Anda di halaman 1dari 42

BUKU PORTOFOLIO

PROFESI NERS

PENDIDIKAN PROFESI NERS


PROGRAM PROFESI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN AJARAN 2023-2024

Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/1


IDENTITAS MAHASISWA

Photo

4x6

berwarna

Nama : ……………………………………………………………..
NIM : ………..……………………………………………………
Alamat : ……………………………………………………………..
No Hp : ……………………………………………………………..
Email : ……………………………………………………………..

Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/2


VISI, MISI DAN TUJUAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

VISI
Menjadi Universitas Unggul, Inovatif dan Islami pada tahun 2040

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat secara inovatif


dalam pengembangan komunitas.
2. Menyelenggarakan universitas dengan prinsip good university governance.
3. Mengaktualisasikan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan pada sivitas akademika

TUJUAN
1. Tercapainya sivitas akademika yang mampu menguasai dan mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi berbasis penelitian dalam pengembangan komunitas.
2. Tercapainya luaran penelitian pengembangan komunitas yang berkontribusi pada
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Tercapainya luaran pengabdian berbasis penelitian pengembangan komunitas untuk
meningkatkan kemaslahatan umat.
4. Tercapainya kerjasama bertaraf Nasional dan Internasional.
5. Tercapainya sivitas akademika yang memiliki perilaku yang sesuai nilai Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan.
6. Tercapainya good university governance berdasarkan nilai Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan menggunakan sistem informasi manajemen terintegrasi.

Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/3


VISI, MISI DAN TUJUAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Visi
Menjadi Fakultas yang unggul berbasis kesehatan komunitas, inovatif berlandaskan
nilai-nilai Islam pada tahun 2040.
Misi
1) Mewujudkan keunggulan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang relevan dengan kesehatan komunitas.
2) Mengintegrasikan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
3) Menyelenggarakan Fakultas dengan prinsip tata kelola yang baik
Tujuan
1) Tercapainya pendidikan dan pengkaderan yang terintegrasi berbasis riset kesehatan
dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang kesehatan komunitas sesuai
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2) Tercapainya riset kesehatan yang digunakan untuk pemecahan masalah di
komunitas
3) Tercapainya pengabdian kepada masyarakat berbasis riset
4) Tercapainya sivitas akademika yang berperilaku sesuai dengan Al-Islam dan
Kemuhammadiyahan.
5) Tercapainya tata kelola yang baik

Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/4


VISI DAN MISI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SARJANA DAN NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG

Visi Program Studi

Menjadi Program Studi Keperawatan Program Sarjana yang unggul, inovatif, dan Islami
berbasis perawatan penyakit kronis di tatanan klinik dan komunitas pada tahun 2040.
Misi Program Studi

1. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan berbasis perawatan penyakit kronis yang


berstandar nasional dan internasional.
2. Menyelenggarakan kegiatan riset inovatif berbasis iptek untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan pengembangan ilmu keperawatan penyakit kronis.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat berbasis riset untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
4. Mengintegrasikan nilai Islam dan Kemuhammadiyahan dalam penelitian, pendidikan dan
pengabdian kepada masyarakat
Tujuan

1. Tercapainya lulusan Sarjana Keperawatan yang berstandar nasional dan internasional


yang berbasis perawatan penyakit kronis
2. Tercapainya luaran publikasi riset inovatif berbasis iptek dan perawatan penyakit kronis
3. Tercapainya luaran pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil riset yang bermanfaat
4. Tercapainya kerjasama di dalam dan luar negeri
5. Tercapainya tata kelola program studi menggunakan sistem informasi manajemen
terintegrasi
6. Tercapainya integrasi Al Islam dan kemuhammadiyahan dalam pendidikan, penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat

Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/5


Nomor

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Revisi ke 3


GOMBONG
Tanggal Berlaku

LEMBAR PENGESAHAN
BUKU PORTOFOLIO PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN AJARAN 2022/2023

Diusulkan Diperiksa Disetujui


Kaprodi Pendidikan Profesi Dekan Fikes Dekan Fikes
Ners
Program Profesi

Wuri Utami, M.Kep Eka Riyanti,M.Kep.,Sp.Kep.Mat Eka Riyanti,M.Kep.,Sp.Kep.Mat

Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/6


BUKU PORTOFOLIO
CAPAIANPEMBELAJARAN

A. Pendahuluan
Pada kurikulum tahap pendidikan profesi ners, peserta didik menerapakan ilmu
pengetahuan teori, konsep dan ketrampilan teknis yang telah dikuasai pada program akademik
pada klien langsung melalui peogram intrenship dimana peserta didik dibimbing oleh seorang
perawat sebagai preceptor, dimana keberadaan preceptor sangat diperlukan oleh peserta didik
terutama dalam menjamain terlaksananya layanan pasien yang berkualitas serta menjamin
keberadaan peserta didik bukan pihak yang diberdayakan karena ketidakcukupan tenaga atau
dianggap sebagai tenaga tambahan. Preceptor diperlukan untuk mengurangi stress yang
mungkin dialamu peserta didik sebagai lulusan baru yang belum mengenal dunia kerja.
Pendidikan Profesi Ners yaitu pendidikan yang diarahkan untuk memecahkan masalah
sains dan teknologi dengan bidang ilmu keperawatan untuk mampu mengambil keputusan
strategis dengan tanggung jawab penuh atas tindakan keperawatan dibawah kewenangannya.
Beban studi pendidikan profesi ners Universitas Muhammadiyah Gombong

B. Capaian pembelajaran
1. Sikap
Komptensi tahap pendidikan tahap profesi adalah perilaku sikap profesional dan
akuntabilitas yang dapat direapkan pada mahasiswa untuk semua rotasi klinis.
a. Diharapkan menunjukkan performai selama mahasiswa melaksanakan praktek
keperawatan dalam area proses keperawatan, asuhan keperawatan holistik,
dikomentasi, perilaku profesional dan berpikir kritis. Secara aktif memacari
kesemapatan belajar.
b. Disiplin dalam kehadiran ( datang teapat waktu dan pulang tidak pulang lebih awal).
Menjaga penampilan profesional sesuai dengan pedoman prkatik tahap profesi.
Membawa semua perlatan yang diperlukanyang diperlukan untuk klinis.

Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/7


c. Menunjukkan perilaku profesional dan etis. Memberikan perawatan sesuai dengan
kewenangnnya : mengikuti petunjuk khusus yang diberikan olek instruktur klinis
atasu preceptor.
d. Berkomunikasi secara tepat dengan klien, keluarga, anggota tim pelayanan kesehatan
dan instruktur klinis atau preceptor : menangani situasi stress dengan cara yang
tenang.
e. Menunjukkan kemampuan untuk menggunakan proses keperawatan sebagai
pendekeatan sistematis untuk menentukan menentukan masalah, merencanakan dan
melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan evaluasi. Kemampuan berpikir
kritis akan diperlihatkan dengan perilaku dalam tatanan kritis dan pengumpulan
laporan yang ditugaskan. Berpikir holistik, mendemostrasikan kemampuan untuk
mengumpulkan data secara sistematis,termasuk data fisiologis, psikologis, budaya
dan spiritual / kebutuhan religius klien.
f. Menunjukkan pemahaman tentang aturan dan peraturan yang mengatur praktik
keperarawatan prkatis di setiap tempat. Mahasiwa akan mamatuhi semua kebijakan
yang tercantum dalam buku pegnangan atau buku pedoman praktik klinik untuk
mahasiswa.
2. Pengetahuan dan Ketrampilan
Mahasiswa tahap profesi diharapkan menunjukkan performa pada semua kerangkan
tujuan praktik klinik sebagai berikut :
a. Lengkapi dokumen yang diperlukan sebelum hadir di klinis.
b. Kumpulkan data fisiologis, kebutuhan psikososial, budaya, spiritual dan
perkembangan klien.
c. Kaji status gizi.
d. Lakukan pengkajian fisik dari kepala hingga kaki.
e. Identifikasi pertimtangan individu yang terkait dengan aspek perkembangan
psikososial, spiritual dan budaya dari perawatan klien.
f. Mendapatkan data dari rekam medis klien dan rencana perawatan yang ada.
g. Memperhatikan peraturan pada setiap fasilitas kesehatan tentangf mangakses catatan
klien.

Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/8


h. Mengidentifikasi peran keluarga, dinamika dan stressor bagin klien dan anggota
keluarga termasuk dampak perawatan.
i. Mengidentifikasi faktor resiko penyakit, komplikasi yang terkait dengan diagnosa dan
kemampuan / keterbatasan klien dalam perawatan.
j. Bandingkan nilai laboratorium klien untuk nilai-nilai laboratorium normal.
k. Kenali dan laporkan perubahan signifikan pada klien yang ditugaskan kepada perawat
yang bertugas dan istruktur pada waktu yang tepat.
l. Mendapatkan informasi obat seperti yang disarankan oleh isntruktur.
3. Analisis / Perencanaan
a. Menggunakan ketrampilan berpikir kritis, berkontribusi pada penentuan pernyataan
masalah / memodifikasi rencana rencana perawatan berdasarkan pengumpulan data.
b. Rencana perawatan yang mencakup kebutuhan holistik dari holistik.
c. Menggunakan teori yang pernah diperoleh untuk membantu dengan pengembangan
tujuan dan intervensi keperawatan.
d. Mengidentifikasi perawat keterbatasan profesional praktis dan ruang lingkup praktik.
e. Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan dan menghadiri konferensi perawatan klien
interdisipliner.
4. Pelaksanaan
a. Mengguankan rencana perawatan yang dikembangkan untuk memberikan asuhan
keperawatan dasar dalam rangka memenuhi tujuan dan kebutuhan klien dengan
gangguan non complicated.
b. Melaksanakan intervensi berdasarkan pernyataan masalah / rencana perawatan.
Memprioritaskan intervensi, memberikan kerahasiaan / privasi dengan klien, menjaga
keamanan.
c. Menunjukkan pengguanaan yang benar dari tindakan pencegahan standart steril dan
teknik aseptik.
d. Menggunakan ketrampilan komunikasi yang efektif dengan klien, anggota keluarga
dan petugas kesehatan lainnya, menggunakan alat komunikasi efektif dengan klien,
anggota keluarga dan petugas kesehatan lainnya : menggunakan alat komunikasi
alaternatif untuk klien yang mengalami gangguan komunikasi.
e. Mengembangkan dan memelihara hubungan terapeutik dengan klien.
Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/9
f. Mengidentifikasi masalah hukum dan etika yang mempengaruhi klien / keluarga dari
petugas kesehatan.
g. Melakukan pengukuran untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
h. Melindungi dan mempromosikan hak-hak klien.
i. Memberikan intervensi keperawatan berfokus pada kesehatan holistik klien.
j. Menyediakan lingkungan yamg aman bagi klien, anggota keluarga dan staf,
menyadari keselamatan dan bahaya lingkungan, mengikuti standart prosedur
penangan bahan biohazard dan membantu dlam kebijakan evakuasi untuk bemcana
internal dan eksternal.
k. Berpartisipasi dalam pengumpulan data klien dan proses rujukan.
l. Memantau hasil test diagnostik atau laboratorium pada klien yang ditugaskan.
m. Monitor output klien misal nasogastrik, emesis, tinja, urine.
n. Memperkuat pemberian edukasi klien dalam lingkup praktik keperawatan.
o. Menunjukkan pengguanaan mekanik tubuh yang benar dan alat-alat bantu.
p. Evaluasi rencana perawatan klien dan mengidentifikasi modifikasi yang diperlukan.
q. Berkontribusi dalam konferensi perawatan klien interdisiplinan.
r. Mengidentifikasi sumber daya masyarakat untuk klien.
s. Memantau dan mengidentifikasi respon klien untuk tes diagnostik / perawatan dan
prosedur.
t. Monitor kemapuan klien untuk melakukan aktifitas hidup sehari-hari.
u. Merespon / intervensi untuk klien yang akan mengancam jiwa ( misalnya resusitasi
cardiopulmoanry ).
v. Melakukan ketrampilan keperawatan dengan aman menggunakan langkah-langkah
yang tepat seperti yang diidentifkasi dalam daftar tilik ketrampilan.
5. Evaluasi
a. Evaluasi intervensi keperawatan dan menawarkan saran untuk modifikasi rencana
asuhan keperawatan di prakarsai oleh staf perawat.
b. Meninjau tujaun jangka pendek untuk klien yang ditugaskan dan menetukan apakah
tujuan telah dipenuhi atau tidak dipenuhi.
c. Berkontribusi dalam rencana perawatan klien terkini.
d. Meyakinkan fungsi yang aman dari peralatan perawatan klien.
Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/10
6. Dokumentasi
a. Kenali, laporan dan mencatat pengamatan terkait semua proses keperawatan
diprakarsai pada waktu yang tepat.
b. Guankan terminologi medis yang benar dan singkatan yang disetujui untuk
menuliskan status kilen yang akuran.
c. Dokumentasikan bagaimana kebutuhan bahasa klien dipenuhi melalui penggunaan
penerjemah, anggota keluarga, atau sarana komunikasi lainnya mengikuti proses dan
prosedur yang tepat.
d. Dokumentasikan penilaian data yang akurat dan mengguanakan informasi
penelitaian.

