Anda di halaman 1dari 19

BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

TUGAS RUTIN

PERENCANAAN PEMBELAJARAN BI

PRODI S-1 PENDIDIKAN BAHASA DAN


SASTRA INDONESIA

Dosen Pengampu :

Dra. Rosmaini, M.Pd.

Kelompok 8 :

Nama : Muhammad Ripai (2232111001)

Nurul Aisyah Syakila (2231111041)

Revayani Sagala (2231111037)

Kelas : PBSI Reguler B 23

Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran BI

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A 2023 / 2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Meskipun ada
hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, namun akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami juga menyampaikam terima kasih kepada Ibu Dra. Rosmaini, M.Pd. selaku
dosen pengampu mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia, yang telah
memberikan tugas ini, karena melalui tugas ini kami menjadi lebih paham mengenai materi
yang dibahas.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat
berguna juga bagi para pembaca.

Medan, 27 April 2024

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 1

C. Tujuan............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2

A. Hakekat bahan ajar bahasa dan sastra Indonesia............................................................ 2

B. Tujuan Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia........................................................... 6

C. Jenis-jenis Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia...................................................... 8

D. pengembangan bahan ajar bahasa dan sastra Indonesia dan Ki dan KD dalam
pembelajaran........................................................................................................................ 9

E. Penggunaan Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia................................................... 13

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 15

A. Kesimpulan..................................................................................................................... 15

B. Saran............................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa dan menjadi alat komunikasi
yang penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu,
penting untuk membekali generasi muda dengan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik
dan benar. Hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Bahan
ajar Bahasa Indonesia merupakan salah satu komponen penting dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. Bahan ajar yang baik dapat membantu peserta didik mencapai kompetensi dasar
(KD) Bahasa Indonesia dan meningkatkan keterampilan berbahasa mereka. Namun, dalam
kenyataannya, masih banyak bahan ajar Bahasa Indonesia yang kurang berkualitas. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa indikator, seperti:
Bahan ajar tidak sesuai dengan KD.
Materi pembelajaran tidak menarik dan membosankan.
Kegiatan pembelajaran tidak bervariasi.
Sumber belajar yang digunakan terbatas.
Penilaian pembelajaran tidak objektif dan transparan.
Keadaan tersebut dapat menyebabkan peserta didik tidak tertarik dalam belajar Bahasa
Indonesia dan tidak mencapai kompetensi dasar yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia yang berkualitas agar dapat membantu
peserta didik mencapai kompetensi dasar dan meningkatkan keterampilan berbahasa mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia?
2. Apa tujuan bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia?
3. Apa saja jenis-jenis bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk memahami hakikat bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia.
2. Untuk mengetahui tujuan bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Untuk memahami pengembangan bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia dan Ki dan
KD dalam pembelajaran.
5. Untuk mengetahui penggunaan bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia.
1
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKEKAT BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


1. Hakikat Pengembangan Bahan Ajar

Bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia adalah seperangkat materi pembelajaran
yang disusun secara sistematis dan terstruktur untuk membantu peserta didik mencapai
kompetensi dasar (KD) Bahasa dan Sastra Indonesia. Bahan ajar ini digunakan oleh guru dan
siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.

Bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia yang lengkap biasanya terdiri dari beberapa
komponen, yaitu:

1. Tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran menjelaskan apa yang diharapkan dapat


dicapai oleh siswa setelah mempelajari materi pembelajaran.
2. Materi pembelajaran. Materi pembelajaran memuat konsep-konsep dan teori-teori
yang terkait dengan KD.
3. Kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran menjelaskan berbagai aktivitas yang
dapat dilakukan oleh siswa untuk mempelajari materi pembelajaran.
4. Sumber belajar. Sumber belajar menjelaskan berbagai bahan yang dapat digunakan
oleh siswa untuk mempelajari materi pembelajaran.
5. Penilaian pembelajaran. Penilaian pembelajaran menjelaskan bagaimana cara menilai
pencapaian belajar siswa.

