MATERI AJAR - Maya Sari (SEL)
MATERI AJAR - Maya Sari (SEL)
DAFTAR ISI
Cover...............................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................ii
GLOSARIUM..............................................................................................................................................iii
PETA KONSEP.............................................................................................................................................v
A. Identitas Materi......................................................................................................................................1
B. Kompetensi Dasar..................................................................................................................................1
E. Materi Pembelajaran..............................................................................................................................2
F. Tujuan Pembelajaran.............................................................................................................................2
G. Uraian Materi.........................................................................................................................................3
5. REPRODUKSI VIRUS.....................................................................................................................8
6. KLASIFIKASI VIRUS....................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................................21
Rangkuman..............................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................22
ii
iii
GLOSARIUM
Diferensiasi Sel : Proses di mana sel-sel berkembang menjadi jenis sel yang lebih khusus
Kloroplas : Organel tempat terjadi fotosintesis pada sel tumbuhan dan alga.
Nukleus : Bagian sel yang menyimpan DNA dan mengontrol aktivitas sel.
Retikulum Endoplasma : Jaringan membran dalam sel yang terlibat dalam produksi protein.
Sel :Unit dasar kehidupan dengan membran yang melindungi dan organel-
organel yang melakukan fungsi tertentu.
Siklus Sel :Fase-fase dalam kehidupan sel, termasuk pertumbuhan dan pembelahan.
Vakuola :Struktur berisi cairan dalam sel tumbuhan yang berfungsi untuk
penyimpanan dan menjaga tekanan osmotik.
4
PETA KONSEP
5
A. Identitas Materi
Mata pelajaran : Biologi
Kelas :X
Alokasi Waktu : 3x 45 Menit
Judul Materi Ajar : Virus
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menganalisis Struktur dan Replikasi, serta Peran Virus dalam Aspek Kesehatan Masyarakat
4.4 Melakukan Kampanye tentang bahaya Virus dalam kehidupan terutama bahaya AIDS
berdasarkan tingkat virulensinya.
6
3. Pahami Jenis-jenis Virus: Ketahui bahwa ada berbagai jenis virus yang mempengaruhi
berbagai organisme, termasuk manusia, hewan, dan tanaman. Kenali contoh-contoh penyakit
yang disebabkan oleh virus-virus tersebut.
4. Fokus pada Konsepsi Penting: Fokus pada konsep-konsep penting, seperti evolusi virus,
interaksi virus dengan sistem kekebalan tubuh, dan penggunaan virus dalam bidang-bidang
seperti kedokteran dan bioteknologi.
5. Buat Catatan atau Diagram: Buat catatan atau diagram sederhana untuk membantu
memvisualisasikan konsep-konsep kunci tentang virus, seperti siklus replikasi atau struktur
virus.
E. Materi Pembelajaran
Materi ini memiliki kegiatan pembelajaran dan di dalamnya terdapat uraian materi, tugas, dan
soal latihan.
1. Faktual
Struktur: Virus terdiri dari materi genetik (DNA atau RNA) yang dibungkus oleh
protein, dan beberapa virus memiliki lapisan lipid (envelope) di luar protein mereka.
Reproduksi: Virus tidak dapat bereproduksi secara mandiri; mereka menginfeksi sel
inang dan menggunakan mesin replikasi sel inang untuk membuat salinan diri mereka
sendiri.
Klasifikasi: Virus diklasifikasikan berdasarkan jenis asam nukleat (DNA atau RNA),
struktur, siklus replikasi, dan inang yang mereka infeksi.
Penyakit: Virus dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia, hewan, dan
tumbuhan, seperti flu, hepatitis, HIV/AIDS, dan COVID-19.
2. Konseptual
Sejarah Penemuan Virus
3. Prosedural
Mengamati video Asal, Bentuk, Struktur, reproduksi dan klasifikasi Virus.
F. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik akan mempelajari berbagai aspek tentang virus. Mereka akan memahami asal,
bentuk, dan struktur virus, termasuk bagaimana virus bereproduksi dan diklasifikasikan.