C. Kompetensi
Program Pendidikan Tahap Ners adalah pendidikan profesi yang bertujuan menghasilkan
Ners yang memiliki kemampuan sebagai perawat professional jenjang pertama (first
professional degree) yaitu mampu memberikan keperawatan dasar, memberikan asuhan
keperawatan dengan bimbingan dari perawat klinik, melakukan pendidikan kesehatan pada klien
dan keluarga, melakukan dokumentasi asuhan keperawatan dan melakukan kolaborasi dengan
profesi.
Minimal ketrampilan klinik yang harus dikuasai adalah :
a. Pemeriksaan fisik
b. Prosedur pemberian obat secara 12 benar
c. Pemberian oksigen, suction, nebulisasi, fisioterapi dada dan postural drainage.
d. Prosedur pemasangan infus dan enteral
e. Prosedur pemasangan kateter urine
f. Prosedur pemasangan selang Nasogastric tube ( NGT)
g. Prosedur pencegahan cidera
h. Resusitasi jantung paru ( Basil Life support = BLS)
i. Perawatan luka
j. Pemberian transfusi darah dan produknya.
k. Prosedur pencegahan infeksi nosokomial
l. Pendokumentasian dan pelaoran produksi.

Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/11


D. Standart Capaian Kompetensi
Lulusan Ners UniversitasMuhammadiyah Gombong wajib mencapai standar minimal target
kompetensi sesuai yang ditetapkan pada lampiran. Target minimal capaian komptensi 80 % tiap
stase. Bila selama praktik profesi ners, target kompetensi belum tercapai maka mahasiswa wajib
memenuhinya sebelum pelaksanaan yudisium.

Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/12


DAFTAR KASUS

Stase : …………………………………………
Periode Prakterk : …………………………………………
Ruangan : ………………………………………….
Tempat Praktek : ………………………………………….

NO KASUS JUMLAH

………………….., ………………… 20
Preceptor, Mahasiswa Profesi,

( ……………………………… ) ( …………………………….. )