Pengembangan

1. Pengembangan bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia harus dilakukan secara
sistematis dan terencana dengan melibatkan berbagai pihak, seperti guru, dosen,
praktisi, dan pakar Bahasa dan Sastra Indonesia. Berikut adalah beberapa langkah
dalam pengembangan bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia:
2. Analisis kebutuhan dan kondisi. Langkah pertama adalah menganalisis kebutuhan dan
kondisi pembelajaran di sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyusun
kuesioner, wawancara, dan observasi.

2
3. Penetapan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran harus ditetapkan berdasarkan
pada KD yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
4. Penyusunan materi pembelajaran. Materi pembelajaran harus disusun berdasarkan
pada teori dan fakta yang ilmiah.
5. Pengembangan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran harus dirancang
dengan mempertimbangkan keragaman kemampuan siswa.
6. Pemilihan sumber belajar. Sumber belajar harus dipilih dengan mempertimbangkan
ketersediaan dan kemudahan akses.
7. Penyusunan instrumen penilaian. Instrumen penilaian harus disusun dengan
mempertimbangkan tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran.

Hakikat pengembangan bahan ajar:

a. Kurikulum

Kurikulum merupakan dasar dan prosedur untuk perencanaan, implementasi, evaluasi, dan
pengelolaan program pendidikan (Nunan, 1997:158). Selanjutnya, menurut Depdiknas
(2006b:449) ”Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Tujuan tersebut mencakup tujuan
pendidikan nasional yang sesuai dengan kekhasan, kondisi, potensi daerah, satuan
pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan
untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada di daerah.

b. Silabus

Salah satu bagian terpenting dari KTSP adalah silabus. Menurut Richards, J.S. (1996:3)
silabus adalah spesifikasi isi pembelajaran dan daftar yang diajarkan.Selanjutnya, Nunan
(1997:158); Dubin, F. dan Olshtsain, E (1994:2-3); Mckay (dalam Brown, James D., 1995:7)
mendefinisikan silabus sebagai spesifikasi apa yang diajarkan dan urutan isi suatu program
pengajaran bahasa. Sedangkan menurut Depdiknas (2006b:463) Silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup
SK, KD, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Definisi senada juga dikemukakan E. Mulyasa

3
(2007:190)”silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan
tema tertentu yang mencakup SK, KD, materi pembelajaran, indikotor, penilian, alokasi
waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.” Silabus
merupakan penjabaran SK dan KD ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.Berdasarkan pendapat di
atas, dapat disimpulkan silabus adalah rancangan pembelajaran yang disusun dengan tema
tertentu yang mencakup SK, KD, indikator, materi pembelajaran, kegiatan belajar, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber /bahan/alat belajar yang dijabarkan secara spesifik, rinci dan
runtun dalam setiap satuan pendidikan.Menurut Long dan G. Crookes (2004:2) Silabus
disusun atas unit-unit yang berguna untuk pengorganisasian pembelajaran dan menyusun
bahan ajar. Desain silabus terkait erat dengan pandangan hakikat bahasa dan hakikat belajar
bahasa yang mendasari pembuatan kurikulum. Kecendrungan terkini dalam penyusunan
silabus bahasa yang dikemukakandalam bahan ajar adalah silabus yang mengungkapkan
pandangan komunikatif (Richards, 1995:9). Silabus dengan pendekatan komunikatif adalah
silabus fungsional (functional), berbasis kompetensi (competency-based), berbasis teks (text-
based), dan berbasis tugas (task-based) (Malmkjaer dan Anderson, 1991:459). Silabus
berbasistugas terbagi atas silabus prosedural, silabus proses, dan silabus berbasis tugas.
Ketiga tipe ini diturunkan dari pemikiran tentang bagaimana belajar bahasa bukan dari
analisis bahasa, dengan kata lain menolak pemikiran pendekatan sintetik. Ketiga hal tersebut
memiliki perbedaan pendefinisian untuk menentukan isi silabus, menentukan tugas, dan
pilihan metodologis (Long dan G. Crookes, 2004:4).