Mereka juga akan menganalisis peran virus yang dapat menguntungkan atau merugikan, serta
memahami penyakit yang disebabkan oleh virus pada hewan dan tumbuhan.
7
G. Uraian Materi
Orientasi Masalah
Perhatikan Gambar dibawah ini
8
Gambar 1. Percobaan Adolf Meyer
Sumber: https://www.scribd.com
Kesimpulan Mayer diuji kembali pada tahun 1892, seorang ilmuwan rusia bernama
Dimitri Ivanowsky melakukan percobaan menyaring getah tanaman tembakau
berpenyakit dengan saringan yang didesain khusus untuk menyaring bakteri. Kemudian
hasil saringan ditularkan pada tanaman sehat. Ternyata, filtrat tersebut masih
menimbulkan penyakit mosaik pada tanaman tembakau sehat. Ivanowsky berkesimpulan
bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri patogenik yang sangat kecil atau bakteri
penghasil toksin yang dapat melewati saringan.Pada tahun 1897, seorang ahli botani dari
belanda bernama Martinus Beijerinck melakukan eksperimen yang membuktikan bahwa
agen penginfeksi yang terdapat di dalam getah tembakau dapat berkembang biak.
Beijerinck menyemprotkan getah yang telah disaring ke tanaman lainnya sampai
beberapa kali pemindahan. Ternyata kemampuan patogen tidak berkurang setelah
beberapa kali pemindahan. Beijerinck berkesimpulan bahwa agen infeksi tersebut adalah
partikel yang jauh lebih kecil dan sederhana daripada bakteri. Ia menyebutnya sebagai
filterable virus. Pada tahun 1935, seorang ilmuwan Amerika, Wendell Stanley, berhasil
mengkristalkan partikel penginfeksi tanaman tembakau tersebut yang kemudian dikenal
dengan nama Tobacco Mosaik Virus (TMV).
9
Gambar 3. Bentuk tubuh vrius
Sumber: https://www.google.com/
Oleh karena ukuran tubuhnya sangat renik, virus hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop elektron.Virus memiliki Bentuk tubuh virus bervariasi antara lain:
10
3. STRUKTUR TUBUH VIRUS
Virus bukan sel (aseluler) karena tidak memiliki organel sel. Virus merupakan partikel yang
disebut virion yang bisa dikristalkan. Oleh karena itu, sebagian ilmuwan biologi menganggap
bahwa virus bukan makhluk hidup. Namun, ilmuwan biologi yang lain berpendapat bahwa virus
adalah makhluk hidup. Alasannya, virus menunjukkan ciri kehidupan yaitu mampu
memperbanyak diri, walaupun hanya dapat dilakukan dalam sel organisme lain. Virus tersusun
atas asam nukleat dan selubung protein.
a. Asam nukleat
Asam nukleat berfungsi sebagai pembawa informasi genetik. Virus hanya memiliki salah satu
asam nukelat yaitu DNA atau RNA.
b. Selubung protein (kapsid)
Kapsid terdiri dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer. Fungsi kapsid adalah
memberi bentuk virus, sebagai pelindung dari kondisi lingkungan yang merugikan dan
melindungi asam nukleat. Gabungan asam nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid. Pada
beberapa virus, nukleokapsid dibungkus oleh suatu membran disebut sampul virus. Sampul
virus terdiri dari lipid dan protein. Virus yang memiliki sampul disebut virus berselubung
misalnya pada Orthomyxovirus. Sedangkan virus yang tidak memiliki sampul virus disebut
virus tak berselubung, contohnya TMV (Tobacco Mosaic Virus) dan Adenovirus. Berikut
beberapa contoh struktur tubuh virus:
(a) (b)
11
(c) (d)
a. Virus berbentuk huruf T contoh pada Bakteriofag. Memiliki kapsid kompleks, memiliki
kepala ikosahedral dan serabut ekor.
b. Virus berbentuk bulat contoh virus influenza. Memiliki sampul virus.
c. virus berbentuk polihedral contoh Adenovirus. Memiliki kapsid ikosahdral.
d. virus berbentuk batang contoh TMV (Tobacco Mosaic Virus).