Profesi Ners Univeritas Muh. Gombong/13


A. DAFTAR KETRAMPILAN KLINIK STASE KDP

NO KETRAMPILAN KLINIK TAHU MELIHAT SUPERVISI MANDIRI

1. Edukasi Latihan Nafas Dalam


2. Edukasi pengaturan posisi
3 Edukasi Teknik batuk efektif
4. Latihan batuk efektif
5. Latihan pernafasan
6. Latihan Pursed-Lip breathing
Pemberian ( administering ) Obat
7. inhalasi
8. Pemberian ( administering ) Obat nasal
Pemberian oksigen dengan masker
9. wajah
10. Pemberian oksigen dengan nasal kanul
11. Pengaturan posisi fowler
12. Pengaturan posisi semifowler
13. Penggunaan Alat Pelindung diri
14. Perawatan Hidung
15. Teknik relasksasi nafas dala
16. Perawatan mulut di tempat tidur
17. Pemantauan Vital Sign
18. Pemasangan akses intravena
19. Pemasangan kateter urne
20. Pemberian ( administering ) Obat
Pemberian ( administering ) Obat
21. intramuskuler
Pemberian ( administering ) Obat
22. intrasoseus
Pemberian ( administering ) Obat
23. intranena
24. Pengambilan spesimen
25. Pangaturan posisi supine
26. Pengaturan posis trendelenburg
27. Deteksi dini status gizi
Edukasi aktivitas/Latihan fisik saat
28. glukosa darah tinggi
29. Edukasi diet
Pemantauan akses intravena terhadap
30. flebitis dan infiltrasi
31. Pemantauan berat badan
32. Pemantauan Intake dan output cairan
Pemanatauan kapetenan selang
33. nasogastrik
34. Pemantauan Residu gastre
35. Pemasangan selang nasogastrik
Pemberian ( administering ) Obat
36. subcutan
Pemberian ( administering ) Obat
37. melalui selang NGT
38. Pemberian makanan
39. Pemberian makan enteral
40. Pemberian makan melaui NGT
41. Pemberian minuman
42. Pengukuran berat badan
43. Edukasi konstipasi
44. Evakuasi feces secara manual
45. Fasilitasi berkemih yang teratur
46. Fasiltasi makanan tinggi serat
47. Pemantauan bising usus
48. Pemantauan pola eliminasi fekal
49. Pemantauan pola eliminasi urine
50. Pemsangan kateter urine
Pemberian ( administering ) Obat
51. suppositoria anal
Pemberian ( administering ) Obat
52. suppositoria urethra
53. Perawatan inkontinesia fekal
54. Perawatan inkontinesia urine
55. Dukungan ambulasi
56. Dukungan mobilisasi fisik
57. Edukasi mobilisasi
58. Edukasi aktivitas fisik
Fasilitasi menghilangkan stress sebelum
59. sebelum tidur
60. Pemantauan toleransi aktifitas
61. Pemberian Latihan rentang gerak aktif
62. Pelatihan rentang gerak pasif
63. Pemberian tirah baring
Pengaturan posisi tubuh optimal untuk
64. Gerakan sendi pasif aktif
65. Edukasi kunjungan keluarga
66. Edukasi pemantauan alat bantu dengar
67. Elevasi ekstremitas
68. Irgasi telinga
69. Kolaborasi dengan okupasi
70. Kolaborasi pemberian pelunak tinja
71. Pemantauan tingkat orientasi
Pemberian ( administering ) Obat tetes
72. mata
Pemberian ( administering ) Obat salep
73. mata
74. Pembersihan serumen
75. Pembersihan telinga luar
Edukasi pemantauan nyeri secara
76. mandiri
77. Pemantauan nyeri
78. Pemberian kompres dingin
79. Pemberian kompres hangat
80. Pemberian Teknik imajinasi terbimbing
81. Pemberian Teknik relaksasi
82. Pemberuan terapi musik
Pengaturan posisi yang nyaman ( missal
83. : topang dengan bantal, jaga sendi
selama pergerakan )
84. Dukungan pelaksanaan ibadah
85. Dukungan perkembangan spiritual
Pemberian lingkungan yang aman dan
86. nyaman
87. Perawatan jenazah
88. Dukungan perawatan diri : BAB / BAK
89. Dukungan perawatan diri ; berpakaian
Dukungan perawatan diri ;
90. makan/minum
91. Dukungan perawatan diri : mandi
92. Edukasi perawatan diri
93. Edukasi perawatan gigi
94. Edukasi perawatan kaki
95. Edukasi perawatan mulut
96. Perawatan kaki
97. Perawatan kuku
98. Perawatan mulut
99. Perawatan rambut
100. Pronosi kesehatan
101. Edukasi pencegahan infekasi
102. Edukasi pencegahan jatuh
103. Edukasi pencegahan luka tekan
104. Edukasi penggunaan obat topikal
105. Edukasi perawatan kulit
106. Identifkasi penggunaan obat
107. Identifikasi reaksi alaergi
108. Identifikasi resiko keamanan
109. Pemantauan resiko jatuh
110. Pemasangan alat pengamanan
111. Pencegahan jatuh
112. Edukasi pencegahan infeksi
113. Edukasi pencegahan jatuh
114. Edukasi pencegahan luka tekan
115. Edukasi penggunan obat topikal
116. Edukasi perawatan kulit
117. Edukasi penggunaan obat
118. Identifkasi reaksi alergi
119. Identifikasi reaksi alergi
120. Identifikasi resiko keamanan
121. Pemasangan alat pengamanan
122. Pencegahan jatuh
DAFTAR KASUS

Stase : …………………………………………
Periode Prakterk : …………………………………………
Ruangan : ………………………………………….
Tempat Praktek : ………………………………………….

NO KASUS JUMLAH

………………….., ………………… 20
Preceptor, Mahasiswa Profesi,

( ……………………………… ) ( …………………………….. )
B. DAFTAR KETRAMPILAN KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

NO KETRAMPILAN KLINIK TAHU MELIHAT SUPERVISI MANDIRI

1. Melakukan pengkajian awal terdiri dari


: alergi, alasan masuk RS, riwayat
kesehatan (genogram)
2. Melakukan pemeriksaan fisik (head to
toe)
3. Melakukan pemeriksaan neurologi
dasar : GCS, pupil, fungsi otorik,
fungsi sensibilitas, fungsi syaraf kranial,
tingkat keparahan stroke, dengan skala
NIHSS, tingkat kecacatan dgn skal
Rankin, Prognosa stroke dengan skalo
orpington, skrinning fungsi menlan
4. Melakukan pemeriksaan dan analisa
spirometri
5. Melakukan Postural draiange

6. Fisiotherapi dada.

7. Pemantauan Respirasi

8. Pantauan saturasi Oksigen

9. Pemantauan tanda dan gejala hipoksia


(gelisah, agitasi, penurunan kesadaran)
10. Pemantauaan tanda dan gejala
ketidakseimbangan asam basa.
11. Pemantauaan tanda–tanda hiperventilasi