c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Menurut Philip Combs (dalam Andayani, 2008:66) mengatakan bahwa perencanaan


program pembelajaran merupakan suatu penetapan yang memuat komponen-komponen
pembelajaran secara sistematis. Analisis sistematis merupakan proses perkembangan
pendidikan yang akan mencapai tujuan pendidikan agar lebih efektif dan efesien disusun
secara logis, rasional, sesuai dengan kebutuhan siswa, sekolah, dan daerah (masyarakat).
Perencanaan program pembelajaran adalah hasilpemikiran, berupa keputusan yang akan
dilaksanakan. Selanjutnya, Oemar Hakim (1990:74) mengatakan bahwa perencanaan
program pembelajaran pada hakikatnya merupakan perencanaan program jangka pendek
untuk memperkirakan suatu proyeksi tentang sesuatu yang akan dilakukan dalam kegiatan
pembelajaran. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan perencanaan program
4
pembelajaran adalah suatu upaya menyusun perencanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dalam kurikulum sesuai dengan kebutuhan siswa, sekolah, dan daerah.

d. Pengembangan Bahan Ajar

(1) Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk
perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk
bahan yang digunakan guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
kelas. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis (National
Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for Competency Based
Training) (dalam Abdul Majid, 2007:174).Berdasarkan website Dikmenjur dalam
http://www.dikmenum.go.id “Bahan ajar merupakan seperangkat materi/substansi
pembelajaran (teaching material) yang disusun secara sistematis, menampilkan sosok utuh
dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran”. Hal senada
dikemukakan Salam (2007:2-3) Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun
secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar. Kemudian, Wright (1987) menambahkan bahwa bahan
ajar dapat membantu ketercapaian tujuan silabus, dan membantu peran guru dan siswa dalam
proses belajar-mengajar (dalam Agus Trianto, 2005:9). Tomlinson (1998:2) mengatakan,
bahan ajar adalah sesuatu yang digunakan guru atau siswa untuk memudahkan belajar
bahasa, meningkatkan pengetahuan dan pengalaman berbahasa. bahan ajar menampilkan
sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Selanjutnya, bahan ajar merupakan unsur penting dari kurikulum. Jika silabus ditentukan arah
dan tujuan suatu isi dan pengalaman belajar bahasa sebagai kerangka, maka bahan ajar
merupakan dagingyang mengisi kerangka tersebut (Agus Trianto, 2005:8). Peran bahan ajar
dalam pembelajar menurut Cunningsworth adalah penyajian bahan belajar, sumber kegiatan
bagi siswa untuk berlatih berkomunikasi secara interaktif, rujukan informasi kebahasaan,
sumber stimulant, gagasan suatu kegiatan kelas, silabus, dan bantuan bagi guru yang kurang
berpengalaman untuk menumbuhkan keparcayaan diri (Cunningsworth, 1995:7).

5
B. TUJUAN BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Menurut Depdiknas (2008:10) dan dalam http://www.dikmen.go.id, tujuan


penyusunan bahan ajar, yakni:

(1) menyediakan bahan ajar yang seseuai dengan tuntutan kurikulum dengan
mempertimbangkan kebutuhan siswa, sekolah, dan daerah;

(2) membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar dan

(3) memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Penulisan bahan ajar bermanfaat untuk:

(1) membantu guru dalam proses pembelajaran;

(2) memudahkan penyajian materi di kelas;

(3) membimbing siswa belajar dalam waktu yang lebih banyak;

(4) siswa tidak tergantung kepada guru sebagai satu-satunya sumber informasi; dan

(5) dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk mengembangkan diri dalam mencerna dan
memahami pelajaran.

Namun Tujuan Umum penyusunan bahan ajar yaitu :

1. Membantu peserta didik mencapai kompetensi dasar (KD) Bahasa dan Sastra
Indonesia.
2. Meningkatkan keterampilan berbahasa peserta didik, baik lisan maupun tulisan.
3. Mengembangkan kecintaan peserta didik terhadap Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Membentuk karakter peserta didik yang berbudi pekerti luhur dan berkepribadian
Indonesia.

Tujuan Khusus:

Bagi Siswa:

1. Membantu siswa dalam memahami dan menguasai konsep-konsep dasar Bahasa dan
Sastra Indonesia.

6
2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara efektif, baik lisan
maupun tulisan.
3. Mengembangkan minat dan bakat siswa dalam bidang Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Membentuk karakter siswa yang cinta tanah air dan berbudaya Indonesia.