12
5. REPRODUKSI VIRUS
Virus mengalami proses reproduksi dengan cara replikasi. Replikasi virus merupakan proses
penggandaan virus. Virus hanya dapat bereplikasi pada sel organisme lain karena virus tidak
memiliki sistem enzim dan tidak dapat bermetabolisme. Replikasi virus dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu siklus yang mengakibatkan litik dan siklus yang mengakibatkan lisogenik.
1 Siklus yang mengakibatkan litik Siklus litik terjadi jika pertahanan sel inang lebih lemah
dibandingkan infeksi virus sehingga tahapan replikasi virus dapat berlangsung cepat. Virus
yang mampu melakukan siklus litik disebut virus virulen. Pada siklus litik, sel inang akan
hancur sehingga terbentuk virio-virion baru.
2 Siklus yang mengakibatkan lisogenik Siklus lisogenik terjadi jika sel inang memiliki
pertahanan yang lebih baik dibandingkan infeksi virus sehingga sel inang tidak segera hancur.
Siklus litik dan siklus lisogenik terjadi melalui 5 tahap, yaitu: tahap pelekatan (adsorpsi),
penetrasi, replikasi dan sintesis, penyusunan dan lisis:
Tahap pelekatan (Adsorpsi) Virion menempel pada bagian reseptor spesifik sel
inang menggunakan serabut ekornya. Tempat pelekatan virus pada sel inang
disebut reseptor (protein khusus pada membran plasma sel inang yang mengenali
virus)
Tahap Penetrasi Pada tahap penetrasi, selubung ekor berkontraksi untuk membuat
lubang yang menembus dinding dan membran sel inang. Selanjutnya virus
menginjeksikan materi genetiknya ke dalam sel inang sehingga kapsid virus
menjadi kosong (mati).
Tahap Replikasi dan Sintesis (Eklifase) Tahap replikasi dan sintesis adalah tahap
perbanyakan pertikel virus di dalam sel inang. DNA sel inang dihidrolisis dan
dikendalikan oleh materi genetik virus untuk membuat asam nukleat dan protein
komponen virus.
Tahap penyusunan Hasil sintesis berupa asam nukleat dan protein dibentuk
menjadi partikel-partikel virus yang lengkap sehingga terbentuk virion-virion baru.
Tahap Lisis Virus menghasilkan lisozim, yaitu enzim perusak dinding sel inang.
Setelah dinding sel hancur (lisis), virus baru keluar dan menyerang sel inang
lainnya. Gambar 6. Tahapan Replikasi Bakteriofag
13
Gambar 6. Tahap replikasi bakteriofag
Sumber: https://www.google.com/
Berikut proses daur yang mengakibatkan litik dan yang mengakibatkan lisogenik pada
Bakteriofag:
14
Siklus yang mengakibatkan lisogenik:
6. KLASIFIKASI VIRUS
Menurut ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses), terdapat tiga tingkatan
takson dalam klasifikasi virus, yaitu famili, genus dan spesies. Pemberian nama pada famili
menggunakan akhiran –viridae, nama genus dengan akhiran –virus, dan nama spesies
menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri dengan –virus. Nama genus dan spesies dicetak
miring.
1. Famili: Poxviridae
2. Famili: Picornavidae
Genus: Orthopoxvirus
Genus: Enterovirus
Spesies: Variola virus (penyebab
Spesies: Poliovirus (penyebab
cacar)
polio)
15
2. Berdasarkan asam nukleat virus:
a) Virus yang memiliki RNA, seperti Influenza virus dan Human immunodeficiency virus
(HIV)
b) Virus yang memilliki DNA, seperti Poxvirus, Herpesvirus, dan Adenovirus.