12. Pemberikan oksigen masker,


rebreathing mask, non rebreathing mask
13. Pencegahan aspirasi

14. Pengambilan sample darah kapiler,


darah vena
15. Penghisapan jalan nafas

16. Perawatan selang dada

17. Skrinning tubercolosis

18. Pemantauan CRT


19. Pemantauan hasil pemeriksaan
laboratorium
20. Pemantauan MAP

21. Pemantauan perubahan pulsasi


ekstremitas
22. Pemantauan tanda dan gejala
perdarahan
23. Pemasangan EKG

24. Pemasangan monitor jagung

25. Pemasangan stoking elesatis

26. Pemberian produk darah

27. Pengukuran JVP

28. Edukasi pencegahan hiperglikemi

29. Edukasi pencegahan hipoglikemi

30. Edukasi pemantauan kadar glukosa


darah
31. Pemantauan kadar elektrolit

32. Pemantauan tanda dan gejala


hiperglikemi
33. Pemantauan tanda dan gejala
hipervolemia
34. Pemantauan tanda dan gejala
hipoglikemia
35. Pemantauan tanda dan gejala
hypovolemia (dehidrasi)
36. Pemberian cairan intravena

37. Pemberian edukasi tentang prosedur


hemodialisis
38. Melakukan perawatan peritoneal
dialisis
39. Pelatihan Latihan menelan

40. Restriksi cairan

41. Tindakan mengatasi hipotensi selama


proses hemodialis.
42. Tindakan penghentian homodalisis jika
klien mengalami kondisi membayakan.
43. Edukasi inkontinesia urine

44. Edukasi Latihan berkemih ( bladder


training )
45. Edukasi pengenalan tanda berkemih

46. Edukasi perawatan kateter urine

47. Edukasi rangsangan berkemih

48. Edukasi tanda dan gejala infeksi saluran


kemih
49. Edukasi terapi modalitas penguatan otot
panggul/berkemih.
50. Pemasangan kateter urine

51. Identifikasi penyebab retensi urine

52. Irgasi kandung kemih

53. Irigasi kolostomi

54. Masssage (pijat) abdomen

55. Pemantauan tingkat distensi kandung


kemih
56. Pemberian kandung kemih

57. Pemberian Latihan eleiminasi fekal

58. Pengambilan sample urine tengah


(midstream) atau kubur
59. Pengosongan kandung kemih

60. Perawatan stoma

61. Pemasangan nasogastrik

62. Edukasi Latihan fisik

63. Edukasi pencegahan osteoporosis

64. Edukasi penggunaan alat bantu

65. Edukasi perawatan gips

66. Fasilitasi ambulasi dengan alat bantu

67. Kolaborasi dengan fisioterapis


68. Kolaborasi dengan terapis okupasi

69. Pemantauan kelelahan fisik dan


emosional
70. Perawatan gips

71. Perawatan traksi : skin traksi, skeletal


traksi, hallow traksi, korrel traksi
72. Promosi Kesehatan program latihan

73. Promoosi Latihan / aktivitas fisik

74. Pengkajian risiko decubitus ( skala


Norton, Skala bradden )
75. Range of motion ( ROM ), pada kasus
pathologis
76. Rujukan ke unit rehabilitasi

77. Latihan memori

78. Latihan orientasi

79. Pemantauan hiperrefleksi

80. Pemantauan kejang berulang

81. Pemantauan paratesia

82. Pemantauan skala koma glasgow

83. Pemantauan tekanan intrakranial

84. Pemnatauan tingkat kesadaran

85. Pemantauan perubahan sensasi

86. Pencegahan kejang

87. Pencegahan manuver valsara

88. Pencegahan peningkatan intracarnial

89. Pendampingan selama periode kejang

90. Reorientasi pasca kejang

91. Stimulasi taktil

92. Stimulasi verbal

93. Edukasi managemen nyeri

94. Pemantauan efek samping terapi radiasi


95. Pemberian akupressur

96. Penyusunan jadwal aktivitas dan


istirahat harian
97. Perawatan palliatif

98. Perawatan klien terminal

99. Perawatan integritas kulit

100. Edukasi prosedur / tindakan

101. Edukasi efek samping obat

102. Edukasi perawatan kemoterapi

103. Edukasi preoperatif

104. Pemantauan efek samping obat

105. Pemantauan integritas kulit

106. Pemantauan resiko cidera

107. Pemantauan resiko infeksi

108. Pencegahan cidera

109. Pencegahan infeksi

110. Pearawatan amputasi

111. Pearawatan intra operatif

112. Perawatan kemoterapi

113. Perawatan luka

114. Perawatan luka bakar

115. Perawatan sirkumsisi


DAFTAR KASUS

Stase : …………………………………………
Periode Prakterk : …………………………………………
Ruangan : ………………………………………….
Tempat Praktek : ………………………………………….

NO KASUS JUMLAH

………………….., ………………… 20
Preceptor, Mahasiswa Profesi,

( ……………………………… ) ( …………………………….. )
C. DAFTAR KETRAMPILAN KLINIK STASE ANAK

NO KETRAMPILAN KLINIK TAHU MELIHAT SUPERVISI MANDIRI

1. Ketrampilan Khusus
a. Teknik komunikasi dengan anak sesuai tahapan
usis
b. Terapi bermain sesuai tahapan usia
c. Metode restrain dan pelukan terapeutik
d. Pemasangan infus
e. Pemberian transfuse darah
f. Penghitungan cairan
g. Pemberian obat yang aman
1. Penentuan dosis obat
2. Pemberian obat oral
3. Pemberian obat intramuskuker
4. Pemberian obat subkutan dan intradermal
5. Pemberin obat intravena
6. Pemberian obat melalui rektal
h. Pmberian edukasi kepala keluarga
2. Ketrampilah Khusus
a. Prosedur perawatan bayi resiko tinggi
1. Perawatan bayi baru lahir
2. Memandikan bayi
3. Perawatan tali pusat
4. Balard Score
5. PMK
6. Perawatan bayi yang dilakukan phototherapi
7. Cara menyusi yang benar dan tepat
8. Pemberian MP ASI
9. Pemeriksaan bayi sebelum pemulangan
10. Pemberian edukasi kepala keluarga
b. Prosedur Perawatan fungsi pernafasan
1. Pemantauan TTV
2. Terapi oksigen
3. Terapi inhalasi
4. Suctioning
5. Fisisterapi dada
6. Pemberian edukasi pada keluarga
c. Prossedur perawatan fungsi pencernaan
1. Pemasangan NGT
2. Pemberian nutrisi memalui NGT
3. Pemberian nutrisi pareneterl total ( TNP )
4. Pengukuran Antropometri
5. Pemberian edukasi pada keluarga