Bagi Guru:

1. Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan kegiatan


pembelajaran yang efektif.
2. Memudahkan guru dalam menyajikan materi pembelajaran di kelas.
3. Meningkatkan profesionalisme guru dalam bidang Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dan siswa.

Selanjutnya apabila guru mengembangkan bahan ajar sendiri, manfaat yang dapat diperoleh:

(1) diperoleh bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan
belajar siswa, sekolah dan daerah;

(2) tidak perlu tergantung pada buku teks;

(3) bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan berbagai referensi;

(4) menambah khasanah guru dalam menulis;

(5) membangun komunikasi pembelajaran efektif antara guru dan siswa; dan

(6) siswa lebih percaya pada gurunya serta kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik.

Perlunya pengembangan bahan ajar, agar ketersediaan bahan ajar sesuai dengan kebutuhan
siswa, tuntutan kurikulum, kateristik sasaran, dan tuntutan pemecahan masalah belajar.
Pengembangan bahan ajar harus sesuai dengan tuntutan kurikulum, artinya bahan ajar yang
dikembangkan harus sesuai dengan KTSP yang mengacu pada standar isi dan standar
kompentensi lulusan. Kemudian kateristik sasaran disesuaikan dengan lingkungan,
kemampuan, minat, dan latar belakang siswa.

7
C. JENIS-JENIS BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia memiliki berbagai jenis yang dapat dipilih oleh
guru untuk digunakan dalam pembelajaran. Guru harus memilih bahan ajar yang sesuai
dengan KD, tingkat kesulitan bahan ajar, ketersediaan bahan ajar, minat dan kebutuhan siswa,
serta keterampilan guru dalam menggunakan bahan ajar.

(3) Jenis –jenis bahan ajar / Media PembelajaranBentuk bahan ajar yang digunakan, antara
lain:

(1) bahan cetak, yakni: buku, lembar kerja siswa, komik, koran, majalah, dan brosur, (2)
audio visual, yakni:video/film,VCD, dan LCD, dan

(3)visual,yakni:foto,gambar,model/maket(Depdiknas,2007:429) dan
http://www.dikmenum.go.id. Selanjutnya, media pembelajran menurut Harjanto (2005:237)
dikelompokkan menjadi empat jenis,yakni:

(1) media dua dimensi (grafis), seperti: gambar, foto, grafik, bagan, poster kartun, dan komik,

(2) media tiga dimensi, seperti: model padat (solid model), model penempang, dan model
susun,

(3) media proyeksi, seperti: film, OHP, dan

(4) lingkungan.

Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran

1) Bahan ajar tematik: Bahan ajar ini mengintegrasikan berbagai mata pelajaran dalam
satu tema pembelajaran.
2) Bahan ajar berbasis kompetensi: Bahan ajar ini berfokus pada pengembangan
kompetensi siswa, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
3) Bahan ajar berbasis proyek: Bahan ajar ini mendorong siswa untuk menyelesaikan
proyek pembelajaran yang terkait dengan materi pelajaran.

Berdasarkan Tingkat Kesulitan

1) Bahan ajar untuk pemula: Bahan ajar ini dirancang untuk siswa yang baru
mempelajari Bahasa dan Sastra Indonesia.
8
2) Bahan ajar untuk menengah: Bahan ajar ini dirancang untuk siswa yang sudah
memiliki dasar pemahaman Bahasa dan Sastra Indonesia.
3) Bahan ajar untuk mahir: Bahan ajar ini dirancang untuk siswa yang ingin
meningkatkan kemampuan Bahasa dan Sastra Indonesia mereka ke tingkat yang lebih
tinggi.