Gambar 8. (a) Poxvirus, virus yang , virus yang memiilki DNA memiilki DNA, dan (b) Infuenza
virus, virus yang memiliki RNA
Sumber: https://www.google.com/
16
a) Virus influenza, menyebabakan penyakait influenza. Virus ini menyerang sel-sel
saluran pernapasan bagian atas. Gejala penyakitnya demam, pilek, pusing, pegal
dan batuk.
b) Virus gondongan, Gondongan disebabkan oleh infeksi virus yang dikenal sebagai
paramyxoviruses. Penyebaran virus gondongan mirip dengan penyebaran virus
flu, yaitu melalui air liur yang terkontaminasi.
c) Virus herpes, Penyebab penyakit herpes adalah virus herpes simpleks tipe I dan
II. Kedua virus tersebut tergolong ke dalam virus DNA. Virus ini mudah menular
dari satu orang ke orang lain melalui kontak kulit, seperti berciuman atau
bersentuhan.
d) Virus cacar smallpox, adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
virus variola. Karakteristik utama dari cacar adalah penyebaran lenting atau bintil
lepuhan yang berisi nanah di tubuh. Penyakit ini kerap disamakan dengan cacar
air. Padahal kedua penyakit memiliki gejala dan penyebab infeksi virus yang
berbeda. Dalam istilah asing, cacar air lebih umum dikenal dengan sebutan
chickenpox. Penyakit cacar lebih dikenal dengan istilah smallpox.
e) Herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus varicella-zoster (VZV), virus yang
sama yang menyebabkan varicella (cacar air). Infeksi primer dengan VZV
menyebabkan varisela. Orang dengan herpes zoster paling sering mengalami
ruam pada satu atau dua dermatom yang berdekatan (zoster lokal). Ruam paling
sering muncul pada batang di sepanjang dermatom toraks.
f) Hepatitis virus, penyebab penyakit hepatitis B. Virus ini menyerang sel-sel hati
sehingga perut membesar dan kulit berwarna kuning.
g) Campak (morbili) Virus. Penyebab utama campak adalah infeksi virus dari famili
Paramyxovirus, seperti rubeola dan rubella. Infeksi virus ini dapat ditularkan
melalui percikan air liur penderita campak. Perlu diketahui, penderita campak
dapat menularkan penyakitnya sejak 4 hari sebelum ruam merah muncul pada
kulit. Bahkan, penderita campak juga masih bisa menularkan penyakit tersebut 4
hari setelah ruam merah muncul. Di samping itu, virus penyebab campak juga
bisa bertahan di udara dan menempel pada benda-benda selama kurang lebih 2
jam.
h) Human immunodeficiency virus (HIV), menyebabkan penyakit AIDS (Acquired
Immuno Deficiency Syndrome). Virus ini menyerang sel darah putih limfosit T.
Penyakit ini ditandai dengan penurunan kekebalan tabuh.
17
i) Virus Polio adalah Virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus
yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus Polio terdiri dari 3
strain yaitu strain-1 (Brunhilde), strain-2 (Lansig), dan strain-3 (Leon), termasuk
family Picornaviridae. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan
kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat
infeksi virus. Virus polio yang ditemukan dapat berupa virus polio vaksin/sabin,
Virus polio liar/WPV (Wild Poliovirus) dan VDPV (Vaccine Derived
Poliovirus). VDVP merupakan virus polio vaksin/sabin yang mengalami mutasi
dan dapat menyebabkan kelumpuhan.
j) Tumor, kanker, karsinoma, dan kutil. Jenis kanker kulit yang satu ini timbul saat
sel skuamosa mengalami perubahan (mutasi) dalam DNAnya. DNA sel berisi
instruksi yang memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Mutasi memberitahu
sel-sel skuamosa untuk tumbuh di luar kendali dan terus hidup ketika normalnya
sel-sel seharusnya mati. Jenis kanker kulit yang satu ini timbul saat sel skuamosa
mengalami perubahan (mutasi) dalam DNAnya. DNA sel berisi instruksi yang
memberi tahu sel apa yang harus dilakukan. Mutasi memberitahu sel-sel
skuamosa untuk tumbuh di luar kendali dan terus hidup ketika normalnya sel-sel
seharusnya mati.
