Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama : Irma Alfiana

NIM : 24530108
Kelas : I PGSD PPG PRAJABATAN UPGRIS

UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL 2023/2024

PRINSIP PENGAJARAN DAN ASESMEN

“Saya bersaksi bahwa pekerjaan yang saya kerjakan tidak mengcopy hasil pekerjaan dari teman
lain dan siap menerima sanksi jika tidak bertindak jujur”

1. Apa yang Anda ketahui mengenai pendekatan TaRL? Jelaskan kelebihan dari
pendekatan ini
Pendekatan TaRL atau Teaching at the Right Level sepengetahuan saya merupakan
pendekatan pembelajaran yang menyesuaikan materi pelajaran dengan tingkat pemahaman
peserta didik. Kelebihan dari pendekatan ini yaitu pembelajaran yang melibatkan penilaian
keterampilan dasar, menyesuaikan kurikulum sesuai karakteristik kebutuhan peserta didik
dan keadaan lingkungan, serta meningkatkan pemahaman konsep dasar. Hal ini sangat
membantu untuk memastikan bahwa setiap peserta didik memahami materi sebelum
melanjutkan ke tingkat selanjutnya.
2. Bagaimana cara yang dapat dilakukan guru untuk mengetahui capaian pembelajaran
masing-masing siswa dalam menerapkan pendekatan TaRL?
Guru dapat menggunakan beberapa strategi untuk mengetahui capaian pembelajaran masing-
masing siswa dalam menerapkan pendekatan TaRL (Teaching at the Right Level). Ini
termasuk penggunaan tes formatif, observasi kelas, dan interaksi individu dengan siswa
untuk memahami tingkat pemahaman mereka. Selain itu, pemberian umpan balik dan
evaluasi progres secara berkala dapat membantu guru menyesuaikan pengajaran sesuai
dengan kebutuhan individual siswa
3. Buatlah contoh rancangan pembelajaran berdiferensiasi jika Anda mengajar di kelas
dengan tingkat capaian siswa yang beragam.
Kelas : IV
Mata Pelajaran : Matematika
Topik : Perkalian Pecahan Desimal (Pecahan Desimal x Pecahan Biasa)
Tujuan Pembelajaran :
1) Melalui media powerpoint, peserta didik dapat menghitung pecahan desimal x pecahan biasa.
2) Melalui kegiatan berdiskusi, peserta didik dapat menyelesaikan soal cerita mengenai perkalian
pecahan desimal dengan tepat.
Capaian Peserta Didik Diferensiasi Pembelajaran
Perlu Bimbingan  Guru menjelaskan cara menghitung
perkalian pecahan desimal
 Peserta didik diberikan latihan untuk
berkelompok menghitung perkalian
pecahan desimal dengan
menggunakan bantuan benda-benda
konkret
 Jika mengalami kesulitan, peserta
didik diminta mengajukan pertanyaan
kepada 3 teman sebelum bertanya
langsung kepada guru. Guru
berkeliling mendampingi kelompok
untuk memastikan agar tidak terjadi
miskonsepsi

4. Mengapa pembelajaran dengan pendekatan CRT sangat cocok diterapkan di


Indonesia?
Menurut pendapat saya pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) atau pendekatan
tanggap budaya sangat cocok diterapkan di Indonesia karena pendekatan ini merupakan suatu
metode yang digunakan guru untuk memberikan persamaan hak kepada setiap peserta didik demi
menciptakan pengajaran tanpa membedakan latar budaya. Setiap
peserta didik memiliki latar belakang yang berbeda-beda termasuk budaya, tidak semua peserta didik
dalam satu kelas berasal dari suku yang sama sehingga diperlukan pendekatan CRT untuk menciptakan
kesetaraan pada peserta didik, dan juga meningkatkan pemahaman dan keterampilan. Selain itu, peserta
didik mengetahui bahwa Indonesia sangat kaya akan keberagaman, diharapkan mereka dapat saling
bertukar budaya agar menciptakan sikap pelestarian budaya yang kita miliki.

5. Rancanglah sebuah pembelajaran dengan mengintegrasikan unsur budaya sesuai


dengan tempat Anda tinggal!
Tujuan Pembelajaran:
1) Siswa dapat menjelaskan bahan-bahan dan langkah-langkah dalam membuat nasi
gandul.
2) Siswa dapat mengidentifikasi nilai-nilai budaya yang terkandung dalam hidangan
tradisional tersebut.
3) Siswa mampu mengapresiasi dan membagikan pengalaman dalam membuat nasi gandul.
Langkah-langkah Pembelajaran:
1. Pendahuluan:
 Diskusi singkat mengenai pentingnya melestarikan kuliner tradisional.
 Memperkenalkan nasi gandul sebagai hidangan tradisional yang berasal dari daerah
pati
2. Eksplorasi Bahan dan Resep:
 Siswa mendiskusikan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat nasi gandul.
 Guru memperlihatkan resep dan langkah-langkah dasar pembuatan nasi gandul.
3. Demo dan Praktik:
 Guru melakukan demonstrasi langkah-langkah pembuatan nasi gandul secara langsung.
 Siswa berkesempatan untuk mencoba membuat nasi gandul dengan bimbingan guru.
4. Presentasi Budaya:
 Diskusi tentang asal-usul dan makna budaya di balik hidangan nasi gandul.
 Siswa mempresentasikan tentang sejarah dan nilai-nilai budaya yang terkait dengan
hidangan tersebut.
5. Diskusi Kelompok:
 Siswa berdiskusi kelompok tentang pengalaman mereka dalam membuat nasi gandul.
 Berbagi pengetahuan tentang variasi dalam resep yang dapat disesuaikan.
6. Pertunjukan Hidangan:
 Siswa menyiapkan hidangan nasi gandul hasil karyanya sendiri.
 Menyajikan hidangan dalam bentuk pameran untuk dinikmati bersama.
7. Refleksi dan Evaluasi:
 Siswa merefleksikan pengalaman mereka dalam membuat nasi gandul.
 Evaluasi dilakukan berdasarkan kesuksesan dalam menyajikan hidangan dan
pemahaman mereka tentang budaya di baliknya.
8. Penutup:
 Diskusi penutup mengenai pentingnya melestarikan warisan kuliner tradisional.
 Siswa diajak untuk terus mengembangkan keterampilan kuliner tradisional dan
membagikan pengetahuan mereka.

Anda mungkin juga menyukai