Berdasarkan Media Pembelajaran

1) Bahan ajar berbasis teks: Bahan ajar ini hanya menggunakan teks sebagai media
pembelajaran.
2) Bahan ajar berbasis audio: Bahan ajar ini menggunakan audio sebagai media
pembelajaran, seperti lagu, dongeng, dan podcast.
3) Bahan ajar berbasis video: Bahan ajar ini menggunakan video sebagai media
pembelajaran, seperti film edukasi, animasi, dan video pembelajaran.
4) Bahan ajar multimedia: Bahan ajar ini menggabungkan berbagai media, seperti teks,
audio, video, gambar, dan animasi.

Berdasarkan Sumber Belajar

1) Bahan ajar resmi: Bahan ajar ini diterbitkan oleh pemerintah atau lembaga resmi
lainnya.
2) Bahan ajar semi resmi: Bahan ajar ini diterbitkan oleh organisasi profesi atau lembaga
pendidikan.
3) Bahan ajar tidak resmi: Bahan ajar ini dibuat oleh individu atau kelompok secara
mandiri.

D. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


DAN KI DAN KD DALAM PEMBELAJARAN

Pengembangan Bahan AjarPenyiapan bahan ajar merupakan hal pokok yang


dilakukan sebelum berlangsungnya proses belajar-mengajar. Tindakan utama pembelajaran
dapat diaplikasikan dalam proses pengembangan bahan ajar (Shulman, 1987:15 dalam Agus
Trianto, 2005:10). Selanjutnya Jolly dan Bolitho (dalamTomlinson, 1998:98) memaparkan
tahap-tahap pengembangan bahan ajar, yakni: (1) identifikasi kebutuhan guru dan siswa; (2)

9
penentuan kegiatan eksplorasi kebutuhan materi; (3) realisasi kontektual dengan mengajukan
gagasan yang sesuai dengan pemilihan teks dan konteks bahan ajar; (4) realisasi pedagogis
melalui tugas dan latihan; (5) produksi bahan ajar; (6) penggunaan bahan ajar oleh siswa; dan
(7) evaluasi bahan ajar. Kemudian, Richards (2002:262) mengajukan rancangan
pengembangan bahan ajar, meliputi:

(1) pengembangan tujuan; (2) pengembangan silabus; (3) pengorganisasian bahan ajar ke
dalam unit-unit pembelajaran; (4) pengembangan struktur per unit; dan (5) pengurutan unit
(dalam Agus Trianto, 2005:10).Menurut Tomlinson (1998:2) pemgembangan bahan ajar
adalah apa yang dilakukan penulis, guru, siswa untuk memberikan sumber masukan berbagai
pengalaman yang dirancang untuk meningkatkan belajar bahasa. Pengembangan bahan ajar
bahasa Indonesia berdasarkan indikator pencapaian kompetensi dasar dengan memperhatikan
potensi peserta didik, bermanfaat bagi peserta didik, aktualitas, kedalaman, dan keluasan
materi pelajaran, relevansi kebutuhan peserta didik, sesuai dengan tuntutan lingkungan dan
alokasi waktu yang tersedia (Depdiknas, 2007a:vii).Pengembangan bahan ajar bahasa dan
sastra Indonesia adalah kegiatan yang diawali dari penelitian untuk mendapatkan gambaran
tentang identifikasi kebutuhan dokumen bahan ajar bahasa dan pembelajarannya yang sesuai
dengan kebutuhan siswa, sekolah dan daerah. Kemudian dilanjutkan kegiatan pengembangan
bahan ajar melalui beberapa kali uji coba sehingga berterima dan objektif sesuai dengan
keterampilan berbahasa dan bersastra Indonesia (mendengarkan, berbicara, membaca, dan
menulis). Pengembangan bahan ajar dalam penelitian ini, menggabungkan rancangan tahap-
tahap yang telah dipaparkan oleh Jolly & Bolitho, Richards serta Depdiknas, yakni: (1)
identifikasi kebutuhan, (2) pengembangan silabus, (3) penyusunan bahan ajar, dan (evaluasi
bahan ajar).