k) Demam berdarah. Dua nyamuk yang bisa menularkan virus ini adalah Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Dua jenis nyamuk yang paling sering
menyebarkan virus dengue ini umumnya ada di dalam maupun di sekitar
pemukiman. Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue,
virus tersebut masuk ke dalam nyamuk. Kemudian, ketika nyamuk yang
terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan
menyebabkan infeksi hingga gejala DBD muncul.
l) Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi
secara mendadak. Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, dua jenis nyamuk yang juga
dikenal sebagai penyebab demam berdarah. Pada beberapa kasus, chikungunya
tidak menimbulkan gejala apa pun. Akan tetapi, kebanyakan penderita
mengalami gejala yang timbul dalam 3–7 hari setelah tergigit oleh nyamuk
pembawa virus.
m) Ebola virus, menyebabkan penyakit ebola. Virus ini menyerang pertahanan
tubuh. Penyakit ebola ditandai dengan demam yang disertai pendarahan.
18
n) Flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A
yang ditularkan oleh unggas ke manusia. Ada banyak jenis virus flu burung,
tetapi hanya beberapa yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
o) Severe acute respiratory syndrome atau SARS adalah infeksi saluran pernapasan
yang disebabkan oleh SARS-associated coronavirus (SARS-CoV). Gejala
awalnya mirip dengan influenza, tetapi dapat memburuk dengan cepat.
19
8. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN INFEKSI VIRUS
Pengobatan Infeksi Virus dapat dilakukan dengan cara berikut :
1 Interferon
Interferon adalah protein yang dihasilkan oleh hewan atau sel biakan sebagai respons
terhadap infeksi virus atau penginduksi yang berfungsi menghambat replikasi virus dalam
suatu sel.
2 Kemoterapi Antivirus
Saat ini telah ditemukan beberapa senyawa antivirus yang dapat digunakan untuk pengobatan
penyakit yang disebabkan oleh virus. Namun, penggunaannya hanya dalam keadaan tertentu
karena dapat bersifat toksik (racun) bagi sel tubuh. Senyawa antivirus yang banyak digunakan
merupakan analog nukleosida, antara lain zidovudin, zalzibatin, aksiklovir, gansiklovir,
vidarabin, idoksuridin, trifluridin.
3 Vaksin virus
Vaksin merupakan antigen (mikroorganisma) yang diinaktivasi atau dilemahkan yang bila
diberikan kepada orang yang sehat untuk menimbulkan antibodi spesifik terhadap
mikroorganisma tersebut, sehingga bila kemudian terpapar, akan kebal dan tidak terserang
penyakit. Bahan dasar membuat vaksin tentu memerlukan mikroorganisma, baik virus
maupun bakteri. Menumbuhkan mikroorganisma memerlukan media tumbuh yang disimpan
pada suhu tertentuMikroorganisma yang tumbuh kemudian akan dipanen, diinaktivasi,
dimurnikan, diformulasi dan kemudian dikemas.
20
9. VIROID DAN PRION
1) Viroid
Viroid jauh lebih sederhana daripada virus. Secara struktural, viroid berukuran lebih kecil,
terdiri dari molekul RNA sirkular beruntai tunggal yang memiliki sekitar 250-370
nukleotida. Viroid tidak dapat bereplikasi sendiri karena RNA-nya tidak mengkode produk
gen apa pun. Berbeda dengan virus, viroid ini tidak mempunyai selubung protein. Mereka
hanyalah partikel RNA. Patogen ini menyebabkan beberapa penyakit menular baik pada
tumbuhan maupun hewan. Pada tanaman, infeksi viroid mengakibatkan kerusakan mekanis
yang parah pada tanaman.