3. Deteksi dini Kesehatan mental pada anak

4. Deeteksi dini Shunting

5. Simulasi pendidikan
a. Anticipatory guidance pada infant-infant
b. Helath promotion pada infant – remaja

6. Pengkajian dan demonstrasi


a. Mendemontrasikan dan mendokumentasikan
ashan pada balita sakit dengan pendekatan MTBS
b. Melakukan asuhan pada bayi muda sakit dengan
pendekatan MTBM
7. Pendampingan orangtua dengan anak berkebutuhan
khsusus
8. Perawatan palliatif anak
9. Pemberian imunisasi / vaksin
10. Pemberian tepid sponge
11. Edukasi deteksi dini HIV / Aids pada bayi/anak

12. Edukasi perawatan HIV / AIDS pada anak

13. Edukasi parenting


14. Pijat bayi
15. Promosi aktivitas/ Latihan fisik pada anak

16. Edukasi cara perawatan bayi/anak di rumah


DAFTAR KASUS

Stase : …………………………………………
Periode Prakterk : …………………………………………
Ruangan : ………………………………………….
Tempat Praktek : ………………………………………….

NO KASUS JUMLAH

………………….., ………………… 20
Preceptor, Mahasiswa Profesi,

( ……………………………… ) ( …………………………….. )
D. DAFTAR KETRAMPILAN KLINIK STASE JIWA

NO KETRAMPILAN KLINIK TAHU MELIHAT SUPERVISI MANDIRI

1. Pemantauan efek samping ECT


2. Pemasangan pagar pengamanan tempat tidur
sebelum ECT
3. Pemasangan penahan gigi sebelum ECT
4. Pemantauan status mental
5. Penilaian pasca prosedur ECT
6. Penurunan pemicu disrefleksia
7. Persiapan Prosedur ECT
8. Pemberian Latihan otogenik

9. Dukungan emosional

10. Dukungan kelompok

11. Dukungan koping keluarga


12. Dukungan memaafkan

13. Dukungan pengungkapan kebutuhan

14. Dukungan pengungkapan perasaan

15. Dukungan perasaan bersalah


16. Dukungan perlindungan penganiayaan
17. Edukasi ketrampilan koping
18. Edukasi ketrampilan pencegahan kekambuhan

19. Edukasi metode modulasi pengalaman emosi (missal


Latihan aserif, Teknik relaksasi, jurnal, aktivitas
penyaluran energi )
20. Edukasi pemantauan mood serta mandiri

21. Edukasi penanganan gangguan mood

22. Edukasi penganan marah


23. Edukasi pengenalan pembicu gangguan mood
24. Edukasi seklusi
25. Edukasi Teknik distraksi
26. Edukasi Teknik pencegahan ekspresi marah
maladaptif
27. Edukasi Teknik pengontrolan halusinasi

28. Fasilitasi pengisian kuisioner self report (back


depression, inventory, skala status fungsional )
29. Identifikasi penyebab / pemicu kemarahan

30. Orientasi realita


31. Pemantauan isi halusinasi (misalnya, kekerasan atau
membahayakan diri )
32. Pemantauan perilaku halusunasi
33. Pemantauan potensi perilaku agresif
34. Pemantauan tanda gejala putus zat.

35. Pemantauan tingkat stress


36. Pemantauan waham
37. Pemantauan perilaku manipulatif

38. Pemberian dukungan interaksi sosial


39. Pemberian kesempatan mengekspresikan marah
secara adaptif
40. Pemberian reduksi ansietas
41. Pemberian rekomendasi terlibat dalam kelompok
pendukung
42. Pemberian seklusi

43. Pemberian Teknik destraksi

44. Pemberian terapi detoksasi zat

45. Pemberian terapi kelompok


46. Pemberian terapi keluarga
47. Pemberian terapi mileu
48. Pemberian terapi remedial

49. Pemberian terapi rumatan metadon


50. Pemberian terapi seni

51. Pemberian terapi sentuhan

52. Pencegahan aktivitas pemicu agresi

53. Pencegahan cedera fisik akibat ekspresi marah

54. Pencegahan penyalahgunaan zat

55. Pencegahan waham


56. Pengenalan reaksi marah terhadap stressor
57. Pengendalian halusinasi
58. Pengenalan marah
59. Pengontrolan halusinasi

60. Pengontrolan penyalahgunaan zat


61. Pengontrolan waham

62. Perawatan putus zat

63. Perbaikan kesalahan konsepsi dan tidak


menyalahkan orang lain
64. Promosi citra tubuh

65. Promosi dukungan spiritual


66. Promosi harapan
67. Promosi harga diri

68. Promosi hubungan positif

69. Promosi kepercayaan diri

70. Promosi kesadaran diri


71. Promosi koping
72. Promosi sistem pendukung
73. Reduksi ansietas
74. Rujuk untuk psikoterapi

75. Skrinning penyalahgunaan zat


76. Pemantauan resiko periaku kekerasan
77. Pencegahan perilaku kekerasan
78. Pengekangan fisik
DAFTAR KASUS

Stase : …………………………………………
Periode Prakterk : …………………………………………
Ruangan : ………………………………………….
Tempat Praktek : ………………………………………….