Langkah-langkah Pengembangan Bahan Ajar

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pengembangan bahan ajar Bahasa dan Sastra
Indonesia:

1. Analisis Kebutuhan dan Kondisi: Langkah pertama adalah menganalisis kebutuhan


dan kondisi pembelajaran di sekolah. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyusun
kuesioner, wawancara, dan observasi.
2. Penetapan Tujuan Pembelajaran: Tujuan pembelajaran harus ditetapkan berdasarkan
pada KD yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
10
3. Penyusunan Materi Pembelajaran: Materi pembelajaran harus disusun berdasarkan
pada teori dan fakta yang ilmiah, serta sesuai dengan KD yang telah ditetapkan.
4. Pengembangan Kegiatan Pembelajaran: Kegiatan pembelajaran harus dirancang
dengan mempertimbangkan keragaman kemampuan siswa dan tuntutan KI.
5. Pemilihan Sumber Belajar: Sumber belajar harus dipilih dengan mempertimbangkan
ketersediaan dan kemudahan akses.
6. Penyusunan Instrumen Penilaian: Instrumen penilaian harus disusun dengan
mempertimbangkan tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran.
7. Validasi dan Revisi Bahan Ajar: Bahan ajar harus divalidasi oleh pakar Bahasa dan
Sastra Indonesia sebelum digunakan. Bahan ajar yang telah divalidasi kemudian
direvisi berdasarkan masukan dari pakar.

Pengintegrasian Ki dan KD dalam Bahan Ajar

Kurikulum Merdeka (KM) dengan konsep Ki dan KD yang terkandung di dalamnya


memberikan arah baru dalam pengembangan bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Berikut
adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengintegrasikan Ki dan KD dalam
bahan ajar:

Ki sebagai landasan pengembangan bahan ajar: Ki harus menjadi landasan utama dalam
pengembangan bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal ini berarti bahwa bahan ajar
harus dirancang untuk mengembangkan karakter peserta didik yang sesuai dengan profil
Pelajar Pancasila.

KD sebagai acuan materi pembelajaran: KD harus menjadi acuan utama dalam penyusunan
materi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal ini berarti bahwa materi pembelajaran
harus sesuai dengan KD yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Kegiatan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik: Kegiatan pembelajaran harus
dirancang dengan berpusat pada peserta didik. Hal ini berarti bahwa peserta didik harus
dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran.

Penilaian yang autentik: Penilaian pembelajaran harus dilakukan secara autentik untuk
mengukur pencapaian Ki dan KD peserta didik.

contoh integrasi Ki dan KD dalam bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia:

11
Tema: Kearifan Lokal

Ki:

Ki 1: Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

Ki 2: Berkebhinekaan global.

Ki 3: Gotong royong.

Ki 4: Mandiri.

Ki 5: Bernalar kritis.

Ki 6: Kreatif.

KD:

3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur budaya dari berbagai daerah di Indonesia, seperti bahasa,
adat istiadat, pakaian, makanan, rumah adat, dan permainan tradisional.

3.2 Menjelaskan makna dan nilai-nilai budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

3.3 Mempresentasikan hasil identifikasi dan penjelasan tentang unsur-unsur dan nilai-nilai
budaya dari berbagai daerah di Indonesia.

Kegiatan Pembelajaran:

1. Peserta didik melakukan observasi terhadap budaya lokal di daerahnya masing-


masing.
2. Peserta didik mendokumentasikan hasil observasi dalam bentuk foto, video, atau
tulisan.
3. Peserta didik mempresentasikan hasil observasi di depan kelas.
4. Peserta didik mendiskusikan makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam
hasil observasi.

Penilaian:

1. Peserta didik dinilai berdasarkan keaktifan dalam observasi dan dokumentasi.


2. Peserta didik dinilai berdasarkan kelengkapan dan kebenaran informasi yang
dipresentasikan.
12
3. Peserta didik dinilai berdasarkan kemampuan mendiskusikan makna dan nilai-nilai
budaya.
E. PENGGUNAAN BAHAN AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia memiliki peran penting dalam proses
pembelajaran di sekolah. Bahan ajar yang baik dapat membantu peserta didik mencapai
kompetensi dasar (KD) Bahasa dan Sastra Indonesia dan meningkatkan keterampilan
berbahasa mereka. Berikut adalah beberapa cara penggunaan bahan ajar Bahasa dan Sastra
Indonesia dalam pembelajaran:

1. Sebagai Pedoman Pembelajaran bagi Guru

Guru dapat menggunakan bahan ajar sebagai pedoman dalam menyusun rencana
pembelajaran dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Bahan ajar yang baik akan
membantu guru dalam menentukan materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media
pembelajaran yang tepat.