Viroid berbeda dari virus dalam struktur dan bentuk. Ini hanya terdiri dari untaian pendek
RNA melingkar dan untai tunggal tanpa lapisan protein. Tanaman yang terinfeksi viroid
bertanggung jawab atas kegagalan panen dan juga menyebabkan hilangnya pendapatan
pertanian jutaan dolar setiap tahunnya. Beberapa tanaman yang terserang patogen
tersebut adalah kentang, tomat, mentimun, krisan, kelapa, alpukat, dll. Viroid pertama
kali ditemukan oleh TO Diener pada tahun 1971. Viroid yang pertama kali diteliti pada
viroid umbi gelendong kentang menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi industri
kentang. Viroid adalah parasit tumbuhan seperti mesin transkripsi organel sel seperti
nukleus atau kloroplas karena mereka diketahui tidak mengkode. Ini bereplikasi melalui
proses transkripsi RNA-RNA. Mereka terutama menginfeksi epidermis inang setelah
menyebabkan kerusakan mekanis pada dinding sel tanaman.
21
Viroid hanya mengandung RNA. Penyakit ini diketahui berukuran lebih kecil dan hanya
menginfeksi tanaman. Ini adalah salah satu agen terkecil yang diketahui menyebabkan
penyakit menular.
Viroid adalah spesies asam nukleat dengan berat molekul relatif rendah dan struktur unik.
Mereka bereproduksi di dalam sel inang yang mereka pengaruhi dan menyebabkan
variasi di dalamnya yang menyebabkan kematian.
Viroid terutama diklasifikasikan menjadi dua keluarga yaitu Pospiviroidae- viroid nuklir
dan Avsunviroidae- viroid kloroplastik.
Viroid dikatakan bergerak secara intraseluler, sel ke sel melalui plasmodesmata, dan
jarak jauh melalui floem.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh infeksi viroid pada tanaman adalah eksokortis jeruk,
buah timun pucat, dan kerdil krisan. Penyakit menular ini menyebar melalui perbanyakan
benih pada tanaman melalui pemotongan, umbi-umbian, dan lain-lain, serta melalui
kesalahan penanganan peralatan yang terkontaminasi. Hepatitis-D pada manusia disebabkan
oleh partikel mirip viroid. Gejala yang ditimbulkan akibat terinfeksi viroid pada tanaman
antara lain terhambatnya pertumbuhan, nekrosis batang, berubah bentuk pada daun dan buah,
hingga akhirnya menyebabkan kematian pada tanaman. Sebagian besar viroid dikatakan
menginfeksi tanaman, termasuk pohon kelapa dan apel. Viroid umbi gelendong kentang
(PSTV) menyebabkan kerusakan tanaman yang signifikan terhadap hasil kentang yang
menyebabkan umbi memanjang dan kemudian retak. Jenis gejala infeksi viroid umum
lainnya termasuk stunting dan epinasty daun.
2) Prion
Istilah Prion berarti partikel menular yang mengandung protein. Prion adalah agen infeksi
yang bertanggung jawab atas beberapa penyakit neurodegeneratif pada mamalia, seperti
penyakit Creutzfeldt Jakob. Hal ini terjadi karena adanya lipatan abnormal pada protein di
otak. Hal ini mengacu pada hipotesis bahwa agen infeksi penyebab penyakit hanya
mengandung protein. Hal ini menjelaskan mengapa agen infeksius resisten terhadap radiasi
ultraviolet. Mereka dapat memecah asam nukleat, tetapi rentan terhadap zat yang mengubah
sifat protein.
22
Gambar 2. Struktur prion
Sumber: https://www.researchgate.net/
Prion ditemukan di seluruh tubuh tetapi penyebab penyakit berbeda secara struktural.
Beberapa dari mereka bahkan resisten terhadap protease. Dua isoform prion adalah:
PrPc
Protein prion ini ditemukan pada membran sel dan memainkan peran penting dalam
sinyal sel dan adhesi sel. Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui
fungsinya.
PrPsc
Ini adalah prion penyebab penyakit dan resisten terhadap protease. Ini mempengaruhi
konfirmasi PrPc dan mengubahnya. Mereka diyakini memiliki lebih banyak lembar beta
daripada heliks alfa. Ini juga membentuk serat amiloid yang sangat terstruktur. Protein bebas
lainnya juga menempel pada ujung serat ini. Prion serupa dengan asam amino serupa hanya
dapat berikatan. Namun, pengikatan lintas spesies juga mungkin terjadi, namun sangat jarang.