NO KASUS JUMLAH

………………….., ………………… 20
Preceptor, Mahasiswa Profesi,

( ……………………………… ) ( …………………………….. )
E. DAFTAR KETRAMPILAN KLINIK STASE MATERNITAS

NO KETRAMPILAN KLINIK TAHU MELIHAT SUPERVISI MANDIRI

1. Pemberian kesempatan menghisap pada bayi


2. Pijat laktasi
3. Promosi berat badan
4. Promosi laktasi
5. Rujukan ke kelas laktasi masa kehamilan

6. Rujukan ke kelas laktasi pascapersalinan

7. Rujukan ke kelompok dukungan menyusui

8. Deteksi dini penyimpangan seksuia

9. Dukungan ambulasi dan mobilisasi pasca salin


10. Edukasi asi ekslusif
11. Edukasi kebutuhan dasar ibu pasac salin

12. Edukasi keluarga

13. Edukasi kontrasepsi


14. Edukasi pencegahan perilaku seksual berisiko

15. Wdukasi pendamping pesalinan

16. Edukasi perawatan bayi baru lahir

17. Edukasi perawtan kehamilan

18. Edukasi perawatan perineum pasca salin


19 Edukasi persalinan

20. Edukasi tanda bahaya persainan


21. Fasilitasi inisiasi menyusui dini

22. Fasiltasi interaksi orang tua dan janin/bayi

23. Fasilitasi kebutuhan berkemih


24. Fasilitasi kenyamanan ibu pasca slin
25. Fasilitasi pemberian ASI ekslusif

26. Identifikasi kemampuan ibu merawat bayi

27. Identifikasi Riwayat kehamilan dan persalinan


28. Identifikasi sindroma premenstruasi
29. Kolaborasi penanganan komplikasi kehamilan

30. Konseling PMTCT


31. Pemberian konsel;ing PMTCT
32. Pemantauan gerak janin
33. Pemantauan tanda Homan

34. Pemberian (administering) magnesium sulfat


35. Pemberian Latihan otot panggul
36. Pemberian (administering) obat vaginal
37. Pemeriksaan DJJ dengan alat doppler

38. Pemeriksaan lokhea


39. Pemeriksaan perineum
40. Pemeriksaan payudara

41. Pemeriksaaan tanda-tanda kehamilan


42. Pemeriksaan tes urine kehamilan

43. Pendampingan klien dengan kehamilan ressiko


tinggi
44. Pengelolaan nyeri persalinan
45. Perawatan ibu berisiko tinggi

46. Perawatan icterus neonatorium

47. Perawatan perdarahan selama kehamilan


48. Perwwatan vulva hygiene
49. Persiapan klien untuk prosedur induksi
50. Perslainan denagn balon kateter
51. Persiapan klien untuk pembukaan tampon vagina
52. Persiapan pemeriksaan USG

53. Rujukan ke pelayanan keluarga berencana


54. Latihan senam hamil

55. Latihan senam nifas


56. Edukasi promosi perleketan saat menyusul
57. Edukasi menyusui

58. Pembentukan swabantu ASI

59. Perawatan tali pusat


60. Edukasi therapi skin to skin
61. Perawatan model kanguru
DAFTAR KASUS

Stase : …………………………………………
Periode Prakterk : …………………………………………
Ruangan : ………………………………………….
Tempat Praktek : ………………………………………….

NO KASUS JUMLAH

………………….., ………………… 20
Preceptor, Mahasiswa Profesi,

( ……………………………… ) ( …………………………….. )
E. DAFTAR KETRAMPILAN KLINIK STASE GADAR DAN KRITIS

NO KETRAMPILAN KLINIK TAHU MELIHAT SUPERVISI MANDIRI

1. Dukungan ventilasi dengan bag-nalve mask

2. Edukasi ketidakseimbangan asam-basa


3. Pemanatauan hasil nalaisa gasa darah
4. Pemantauan posisi selang Endotrakheal ( ETT )

5. Pemantauan tanda gejala gagal nafas


6. Pemasangan jalan nafas buatan (OPA dan NPA)
7. Pembebsan jalan nafas (headtild, chinlif, jawa thrust,
inline )
8. Pengambilan sample darah arteri

9. Pengeluaran sumbatan beda padat dengan forcep


Mcgill.
10. Perawatan trakheostomi
11. Interprestasi EKG

12. Pemantauan CVP

13. Pemberian balut tekan

14. Pengaktifan code blue


15. Penggunaaan syringe pump

16. Perawatan akses vena sentral

17. Resusitasi jantung paru


18. Edukasi nuutrisi parenteral

19. Identifikasi indikasi pemeberian nutrisi parenteral

20. Pemberian nutrisi paareneteral


21. Penggunaan infusion pump

22. Perawatan resusitasi caiaran

23. Pemasangan bidai

24. Pemantauan CPP


25. Pemantauan tingkat delirium
26. Pemantauan tanda gejala intoksikasi

27. Identifikasi tanda gejal overdosis

28. Pemasanagan brace / neck collar

29. Penjahitan luka

30 Triase

31. Triase bencana


DAFTAR KASUS

Stase : …………………………………………
Periode Prakterk : …………………………………………
Ruangan : ………………………………………….
Tempat Praktek : ………………………………………….

