau urat daging.
Tiap-tiap blok otot dinamakan myotome. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan bagian
tertentu dari tubuh sehingga secara keseluruhan ikan mampu bergerak (berenang).
Sedangkan otot jantung memperlihatkan garis-garis melintang pada serabutnya, pada
otot jantung serabutnya tidak terpisah karena masing-masing berhubungan satu sama
lain.
Pada otot badan bagian melintang Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew)
terdapat otot epaxial terletak disepanjang tulang belakang dan membentang dari kepala
hingga ekor (berada didaerah atas dorsal), otot axial pada daerah septum lateralis /
corpus vertebralis, otot hypaxial terletak pada daerah perut / ventral) dari ekor tubuh
belut, yaitu di sebelah bawah tulang belakang atau vertebrae. Myotome adalah
sekelompok otot yang dipersarafi oleh saraf tulang bekkang. Jaringan otot pada belut
yang memiliki warna daging putih atau agak keabu-abuan. Warna daging belut ini
disebabkan oleh rendahnya jumlah pigmen otot (myoglobin) pada daging belut
dibandingkan dengan ikan lainnya tapi belut masih kaya akan protein.
Sistem otot pada ikan secara fungsional dibedakan menjadi dua tipe, yaitu dibawah
rangsangan otak dan tidak dibawah rangsangan otak. Otot lurik bekerja karena adanya
rangsangan atau bekerja dengan kendali sistem saraf pusat. Otot polos menyusun
seluruh organ internal tubuh ikan seperti kelenjar pencernaan, saluran pencernaan,
saluran peredaran darah, bola mata, kantung urin dan organ lainnya yang bekerja diluar
kehendak ikan.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew) memiliki tiga jaringan otot, yaitu otot
jantung, otot bergaris dan otot polos. Otot polos menyusun seluruh organ internal
tubuh belut seperti kelenjar pencernaan, saluran pencernaan, saluran peredaran
darah, bola mata, kantung urin dan organ lainnya yang bekerja diluar kehendak ikan.
Ketika belut bergerak, menangkap makanan, bersembunyi, menghindari pemangsa,
atau berkelahi, maka otot yang bekerja adalah otot bergaris dan otot lurik seperti
otot daging punggung, otot daging punggung, otot daging ekor, otot daging dada,
otot daging perut, dan otot daging bagian kepala.

5.2. Saran

Praktikan harus fokus dan lebih berhati-hati dalam praktikum ini karena di
praktikum kali ini menggunakan kompor, air panas, dan juga benda tajam yaitu pisau,
supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Ashary, W, A, Yohana, R, S, Anike, S, Elisabeth, S, Elviani. 2016. Sistem Otot. Biologi


Dik C 2014.
Hasanah. F. 2019. Pengaruh Perbandingan Daging Ikan Patin Dengan Tepung
Tapioka Dan Penambahan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Terhadap
Karakteristik Sosis Ikan Patin. Universitas Pasundan.
I Hermawan, SP Wawan Setiawan. 2013. Budi Daya Belut. Argomedia Pustaka.
Kilawati Y, Arfiati D. 2017. Ikhtiologi Modern. Bandung (ID): UB Press.
Madri. M, Drs, M. Kes. 2017. Kontraksi Otot Skelet. Jurnal Menssana Vol. 2, No. 2.
Muafiah, A, F. (2019). Sistem Otot Pada Ikan. Universitas Brawijaya. Fakultas
Perikanan dan Kelautan.
Mustiadi, I. 2017. Klasifikasi Sinyal Emg Berbasis Jaringan Syaraf Tiruan. Teknoin,
23:223-240.
Raharjo, 2018. Masyarakat Iktiologi Indonesia. Jurnal Iktiologi Indonesia. Vol. 18.
(2):88-186.
Rianta, P. 2013. Manajemen Koleksi Spesies Biota Laut. Jakarta.
Sunny, W. 2014. Jaringan Otot Rangka. Jurnal Biomedik, 6(3):27-31.
LAMPIRAN

1. Dokumentasi Kelompok 26

Gambar Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew) secara utuh.

Gambar Urat Daging Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew).

Gambar Otot daging tubuh bagian melintang Belut Sawah (Monopterus albus
zeuiew).
2. Daftar Nama-nama Ikan Shift 2
(Laboratorium)

Kelompok 17
Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

Kelompok 20
Ikan Lencam (Lethrinidae)

Kelompok 23
Ikan Bandeng (Chanos chanos)
Kelompok 26
Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew)

Kelompok 29
Ikan Bandeng (Chanos chanos)
(Lobby)

Kelompok 2
Ikan Lele (Clarias betachus)

Kelompok 5
Belut Sawah (Monopterus albus zeuiew)

Kelompok 8
Ikan Layang (Decapterus Spp)
Kelompok 11
Ikan Kakap merah (Lutjanus bitaeniatus)

Kelompok 14
Ikan Gulamah (Argyrosomus amoyensis)

Anda mungkin juga menyukai