2. Sebagai Media Pembelajaran bagi Siswa

Siswa dapat menggunakan bahan ajar sebagai media untuk mempelajari materi pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia. Bahan ajar yang menarik dan mudah dipahami akan membantu
siswa dalam memahami materi pembelajaran dengan lebih baik.

3. Sebagai Alat Penilaian Pembelajaran

Guru dapat menggunakan bahan ajar sebagai alat penilaian pembelajaran. Bahan ajar yang
berisi soal-soal latihan dan penilaian dapat membantu guru dalam mengukur pencapaian
belajar siswa.

4. Sebagai Sumber Belajar Mandiri bagi Siswa

Siswa dapat menggunakan bahan ajar sebagai sumber belajar mandiri. Bahan ajar yang
mudah diakses dan digunakan akan membantu siswa dalam belajar di luar jam pelajaran.

Tips Menggunakan Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia:

1. Pilihlah bahan ajar yang sesuai dengan KD dan kebutuhan pembelajaran.


2. Gunakan bahan ajar dengan kreatif dan inovatif.

13
3. Libatkan siswa dalam proses pembelajaran.
4. Gunakan berbagai media pembelajaran untuk menarik minat siswa.
5. Lakukan penilaian pembelajaran secara berkala untuk mengukur pencapaian belajar
siswa.

Bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan alat bantu penting dalam proses
pembelajaran di sekolah. Guru dan siswa harus menggunakan bahan ajar secara optimal
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan komponen penting dalam
pembelajaran di sekolah. Bahan ajar yang baik dapat membantu peserta didik mencapai
kompetensi dasar (KD) Bahasa dan Sastra Indonesia dan meningkatkan keterampilan
berbahasa mereka. Pengembangan bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia harus dilakukan
secara sistematis dan terencana dengan melibatkan berbagai pihak. Bahan ajar yang
berkualitas harus memenuhi beberapa kriteria, yaitu:

a) Sesuai dengan KD dan kebutuhan pembelajaran


b) Menarik dan mudah dipahami
c) Mengandung materi pembelajaran yang lengkap dan akurat
d) Menggunakan berbagai metode dan media pembelajaran
e) Menilai pencapaian belajar siswa secara objektif

Bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia dapat digunakan dengan berbagai cara, yaitu:

1) Sebagai pedoman pembelajaran bagi guru


2) Sebagai media pembelajaran bagi siswa
3) Sebagai alat penilaian pembelajaran
4) Sebagai sumber belajar mandiri bagi siswa
B. Saran

Diharapkan Pengembangan bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia harus dilakukan secara
berkelanjutan dan melibatkan berbagai pihak, seperti guru, dosen, praktisi, dan pakar Bahasa
dan Sastra Indonesia. Bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia juga harus dibuat dengan
memperhatikan keragaman kemampuan dan kebutuhan siswa. Guru juga harus menggunakan
bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia secara kreatif dan inovatif untuk menarik minat
siswa. Dan juga Siswa harus dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran menggunakan
bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia.Dengan mengikuti saran-saran tersebut, diharapkan
bahan ajar Bahasa dan Sastra Indonesia dapat menjadi alat bantu yang efektif untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

15
DAFTAR PUSTAKA

Andayani, S. (2008). Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis HOTS untuk


Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP. Jurnal Biologi Edukasi, 1(1),
62-67.

Depdiknas. (2006). Panduan Pengembangan Silabus dan Rencana Pembelajaran. Jakarta:


Balitbang Depdiknas.

Depdiknas.2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas

Salam. (2007). Pengembangan Bahan Ajar. Model Bahan Ajar Bahasa Indonesia untuk SLTP
Kelas 7 sebagai Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Sinposis Disertasi
Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Agus Tirto. 2005. Pengembangan Model Bahan Ajar: Penelitian dan Pengembangan.

16

Anda mungkin juga menyukai