Penyakit yang Disebabkan oleh Prion Prion cukup langka dan sulit menular. Tapi itu adalah
penyakit neurodegeneratif progresif yang belum ada obatnya atau pengobatannya. Penyakit-
penyakit ini berkembang secara bertahap. Protein ini mempengaruhi banyak hewan lain
selain manusia. Misalnya penyakit scrapie pada domba, penyakit sapi gila pada sapi, penyakit
wasting kronis pada rusa. Penyakit prion pada manusia adalah penyakit Creutzfeldt-Jakob ,
Fatal Familial Insomnia, penyakit kuru, dll. Prion dapat menyebar di otak seseorang selama
bertahun-tahun tanpa gejala apa pun. Prion mulai membunuh neuron dan gejalanya
menyerang otak dalam waktu singkat. Segera kesehatan orang tersebut mulai menurun.
Semua penyakit prion berakibat fatal, ada yang berlangsung selama beberapa bulan, dan ada
yang mungkin berlangsung bertahun-tahun. Beberapa bukti eksperimental menunjukkan
bahwa prion bukanlah bahan menular biasa. Hal ini diyakini sebagai “protein yang dapat
mereplikasi diri”.
23
Jenis Penyakit Prion
Penyakit prion dapat terdiri dari tiga jenis – didapat, sporadis, atau genetik.
24
Kesulitan dalam berbicara
Menemukan mekanisme replikasi prion merupakan tugas yang sangat sulit. Untuk mengetahui
bagaimana protein dapat berkembang biak tanpa adanya mesin selular hampir mustahil. Tapi
inilah yang dilakukan prion. Masih banyak konsep lain terkait prion yang belum jelas. Penelitian
sedang dilakukan untuk mengetahui masuk dan keluar prion untuk studi rinci. Untuk detail lebih
lanjut tentang Prion dan topik terkait, kunjungi terus situs web BYJU atau unduh aplikasi BYJU
untuk referensi lebih lanjut.
25
PENUTUP
Rangkuman
1 Sejarah virus dimulai pada abad ke-19 ketika virus pertama kali diidentifikasi sebagai agen
penyebab penyakit pada tanaman. Pada awalnya, virus disebut "virus toksik" karena sifat
penyakit yang disebabkannya. Penemuan virus sebagai penyebab penyakit pada manusia
dimulai dengan penemuan virus penyebab penyakit rabies pada tahun 1880-an oleh Louis
Pasteur dan virus penyebab penyakit cacar pada tahun 1892 oleh Dimitri Ivanovsky dan
Martinus Beijerinck.
2 Ciri-ciri virus mencakup struktur sederhana yang terdiri dari materi genetik (DNA atau
RNA) yang dibungkus oleh kapsid protein. Beberapa virus memiliki lapisan lipid
(envelope) di luar kapsid protein mereka. Virus tidak memiliki metabolisme sendiri dan
memerlukan sel inang untuk bereproduksi.
3 Struktur virus terdiri dari materi genetik yang dapat berupa DNA atau RNA, kapsid protein
yang melindungi materi genetik, dan pada beberapa virus, lapisan lipid (envelope) di luar
kapsid. Kapsid terdiri dari subunit protein yang disebut kapsomer.
4 Klasifikasi virus dilakukan berdasarkan berbagai karakteristik, termasuk jenis asam nukleat
(DNA atau RNA), struktur, siklus replikasi, dan inang yang mereka infeksi. Virus
diklasifikasikan ke dalam beberapa famili berdasarkan persamaan karakteristik ini.
5 Peran virus dapat bervariasi. Beberapa virus menyebabkan penyakit pada manusia, hewan,
dan tumbuhan, seperti influenza, hepatitis, HIV/AIDS, dan COVID-19. Namun, beberapa
virus juga memiliki peran yang menguntungkan dalam regulasi populasi organisme atau
dalam aplikasi bioteknologi, seperti virus yang digunakan dalam terapi gen.
26
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah dkk. (2017) Biologi 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Esis.
Irnaningtyas. (2016) Biologi untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam.