NO KASUS JUMLAH

………………….., ………………… 20
Preceptor, Mahasiswa Profesi,

( ……………………………… ) ( …………………………….. )
F. DAFTAR KETRAMPILAN KLINIK STASE KELUARGA DAN KOMUNITAS
a. STASE KELUARGA

NO KETRAMPILAN KLINIK TAHU MELIHAT SUPERVISI MANDIRI

1. Melakukan komunkasi efektif


2. Melakukan pemeriksaan fisik

3. Melakukan pemeriksaan terakait sesuai dengan


kebutuhankeluarga
4. Melaksanakan edukasi kesehatan
5. Menyiapkan media edukasi kesehatan seusia
kebutuhan keluarga
6. Melakukan pemberian intervensi sisuai pprosedur
kepeawatan dan kebutuhan lansia berdasarkan
masalah keperawatan.
7. Melakukan pemberian terapi modalitas atau
komplementer sesuai masalah keperawatan dalam
keluarga
8. Melakukan koordinasi dan rujukan sesuai kebutuhan
keluarga
9. Mengevaluasi tingkat kemandirian keluarga
10. Pelibatan keluarga dalam program perawatan

11. Dukungan keluarga merencanakan perawatan

12. Edukasi dengan komunikasi efektif

13. Dukungan penampilan peran


14. Koordinasi diskusi keluarga

15. Mobilisasi keluarga

16. Modifikasi perilaku ketrampilan sosial

17. Pendampingan keluarga


18.. Promosi dukungan keluarga
19. Promosi dukungan sosial
20. Promosi keutuhan kelurga
21. Promosi komunukasi efekftif

22. Promosi pengasuhan


23. Promosi proses efektif keluarga
24. Promosi sosialisasi

25. Rujukan ke terapi keluarga

26. Pemantauan kepatuhan minum obat


DAFTAR KASUS

Stase : …………………………………………
Periode Prakterk : …………………………………………
Ruangan : ………………………………………….
Tempat Praktek : ………………………………………….

NO KASUS JUMLAH

………………….., ………………… 20
Preceptor, Mahasiswa Profesi,

( ……………………………… ) ( …………………………….. )
b. Stase Komunitas

NO KETRAMPILAN KLINIK TAHU MELIHAT SUPERVISI MANDIRI

1. Melakukan pengkajian kelurga dan komunitas

2. Menyusun kisi-kisi instrumen pengkajian komunitas


3. Melakukan pemerikasaan fisik individu dan
keluarga
4. Menentukan scoring masalah keluarga dan
komunitas
5. Melaksanakan intervensi keperawatan keluarga
a. Teknik relaksasi : nafas dalam
b. ROM
c. Kompres hangat
d. Inhalasi sederhana
e. Fisiotherapi dada
6. Meberikan edukasi kesehatan pada keluarga dan
masyarakat.
7. Melakukan evaluasi askep keluarga dan komunitas

8. Identifikasi tingkat penegtahuan.


9. Bimbingan antisipatif

10. Edukasi program pengobatan

11. Edukasi program perawatan

12. Promosi kepatuhan program pengobatan

13. Promosi kepatuhan program perawatan

14. Promosi literasasi kesehatan


15. Survailens masalah kesehatan
DAFTAR KASUS

Stase : …………………………………………
Periode Prakterk : …………………………………………
Ruangan : ………………………………………….
Tempat Praktek : ………………………………………….

NO KASUS JUMLAH

………………….., ………………… 20
Preceptor, Mahasiswa Profesi,

( ……………………………… ) ( …………………………….. )
G. DAFTAR KETRAMPILAN KLINIK STASE GERONTIK

NO KETRAMPILAN KLINIK TAHU MELIHAT SUPERVISI MANDIRI

1. Melakukan komunkasi efektif


2. Melakukan pemeriksaan fisik
3. Melakukan pemeriksaan terakait sesuai dengan
kebutuhan keluarga
4. Melaksanakan edukasi kesehatan

5. Menyiapkan media edukasi kesehatan seusia


kebutuhan lansia
6. Melakukan pemberian intervensi sisuai pprosedur
kepeawatan dan kebutuhan lansia berdasarkan
masalah keperawatan.
7. Melakukan pemberian terapi modalitas atau
komplementer sesuai masalah keperawatan dalam
lansia
8. Melakukan koordinasi dan rujukan sesuai kebutuhan
lansia
DAFTAR KASUS

Stase : …………………………………………
Periode Prakterk : …………………………………………
Ruangan : ………………………………………….
Tempat Praktek : ………………………………………….

NO KASUS JUMLAH

………………….., ………………… 20
Preceptor, Mahasiswa Profesi,

( ……………………………… ) ( …………………………….. )
H. DAFTAR KETRAMPILAN KLINIK STASE MANAGEMEN

NO KETRAMPILAN KLINIK TAHU MELIHAT SUPERVISI MANDIRI

1. Konfeerensi multidisiplin (Pre dan Post Confrence)

2. Identifikasi factor resiko kecelakaan kerja


3. Pemberian Informed consent tindakan
4. Penerimaan rujukan balik

5. Pengendalian infeksi
6. Rujukan klien.
7. Tansfers Klien
8. Timbang terima

9. Ronde keperawatan

10. Mampu berkoordinasi dengan tim lain

*Penjelasan Target capaian pembelajaran atau penampilan,dapat mengguanakan rentang skala penilaian sebagai
berikut :

Label Skala Skor Standar Prosedur Tingkat Kemapuan

Mandiri 4 Aman, akurat, mencapai semua Terampil melakukan tindakan keperawatan secara
hasil yang diharapkan, perilaku mandiri dan tuntas
sesuai konteks

Supervisi 3 Aman, akurat, mecapai semua Terampil melakukan dan terampil menerapkan
hasil yang diharapkan perilaku tindakan di bawah supervise.
sesuai konteks
Melihat 2 Aman, akurat, mecapai hampir Pernah melihat atau mendemonstrasikan
semua hasil yang diharapkan ketrampilan /Tindakan
perilaku um,umnya sesuai konteks

Tahu 1 Aman hanya dengan bimbingan , Mampu mengetahui dan menjelaskan ketrampilan
tidak sepenuhnya akurat, /Tindakan keperawatan meliputi uraian dan tatacara
pencapaian hasil yang diharapkan pelaksanaan Tindakan keperawatan.
kurang

Anda mungkin juga menyukai