Jakarta: Erlangga
Jati, Wijaya. (2018) Aktif Biologi pelajaran Biologi untuk SMA/MA. Jakart : Ganeca .
27
1
cover
1
Nama Kelompok Anggota
1.
2.
3.
4.
I.
3. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menjelaskan Asal, Bentuk dan Struktur Virus
2. Bahan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Kertas / buku tulis
Buku pegangan siswa, Buku referensi yang relevan terkait materi
Materi Pembelajaran Pembelahan Sel Mitosis dan Meiosis
Internet
IV. PETUNJUK
1
1. Baca dengan cermat dan teliti LKPD ini sampai selesai sebelum memulai kegiatan.
2. Isilah identitas di bagian atas LKPD ini.
3. Diskusikan materi yang telah disediakan bersama anggota kelompok, kemudian isilah
lembar kerja yang telah disediakan.
4. Organisasikan tugas belajar untuk mencari data/informasi yang berkaitan dengan soal
5. Lakukan penyelidikan terhadap permasalahan dengan menjawab pertanyaan
6. Melakukan refleksi terhadap investigasi dengan menyampaikan kesimpulan
7. Apabila menemukan permasalahan teknis yang dirasa sulit silakan tanyakan kepada guru.
2
Orientasi Masalah:
1. Jelaskan pengertian bakteriofage, dan sebutkan bagian-bagian pada Bakteriogage!
2. Jelaskan bagian pada virus Corona, dan apa yang menyebabkan virus tersebut cepat
menular?
3. Apakah kesamaan struktur antara bakteriofage dan virus Corona!
4. Menurut pendapat kalian apakah virus adalah sel? Jelaskan secara ilmiah!
2. Organisasi Belajar
Organisasikan tugas belajar secara kelompok. Carilah data/informasi melalui modul dan
media belajar lain yang berkaitan dengan soal.
3
Buatlah kesimpulan dari hasil penyidikan
4
5
I. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI
1. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis Struktur dan Replikasi, serta Peran Virus dalam Aspek Kesehatan
Masyarakat
3. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat menganalisis dan mengetahui peranan virus dalam aspek Kesehatan
Masyarakat
2. Bahan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Kertas / buku tulis
Buku pegangan siswa, Buku referensi yang relevan terkait materi
Materi Pembelajaran Pembelahan Sel Mitosis dan Meiosis
Internet
III. PETUNJUK
1. Baca dengan cermat dan teliti LKPD ini sampai selesai sebelum memulai kegiatan.
2. Isilah identitas di bagian atas LKPD ini.
3. Diskusikan materi yang telah disediakan bersama anggota kelompok, kemudian isilah
lembar kerja yang telah disediakan.
4. Organisasikan tugas belajar untuk mencari data/informasi yang berkaitan dengan soal
1
5. Lakukan penyelidikan terhadap permasalahan dengan menjawab pertanyaan
6. Melakukan refleksi terhadap investigasi dengan menyampaikan kesimpulan
7. Apabila menemukan permasalahan teknis yang dirasa sulit silakan tanyakan kepada guru.
V. LANDASAN TEORI
Virus sebagai entitas biologis yang terdiri dari materi genetik (DNA atau RNA) yang
dibungkus oleh kapsid protein. Virus memerlukan inang untuk bereplikasi.
Virus tidak memiliki struktur seluler, tidak melakukan metabolisme sendiri dan bergantung
pada mesin sel inang untuk replikasi.
Paparan berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus, termasuk influenza, COVID-19,
HIV/AIDS, dan hepatitis.
2
Orientasi Masalah:
1) Bagaimana virus corona memasuki dan menginfeksi sel-sel manusia?
2) Apa peran protein dalam mekanisme infeksi virus corona?
3) Bagaimana respons imun manusia terhadap infeksi virus corona?
4) Mengapa beberapa orang mengalami gejala yang lebih parah atau komplikasi yang
lebih serius daripada orang lain?
2. Organisasi Belajar
Organisasikan tugas belajar secara kelompok. Carilah data/informasi melalui modul dan
media belajar lain yang berkaitan dengan soal.
3
4